Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN KEGIATAN

PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN (PKL)


KONSELING DAN EDUKASI GIZI

Penyuluhan Dalam Upaya Pencegahan Anemia Pada


Remaja Putri Di SMK 06 Wilayah Kerja Puskesmas Padang Serai
Kota Bengkulu Tahun 2022

Disusun Oleh :
1. Delvia Aurora P05130219003
2. Dimas Dwiky D. P05130219006
3. Febbyola Valintin P05130219011
4. Istiqomah Reza V. P05130219014
5. Lidya Kurnia Lestari P05130219015
6. Melati Anggraini P05130219063
7.Mellisa P05130219064
8. Puja Nur Indah Sari P05130219025
9. Rahmadita Rivani P P05130219068
10. Yolanda Patrichia P05130219080

PRODI SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA


POLTEKKES KEMENKES BENGKULU
TAHUN 2022

1
LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN KEGIATAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)


KONSELING DAN EDUKASI GIZI

Laporan ini telah diperiksa dan disetujui oleh :


Mengetahui,

Dosen Pembimbing, Pembimbing Lapangan,

Dr. Demsa Simbolon, SKM., MKM Rizky Dwi Handayani, SKM


NIP.197608172000032001 NIP.198606062009032009

Ka. Prodi S.Tr. Gizi dan Dietetika,

Tetes Wahyu W., SST., M.Biomed


NIP. 198106142006041004

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayah-Nya
serta kemudahan yang diberikan-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan Laporan kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Gizi tentang “Penyuluhan
Dalam Upaya Pencegahan Anemia Pada Remaja Putri Di SMK 06 Wilayah Kerja
Puskesmas Padang Serai Kota Bengkulu Tahun 2022”. Dalam penyelesaian laporan
ini penyusun telah mendapat masukan dan bantuan dari berbagai pihak, oleh karena
itu penyusun mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Eliana, SKM., MPH sebagai Direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes
Bengkulu.
2. Bapak Anang Wahyudi, S.Gz., MPH sebagai Ketua Jurusan Gizi Politeknik
Kesehatan Kemenkes Bengkulu dan selaku pembimbing Akademik Praktek
Belajar Lapangan KEG di Puskesmas PadangSerai.
3. Bapak Tetes Wahyu W., SST., M.Biomed sebagai Ketua Prodi S.Tr. Gizi dan
Dietetika.
4. Ibu Rizky Dwi Handayani, SKM sebagai Pembimbing Lapangan di Puskesmas
PadangSerai.
5. Seluruh jajaran pihak Puskesmas Padang Serai dan Perangkat Kelurahan Padang
Serai yang telah membantu dalam kegiatanpembelajaran.
6. Seluruh teman-teman kelompok PKL Puskesmas Padang Serai yang serta merta
semangat dalam menyelesaikan laporan KEG ini dengan tepatwaktu.
Penyusun berharap semoga Laporan PKL KEG di Puskesmas Padang Serai
bermanfaat bagi semua pihak serta dapat membawa perubahan positif terutama bagi
penyusun sendiri dan pembaca. Terima kasih.

3
DAFTAR ISI

LEMBARPERSETUJUAN...............................................................................2
KATAPENGANTAR.........................................................................................3
DAFTARISI........................................................................................................4
BABI PENDAHULUAN....................................................................................5
A. Latarbelakang.................................................................................................6
B. Tujuan............................................................................................................7
C. Manfaat..........................................................................................................8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. DefinisiPenyuluhan........................................................................................9
B. TujuanPenyuluhan..........................................................................................9
C. PengertianAnemia..........................................................................................10
D. KlasifikasiAnemia..........................................................................................10
E. FaktorPenyebab Anemia................................................................................12
F. GejalaAnemia.................................................................................................12
G. DampakAnemia..............................................................................................13
H. Pencegahan danPenanggulangan Anemia......................................................13
BAB III METODE PELAKSANAAN PENYULUHAN
A. Desain.............................................................................................................15
B. Variabel..........................................................................................................15
C. Waktu danTempatPenyuluhan.......................................................................15
D. Sasaran(Sampel).............................................................................................16
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran UmumLokasi PKL........................................................................17
B. Hasil...............................................................................................................19
C. Pembahasan....................................................................................................20
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan....................................................................................................22
B. Saran...............................................................................................................22

4
DAFTARPUSTAKA..........................................................................................23
DOKUMENTASIKEGIATAN.........................................................................24

5
BAB I
PENDAHULUAN

A. LatarBelakang
Pelatihan dan pengembangan sering kita dengar dalam dunia kerja di
perusahaan, organisasi, lembaga, atau bahkan dalam instansi kesehatan. Hal ini
dapat diasumsikan bahwa pelatihan dan pengembangan sangat penting bagi
tenaga kerja untuk bekerja lebih menguasai dan lebih baik terhadap pekerjaan
yang dijabat atau akan dijabat kedepan. Tidak terlalu jauh dalam instansi
kesehatan, pelatihan dan pengembangan sering dilakukan sebagai upaya
meningkatkan kinerja para tenaga kesehatan yang dianggap belum mampu untuk
mengemban pekerjaannya karena faktor perkembangan kebutuhan masyarakat
dalarn kesehatan.
Anemia merupakan Remaja wanita usia 10-19 tahun merupakan salah
satu kelompok yang rawan menderita anemia, hal ini oleh berbagai factor antara
lain karena masa remaja adalah masa pertumbuhan yang membutuhkan zat gizi
lebih tinggi termasuk zat besi. Disamping itu remaja putri mengalami menstruasi
setiap bulannya sehingga membutuhkan zat besi lebih tinggi, sementara makanan
yang dikonsumsi lebih rendah dari pria, karena faktor takut gemuk (Depkes RI,
2003).
Anemia adalah keadaan dimana jumlah sel darah merah atau konsentrasi
hemoglobin di dalamnya lebih rendah dari normal atau tidak mencukupi
kebutuhan tubuh (WHO). Menurut Kemenkes, 2019 anemia adalah suatu
keadaan tubuh dimana kadar hemoglobin dalam darah kurang dari jumlah normal
atau sedang mengalami penurunan. Anemia merupakan kondisi dimana sel darah
merah tidak mencukupi kebutuhan fisiologis tubuh. Kebutuhan fisiologis berbeda
pada setiap orang dipengaruhi oleh jenis kelamin, tempat tinggal, perilaku
merokok, dan tahap kehamilan. Anemia juga didefinisikan dengan suatu keadaan
dimana kadar hemoglobin dalam darah lebih rendah dari nilai normal untuk
kelompokindividuberdasarkanusiadanjeniskelamin(Adriani,2012).Menurut

6
Maryanti, 2015, anemia defisiensi zat besi merupakan anemia yang paling sering
ditemukan, diperkirakan sekitar 30 % penduduk dunia menderita anemia dan
lebih dari setengahnya merupakan anemia defisiensi zat besi.
Faktor-faktor yang berhubungan dengan terjadinya anemia defisiensi besi
ini adalah pendidikan orang tua, pendapatan keluarga, pengetahuan dan sikap
remaja putri tentang anemia, tingkat konsumsi gizi, pola menstruasi, dankejadian
infeksi dengan kejadian anemia pada remaja putri (Wati, 2010). Dampak anemia
pada remaja putri yaitu pada masa pertumbuhan mudah terinfeksi, kebugaran
tubuh berkurang, semangat belajar dan prestasi menurun, sehingga pada saat
akan menjadi calon ibu dengan keadaan berisiko tinggi (Fransis, 2008). Pada
remaja putri juga memiliki banyak dampak lain, diantaranya: menurunkan
kemampuan dan konsentrasi belajar, mengganggu pertumbuhan sehingga tinggi
badan tidak mencapai optimal, menurunkan kemampuan fisik olahragawati dan
mengakibatkan muka pucat (Harli,1999).
Pusat kesehatan masyarakat, disingkat Puskesmas merupakan fasilitas
pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan
upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan
upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya. Upaya kesehatan tersebut diselenggarakan dengan
menitikberatkan kepada pelayanan untuk masyarakat luas guna mencapai derajat
kesehatan yang optimal, tanpa mengabaikan mutu pelayanan kepada perorangan.
Puskesmas dipimpin oleh seorang kepala Puskesmas yang bertanggung jawab
kepada Dinas KesehatanKabupaten/Kota.

B. Tujuan
1. TujuanUmum
Tujuan umum dalam pelatihan ini adalah untuk meningkatkan
pengetahuan dan pencegahan mengenai anemia pada remaja di SMKN 6 Kota
Bengkulu terhadap tingkat pengetahuan dan praktek tenaga gizi sebelum dan
setelah mengikuti pelatihan.

7
2. TujuanKhusus
a. Untuk mengetahui pengertian, gejala, penyebabanemia
b. Untuk mengetahui gambaran pegetahuan tentang pencegahan anemia
pada remaja sebelum dan sesudah mendapatkanpelatihan.

C. Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
Dapat dijadikan sarana untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan serta
mengaplikasikan berbagai ilmu pengetahuan yang telah penulis dapatkan
selama di bangku perkuliahan.
2. Bagi InstitusiPendidikan
Diharapkan pelatihan ini dapat digunakan sebagai bahan referensi terutama
mahasiswa Politeknik Kesehatan Bengkulu khususnya Jurusan Gizi.
3. Bagi Institusi
Diharapkan dapat memberi pengetahuan bagi peserta pelatihan yang
bekerja di Puskesmas khususnya Penyuluhan dalam cara pencegahan
anemia padaremaja.

8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. DefinisiPenyuluhan
Penyuluhan kesehatan adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan
cara menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan sehingga masyarakat tidak saja
sadar, tahu, dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang
ada hubungan dengan kesehatan (Azrul azwar dalam Fitriani, 2011).
Penyuluhan kesehatan adalah upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan
kesadaran. Kegiatan ini termasuk upaya kesehatan dalam mengubah perilaku
seseorang atau kelompok masyarakat agar hidup sehat melalui komunikasi,
informasi, dan edukasi (Maulana, 2009). Penyuluhan kesehatan adalah suatu
penerapan konsep pendidikan dalam bidang kesehatan yang merupakan suatu
proses belajar. Dalam hal ini terjadi proses pertumbuhan, perkembangan
kelompok atau masyarakat (Notoatmodjo,2007).
Menurut Departemen Kesehatan RI dalam Fitriani (2011) penyuluhan
kesehatan adalah gabungan berbagai kegiatan dan kesempatan yang berlandaskan
prinsip-prinsip belajar untuk mencapai suatu keadaan di mana individu, keluarga,
kelompok masyarakat secara keseluruhan ingin hidup sehat, tahu bagaimana
caranya dan melakukan apa yang bisa dilakukan, secara perorangan maupun
kelompok dalam meminta pertolongan jikaperlu.

B. TujuanPenyuluhan
Tujuan paling pokok dari penyuluhan menurut Effendy (2006) adalah:
1. Tercapainya perubahan perilaku individu, keluarga, dan masyarakat dalam
membina dan memelihara perilaku sehat dan lingkungan sehat, serta
berperan aktif dalam upaya mewujudkan derajat kesehatannya yangoptimal.
2. Terbentuknya perilaku sehat pada individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat yang sesuai dengan konsep hidup sehat baik fisik, mental, dan
sosial sehingga dapat menurunkan angka kematian dankesakitan.

9
3. Tujuan penyuluhan kesehatan adalah untuk merubah perilaku perseorangan
dan atau masyarakat dalam bidangkesehatan.

C. Pengertian Anemia
Anemia adalah keadaan dimana jumlah sel darah merah atau konsentrasi
hemoglobin di dalamnya lebih rendah dari normal atau tidak mencukupi
kebutuhan tubuh (WHO). Menurut Maryanti, 2015, anemia defisiensi zat besi
merupakan anemia yang paling sering ditemukan, diperkirakan sekitar 30 %
penduduk dunia menderita anemia dan lebih dari setengahnya merupakan anemia
defisiensi zat besi.
Menurut Kemenkes, 2019 anemia adalah suatu keadaan tubuh dimana
kadar hemoglobin dalam darah kurang dari jumlah normal atau sedang
mengalami penurunan. Anemia merupakan kondisi dimana sel darah merah tidak
mencukupi kebutuhan fisiologis tubuh. Kebutuhan fisiologis berbeda pada setiap
orang dipengaruhi oleh jenis kelamin, tempat tinggal, perilaku merokok, dan
tahap kehamilan. Anemia juga didefinisikan dengan suatu keadaan dimana kadar
hemoglobin dalam darah lebih rendah dari nilai normal untuk kelompok individu
berdasarkan usia dan jenis kelamin (Adriani, 2012).

D. KlasifikasiAnemia
Anemia dapat dikelompokkan menjadi kedalam tiga kategori yakni,
dikatakan anemia ringan apabila kadar hemoglobin dalam darah berkisar pada 9-
10 gr % , anemia sedang apabila kadar hemoglobin dalam darah berkisar pada 7-
8 gr %, dan anemia berat apabila kadar hemoglobin dalam darah kurang dari 7 gr
% . Secara morfologis (menurut ukuran sel darah merah dan hemoglobin yang
dikandungnya), anemia dapat dikelompokkan menjadi :
1. Makrositik, ketika ukuran sel darah merah bertambah besar sebagaimana
jumlah hemoglobin di setiap sel yang juga bertambah. Anemia makrositik
dibagi menjadi dua yakni megaloblastik yang dikarenakan kekurangan
vitamin B12, asam folat, dan gangguan sintesis DNA, dan anemianon

10
megaloblastik yang disebabkan oleh eritropoesis yang dipercepat dan
peningkatan luas permukaan membran.
2. Mikrositik, yakni kondisi dimana mengecilnya ukuran sel darah merah yang
disebabkan oleh defisiensi zat besi, gangguan sintesis globin, profirin dan
heme serta gangguan metabolisme besilainnya.
3. Normositik, dimana ukuran sel darah merah tidak berubah, namun terjadi
kehilangan darah yang parah, peningkatan volume plasma darah berlebih,
penyakit hemolitik dan gangguan endokrin, hati danginjal.
Berdasarkan penyebabnya anemia dikelompokkan sebagai berikut :
a. Anemia defisiensi zatbesi
Merupakan salah satu jenis anemia yang diakibatkan oleh kurangnya zat
besi sehingga terjadi penurunan sel darah merah.
b. Anemia pada penyakitkronik
Jenis anemia ini adalah anemia terbanyak kedua setelah anemia defisiensi
zat besi dan biasanya terkait dengan penyakit infeksi.
c. Anemiapernisius
Biasanya diderita orang usia 50-60 tahun yang merupakan akibat dari
kekurangan vitamin B12. Penyakit ini bisa diturunkan.
d. Anemiahemolitik
Adalah anemia yang disebabkan oleh hancurnya sel darah merah yang
lebih cepat dari proses pembentukannya dimana usia sel darah merah
normalnya adalah 120 hari.
e. Anemia defisiensi asamfolat
Disebabkan oleh kurangnya asupan asam folat. Selama masa kehamilan,
kebutuhan asam folat lebih besar dari biasanya.
f. Anemiaaplastic
Adalah anemia yang terjadi akibat ketidakmampuan sumsum tulang
dalam membentuk sel darahmerah.

11
E. Faktor PenyebabAnemia
1. Defisiensi zatgizi
a. Rendahnya asupan zat gizi baik hewani dan nabati yang merupakan
pangan sumber zat besi yang berperan penting untuk pembuatan
hemoglobin sebagai komponen dari sel darah merah/eritrosit. Zat gizi lain
yang berperan penting dalam pembuatan hemoglobin antara lain asam
folat dan vitaminB12.
b. Pada penderita penyakit infeksi kronis seperti TBC, HIV/AIDS, dan
keganasan seringkali disertai anemia, karena kekurangan asupan zat gizi
atau akibat dari infeksi itusendiri.
2. Perdarahan (Loss of bloodvolume)
a. Perdarahan karena kecacingan dan trauma atau luka yang mengakibatkan
kadar Hbmenurun.
b. Perdarahan karena menstruasi yang lama danberlebihan
3. Hemolitik
a. Perdarahan pada penderita malaria kronis perlu diwaspadai karena terjadi
hemolitik yang mengakibatkan penumpukan zat besi (hemosiderosis) di
organ tubuh, seperti hati danlimpa.
b. Pada penderita Thalasemia, kelainan darah terjadi secara genetik yang
menyebabkan anemia karena sel darah merah/eritrosit cepat pecah,
sehingga mengakibatkan akumulasi zat besi dalamtubuh.

F. GejalaAnemia
Gejala yang sering ditemui pada penderita anemia adalah 5 L (Lesu,
Letih, Lemah, Lelah, Lalai), disertai sakit kepala dan pusing (“kepala muter”),
mata berkunang-kunang, mudah mengantuk, cepat capai serta sulit konsentrasi.
Secara klinis penderita anemia ditandai dengan “pucat” pada muka, kelopak
mata, bibir, kulit, kuku dan telapaktangan.

12
G. DampakAnemia
Dampak anemia bagi remaja Menurut Merryana dan Bambang (2013) yaitu :
a. Menurunnya kesehatan reproduksi. Terhambatnya perkembangan motorik,
mental dankecerdasan.
b. Menurunnya kemampuan dan konsentrasibelajar.
c. Mengganggu pertumbuhan sehingga tinggi badan tidak mencapaioptimal.
d. Menurunkan fisik olahraga serta tingkatkebugaran.
e. Mengakibatkan mukapucat.

H. Pencegahan dan PenanggulanganAnemia


1. Pencegahan
Menurut Almatzier (2011), cara mencegah dan mengobati anemia adalah:
a. Meningkatkan konsumsi makananbergizi.
b. Makan makanan yang banyak mengandung zat besi dari bahan makanan
hewani (daging, ikan, ayam, hati dan telur) dan bahan makanan nabati
(sayuran berwarna hijau tua, kacang-kacangan,tempe).
c. Makan sayur-sayuran dan buah-buahan yang banyak mengandung
vitamin C (daun katuk, daun singkong, bayam, jambu, tomat, jeruk, dan
nanas) sangat bermanfaat untuk meningkatkan penyerapan zat besi
dalamusus.
2. Menambah pemasukan zat besi ke dalam tubuh dengan minum Tablet
Tambah Darah(TTD).
Tablet tambah darah adalah tablet besi folat yang setiap tablet
mengandung 200 mg ferro sulfat atau 60 mg besi elemental dan 0,25 mg
asam folat. Wanita dan remaja putri perlu minum tablet tambah darah karena
wanita mengalami haid sehingga memerlukan zat besi untuk mengganti
darah yang hilang. Anjuran minum yaitu minumlah satu tablet tambah darah
seminggu sekali dan dianjurkan minum satu tablet setiap hari selama haid.
Minumlah tablet tambah darah dengan air putih, jangan minum dengan teh,
susuataukopikarenadapatmenurunkanpenyerapanzatbesidalamtubuh

13
sehingga manfaatnya menjadi berkurang. Mengobati penyakit yang
menyebabkan atau memperberat anemia seperti: kecacingan, malaria, dan
penyakit TBC.

14
BAB III
METODE PELAKSANAAN PENYULUHAN

A. Desain
Rancangan kegiatan penyuluahn gizi menggunakan rancangan observasi
deskriptif dengan pendekatan survei. Rancangan observasi deskriptif adalah
rancangan penelitian dimana penelitian ini hanya untuk mengetahui gambaran
variabel pengetahuan dan pemahaman praktek tentang anemia dan cara pengisian
kartu kontrol sebagai pencegahan anemia di SMK 06 wilayah kerja Puskesmas
Padang Serai Kota Bengkulu sebelum mengikuti kegiatan pelatihan dan setelah
mengikuti kegiatan pelatihan dengan pendekatan pretest-posttest untuk mengukur
pengaruh pendidikan dan pelatihan yang telah diberikan kepada kader remaja
yang ada di SMK 06 wilayah kerja Puskesmas Padang Serai Kota Bengkulu,
serta mengetahui sejauh mana pengetahuan dan pemahaman peserta penyuluhan
untuk pencegahan anemia dan konsumsi TTD secarateratur.

B. Variabel
Variabel dalam penelitian ini adalah:
1. Pengetahuan tentang pencegahan anemia di SMK 06 wilayah kerja
Puskesmas Padang Serai Kota Bengkulu Tahun 2022 sebelum dan sesudah
kegiatanpelatihan.
2. Pemahaman praktek tentang teknik pengisian kartu kontrol dan tugas serta
peran kader, konsumsi TTD secara teratur di SMK 06 Kota Bengkulu
sebelum dan sesudah kegiatan penyuluhan.

C. Waktu dan TempatPenyuluhan


1. Waktupenyuluhan
Proses penyuluhan dilakukan pada tanggal 31 September 2022,
pelatihan yang dilakukan secara keseluruhan berlangsung selama 1-2 jam,
yaitu dimulai pada pukul 09.00 WIB sampai dengan pukul 11.00 WIB.
Pengambilan data pre test dilakukan pada saat sebelum pelatihan dimulai,

15
yaitu pada pukul 09.15 WIB dan pengambilan data post test dilakukan
setelah pelatihan selesai, yaitu pada pukul 11.00WIB.
2. Tempatpelatihan
Pelatihan ini dilakukan pada tanggal 1 September 2022, bertempat di
SMK 06 Kota Bengkulu tepatnya ruang kelas, yang berlangsung pada pukul
09.00 WIB sd pukul 11.00 WIB.

D. Sasaran(Sampel)
Yang menjadi populasi dalam penyuluhan ini adalah Siswa SMK 06 di
Kota Bengkulu. Sampel penyuluhan ini adalah yaitu remaja SMK 06 Padang
Serai Kota Bengkulu. remaja Dengan jumlah peserta yang datang pada
penyuluhan ini berjumlah 20 orang siswa.

16
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi PKL


1. Geografis
UPTD Puskesmas Padang Serai merupakan Puskesmas induk yang
berada di wilayah Kecamatan Kampung Melayu kota Bengkulu yang terdiri
dari 3 (tiga) Kelurahan binaan yaitu Kelurahan Padang Serai, kelurahan
Sumber Jaya dan kelurahan Teluk Jepang. Luas wilayah UPTD Puskesmas
Padang Serai + 8.625 km2, yang terdiri dari tiga puskesmas pembantu yaitu
Puskesmas Padang Serai, Puskesmas pembantu Bangkahan dan Puskesmas
Teluk Sepang. Puskesmas Padang Serai adalah sebagai berikut:
a. SebelahUtara : Berbatasan dengan kelurahanKandang
b. SebelahSelatan : Berbatasan dengan kabupatenSeluma
c. SebelahTimur : Berbatasan dengan kelurahanBetungan
d. SebelahBarat : Berbatasan dengan SamuderaIndonesia
Tabel 4.1 Distribusi Jumlah Kelurahan Per Luas Wilayah
Di Wilayah Puskesmas PadangSerai
No. Kelurahan Luas Wilayah/km2
1 Padang Serai 1.900 km2
2 Sumber Jaya 3.895 km2
3 Teluk Sepang 2.830 km2
Jumlah 8.625 km2
Sumber: Puskesmas Padang Serai pada tahun2022
2. Topografi
Sebagaian besar wilayah kerja puskesmas padang serai adalah dataran
tinggi.
3. Kependudukan
Penduduk diwilayah puskesmas padang serai pada tahun 2021
berjumlah 19.338 jiwa dengan jumlah penduduk laki-laki sebanyak9.259

17
jiwa, perempua sebanyak 10.079 jiwa. Penduduk kelurahan Padang Serai
berjumlah 6.802 jiwa, kelurahan Sumber Jaya berjumlah 9.240 jiwa dan
kelurahan Teluk Sepang berjumlah 3.296 jiwa.
Tabel 4.2 Jumlah Penduduk Diwilayah Puskesmas Padang Serai
No Kelurahan Jumlah KK Jumlah Penduduk
Laki-laki Perempuan Jumlah
1 Padang Serai 1.836 3.445 3.357 6.802
2 Sumber Jaya 2.610 4.258 4.982 9.240
3 Teluk Sepang 869 1.556 1.740 3.296
Jumlah 5.315 9.259 10.079 19.338

4. Sumber DayaTenaga
Berdasarkan data dari Puskesmas Padang Serai kota Bengkulu sumber
daya tenaga kerja pada tahun 2022 Dapat dilihat di tabel dibawah ini
Tabel 4.3 Sumber Daya Tenaga UPTD Puskesmas Padang Serai
No Jenis Tenaga/Pendidikan Jumlah/Orang Keterangan
1 Kepala Puskesmas 1 PNS
2 Kasubbag TU 1 PNS
3 Dokter Umum 3 2 TKS, 1 PNS
4 Dokter Gigi 1 PNS
5 Perawat 12 7 PNS, 5 Honorer
6 Gizi 1 1 PNS
7 Kebidanan 17 8 PNS, 9 Honorer
8 Analis Kesehatan 1 PNS
9 Farmasi 2 Honorer
10 Kesehatan Lingkungan 1 PNS
11 Tenaga Kesehatan Masyarakat 4 Honorer
12 Cleaning Servis 1 TKS
13 Jaga Malam 1 TKS
14 Sopir 1 TKS
15 Tenaga Administrasi lainnya 4 Honorer
Jumlah 51

18
B. Hasil
1. Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan pelatihan ini dilaksanakan pada tanggal 1 September 2022,
tema yang diangkat pada penyuluhan ini yaitu tentang Upaya Pencegahan
Anemia Pada Remaja Putri Di SMK 06 Wilayah Kerja Puskesmas Padang
Serai Kota Bengkulu Tahun 2022. Penyuluhan yang dilakukan secara
keseluruhan berlangsung selama 1-2 jam, yaitu dimulai pada pukul 10.00
WIB sampai dengan pukul 11.00 WIB. Adapun rangkaian kegiatan dalam
penyuluhanini yaitu diantaranya : Pembukaan, kata sambutan, pre test, acara
inti (penyampaian materi), post test, penutup dan sesi foto bersama. Dalam
kegiatan penyuluhan ini diikuti oleh siswa SMK 06 Kota Bengkulu, yang
berjumlah 20 orang siswa. Pada kegiatan penyuluhan ini juga ada sesi
pengisian evaluasi sesudah kegiatan penyuluhan dilaksanakan, tujuannya
untuk mengetahui apakah pelatihan yang dilaksanakan berhasil dengan
indikator tersebut.

2. AnalisisUnivariat
Dari data yang di peroleh dilakukan uji perbedaan dengan bantuan
aplikasi exel dengan mencari nilai rata-rata minimal dan maksimal.
Sebelum Pelatihan Sesudah Pelatihan

n Min Max Rata-rata Min Max Rata-rata

Pengetahuan 20 60 100 71,1 60 100 80

Sikap 20 80 100 87,7 80 100 98,8

Hasil analisis menunjukkan rata-rata pengetahuan sebelum mengikuti


pelatihan adalah 71,1 dengan nilai minimum 60 dan maksimum 100.
Sedangkan rata-rata pengetahuan setelah mengikuti pelatihan adalah 80
dengan nilai minimum 60 dan maksimum 100.
Hasil analisis menunjukkan rata-rata sikap sebelum mengikuti pelatihan
adalah 87,7 dengan nilai minimum 80 dan maksimum 100. Sedangkan rata-

19
rata sikap setelah mengikuti pelatihan adalah 98,8 dengan nilai minimum 80
dan maksimum 100.

3. Pembahasan
a. Penyuluhan
Penyuluhan Gizi merupakan upaya untuk mengembangkan
sumber daya, terutama untuk peningkatan profesionalisme yang berkaitan
dengan keterampilan. Penyuluhan yang kami ambil berupa Penyuluhan
Dalam Upaya Pencegahan Anemia Pada Remaja Putri Di SMKN 6
Wilayah Kerja Puskesmas Padang Serai Kota Bengkulu Tahun2022.
Penyuluhan dengan materi yang membahas tentang anemia
berupa materi tentang definisi anemia, tanda dan gejala anemia, faktor
penyebab anemia, dampak anemia, dan cara pencegahan melalui
makanan terhadap anemia pada remaja serta konsumsi TTD secara
teratur. Kemudian juga dilakukan penugasan kepada para pihak sekolah
untuk mengisi kartu kontrol minum TTD yang dilakukan setiap minggu
yang dilakukan setelah pelatihan dilakukan yang dimana akan di sepakati
dengan pihak puskesmas yang dimana terdapat satu hari dalam 1 bulan
petugas puskesmas akan datang ke sekolah yaitu SMKN 6 Kota
Bengkulu yang akan membagikan TTD dan untuk sesuai siswa putri akan
meminum TTD dengan serentak pada hariitu.
Sedangkan untuk pihak sekolah agar mengisi lembar laporan yang
dimana pada lembar tersebut terdapat nama, kelas, NIK dan data lainnya
yang menerangkan setiap minggunya apakah temanya meminum atau
tidak TTD yang telah diberikan oleh pihak Puskesmas, maka dari itu
konsumsi TTD di SMKN 6 Kota Bengkulu dapat terpantau oleh pihak
Puskesmas.
Penyuluhan Dalam Upaya Pencegahan Anemia Pada Remaja
Putri Di SMKN 6 Wilayah Kerja Puskesmas Padang Serai Kota
Bengkulu Tahun 2022. Dilaksanakan pada Kamis, 1 September2022

20
pukul 09.00-11.00. Peserta penyuluhan gizi ini adalah siswa putri kelas
XI. Peserta yang mengikuti pelatihan ini berjumlah 20 orang. penyuluhan
di buka yang di pandu MC dilanjutkan dengan pembagian pre-test.
Kemudian di pandu oleh moderator dan di lanjutkan dengan
penyampaian materi sekaligus diskusi, anya jawab. Acara di tutup dengan
pembagian posttest.
b. Pengetahuan
Terdapat perubahan skor pengetahuan responden dari sebelum
kegiatan pelatihan dan setelah kegiatan pelatihan.
c. Sikap
Terdapat perubahan skor sikap responden dari sebelum kegiatan
penyuluhan.

21
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kegiatan penyuluhan ini dilaksanakan di SMKN 6 Kota Bengkulu yang
tepatnya di ruang kelas yang diikuti oleh 20 orang remaja putri kelas XI. Dengan
tema yang diangkat yaitu tentang Penyuluhan Dalam Upaya Pencegahan Anemia
Pada Remaja Putri Di SMKN 6 Wilayah Kerja Puskesmas Padang Serai Kota
Bengkulu Tahun 2022.
Hasil yang didapat terhadap Penyuluhan Dalam Upaya Pencegahan
Anemia Pada Remaja Putri Di SMKN 6 Wilayah Kerja Puskesmas Padang Serai
Kota Bengkulu Tahun 2022 yaitu dapat meningkatkan pengetahuan dan sikap
remaja dalam mengkonsumsi makanan yang sehat serta konsumsi TTD secara
teratur yang dimana konsumsi tersebut di pantau. Hasil ini dapat disimpulkan
bahwa tujuan penyuluhan terhadap Peningkatan Pengetahuan dan Pencegahan
Anemia untuk pengetahuan dan sikap remaja dalam mengkonsumsi makanan
yang sehat serta konsumsi TTD secara teratur yang dimana konsumsi tersebut di
pantau.

B. Saran
1. Sebaiknya peserta mampu menerapkan apa yang telah dijelaskan dalam
pelatihan ini dalam kehidupan sehari-hari untuk mencegah dan
menanggulangi anemia pada remajaputri.
2. Sebaiknya untuk pihak Puskesmas dapat selalu berkoordinasi dengan pihak
sekolah untuk selalu melakukan pemantauan konsumsi TTD Di SMKN 6
agar tetap terpantau apakah TTD benar-benardikonsumsi.

22
DAFTAR PUSTAKA

Dieny, F.F. (2014). Permasalahan Gizi Pada Remaja putri. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Diskominfo Pekalongan. (2017). 1005 Siswi Remaja Putri Minum Tablet Tambah
Darah. https://jatengprov.go.id/beritadaerah/siswi-remaja-putri-minum-
tablettambah-darah/.Diakses tanggal 15 Maret2018.
Fitriani S. 2010. Promosi Kesehatan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Indartanti, D dan Kartini, A. (2014). Hubungan Status Gizi Dengan Kejadian Anemia
pada Remaja Putri. Journal of Nutrition College. Vol. 3. No.2
Kemenkes, RI . (2018). Laporan hasil Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018. Jakarta:
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan RI.
Kemenkes, RI. (2016a). Buku Pedoman Pencegahan dan Penanggulangan Anemia
Pada Remaja Putri dan Wanita Usia Subur (WUS). Jakarta: Direktorat Jenderal
Kesehatan Masyarakat.
Kemenkes, RI. (2017). Data dan informasi Profil Kesehatan Indonesia tahun 2016.
Jakarta: Pusat Data dan Informasi.
Risva, T.C. (2016). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kebiasaan Konsumsi
Tablet Tambah Darah Sebagai Upaya Pencegahan Anemia pada Remaja Puteri
(Studi padaMahasiswa Putri Tahun Pertama di Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Diponegoro. Jurnal Kesehatan Masyarakat, ISSN 2356-3346.
Vol.4. No.3.
Tiastuti, S.E. (2016). Hubungan Asupan Zat Besi, Vitamin C Dan Status Gizi Dengan
Kadar Hemoglobin Pada Remaja Putri kelas X Di SMA N 1 Teras Kabupaten
Boyolali. Jurnal Kesehatan
Hayati, RM. 2010. Pengetahuan dan Sikap Anemia Defisiensi Besi dan Dampaknya
terhadap Kesehatan Reproduksi di MAL IAIN Medan Tahun 2009/2010.
Medan: Universitas Sumatera Utara. 12
Khomsan, A. 2000. Teknik Pengukuran Pengetahuan Gizi. Bogor: Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Pusat antar
Universitas Pangan dan Gizi, ITB.

23
Dokumentasi Kegiatan

24
25

Anda mungkin juga menyukai