infeksi, namun akibat anemia, DM, hipotensi, hipertensi, dan retinopati leukimia. Definisi - Retinopati Anemia - Retinopati Diabetikum - Retinopati Hipertensi - Retinopati Leukimia - Retinitis Pigmentosa
Klasifikasi Retinopati Cotton wool patches merupakan gambaran eksudat pada retina akibat penyumbatan arteri prepapil sehingga terjadi daerah nonperfusi di dalam retina. Retinopati Anemia Pada anemia terlihat perubahan dalam dan superfisial, termasuk edema papil. Gejala retina ini diakibatkan anoksia dan mengakibatkan infark retina sehingga tidak jarang ditemukan pula suatu bercak eksudat kapas. Makin berat anemia akan terjadi kelainan retina yang berat. Retinopati Diabetikum Kelainan retina (retinopati) yang ditemukan pada pederita diabetes melitus Definisi Retinopati akibat diabetes melitus lama berupa aneurismata, melebarnya vena, perdarahan dan eksudat lemak. Retinopati diabetikum merupakan penyulit pada penyakit diabetes yang paling penting. 40-50% prognosis butuk untuk penglihatan Amerika Serikat kebutaan 5000 orang/tahun akibat retinopati diabetikum. Inggris merupakan penyebab nomor 4 dari seluruh penyeban kebutaan Insiden Manifestasi Klinis Gejala diabetes melitus utama pada mata, ditemukan pada retina : Mikroaneurismata Perdarahan (dapat dalam bentuk titik, garis dan bercak yang biasanya terletak dekat mikroaneurismata di polus posterior ) Dilatasi Pembuluh Darah Hard Exudate Soft Exudate Pembuluh darah baru pada retina Edema Retina Hiperlipidemia Background : mikroaneurismata, perdarahan bercak dan titik, edema sirsinata Makulopati : edema retina, dan gangguan fungsi makula Proliferasi : vaskularsasi dan badan kaca Bentuk retinopati diabetik antara lain: Pada penurunan tekanan darah dapat terjadi kelainan retina berupa dilatasi arteriol dan vena retina, iskemia saraf optik, retina dan koroid akibat hipoperfusi. Dapat terjadi nevaskularisasi, glaukoma, dan retinitis proliferan pada hipotensi kronik. Retinopati Hipotensi Retinopati hipertensi Kalainan-kelainan retina dan pembuluh darah retina akibat tekanan darah tinggi Definisi Kelainannya dapat berupa penyempitan umum atau setempat, percabangan pembuluh darah yang tajam, fenomena crossing atau skllerose pembuluh darah Penyempitan (spasme) pembuluh darah dapat berupa : 1. Pembuluh darah (terutama arteriol retina) yang berwarna lebih pucat. 2. Kaliber pembuluh yang menjadi lebih kecil atau ireguler (karena spasme lokal) 3. Percabangan arteriol yang tajam. Retinopati hipertensi dapat berupa perdarahan atau eksudat retina yang pada daerah makula dapat memberikan gambaran seperti bintang (star figure). Eksudat retina tersebut dapat berbentuk : Cotton wool patches yang merupakan edema serat serat retina akibat mikroinfark sesudah penyumbatan arteriole, biasanya terletak sekitar 2 3 diameter pupil didekat kelompok pembuluh darah utama sekitar papil. Eksudat pungtata yang tersebar. Eksudat putih pada daerah yang tak tertentu dan luas. Klasifikasi retinopati hipertensi menurut Scheie Terdapat penciutan setempat pada pembuluh darah setempat. Stadium I Penciutan pembuluh darah arteri menyeluruh, dengan kadang kadang penciutan setempat sampai seperti benang, pembuluh arteri tegang, membentuk cabang keras. Stadium II Lanjutan stadium II, dengan eksudat cotton, dengan akibat perdarahan yang terjadi akibat diastole diatas 120 mmHg, kadang kadang terdapat keluhan berkurangnya penglihatan. Stadium III Seperti stadium III dengan edema papil dengan eksudat star figure, disertai keluhan penglihatan menurun dengan tekanan diastole kira kira 150 mmHg. Stadium IV Retinopati Leukimia Neoplasma ganas sel darah putih yang sebabnya tidak diketahui dapat berjalan akut. Definisi Leukimia sering terjadi pada usia kurang dari 5 tahun atau diatas 50 tahun. Retinopati ditemukan atau terdapat pada 2/3 penderita leukimia Pada retina juga dapat terlihat eksudat catton wool dan waxy hard, yang juga terjadi bergantung pada beratnya anemia. Pembuluh darah vena melebar dan berkelok-kelok Pembuluh darah arteri memberikan gambaran normal, pembuluh darah vena mikroaneurismata. Retinitis pigmentosa dengan tanda karakteristik degenerasi sel epitel retina terutama sel batang dan atrofi saraf optic, menyebar tanpa gejala peradangan. Retina mempunyai bercak dan pita halus yang berwarna hitam.
Merupakan kelainan yang berjalan progresif yang onset bermula sejak masa kanak-kanak Retinitis Pigmentosa Gejala klinis berupa sukar melihat di malam hari, lapang pandangan menjadi sempit, penglihatan sentral menurun sampai terjadinya buta warna. Pada pemeriksaan funduskopi akan terlihat penumpukan pigmen perivaskular di bagian perifer retina, arteri menciut, sel dalam corpus vitreus, dan papil pucat. Hingga saat ini belum ada Pengobatan yang efektif, namun dapat dicoba dengan pemberian vitamin A larut air 10.000-15.000 IU, dengan tambahan diet zinc. Pemakaian kaca maata gelap juga akan membantu pasien.