Anda di halaman 1dari 44

Laporan kasus

ANESTESI SPINAL

Hurait Hernando Hurairo


712019007

Departemen Anestesiologi
Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang
2020
PENDAHULUAN
 Anestesi adalah pemberian obat untuk menghilangkan kesadaran secara sementara dan biasanya ada kaitannya
dengan pembedahan.
 Anestesi :
 anestesi umum
 anestesi regional.
 Anestesi regional dibandingkan dengan anestesi umum
 relatif lebih murah
 pengaruh sistemik yang kecil
 menghasilkan analgesi yang adekuat
 mampu mencegah respon stres secara lebih sempurna.
 Anestesi spinal bertujuan utama memblok saraf sensoris untuk menghilangkan sensasi nyeri
 Anestesi spinal juga memblok saraf motorik sehingga mengakibatkan paresis/paralisis
 Hipotensi adalah efek samping yang paling sering terjadi pada anestesi spinal, dengan insidensi 38% dengan
penyebab utama adalah blokade saraf simpatis.
TINJAUAN PUSTAKA
Defin Anatomi

isi
Anestesi spinal (subaraknoid) adalah tehnik anestesi
dengan memasukan obat analgetik ke dalam ruang
subarackhnoid sesuai blokade syaraf yang
dikehendaki.

Kolumna vertebralis terdiri dari 33 korpus vertebralis: 7 servikal, 12 torakal, 5 lumbal, 5 sakral dan 4
koksigeus.
Kolumna vertebralis mempunyai 4 lekukan, yaitu lordosis servikalis, kifosis torakalis, lordosis lumbalis
dan kifosis sakralis
Mekanisme Kerja Anestesi
Regional
• Anestesi spinal memblok akar serabut saraf
(nervus) pada daerah subarakhnoid,
dimana daerah medula spinalis dimulai dari
foramen magnum sampai lumbal 1 (L1)
pada dewasa, lumbal 2 (L2) pada anak-
anak dan lumbal 3 pada bayi, sedangkan
saccus duralis, ruang subarakhnoid dan
ruang subdural berakhir di sakral 2 (S2)
pada dewasa dan sakral 3 (S3) pada anak-
anak12.
Persiapan Pasien
 Pasien sebelumnya diberi informasi tentang tindakan anestesi spinal (informed concernt) meliputi
pentingnya tindakan ini dan komplikasi yang mungkin terjadi.
 Pemeriksaan fisik daerah kulit tempat penyuntikan untuk menyingkirkan adanya infeksi.
 Pemeriksaan laboratorium
 penilaian hematokrit.
 Masa protrombin (PT) dan
 masa tromboplastin parsial (PTT)
 Persiapan perlengkapan operasi
 Pemberian anestesi umum
 Tindakan resusitasi.
Teknik Anestesi Spinal

 Setelah dimonitor,tidurkan pasien misalkan dalam posisi lateral dekubitus. Beri bantal kepala,selain enak untuk
pasienjuga supaya tulang belakang stabil. Buat pasien membungkuk maximal agar processus spinosus mudah
teraba. Posisi lain adalah duduk.
 Penusukan jarum spinal dapat dilakukan pada L2-L3, L3-L4, L4-L5. Tusukan pada L1-L2 atau diatasnya berisiko
trauma terhadap medulla spinalis.
 Sterilkan tempat tusukan dengan betadin atau alkohol.
 Beri anastesi lokal pada tempat tusukan,misalnya dengan lidokain 1-2% 2-3ml.
Teknik Anestesi Spinal
 Cara tusukan median atau paramedian. Untuk jarum spinal besar 22G, 23G, 25G dapat langsung
digunakan. Sedangkan untuk yang kecil 27G atau 29G dianjurkan menggunakan penuntun jarum yaitu
jarum suntik biasa semprit 10cc. Tusukkan introduser sedalam kira-kira 2cm agak sedikit kearah sefal,
kemudian masukkan jarum spinal berikut mandrinnya ke lubang jarum tersebut. Jika menggunakan
jarum tajam (Quincke-Babcock) irisan jarum (bevel) harus sejajar dengan serat duramater, yaitu pada
posisi tidur miring bevel mengarah keatas atau kebawah, untuk menghindari kebocoran likuor yang
dapat berakibat timbulnya nyeri kepala pasca spinal.
Teknik Anestesi Spinal
 Setelah resensi menghilang, mandrin jarum spinal dicabut dan keluar likuor, pasang semprit berisi
obat dan obat dapat dimasukkan pelan-pelan (0,5ml/detik) diselingi aspirasi sedikit, hanya untuk
meyakinkan posisi jarum tetap baik. Kalau anda yakin ujung jarum spinal pada posisi yang benar dan
likuor tidak keluar, putar arah jarum 90º biasanya likuor keluar. Untuk analgesia spinal kontinyu dapat
dimasukan kateter.
 Posisi duduk sering dikerjakan untuk bedah perineal misalnya bedah hemoroid (wasir) dengan
anestetik hiperbarik. Jarak kulit-ligamentum flavum dewasa ± 6cm.
 
Indikasi Anestesi Spinal

 Adapun indikasi untuk dilakukannya anestesi spinal adalah untuk


pembedahan daerah tubuh yang dipersarafi cabang T4 ke bawah
(daerah papila mammae ke bawah).
 Anestesi spinal ini digunakan pada hampir semua operasi abdomen
bagian bawah (termasuk seksio sesaria), perineum dan kaki
Kontraindikasi

 Pada Anestesi spinal terdapat kontraindikasi


 Absolut
 Relatif.
 Kotraindikasi Absolut : penolakan pasien, infeksi pada tempat suntikan, hipovolemia, penyakit neurologis yang
tidak diketahui, koagulopati, dan peningkatan tekanan intrakanial, kecuali pada kasus-kasus pseudotumor cerebri.
 kontraindikasi relatif meliputi sepsis pada tempat tusukan (misalnya, infeksi ekstremitas korioamnionitis atau
lebih rendah) dan lama operasi yang tidak diketahui.
Komplikasi

 Hipotensi
 Bradikardi
 Sakit Kepala
 Komplikasi Respirasi
 Komplikasi gastrointestinal
Obat-Obat Anestesi Spinal

BUPIVAKAIN
Bupivakain merupakan obat anestesi lokal dengan rumus bangun sebagai berikut : 1-butyl-N-(2,6-
dimethylphenyl)-piperidecarboxamide hydrochloride. larutan bupivakain baik isobarik maupun
hiperbarik telah banyak digunakan pada blok subrakhnoid untuk operasi abdominal bawah. Pemberian
bupivakain isobarik, biasanya menggunakan konsentrasi 0,5%, volume 3-4 ml dan dosis total 15-20 mg,
sedangkan bupivakain hiperbarik diberikan dengan konsentrasi 0,5%, volume 2-4ml dan total dosis 15-
22,5 mg.
Obat-Obat Anestesi Spinal

KLONIDIN
Klonidin adalah salah satu contoh dari agonis α2 yang digunakan untuk obat antihipertensi (penurunan
resistensi pembuluh darah sistemik) dan efek kronotropik negatif. Dalam beberapa penelitian juga
ditemukan efek anestesi dari pemberian secara oral (3-5μg/kg), intramuscular (2μg/kg), intravena (1-
3μg/kg), transdermal (0,1-0,3 mg setiap hari) intratekal 75-150μg) dan epidural (1-2μg/kg) dari
pemberian klonidin. Secara umum klonidin menurunkan kebutuhan anestesi dan analgesi (menurunkan
MAC) dan memberikan efek sedasi dan anxiolisis. Selama anestesi umum, klonidin dilaporkan juga
meningkatkan stabilitias sirkulasi intraoperatif dengan menurunkan tingkatan katekolamin.
Obat-Obat Anestesi Spinal

EFEDRIN
Efedrin merupakan golongan simpatomimetik non katekolamin yang secara alami ditemukan di
tumbuhan efedra sebagai alkaloid. Efedrin mempunyai gugus OH pada cincin benzena , gugus ini
memegang peranan dalam “efek secara langsung” pada sel efektor. Efek efedrin berupa peningkatan TD,
HR, CO, aliran darah koroner dan peningkatan SVR. Efedrin bolus 5-10 mg pada orang dewasa normal
sedikit meningkatkan SVR dan peningkatan TD yang terjadi pada pemberian efedrin adalah hasil dari
akumulasi dari peningkatan SVR, preload, HR< CO. Setelah pemberian efedrin terjadi vasokontriksi pada
vascular band, juga disertai vasodilatasi pada daerah lain melalui reseptor α2. Melalui reseptor â1 akan
meningkatkan kontraktilitas otot jantung
Obat-Obat Anestesi Spinal

EPINEFRIN (ADRENALIN)
Adrenalin (epinephrine), adalah hormon katekolamin yang dihasilkan oleh bagian medula kelenjar
adrenal, dan suatu neurotransmitter yang dilepas oleh neuron-neuron tertentu yang bekerja aktif di
sistem saraf pusat. Epinephrin merupakan stimulator yang kuat pada reseptor adrenergik sistem saraf
simpatis, dan stimulan jatung yang kuat, mempercepat frekuensi denyut jantung dan meningkatkan
curah jantung, meningkatkan glikogenolisis, dan mengeluarkan efek metabolik lain.
Obat-Obat Anestesi Spinal

FENTANYL
Fentanyl termasuk obat golongan analgesik narkotika. Analgesik narkotika digunakan sebagai penghilang
nyeri. Dalam bentuk sediaan injeksi IM (intramuskular) Fentanyl digunakan untuk menghilangkan sakit
yang disebabkan kanker.
LAPORAN KASUS
Identifikasi Pasien

Nama : Tn. A
Umur : 67 thn
Jenis Kelamin : laki-laki
Anamnesis.

Keluhan utama
Penggantian lutut kanan total.

Keluhan tambahan

Riwayat perjalanan penyakit


Seorang pria 67 tahun hadir untuk hak primer elektif
penggantian lutut kanan total.
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : baik
Kesadaran : compos mentis
Tekanan Darah : 140/98 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Frekuensi Napas : 16 x/menit
SPO2 : 98%
Pemeriksaan Fisik

Jantung : regular, murmur sistolik


2/6
Pulmo : Bunyi napas menjauh,
ekspirasi akhir bilateral
ringan wheezing
PEMBAHASAN
Apa indikasi yang mungkin untuk anestesi spinal?

• Anestesi spinal dapat memberikan anestesi, analgesia, dan relaksasi otot. Telah
berhasil digunakan untuk prosedur yang melibatkan wanita, perineum,
ekstremitas yang lebih rendah, dan saluran urogenital serta operasi kebidanan[1,
2].
Apa tanda yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi ruang
intervertebral yang benar untuk penempatan anastesi tulang
belakang?

• Palpasi leher menunjukkan proses spinosus yang menonjol yang termasuk dalam
vertebra serviks ke-7, yang disebut vertebra menonjol. Palpasi skapula
menunjukkan akar tulang belakang skapula umumnya sesuai dengan tingkat T3.
Batas bawah skapula berakhir di ujung yang biasanya di tingkat T7. Pada tingkat
tulang belakang lumbar, garis ditarik antara puncak puncak iliaka bilateral
biasanya persilangan tubuh vertebra lumbal ke-4 atau interspace L4 / 5.
Jelaskan suplai darah sumsum tulang belakang

• Sumsum tulang belakang disuplai oleh arteri spinal anterior tunggal


yang berasal dari arteri vertebra dan sepasang arteri tulang belakang
posterior yang dibentuk oleh inferior arteri serebelar. Ketiga arteri ini
menerima kontribusi dari arteri interkostal dan lumbal melalui tulang
belakang segmental arteri.
Apa mekanisme kerja anestesi lokal disuntikkan ke ruang subaraknoid?

• Anestesi lokal secara mengikat mengikat natrium tegangan-gated


saluran dan memblokir konduksi natrium. Dengan menurun arus
natrium, inisiasi dan penyebaran aksi potensial terganggu.
Perubahan fisiologis apa yang disebabkan oleh
kesuksesan administrasi anestesi tulang
belakang?
• Sistem kardiovaskular:

Dalam sistem kardiovaskular, anestesi spinal menyebabkan penurunan


curah jantung dan resistensi vaskular sistemik.
Perubahan fisiologis apa yang disebabkan oleh
kesuksesan administrasi anestesi tulang
belakang?
• Sistem paru:

Secara keseluruhan, efek langsung anestesi spinal pada sistem


pernapasan minimal, Bahkan dengan anestesi toraks tingkat menengah
keatas, indeks pernapasan termasuk durasi pernapasan, volume tidal,
dan laju aliran inspirasi rata-rata tidak terpengaruh
Perubahan fisiologis apa yang disebabkan oleh
kesuksesan administrasi anestesi tulang
belakang?
• Sistem syaraf pusat:

Anestesi spinal secara konsisten ditemukan sebagai obat penenang melalui


mekanisme yang belum diketahui.

• Sistem saluran kencing:

Sfingter kandung kemih dan uretra dikendalikan melalui saraf tulang belakang
sakral (S2-S4). Blokade segmen-segmen itu menghilangkan keinginan untuk
berkemih.
Perubahan fisiologis apa yang disebabkan oleh
kesuksesan administrasi anestesi tulang
belakang?
• Sistem pencernaan:

Ablasi rangsangan simpatis ke gastrointestinal traktat yang dihasilkan pada level


T6-L1 menghasilkan hiperperistalsis dari stimulasi parasimpatis yang tak terlawan.
Mual dan muntah dapat menjadi sekunder akibat efek ini

• Termoregulasi:

Secara umum, kemampuan termoregulatif tubuh lebih banyak terganggu oleh


anestesi umum
Apa anestesi lokal yang digunakan untuk anestesi
tulang belakang?

• Anestesi lokal berikut berhasil digunakan untuk anestesi spinal:


prokain *, kloroprokain (kerja singkat); mepivacaine, lidocaine,
prilocaine * (kerja lanjutan); ropivacaine, bupivacaine,
levobupivacaine *, dan tetracaine * (long-acting). (* saat ini tidak
tersedia di AS)
Apa efek samping dari anestesi spinal?

Blokade anestesi lokal dari serat simpatis menyebabkan vasodilatasi


dan hipotensi berbagai keparahan tergantung pada dosis, penyebaran
intratekal, dan faktor pasien.
Apa saja kemungkinan komplikasi anestesi tulang
belakang ?
Komplikasi :

Henti jantung

Infeksi SSP

abses tulang belakang

kulit terlokalisir infeksi di tempat penyuntikan


Bagaimana Anda mendiagnosis tusukan post dural
sakit kepala?
Post-dural puncture headache (PDPH) dapat terjadi pada Penetrasi dura
mater, baik secara tidak sengaja (mis., selama kinerja penempatan
epidural) atau sengaja (selama kinerja anestesi spinal atau ketuk tulang
belakang). Pusat diagnosis adalah sakit kepala dengan komponen posisi
yang menonjol.
Apa pilihan pengobatan untuk PDPH?

• Perawatan konservatif terdiri dari hidrasi dan PO kafein, Fioricet


(Butalbital50 mg / Acetaminophen 300 mg / Kafein 40 mg) dan NSAID.
Fioricet diberikan sebagai 1-2 tablet setiap 4 jam sesuai kebutuhan,
tidak melebihi 6 tablet (ini didasarkan pada dosis harian maksimum
Apa itu "sadel blok"?

• Untuk mencapai blok sadel, larutan hiperbarik disuntikkan ke ruang


tulang belakang. Pasien tetap dalam posisi duduk setelah injeksi
untuk memungkinkan larutan anestesi lokal "berat" bermigrasi ke
bawah dan menyatu dalam ekor bagian dari kantung dural. Atau,
solusi hipobarik bisa disuntikkan setelah itu pasien harus ditempatkan
rawan masuk posisi jackknife.maksimum
Apa pendekatan lumbosakral ke ruang tulang
belakang?

• Pendekatan lumbosakral ke ruang tulang belakang, juga disebut


Pendekatan Taylor, digunakan jika pendekatan biasa gagal. Itu
menargetkan ruang interlaminar terbesar dari sumsum tulang
belakang, L5-S1.
Apa beberapa implikasi pada kehamilan pada
anestesi spinal?

• Perubahan fisiologis kehamilan mempengaruhi tulang belakang


anestesi dengan berbagai cara. Pembesaran uterus menyebabkan
peningkatan tekanan intra abdominal, kompresi pembuluh perut yang
mengarah ke pembengkakan vena epidural.
Apa implikasi dan agen antiplatelet antikoagulan
untuk kinerja anestesi spinal?
• Hematologi adalah bidang yang berkembang dan obat-obatan baru terus
dikembangkan yang bertujuan untuk mempengaruhi proses koagulasi.
Oleh karena itu bijaksana bagi dokter praktek untuk ikuti panduan praktik
terkini, praktik nasihat, dan informasi obat. Selain itu, berbeda lembaga
dapat memodifikasi rekomendasi yang ada, lagi membuat dokter praktik
bertanggung jawab untuk menjaga terkini dengan kebijakan
kelembagaan.
Kesimpulan
Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, penunjang, dan diberikan
dapat disimpulkan bahwa:
 Anestesi spinal (subaraknoid) adalah anestesi regional dengan tindakan
penyuntikan obat anestetik lokal ke dalam ruang subaraknoid.
 Anestesi spinal menyebabkan penurunan potensial aksi pada membran
sehingga terjadilah kegagalan konduksi saraf.
 Anestesi spinal memblok akar serabut saraf (nervus) pada daerah
subarakhnoid, dimana daerah medula spinalis dimulai dari foramen
magnum sampai lumbal 1 (L1) pada dewasa, lumbal 2 (L2) pada anak-anak
dan lumbal 3 pada bayi, sedangkan sacus duralis, ruang subarakhnoid dan
ruang subdural berakhir di sakral 2 (S2) pada dewasa dan sakral 3 (S3)
pada anak-anak.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai