OLEH
FIRDHA KUMALA INDRIYANI
20174011070
Anatomi Konjungtiva
Konjungtiva terdiri atas 3 bagian yaitu :
1. Konjungtiva Palpebralis : melapisi
permukaan posterior palpebra dan
melekat erat ke tarsus.
2. Konjungtiva Bulbaris : menutupi
sebagian permukaan anterior bola
mata
3. Konjungtiva Forniks : tempat
peralihan konjungtiva tarsal dan
konjungtiva bulbi.
Perlindungan Alamiah Konjungtiva
Aktivitas
Perlindugan Suhu rendah Perlindungan oleh
Pembilasan lisozim yang
fisik oleh karena immunoglobular
oleh air mata bersifat pada air mata
kelopak mata terpapar udara
antibakteri
DEFINISI
Konjungtivitis
Waktu Penyebab
Imunologik
Akut Kronis Agen Infeksi Autoimun Kimia/Iritatif
(Alergi)
Konjungtivitis Karena Agen Infeksi
Konjungtivitis
Konjungtivitis Viral
- Infeksi loa loa - Trakoma
Folikular Viral - Candida albicans
Kronis - Infeksi ascaris - Konjungtivitis Inklusi
Akut
- Konjungtivitis hiperakut (Neisseria lumbricoides - Konjungtivitis
gonorrhoeae, N. meningitides) (Buthcer) Limfogranuloma Venerum
- konjungtivitis akut (Streptococcus
pneumonia, Haemophilus aegyptius) - Keratokonjungtivitis - Infeksi taenia
- Konjungtivitis subakut ( H influenza, E
Epidemika solium
- Blefarokonjungtivitis
coli) -Demam Molluscum Contagiosum
Faringokonjungtiva
- Konjungtivitis kronik (infeksi sekunder - Konjungtivitis
pada obstruksi ductus nasolacrimalis - Keratokonjungtivitis Varisella-zoster
dan dakriosistitis kronik) Herpetik (virus herpes
simplek) - Keratokonjungtivitis
Morbili / Campak
- Keratokonjungtivitis
Bakteri yang jarang : Corynebacterium New Castle (peternak
diphtheria, Streptococcus pyogenes, unggas)
Moraxella catarrhalis
- Konjungtivitis
Hemoragik Epidemik
Akut
Konjungtivitis Imunologik (Alergik)
Reaksi Reaksi
Hipersensitivitas Hipersensitivitas
Humoral Langsung Tipe Lambat
Konjungtivitis
Konjungtivitis Konjungtivitis Konjungtivitis Keratokonjungtivit
Demam Jerami Konjungtivitis
vernalis atopik papil raksasa is Phlyctenulosis
(Hay Fever) Ringan Sekunder
terhadap
Blefaritis Kontak
Konjungtivitis Kimia
atau Iritatif
Konjungtivitis
Akibat Penyakit
Autoimun
Keratokonjungtivitis
Sicca (penyakit pada
syndrome sjorgen)
- Dipivefrin - Asam
- Miotik - Alkali
- Idoxuridin - Asap
- Neomycin - Angin
FAKTOR RISIKO
Higiene
Iklim
Usia
Lingkungan
Status Ekonomi
Lingkungan kering (faktor Air mata lebih cepat
Mata kering
predisposisi) menguap
Gampang teriritasi oleh
bakteri, virus, alergen, atau
benda asing
Pembuluh darah
Aliran darah semakin cepat Muncul reaksi inflamasi
vasokonstriksi
Edema
Permeabilitas kapiler Cairan berpindah ke ruang
Vasodilatasi
meningkat interstitial
Pseudoptosis
warna mata lebih
Vasodilatasi Injeksi konjungtiva
merah
Proses kompensasi Gl. Lacrimalis tertekan
dari sistem imun terus
terhdap
bakteri/virus/alergen
Tertumpuk bersama leukosit + lipid dalam
Virus/bakteri mati
bentuk sekret Epifora
MANIFESTASI KLINIS
Mata merah
Pseudomembaran
Hiperemis Mata berair/ epifora Hipertrofi papilar
Eksudasi atau membran
• Merah terang • Sekresi air mata
konjungivitis bakteri diakibatkan oleh • Eksudat berlapis-lapis • reaksi konjungtiva • Pseudomembran =
• Putih susu sensasi benda asing, dan amorf nonspesifik karena
konjungtivitis bakteri
pengentalan diatas
konjungtivitis alergi sensasi terbakar atau
tergores, atau rasa • Eksudat berserabut konjungtiva terikat epitel yang jika
• Hiperemi tanpa
infiltrasi iritasi gatal. konjungtivits alergika pada tarsus atau diangkat epitelnya
(angina, matahari, • Transudasi ringan • Kotoran mata di limbus dibawah tetap utuh
asap, dll) akibat pembuluh yang palpebral saat bangun
hiperemik dan tidur, palpebral lengket
serabut-serabut • Membran =
menambah jumlah air • Eksudat sangat banyak halus. pengentalan
mata dan palpebra saling • Papil raksasa meliputi seluruh
melengket
konjungtivitis (cobblestone) epitel jika diangkay
bakteri/klamidia keratokonjungtivitis meninggalkan
vernal permukaan kasar
dan berdarah.
Tanda- tanda Konjungtivitis
Konjungtivitis Limfadenopati Granuloma
ligneosa preaurikular konjungtivitis
Pseudoptosis Kemosis • Yaitu bentuk istimewa • Selalu mengenai
Fliktenula konjungtivitis
• Tanda penting
konjungtivitis stroma dan paling
• Yaitu terkulainya • Edem bila terjadi membranosa rekuren • Sebuah KGB preaurikular sering berupa kalazion
palpebra superior inflamasi hebat pada • Yaitu reaksi • Keadaan ini bilateral tampak jelas pd sindrom
karena infiltrasi di otot konjungtiva hipersensitivitas • Penyebab endogen
trutama pd anak, lbh okuloglandular Parinaud
Muller lambat terhadap dan jarang pd lain adalah sarkoid,
• Pad konjunctivitis banyak pd perempuan, sifilis, penyakit “cat –
antigen mikroba keratokonjungtivitis
• Dijumpai pada alergika, dan mungkin epidemika. scratch, dan
konjgtivitis berat gonokok/momokok, (stapilokok, menyertai temuan • KGB bisa besar/kecil, coccidioidomycosis
(trakoma) dan adenoviral mikobakterial) sistemik lain, seperti kadang ada nyeri tekan, (jarang)
keratokonjungtivitis • Awalnya berupa nasofaringitis dan ada pd konjungtivitis
perivaskulitis dg • Sindrom
epidemika vulvovaginitis herpes simplek primer,
keratokonjungtivitis okuloglandular
penumpukan limfosit
epidemika, konjungtivitis Parinaud terdiri atas
di pembuluh darah
inklusi, dan trakoma granuloma konjungtiva
• Bila sampai • KGB preaurikular kecil dan pembesaran KGB
menimbulkan ulkus tanpa nyeri tekan terdapat preaurikular
konjugtiva, dasar ulkus pada
• Kelompok penyakit ini
dipenuhi oleh leukosit demamfaringokonjungtiva
polimorfonuklear dan konjungtivitis memerlukan
hemoragik akut pemeriksaan biopsi
• Ksdang terlihat pd anak dg untuk memastikan
infeksi kelenjar meibom diagnosis
Injeksi Konjungtiva Injeksi Siliaris Injeksi Episklera
Keratitis, Iridosiklitis,
Kausa Iritasi, Konjungtivitis Glaukoma Akut Glaucoma Akut
Eksudat Keterangan
• hiperemia konjungtiva akut, sekret mukopurulen jumlah Kronis Perlu antibiotic sensitivity Test
sedang
Konjungtivitis Bakteri Hiperakut (Purulen)
Konjungtivitis Gonore
Merupakan radang akut dan hebat pada konjungtiva akibat infeksi bakteri Neisseria gonorrhoeae
Gonorrhoeae paling sering ditransmisikan melalui hubungan seksual, bisa genital-tangan-orbita
Dapat juga ditransmisikan dari ibu ke neonatus saat proses kelahiran, neonatus terinfeksi karena
melewati traktus genitalia ibu yang telah terinfeksi Neisseria gonorrhoeae, sehingga
menyebabkan ophthalmia neonatrum dan infeksi neonatal sistemik.
Pada bayi penyakit ini ditularkan oleh ibu yang sedang menderita penyakit tersebut.
Gejala pada bayi atau neonatus :
-Masa inkubasi 12 jam- 5 hari
-Disertai perdarahan subkonjungtiva dan konjungtivitis kemotik
DIAGNOSIS
-Dengan pewarnaan gram sel intraselular atau ekstraselular dengan sifat gram negatif
- Tidak diperban
Kacamata gelap - Tidak
untuk menggunakan
menghindari kortikosteroid
fotofobia - Analgetik dan
antiinflamsi
•Higiene hilangkan sekret dengan larutan saline
•AB yang sesuai
Gram (+) Gram (-)
Gramisidin Dibekacyn
Cefazolin Cyprofloksasin
Vancomycin
Konjungtivitis angular
Blefaritis dan ulkus kornea
kataral perifer
KONJUNGTIVITIS VIRUS
Konjungtivitis Folikular Viral Akut
1. Demam Faringokonjungtival
− Anak-anak >Dewasa
3. KERATOKONJUNGTIVITIS CAMPAK
Faktor resiko penyakit ini berdasarkan hygiene perorangan ,keadaan cuaca tempat
tinggal, usia saat terkena, serta frekuensi dan jenis infeksi bacterial mata yang sudah ada.
Penyakit ini menyebar melalui kontak langsung atau benda pencemar (saudara kandung,
orang tua) yg harus diperiksa. Vektor serangga, khususnya lalat, dapat berperan sebagai
penular.
Folikel Pada Konjungtiva Tarsal
• tetrasiklin atau eritromisin 250 mg oral 4 kali sehari selama 3-4 minggu
• doksisiklin 100 mg per oral 2 kali sehari selama 3-4 minggu atau dosis
Sistemik tunggal 1 gram azitromisin.
Penularan lain melalui kosmetik mata dan kolam renang yg tidak terklorinasi adekuat
Onset 1-2 minggu setelah inokulasi okular dan tidak seakut keratokonjunctivitis adenoviral. Pasien dapat mengalami gejala ringan dari minggu
hingga bulan
Gejala klinis: konjunctival folikuler (paling prominen di palpebra konjungtiva inferior dan fornik), sekret mukopurulen, adenopati preaurikular
Penanganan: dapat sembuih dg sendirinya dalanm 6-18 bulan. Rekomendasi antibiotik yg dapat diberikan:
Chlamydia psittaci
Jarang menimbulkan konjungtivitis pada manusia
Strain dari burung kakak tua dan kucing pernah menyebabkan konjungtivitis folikular pada
manusia
KONJUNGTIVITIS JAMUR
Konjungtivitis jamur
Konjungtivitis candida Konjungtivitis jamur lain
oInfeksi jarang terjadi, umumnya tambap sebagai jarang, bisa mengenai konjungtiva dan palpebra. Meinumbulkan
penyakit granulomatosa disertai KGHB preaurikular yg jelas. Px makros
bercak putih
dari biopsi granulomatosa menampakkan conidia (spora) gram positif
oDapat timbul pada pasien DM atau pasien terganggu berbentuk cerutu
sistem imunnya, sebagai konjungtivitis ulseratif atau 2. Rhinosporidium seeberi
granulomatosa
jarang, mengenai konjungtiva, saccus lakrimalis, palpebra, canaliculi,
oKerokan: sel PMN (+) sklera. Lesi khas berupa granuloma polipoid yg mudah berdarah dg
trauma minimal. Px histologi: granoloma dg spherula besar terbungkus
oOrganisme mudah tumbuh pd agar darah atau media mengandung endospora myriad. Penyembuhan dicapai dg eksisi
sabouroud dan mudah diidentifikasi sebagai ragi sederhana dan kauterisasi pd dasarnya
bertunas atau sebagai pseudihifa
3. Coccidiodes immitis
oInfeksi ini berespon terhadap amphotericin B (3-8
Jarang menimbulkan granulomatosa yg disertai dg KGBpreaurikular yg
mg/mL) dlm larutan air atau krim kulit nystatin jelas. Bukan suatu penyakit primer, tp manifestasi dari penyebaran
(100.000 U/g) 4-6x/hari infeksi paru primer. Penyakit yg menyebar memberi prognosis buruk
KONJUNGTIVITIS PARASIT
Konjungtivitis Parasit
−Infeksi Thelazia californiensis Infeksi Ascaris lubricoides (konjungtivitis “Butcher”)
• cairan jaringan organisme yang terinfeksi ascaris mengenai
•habitat alami (cacing gilig) mata anjing, kucing, domba, rusa,
mata
kuda
• Bisa diikuti konjungtivitis toksik yg nyeri dan berat, yg ditandai
•Menginfeksi saccus conjungtiva manusia
kemosis hebat dan edem palpebra
•Menyingkirkan dengan forceps atau aplikator berujung kain • Pengobatan: irigasi cepat dan menyeluruh pd saccus
konjungtivalis
−Infeksi Loa loa
Infeksi Schistoma haematobium
• hidup di jaringan ikat manusia dan kera.
• Skistosomiasis endemik di mesir sungai nil
• Cacing dewasa bermigrasi ke palpebra, konjungtiva, atau
• Timbul lesi konjunctiva granulomatosa berupa tumor kecil,
orbita
lunak, licin, kuning kemerahan.
• Diagnosis dengan menemukan cacing atau mikrofilaria
• Pengobatan dengan eksisi granuloma konjungtiva, sistemik dg
didarah yang diperiksa siang
antimonial seperti niridazole
• Obat pilihan adalah diethylcarbamazine
Infeksi Pthirus pubis (infeksi kutu pubis)
pubis mengenai palpebra dan bulu mata
KONJUNGTIVITIS IMUNOLOGIK
Konjungtivitis Alergi
Konjungtivitis alergi adalah bentuk alergi pada mata yang disebabkan oleh reaksi
inflamasi pada konjungtiva yang diperantarai oleh sistem imun
•Pada konjungtivitis alergi musiman dan alergi tumbuh-tumbuhan keluhan utama adalah
gatal, kemerahan, air mata, injeksi ringan konjungtiva, dan
kemosis berat.
•Pasien dengan keratokonjungtivitis vernal sering mengeluhkan mata sangat gatal
dengan kotoran mata yang berserat, konjungtiva tampak putih susu dan banyak papila
halus di konjungtiva tarsalis inferior.
GEJALA KLINIS
•Sensasi terbakar, pengeluaran sekret mukoid, DIAGNOSIS :
merah, dan fotofobia merupakan keluhan pada
Diperlukan riwayat alergi baik pada pasien
keratokonjungtivitis atopik. Ditemukan jupa tepian maupun keluarga pasien . Gejala yang paling
palpebra yang eritematosa dan konjungtiva tampak penting untuk mendiagnosis penyakit ini
putih susu. Pada kasus yang berat ketajaman adalah rasa gatal pada mata, yang
penglihatan menurun. mungkin saja disertai mata berair,
- Sering terjadi akibat pemberian jangka • Campuran asap da kabut penyebab utama konjungtivitis kiimia ringan. Tetapi blm dpt ditetapkan
panjang: dipivefrin, miotik, idoxuridine, secara positif dan pengobatan nonspesifik
neomicyn, dan obat-obat lain dg bahan
pengawet /vehikulum yg toksis atau • Efek pd mata tdk ada yg permanen, tp mata yg terkena merah, terasa mengganggu terus
menimbulkan iritasi
• Luka krn asam: mengubah sifat protein jaringan, efek langsung timbul
- kerokan konjugtiva sering mengandung sel-sel
epitel berkeratin, PMN, ada sesekali ada sel • Luka krn alkali: tidak mengubah sifat protein, cenderung cpt menyusup ke dlm jaringan, menetap di
berbentuk aneh jaringan konjungtiva. Alkali terus merusah slma berjam-jam/ hari tergantung substansi molar dan
jumlah yg masuk. Terjadi perlekatan antara konjungtiva bulbaris dan palpebralis, timbul jaringan
- Pengobatan: penghentian agen penyebab dan parut kornea
pemakaian tetesan yg ringansama sekali tanpa
tetesan • Gejala utama luka bahan kimia: nyeri, pelebaran pembuluh darah (injeksi), fotofobia,
blefarospasme.
- Seringkali reaksi konjungtiva menetap sampai
berminggu-minggu, berbulan-bulan • Pengobatan: bilas saccus conjunctivalis segera dg air/larutan garam, singkirkan setiap materi padat
tindakan lanjut: steroid topikal intensif, tetes mata askorbat dan sitrat, sikloplegik, terapi
antiglaukoma seperlunya, kompres dingin, dan analgesik sistemik.
Temuan klinis dan
Virus bakteri klamidia Alergi
sitologi
Adenopati preaurikular Lazim Tak lazim Lazim hanya pada Tidak ada
konjungtivitis inklusi
Pewarnaan kerokan dan Monosit Bakteri, PMN PMN, badan inklusi sel Eosinofil
eksudat plasma