ABLASIO RETINA
ABLASIO RETINA
Ablasio retina merupakan lepasnya retina dengan lapisan di bawahnya (koroid). Lepasnya retina dari koroid nutrisi terganggu gangguan fungsi retina. 3 jenis
Ablasio retina regmatogenosa Ablasio retina traksi Ablasio retina eksudatif
Penyebab : Miopia tinggi, pasca retinitis, retina dengan degenerasi perifer, afakia Pencetus : trauma Gejala : Gangguan penglihatan sbg tabir yg menutup Riwayat pijaran api (fotopsia) Ablasi retina supratemporal angkat makula penglihatan akut
Pemeriksaan
Funduskopi
Retina terangkat berwarna pucat dengan pembuluh darah di atasnya Robekan retina berwarna merah Bola mata bergerak terlihat retina yang lepas bergoyang Pigmen dalam badan kaca
Pupil:
Defek aferen pupil akibat penglihatan menurun
Pemeriksaan
Oftalmoskopi tidak langsung binokular dengan depresi sklera:
Peninggian retina sensorik translusen yang lepas Satu/> pemutusan retina total
Robekan berbentuk tapal kuda (superotemporal) Lubang atrofik bundar (temporal) Robekan sirkumferensial anterior/dialisis retina (inferotemporal) Multipel: defek terletak 900 satu sama lain
58 year old woman. Sudden loss of vision in right eye one week ago. Floaters in right eye two weeks previously. VA right eye HM.
Terapi
BEDAH
Sebelumnya: rawat dengan mata tertutup Secepat mungkin (1-2 hari) Tujuan: melekatkan kembali retina yang lepas Diatermi & laser
Terapi
Diatermi:
Permukaan (surface diatermy) setengah tebal sklera sesudah reseksi sklera (partial penetrating diatermy)
Implan:
Di dalam kantong sklera yang sudah direseksi Mendekatkan sklera dg retina pengikatan terlokalisir
Sabuk (band):
Melingkari bola mata Perbaiki prognosis, mobilisasi cepat
Macular tractional retinal detachment, four years post pan retinal photocoagulation, regressed retinopathy, no intermittent bleeding
Skleritis, Koroiditis, Tumor retrobulbar, Radang uvea, Idiopati, Toksemia gravidarum Penglihatan , ringan-berat Permukaan retina yang terangkat terlihat cincin
OD
OS
RETINOPATI
Retinopati
Kelainan pada retina yang tidak disebabkan radang.
Retinopati anemia Retinopati diabetes melitus Retinopati diabetes proliferatif Retinopati hipotensi Retinopati hipertensi Retinopati leukemia Retinopati pigmentosa Central serous chorioretinopathy
Retinopati Anemia
Anemia perdarahan dalam & superfisial (tmsk edem papil) Anemia anoksia berat infark retina Semakin berat anemia semakin berat kelainan retina
Retinal findings in background diabetic retinopathy, including blot hemorrhages (arrowhead), microaneurysms (short arrow), and hard exudates (long arrow).
Fundus photograph of clinically significant macular edema demonstrating retinal exudates within the fovea.
Fundus:
Mikroaneurisma Perdarahan retina Eksudat Neovaskularisasi retina Jaringan proliferasi retina/badan kaca
Terapi
Kontrol DM (diet, obat antiDM) Fotokoagulasi
Pada retina iskemia Laser & xenon
PENYULIT:
Ablasi retina traksi Perdarahan badan kaca
Retinopati Hipotensi
Penurunan tekanan darah dilatasi arteriol & vena retina hipoperfusi iskemia saraf optik, retina dan koroid iskemia Hipotensi kronik, Dapat terjadi:
Neovaskularisasi Glaukoma Retinitis ploriferans
Retinopati Hipertensi
Kelainan pembuluh darah retina akibat tekanan darah tinggi Kelainan mata:
Arteri besar, tidak teratur Eksudat pada retina Edema retina Perdarahan retina
Moderate hypertensive retinopathy is characterized by thinned straight arteries, increased venous caliber, intraretinal hemorrhages, and hard exudates.
Tipe 2
Fundus hipertensif +/- retinopati sklerose senil, orang tua Funduskopi: pembuluh darah tampak mengalami penyempitan, pelebaran dan sheating setempat +/- perdarahan retina. Edem papil (-)
Tipe 3
Fundus dengan retinopati hipertensi dengan arterosklerosis, orang muda Funduskopi: penyempitan arteri, kelokan bertambah, fenomena crossing perdarahan multipel, cotton wool patches, makula star figure
Tipe 4
Hipertensi progresif Funduskopi: edema papil, cotton woll patches, hard exudat, star figure exudate nyata
Klasifikasi scheie:
Stadium I: terdapat penciutan stempat pembuluh darah kecil Stadium II:
penciutan arteri menyeluruh, kadang-kadang penciutan stempat sampai seperti benang Arteri tegang, membentuk cabang keras
Retinopati Leukemia
Neoplasma leukosit
Akut (granulositik, limfositik, mielomonositik) Kronik (granulositik) < 5 tahun/>50 tahun
Retinopati Leukemia
Retinopati leukemia
Pada bentuk apapun (akut-kronik; limfoid-mieloid) Gambaran :
Tanda khusus: vena melebar, berkelok, memberi refleks mengkilat sukar bedakan arteri-vena Perdarahan tersebar dengan tengan berbintik putih tumpukan leukosit Eksudat kecil, mikroaneurisma Stad lanjut: fundus pucat & jingga Sel darah putih tertimbun di daerah perivaskular Perdarahan & eksudat pada sub retina & edem papil
Retinopati Leukemia
Gambaran anemia:
Eksudat cotton wool & waxy hard, bergantung berat anemia Vena melebar & berkelok, mikroaneurismata Arteri normal Edema polus posterior kena retina & papil
Lanjut:
perdarahan nyala api dengan bintik putih di tengah (Roths spot) Mikroaneurisma + exudat solf cotton woll di polus posterior
Perdarahan preretinal:
Koyak vitreous face perdarahan badan kaca ablasio nonregmatosa
RETINITIS PIGMENTOSA
Progresif, onset sejak kanak-kanak Degenerasi sel epitel retina (sel batang) & atrofi saraf optik, menyebar tanpa gejala peradangan Retina terdapat bercak dan pita halus berwarna hitam Autosomal resesif, autosomal dominan, X linked resesif atau simpleks Kebanyakan tanpa riwayat penyakit pada keluarga
Gejala:
Sukar melihat malam hari Lapang penglihatan sempit dibanding normal Penglihatan sentral dinyatakan dengan adanya buta warna
Funduskopi:
Penumpukan pigmen perivaskular bagian perifer retina Atrofi pigmen epitel retina Arteri menciut Sel dalam badan kaca Papil pucat
DD:
Intoksikasi fenotiazin, sifilis, rubela kongenital, resolusi ablasi retina eksudatif, defisiensi vit A
Pengobatan:
Tidak ada yang efektif Dicoba vitamin A larut air 10.000-15.000 IU Kurangi makan lemak (15% kalori harian) Diet zinc Pemakaian kaca mata dengan lapis gelap
Retinopati Pigmentosa
Progresif, onset sejak kanak-kanak Degenerasi sel epitel retina (sel batang) & atrofi saraf optik, menyebar tanpa gejala peradangan Retina terdapat bercak dan pita halus berwarna hitam Autosomal resesif, autosomal dominan, X linked resesif atau simpleks Kebanyakan tanpa riwayat penyakit pada keluarga
Gejala:
Sukar melihat malam hari Lapang penglihatan sempit dibanding normal Penglihatan sentral dinyatakan dengan adanya buta warna
Funduskopi:
Penumpukan pigmen perivaskular bagian perifer retina Atrofi pigmen epitel retina Arteri menciut Sel dalam badan kaca Papil pucat
DD:
Intoksikasi fenotiazin, sifilis, rubela kongenital, resolusi ablasi retina eksudatif, defisiensi vit A
Pengobatan:
Tidak ada yang efektif Dicoba vitamin A larut air 10.000-15.000 IU Kurangi makan lemak (15% kalori harian) Diet zinc Pemakaian kaca mata dengan lapis gelap
Left eye of the case 1 with chronic central serous chorioretinopathy. (a) Colour fundus photograph shows diffuse pigmentary changes at the retinal pigment epithelium layer in the posterior pole. (b) Fundus photograph reveals inferior retinal detachment with abnormal telangiectatic retinal vessels and perivascular exudates. (c) Early phase of the FA shows capillary dropout, retinal telangiectatasia, and tufts of retinal neovascularization. (d) Late phase of the FA demonstrates profuse fluorescein leakages from the abnormal retinal vessels.
Fluorescein angiography in the early recirculation phase of a patient with a localized neurosensory detachment in the macula from central serous chorioretinopathy. Note the focal hyperfluorescence.
Fluorescein angiography in the late recirculation phase of the same patient as in Media file 1. Note the distribution of leakage of fluorescein dye within the neurosensory detachment.