Anda di halaman 1dari 59

Dipresentasikan oleh Yuliana Yuli Exlasia I11105030

ABLASIO RETINA

ABLASIO RETINA
Ablasio retina merupakan lepasnya retina dengan lapisan di bawahnya (koroid). Lepasnya retina dari koroid nutrisi terganggu gangguan fungsi retina. 3 jenis
Ablasio retina regmatogenosa Ablasio retina traksi Ablasio retina eksudatif

Ablasio Retina Regmatogenosa


Lepasnya vitreous gel menarik retina pada hubungan adesi vitreoretinal robek retina cairan dari vitreous masuk ke ruang subretina pendorongan retina retina mengapung, lepas dari koroid

Penyebab : Miopia tinggi, pasca retinitis, retina dengan degenerasi perifer, afakia Pencetus : trauma Gejala : Gangguan penglihatan sbg tabir yg menutup Riwayat pijaran api (fotopsia) Ablasi retina supratemporal angkat makula penglihatan akut

Pemeriksaan
Funduskopi
Retina terangkat berwarna pucat dengan pembuluh darah di atasnya Robekan retina berwarna merah Bola mata bergerak terlihat retina yang lepas bergoyang Pigmen dalam badan kaca

Pupil:
Defek aferen pupil akibat penglihatan menurun

Tekanan bola mata


Rendah Meninggi neovaskular glaukoma pada ablasi lama

Pemeriksaan
Oftalmoskopi tidak langsung binokular dengan depresi sklera:
Peninggian retina sensorik translusen yang lepas Satu/> pemutusan retina total
Robekan berbentuk tapal kuda (superotemporal) Lubang atrofik bundar (temporal) Robekan sirkumferensial anterior/dialisis retina (inferotemporal) Multipel: defek terletak 900 satu sama lain

Recent subtotal rhegmatogenous retinal detachment

58 year old woman. Sudden loss of vision in right eye one week ago. Floaters in right eye two weeks previously. VA right eye HM.

Terapi
BEDAH
Sebelumnya: rawat dengan mata tertutup Secepat mungkin (1-2 hari) Tujuan: melekatkan kembali retina yang lepas Diatermi & laser

Terapi
Diatermi:
Permukaan (surface diatermy) setengah tebal sklera sesudah reseksi sklera (partial penetrating diatermy)

Implan:
Di dalam kantong sklera yang sudah direseksi Mendekatkan sklera dg retina pengikatan terlokalisir

Sabuk (band):
Melingkari bola mata Perbaiki prognosis, mobilisasi cepat

Ablasio Retina Traksi


Tarikan jaringan parut pada badan kaca Penglihatan turun, sakit (-) Terapi: lepaskan tarikan fibrosis di dalam badan kaca dengan vitrektomi

Macular tractional retinal detachment, four years post pan retinal photocoagulation, regressed retinopathy, no intermittent bleeding

Ablasio Retina Eksudatif


Akibat tertimbunnya eksudat di bawah retina dan mengangkat retina. Penyakit koroid Ekstravasasi cairan dari pembuluh darah retina & koroid penimbunan cairan subretina ablasi retina

Skleritis, Koroiditis, Tumor retrobulbar, Radang uvea, Idiopati, Toksemia gravidarum Penglihatan , ringan-berat Permukaan retina yang terangkat terlihat cincin

OD

OS

Bilateral bullous serous subretinal detachments and bilateral disc edema.

Dipresentasikan oleh Yuliana Yuli Exlasia I11105030

RETINOPATI

Retinopati
Kelainan pada retina yang tidak disebabkan radang.
Retinopati anemia Retinopati diabetes melitus Retinopati diabetes proliferatif Retinopati hipotensi Retinopati hipertensi Retinopati leukemia Retinopati pigmentosa Central serous chorioretinopathy

Retinopati Anemia
Anemia perdarahan dalam & superfisial (tmsk edem papil) Anemia anoksia berat infark retina Semakin berat anemia semakin berat kelainan retina

Retinopati Diabetes Melitus


Penyulit terpenting DM. Berupa aneurismata, melebar vena, perdarahan & eksudat lemak

Retinopati Diabetes Melitus


Mikroaneurismata : penonjolan dinding kapiler Perdarahan : titik, garis, bercak Dilatasi vena : lumen ireguler, berkelok-kelok Hard exudate : iregular, kekuningan Soft exudate/cotton wool patches : bercak kuning difus & putih Neovaskularisasi : pembuluh darah berkelok, dalam kelompok, ireguler Edema retina : hilang gambaran retina/makula hiperlipedimia

Retinopati Diabetes Melitus


Biasanya ditemukan bilateral, simetris, progresif, dalam 3 bentuk:
Back ground: mikroaneurismata, perdarahan bercak dan titik, edema sirsinata Makulopati: edema retina, gangguan fungsi makula Proliferasi: vaskularisasi retina & badan kaca

Retinal findings in background diabetic retinopathy, including blot hemorrhages (arrowhead), microaneurysms (short arrow), and hard exudates (long arrow).

Fundus photograph of clinically significant macular edema demonstrating retinal exudates within the fovea.

Keadaan pemberat retinopati diabetes:


Diabetes juvenilis insulin dependent & kehamilan rangsang perdarahan & proliferasi Arteriosklerosis & proses penuaan pembuluh darah Hiperliporoteinemi, pengaruhi arteriosklerosis Hipertensi arteri Hipoglikemia atau trauma

Klasifikasi retinopati diabetes


(bagian mata FKUI/RSCM) Derajat I; mikroaneurisma +/- eksudat lemak Derajat II; mikroaneurisma, perdarahan bintik dan bercak +/- eksudat lemak Derajat III; mikroaneurisma, perdarahan bintik dan bercak, neovaskularisasi, proliferasi Derajat lebih berat: jika fundus mata kiri mata kanan

Retinopati Diabetes Proliferatif


50% Pasien buta dalam 5 tahun Gejala
bergantung : luas, tempat kelainan, berat kelainan Penurunan tajam penglihatan perlahan

Fundus:
Mikroaneurisma Perdarahan retina Eksudat Neovaskularisasi retina Jaringan proliferasi retina/badan kaca

Terapi
Kontrol DM (diet, obat antiDM) Fotokoagulasi
Pada retina iskemia Laser & xenon

PENYULIT:
Ablasi retina traksi Perdarahan badan kaca

Retinopati Hipotensi
Penurunan tekanan darah dilatasi arteriol & vena retina hipoperfusi iskemia saraf optik, retina dan koroid iskemia Hipotensi kronik, Dapat terjadi:
Neovaskularisasi Glaukoma Retinitis ploriferans

Retinopati Hipertensi
Kelainan pembuluh darah retina akibat tekanan darah tinggi Kelainan mata:
Arteri besar, tidak teratur Eksudat pada retina Edema retina Perdarahan retina

Penyempitan pembuluh darah

Penyempitan pembuluh darah:


Penyempitan umum atau setempat Percabangan pembuluh darah yang tajam Fenomena crossing/sklerose pembuluh darah Tampak sebagai:
Pembuluh darah berwarna lebih pucat Kaliber pembuluh darah lebih kecil atau iregular Percabangan arteriol yang tajam

Bila berupa sklerosis, tampak sebagai:


Refleks copper wire Refleks silver wire Sheating Lumen pembuluh darah iregular Fenomen crossing:
Elevasi (pengangkatan vena oleh arteri di bawahnya) Deviasi (penggeseran posisi vena oleh arteri yang bersilang dengan vena, sudut persilangan > kecil) Kompresi (penekanan kuat arteri sebebkan bendungan vena

Gambaran retinopati hipertensif


1. Perdaran retina
Primer krn oklusi arteri Sekunder krn arteriosklerosis oklusi vena Hipertensi berat : perdaran retina dekat papil, sejajar dengan permukaan retina Perdarahan vena akibat diapedesis kecil, berbentuk lidah api (Flame shape)

Gambaran retinopati hipertensif


Eksudat retina, dpt berbentuk:
Cotton wool patches, edema serat saraf retina akibat mikroinfark sesudah penyumbatan arteriole. Eksudat pungtata tersebar Eksudat putih pada daerah tak tertentu, luas

Moderate hypertensive retinopathy is characterized by thinned straight arteries, increased venous caliber, intraretinal hemorrhages, and hard exudates.

Klasifikasi retinopati hipertensif (RSCM)


Tipe 1
Fundus hipertensif dengan atau tanpa retinopati, tidak ada sklerose, pada orang muda Funduskopi: arteri menyempit & pucat, arteri meregang & percabangan tajam, perdarahan ada/tidak ada, eksudat ada/tidak ada

Tipe 2
Fundus hipertensif +/- retinopati sklerose senil, orang tua Funduskopi: pembuluh darah tampak mengalami penyempitan, pelebaran dan sheating setempat +/- perdarahan retina. Edem papil (-)

Tipe 3
Fundus dengan retinopati hipertensi dengan arterosklerosis, orang muda Funduskopi: penyempitan arteri, kelokan bertambah, fenomena crossing perdarahan multipel, cotton wool patches, makula star figure

Tipe 4
Hipertensi progresif Funduskopi: edema papil, cotton woll patches, hard exudat, star figure exudate nyata

Klasifikasi scheie:
Stadium I: terdapat penciutan stempat pembuluh darah kecil Stadium II:
penciutan arteri menyeluruh, kadang-kadang penciutan stempat sampai seperti benang Arteri tegang, membentuk cabang keras

Stadium III: lanjutan stadium II dengan:


Eksudat cotton Perdarahan akibat diastol > 120 mmHg Keluhan berkurangnya penglihatan

Stadium IV stadium III dengan


Edema papil dengan eksudat star figure Keluhan penglihatan menurun Diastol 150 mmHg

Retinopati Leukemia
Neoplasma leukosit
Akut (granulositik, limfositik, mielomonositik) Kronik (granulositik) < 5 tahun/>50 tahun

Retinopati 2/3 penderita leukemia


Perdarahan konjungtiva & badan kaca Infiltrasi dapat ditemukan di konjunctiva, koroid, sklera belokan vaskuler retina, lobang makula, mikroaneurisma

Retinopati Leukemia
Retinopati leukemia
Pada bentuk apapun (akut-kronik; limfoid-mieloid) Gambaran :
Tanda khusus: vena melebar, berkelok, memberi refleks mengkilat sukar bedakan arteri-vena Perdarahan tersebar dengan tengan berbintik putih tumpukan leukosit Eksudat kecil, mikroaneurisma Stad lanjut: fundus pucat & jingga Sel darah putih tertimbun di daerah perivaskular Perdarahan & eksudat pada sub retina & edem papil

Retinopati Leukemia
Gambaran anemia:
Eksudat cotton wool & waxy hard, bergantung berat anemia Vena melebar & berkelok, mikroaneurismata Arteri normal Edema polus posterior kena retina & papil

Lanjut:
perdarahan nyala api dengan bintik putih di tengah (Roths spot) Mikroaneurisma + exudat solf cotton woll di polus posterior

Perdarahan preretinal:
Koyak vitreous face perdarahan badan kaca ablasio nonregmatosa

RETINITIS PIGMENTOSA
Progresif, onset sejak kanak-kanak Degenerasi sel epitel retina (sel batang) & atrofi saraf optik, menyebar tanpa gejala peradangan Retina terdapat bercak dan pita halus berwarna hitam Autosomal resesif, autosomal dominan, X linked resesif atau simpleks Kebanyakan tanpa riwayat penyakit pada keluarga

Seluruh lapis retina


Terbentuk jaringan ikat progresif lambat + proliferasi sel pigmen pada seluruh lapis Pembentukan masa padat putih kebiru-biruan yang masuk ke dalam badan kaca Perifer retina tertimbunp igmen berbentuk susunan tulang Pembuluh darah koroid dapat dilihat Pigmen meluas ke sentral dan perifer Atrofi berlanjut sel ganglion retina terkena atrofi papil saraf optik

Gejala:
Sukar melihat malam hari Lapang penglihatan sempit dibanding normal Penglihatan sentral dinyatakan dengan adanya buta warna

Funduskopi:
Penumpukan pigmen perivaskular bagian perifer retina Atrofi pigmen epitel retina Arteri menciut Sel dalam badan kaca Papil pucat

DD:
Intoksikasi fenotiazin, sifilis, rubela kongenital, resolusi ablasi retina eksudatif, defisiensi vit A

Pengobatan:
Tidak ada yang efektif Dicoba vitamin A larut air 10.000-15.000 IU Kurangi makan lemak (15% kalori harian) Diet zinc Pemakaian kaca mata dengan lapis gelap

Retinopati Pigmentosa
Progresif, onset sejak kanak-kanak Degenerasi sel epitel retina (sel batang) & atrofi saraf optik, menyebar tanpa gejala peradangan Retina terdapat bercak dan pita halus berwarna hitam Autosomal resesif, autosomal dominan, X linked resesif atau simpleks Kebanyakan tanpa riwayat penyakit pada keluarga

Seluruh lapis retina


Terbentuk jaringan ikat progresif lambat + proliferasi sel pigmen pada seluruh lapis Pembentukan masa padat putih kebiru-biruan yang masuk ke dalam badan kaca Perifer retina tertimbunp igmen berbentuk susunan tulang Pembuluh darah koroid dapat dilihat Pigmen meluas ke sentral dan perifer Atrofi berlanjut sel ganglion retina terkena atrofi papil saraf optik

Gejala:
Sukar melihat malam hari Lapang penglihatan sempit dibanding normal Penglihatan sentral dinyatakan dengan adanya buta warna

Funduskopi:
Penumpukan pigmen perivaskular bagian perifer retina Atrofi pigmen epitel retina Arteri menciut Sel dalam badan kaca Papil pucat

DD:
Intoksikasi fenotiazin, sifilis, rubela kongenital, resolusi ablasi retina eksudatif, defisiensi vit A

Pengobatan:
Tidak ada yang efektif Dicoba vitamin A larut air 10.000-15.000 IU Kurangi makan lemak (15% kalori harian) Diet zinc Pemakaian kaca mata dengan lapis gelap

Retinopati serosa sentral


Lepasnya retina dari lapis pigmen epitel di daerah makula akibat masuknya cairan melalui membran Brunch dan pigmen epitel yang imkompeten. Laki laki 20 50 thn. Cairan tertimbun di bawah makula gangguan fungsi makula visus menurun disertai metamorfopsia, hipermetropia, dgn skotoma relatif dan positif.

Left eye of the case 1 with chronic central serous chorioretinopathy. (a) Colour fundus photograph shows diffuse pigmentary changes at the retinal pigment epithelium layer in the posterior pole. (b) Fundus photograph reveals inferior retinal detachment with abnormal telangiectatic retinal vessels and perivascular exudates. (c) Early phase of the FA shows capillary dropout, retinal telangiectatasia, and tufts of retinal neovascularization. (d) Late phase of the FA demonstrates profuse fluorescein leakages from the abnormal retinal vessels.

Fluorescein angiography in the early recirculation phase of a patient with a localized neurosensory detachment in the macula from central serous chorioretinopathy. Note the focal hyperfluorescence.

Fluorescein angiography in the late recirculation phase of the same patient as in Media file 1. Note the distribution of leakage of fluorescein dye within the neurosensory detachment.

Anda mungkin juga menyukai