Anda di halaman 1dari 22

Ablasio Retina

Pembimbing :
dr. Boyke Sisprihattono, Sp.M

Niki Ayu Rezeqi


114170048
Lapisan Retina

dalam
Definisi Ablasio Retina
• Ablasio retina adalah : pemisahan retina sensorik (lapisan
fotoreseptor) dari epitel pigmen retina dibawahnya
• Menyebabkan gangguan nutrisi retina
• Antara sel kerucut dan sel batang retina tidak terdapat adanya
perlekatan struktural dengan koroid  titik lemah yang potensial
untuk lepas secara embriologis
• Klasifikasi :
1. Ablasio retina regmatogenosa (primer)
2. Ablasio retina eksudatif
3. Ablasio retina akibat traksi (sekunder)
Ablasio retina regmatogenosa
• Bentuk tersering dari ablasio retina
• Akibat adanya robekan pada retina sehingga cairan vitreus
masuk ke subretina( belakang retina) yang mengakibatkan
pemisahan retina dari epitel berpigmen oleh cairan vitreus
subretina. Retina menjadi mengapung
Patogenesis
Miopi Trauma Operasi Katarak

Retina regang dan menipis

Robekan pada retina

Terbentuk lubang pada korteks vitreous posterior

Cairan vitreous masuk ke celah lubang retina

Adanya tekanan tinggi sehingga tidak dapat mempertahankan


perlekatan retina

Terjadi pelepasan permukaan vitreous posterior dari lapisan


sensori retina

Ablasio retina regmatogenosa


Manifestasi Klinis
Anamnesis
– Penglihatan terlihat seperti ada tirai yang
menutup
– Fotopsia/penglihatan terlihat pijaran api karena
iritasi retina oleh pergerakan viterous
– Penglihatan turun mendadak
Pemeriksaan oftalmologi

– Pemeriksaan visus, terjadi penurunan tajam


penglihatan
– TIO menurun/normal
– Funduskopi: retina terangkat berwarna pucat
(atrofi), bergoyang ketika bergerak, terlihat
robekan retina (warna merah)
Ablasio retina akibat traksi
• Lepasnya jaringan retina akibat traksi/tarikan
jaringan parut pada badan kaca yang menyebabkan
ablasi retina dengan penurunan visus tanpa rasa
sakit
• Penyebab : retinopati diabetik proliferatif, trauma
(penetrating injury), perdarahan akibat
bedah/infeksi.
Patogenesis
Retinopati diabetik proliferatif, trauma (penetrating injury), perdarahan akibat
bedah/infeksi.

Adanya jaringan parut fibrosis yang melekat pada retina

Kontraksi jaringan parut

Terjadi penarikan retina sensorik menjauhi lapisan epitel di sepanjang


daerah vaskular

Menyebar ke bagian retina mid perifer dan makula

Ablasio retina traksi


pemeriksaan
• Adanya fibrosis vitreoretinal dengan lesi penyakit
kausatifnya
• Tidak adanya robekan retina, area ablasio
berbentuk cekung
• Area puncak ablasio terletak pada traksi
vitreoretinal
Ablasio retina eksudatif
• Ablasio retina eksudatif terjadi akibat adanya
penimbunan cairan eksudat di bawah retina
(subretina) dan mengangkat retina. Penimbunan
cairan subretina terjadi akibat ekstravasasi cairan
dari pembuluh retina dan koroid.
Patogenesis
Trauma, Uveitis, Tumor, Skleritis, Koroiditis, Kelainan Vaskular
Kerusakan epitel pigmen retina
Peningkatan permeabilitas dinding pembuluh darah
Peradangan
Terbentuknya transudat dan eksudat
Transudat dan eksudat terkumpul dalam ruang subretina
Retina terangkat (Terpisahnya sel kerucut dan batang dengan sel epitel
pigmen
Ablasio retina eksudatif
Manifestasi klinis
• Tidak ada keluhan fotopsia dan robekan retina
• Shifting fluid (perubahan posisi area ablasio pada
exudative retinal detachment)
Terapi
• Krioterapi atau laser untuk menimbulkan adhesi
antara epitel pigmen dan retina sensorik sehingga
mencegah influks cairan lebih lanjut ke dalam ruang
subretina, mengalirkan cairan subretina ke dalam
dan ke luar, dan meredakan traksi vitreoretina.
Tatalaksana
Teknik pembedahan
Retinopeksi pneumatik
• menyuntikkan gas ke dalam vitreous (internal
tamponade)
• adhesi diinduksi cryotherapy
• hanya digunakan pada robekan retina tunggal
kecil, cairan subretina minimal, tidak ada traksi
Retinopeksi pneumatik

• Udara disuntikkan ke
viterous; Digunakan terutama
pada robekan tunggal dan
berlokasi di superior retina.
Scleral buckling
• Melekukkan sclera menggunakan eksplan, dijahitkan
pada robekan (external tamponade)
• Mengatasi traksi vitreoretina dan menyingkirkan cairan
subretina
• Angka keberhasilan 92-94%
Scleral buckling

• menempatkan
flexible
band/scleral
buckle
mengelilingi
mata untuk
menahan tarikan
pada retina.
Vitrektomi pars plana
• Pelepasan traksi vitreo-retina, drainase cairan
subretina
• Jika diperlukan, penyuntikan cairan
perfluorocarbon/cairan berat dan gas
Vitrectomy

• Pelepasan traksi
vitreoretina.
Teknik ini
digunakan pada
robekan retina
multipel, superior
atau posterior.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai