Anda di halaman 1dari 29

Ablasio

Retina
Pembimbing :
dr. Yulia Puspita Sari, Sp. M(K)
Presentan: Ferlijan Abdima
ABLASIO RETINA
 Adalahsuatu keadaan terpisahnya sel kerucut dan sel
batang dari sel epitel pigmen retina

 Mengakibatkan gangguan nutrisi retina dari pembuluh


darah koroid
KLASIFIKASI

• Ablasio retina regmatogenosa


• Ablasio retina eksudatif
• Ablasio retina tarikan atau traksi
ABLASI RETINA
REGMATOGENOSA

Pada ablasi retina regmatogenosa dimana ablasi terjadi


akibat adanya robekan pada retina sehingga cairan masuk
ke belakang antara sel pigmen epitel dengan retina.
patogenesis
FAKTOR RISIKO

• Mata dengan miopia tinggi


• Pasca retinitis
• Afakia
• Trauma mata berat
GEJALA

• Didahului oleh gejala ablasio vitreous


• Penurunan penglihatan yang mendadak
• Riwayat fotopsia
PEMERIKSAAN

• Funduskopi
terlihat retina yang terangkat berwarna pucat dengan
pembuluh darah di atasnya dan terlihat adanya robekan pada
retina berwarna merah
• Bila bola mata bergerak terlihat retina yang lepas bergoyang
• Kadang terlihat pigmen di dalam badan kaca
• Defek aferen pupil
• Tekanan bola mata yang rendah
TATALAKSANA

• Buckling sklera
• Retinopeksi pneumatik

merupakan pembedahan yang paling populer dan efektif


BUCKLING SCLERA

menempatkan flexible band/scleral


buckle mengelilingi mata untuk
menahan tarikan pada retina.
SKLERAL BUCKLING

• Merekatkan kembali retina yang lepas ke sklera dengan


menggunakan suatu eksplan
• Memerlukan penentuan lokasi tempat lepasnya retina
• Untuk membentuk adhesi antara epitel pigmen dan retina
sensorik, diperlukan tindakan diatermi, kripterapi atau laser
• Dapat dilakukan dengan atau tanpa mengeluarkan cairan
subretina
• Paska operasi pasien tidak harus dalam posisi tertentu, dapat
melakukan aktivitas seperti biasa kecuali aktivitas yang dapat
melukai kepala
PNEUMATIK RETINOPEKSI

• Penyuntikan udara atau gas yang dapat memuai


intraokular untuk melakukan tamponade pada
retina yang terputus sementara adhesi korioretina
terbentuk
• Kepala pasien harus dalam posisi tertentu dalam
7-10 hari
• Mempunyai tingkat keberhasilan lebih rendah
dibandingkan dengan skleral buckle
ABLASIO RETINA EKSUDATIF

• Terjadi karena tertimbunnya eksudat di bawah retina


• Penimbunan cairan subretina (subretinal fluid) sebagai akibat
keluarnya cairan dari pembuluh darah retina dan koroid
(ekstravasasi)  terjadi akumulasi cairan di subretina menyebabkan
ablasi retina eksudatif.
• Kelainan ini dapat terjadi pada koroiditis, tumor retrobulbar, radang
uvea, idiopati.
Gejala:
• penurunan ketajaman penglihatan atau defek pada
lapang pandang dari yang ringan sampai berat
• Pemeriksaan  permukaan retina yang terangkat
akan terlihat sebagai cincin
ABLASI RETINA TARIKAN
(TRAKSI)
Pada badan kaca terdapat jaringan fibrosis yang disebabkan
diabetes melitus proliferative, trauma, perdarahan badan kaca
akibat bedah atau infeksi
VITREKTOMI

• Mengeluarkan sebagian vitreus humor untuk memberi tempat


bagi materi yang akan diinjeksikan ke dalam mata berupa gas
(fluid-gas exchange) atau silikon cair untuk merekatkan
kembali retina ke dasarnya
• Kepala pasien harus berada dalam posisi tertentu untuk
menjaga agar retina tetap menempel
KOMPLIKASI

• Penurunan ketajaman penglihatan dan kebutaan


PROGNOSIS

• Terapi yang cepat prognosis lebih baik. Prognosis lebih buruk


bila mengenai makula atau jika telah berlangsung lama
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai