Anda di halaman 1dari 19

KATARAK

Pembimbing dr. Heru Mahendrata, Sp.M

Penyusun Yurike Natalie ( 030.08.266 )

Definisi
Katarak menurut WHO adalah kekeruhan yang terjadi pada lensa mata, yang menghalangi sinar masuk ke dalam mata.

Anatomi Lensa

Bikonveks, avaskular, tak berwarna, dan hampir transparan semua. Tebalnya sekitar 4 mm dan diameternya 9 mm. Terfiksasi pada serat zonula yang berasal dari badan siliar Kapsul ini merupakan membran dasar yang melindungi nukleus, korteks, dan epitel lensa. 65% lensa terdiri atas air, 35% protein dan sedikit mineral. Kandungan kalium lebih tinggi di lensa daripada di kebanyakan jaringan lain.

Fisiologi Lensa
Lensa tidak memiliki pembuluh darah maupun sistem saraf. Mekanisme yang dilakukan oleh mata untuk mengubah fokus dari benda jauh ke benda dekat disebut akomodasi
Akomodasi M. cilliaris Ketegangan serat zonular Bentuk lensa Tebal axial lensa Dioptri lensa Kontraksi Menurun Lebih cembung Meningkat Meningkat Tanpa akomodasi Relaksasi Meningkat Lebih pipih Menurun Menurun

Etiologi dan patofisiologi


Kebocoran kapsul anterior atau posterior
Hidrasi Patofisiologi Sklerosis Proses penuaan Peningkatan Tekanan Osmotik

Klasifikasi Katarak
Morfologi Katarak Nuklear - sklerosis pada nukleus lensa - nukleus lensa menjadi berwarna kuning dan opak. - Progresivitasnya lambat. - Pandangan jauh lebih dipengaruhi daripada pandangan dekat ( pandangan baca ), bahkan pandangan baca dapat menjadi lebih baik ( miopisasi ). Katarak Kortikal - Katarak menyerang pada lapisan yang mengelilingi nukleus atau korteks. - Timbul usia 40-60 tahun dan progresivitasnya lambat, tetapi lebih cepat daripada katarak nuklear. Katarak subcapsularis - dibawah capsul, dan biasanya ada di belakang lensa. - terganggu saat membaca di cahaya yang terang dan biasanya melihat halo pada malam hari. - Dibagi menjadi katarak subcapsularis posterior dan Subcapsularis anterior. a. Subcapsularis posterior : pasien DM, Myotonic Dystrophy, dan steroid. b. Subcapsularis anterior : Glaukoma sudut tertutup akut ( Glaukomfleckens ), toksisitas , amiodaron, miotic, dan Wilson disease.

Klasifikasi Katarak
Katarak Capsularis Dibagi menjadi 2 jenis: A. Anterior Capsular Congenital : Kelainannya di membran pupil yang tidak dapat lepas pada waktu lahir. Acquired : Pseudoexfloation syndromes, Chlorpromazine, yang disertai dengan sinekia posterior B. Posterior Capsular Congenital : Persisten hyaloid membran. Seperti ada hubungan kapsul posterior dengan retina yang seharusnya menghilang sejak lahir. Katarak Lammelar atau Zonular Gangguan penglihatan pada katarak zonular tergantung pada derajat kekeruhan lensa. Bila kekeruhan sangat tebal sehingga fundus tidak dapat terlihat pada pemeriksaan oftalmoskopi maka perlu dilakukan aspirasi dan irigasi lensa. Katarak Sutural Katarak sutural merupakan kekeruhan lensa pada daerah sutura fetal, bersifat statis, terjadi bilateral dan familial. Karena letak kekeruhan ini tidak tepat mengenai media penglihatan maka ia tidak akan mengganggu penglihatan. Biasanya tidak dilakukan tindakan.

Klasifikasi Katarak
Maturitas
Insipien Kekeruhan Cairan lensa Ringan Normal Imatur Sebagian Bertambah masuk) Iris Normal Terdorong Normal Matur Seluruh (air Normal Hipermatur Masif Berkurang keluar) Tremulans (air

Bilik mata depan Normal


Sudut bilik mata Shadow test Penyulit Normal -

Dangkal
Sempit + Glaukoma

Normal
Normal -

Dalam
Terbuka Pseudops Uveitis Glaukoma +

Klasifikasi Katarak
Age of Onset Katarak kongenital katarak yang ditemukan pada bayi ketika lahir (atau beberapa saat kemudian) dan berkembang pada tahun pertama dalam hidupnya. autosomal dominan infeksi kongenital, seperti campak Jerman, berhubungan dengan penyakit anabolik, seperti galaktosemia. Sering ditemukan pada bayi yang dilahirkan oleh ibu-ibu yang menderita penyakit misalnya Diabetes Melitus. jarang sering terjadi. Kekeruhan pada katarak kongenital dijumpai dalam berbagai bentuk, antara lain : Katarak Hialoidea yang persisten Katarak Polaris Anterior Katarak Polaris Posterior Katarak Aksialis Katarak Zonularis Katarak Stelata Katarak kongenital membranasea Katarak kongenital total

Klasifikasi Katarak
Katarak Juvenile
anak-anak sesudah lahir Konsistensinya lembek seperi bubur soft cataract kelanjutan katarak kongenital.

Katarak senile
Katarak senilis semua kekeruhan lensa yang terdapat pada usia lanjut, yaitu diatas usia 50 tahun keatas sering dijumpai. gejala adalah distorsi penglihatan dan pengihatan yang semakin kabur.

Klasifikasi Katarak
Katarak Komplikata Penyakit intraokular atau penyakit di bagian tubuh yang lain dapat menimbulkan katarak komplikata. Pada uveitis,katarak timbul pada subkapsul posterior akibat gangguan metabolisme lensa bagian belakang. Kekeruhan juga dapat terjadi pada tempat iris melekat dengan lensa (sinekia posterior) yang dapat berkembang mengenai seluruh lensa. Glaukoma akut Bentuk kekeruhan ini berupa titik-titik yang tersebar sehingga dinamakan katarak pungtata subkapsular diseminata anterior atau katarak Vogt. Ablasio dan miopia tinggi Diabetes melitus kekeruhan yang tersebar halus seperti tebaran kapas di dalam masa lensa. Pada hipoparatiroid kekeruhan yang mulai pada dataran belakang lensa Katarak Sekunder katarak yang timbul beberapa bulan setelah ekstraksi katarak ekstakapsular atau setelah emulsifikasi fako; berupa penebalan kapsul posterior proliferasi sel-sel radang pada sisa-sisa korteks yang tertinggal. Katarak Trauma Kekeruhan lensa akibat ruda paksa atau katarak traumadapat terjadi akibat ruda paksa tumpul atau tajam.

Silau
Melihat asap/kabut dan lensa mata tampak berwarna keputihan

Perubahan miopik
Manifesta si klinis

Penuruna n visus
Ukuran kacamata sering berubah

Diplopia monocular

Diagnosis
Anamnesis Pemeriksaan fisik. Pemeriksaan visus Pemeriksaan slit lamp
pemeriksaan shadow test untuk menentukan stadium pada katarak senilis.

Pemeriksaan ofthalmoskopi Pemeriksaan laboratorium

Penatalaksanaan
Katarak hanya dapat diatasi melalui prosedur operasi Intra Capsular Cataract Extraction ( ICCE) Tindakan pembedahan dengan mengeluarkan seluruh lensa bersama kapsul. Extra Capsular Cataract Extraction ( ECCE ) Tindakan pembedahan pada lensa katarak dimana dilakukan pengeluaran isi lensa dengan memecah atau merobek kapsul lensa anterior sehingga massa lensa dan kortek lensa dapat keluar melalui robekan. Phacoemulsification Phakoemulsifikasi (phaco) maksudnya membongkar dan memindahkan kristal lensa. Pada tehnik ini diperlukan irisan yang sangat kecil (sekitar 2-3mm) di kornea. Getaran ultrasonic akan digunakan untuk menghancurkan katarak, selanjutnya mesin PHACO akan menyedot massa katarak yang telah hancur sampai bersih. Sebuah lensa Intra Okular yang dapat dilipat dimasukkan melalui irisan tersebut. Karena incisi yang kecil maka tidak diperlukan jahitan, akan pulih dengan sendirinya, yang memungkinkan pasien dapat dengan cepat kembali melakukan aktivitas sehari-hari.Tehnik ini bermanfaat pada katarak kongenital, traumatik, dan kebanyakan katarak senilis. Tehnik ini kurang efektif pada katarak senilis padat SICS Teknik operasi Small Incision Cataract Surgery (SICS) yang merupakan teknik pembedahan kecil.teknik ini dipandang lebih menguntungkan karena lebih cepat sembuh dan murah. YAG Laser Melubangi kapsul posterior sehingga terdapat lubang. Prosedur ini kerjanya cepat dan tidak sakit. Indikasi: Opasifikasi kapsul posterior pada katarak sekunder, Perifer Iridotomy pada penderita glaukoma sudut tertutup akut, pan retinal photocoagulation pada penderita diabetic retinopathy.

Perawatan pasca bedah


Pasien dianjurkan untuk bergerak dengan hati-hati dan menghindari peregangan atau mengangkat benda berat selama sekitar satu bulan, olahraga berat jangan dilakukan selama 2 bulan. Balutan dapat dibuang pada hari pertama pasca operasi dan matanya dilindungi pakai kacamata atau dengan pelindung seharian Obat : Analgetik Antibiotik Obat tetes mata steroid Obat tetes yang mengandung antibiotik

Komplikasi
1. Komplikasi Intra Operatif Edema kornea, COA dangkal, ruptur kapsul posterior, pendarahan atau efusi suprakoroid, pendarahan suprakoroid ekspulsif, disrupsi vitreus, incacerata kedalam luka serta retinal light toxicity.

2. Komplikasi dini pasca operatif - COA dangkal - Ruptur kapsul posterior, yang mengakibatkan prolaps vitreus - Prolaps iris - Pendarahan

3. Komplikasi lambat pasca operatif - Ablasio retina - Endoftalmitis kronik yang timbul karena organisme dengan virulensi rendah yang terperangkap dalam kantong kapsuler - Post kapsul kapacity, yang terjadi karena kapsul posterior lemah Malformasi lensa intraokuler, jarang terjadi

Prognosis
Apabila pada proses pematangan katarak dilakukan penanganan yang tepat sehingga tidak menimbulkan komplikasi serta dilakukan tindakan pembedahan pada saat yang tepat maka prognosis pada katarak senilis umumnya baik.

Anda mungkin juga menyukai