Anda di halaman 1dari 12

SMALL GROUP

LEARNING

ABLASIO RETINA

Nindi Pratami J Habsyi Pembimbing : dr. Ganesa Wardana, Sp.M


10119210055
DEFINISI

Ablasio retina (retinal detachment) adalah pemisahan retina sensorik, yakni lapisan
fotoreseptor (sel kerucut dan batang) dengan jaringan bagian dalam, epitel pigmen
retina yang terletak di bawahnya

2
EPIDEMIOLOGI

• Prevalensi kelainan pada retina di Indonesia mencapai angka 0,13% dan merupakan
penyebab kebutaan ke empat setelah katarak (0,78%), glaukoma (0,20%) , kelainan
refraksi (0,14%), dan penyebab lainnya (0,10%)

3
KLASIFIKASI

▰ Ablatio retina regmatogenosa


▰ Ablatio retina traksi
▰ Ablatio retina eksudatif

4
ABLATIO RETINA REGMATOGENOSA

DEFINISI
o Ablasio regmatogenosa berasal dari kata Yunani rhegma, yang berarti diskontuinitas atau
istirahat. Ablasio Retina regmatogenosa (Rhegmatogenous Retinal Detachment) adalah
ablasio yang terjadi akibat adanya robekan pada retina sehingga cairan masuk di antara
lapisan sel pigmen epitel dengan lapisan fotoreseptor retina.
FAKTOR RISIKO
o myopia tinggi (≥ 6 Dioptri) dengan gangguan pada anatomisnya yaitu semakin panjang
bentuk bola mata
GEJALA KLINIS
o Penglihatan terlihat seperti ada tirai yang menutup
o Fotopsia
o Penglihatan turun mendadak
5
ABLATIO RETINA TRAKSI

DEFINISI
o Lepasnya jaringan retina akibat traksi/tarikan jaringan parut pada badan kaca
yang menyebabkan ablasi retina dengan penurunan visus tanpa rasa sakit
ETIOLOGI
o Retinopati diabetik proliferatif, trauma (penetrating injury), perdarahan akibat
bedah/infeksi

6
ABLATIO RETINA EKSUDATIF
DEFINISI
o Ablasio retina eksudatif terjadi akibat adanya penimbunan cairan eksudat di bawah retina (subretina) dan mengangkat retina

ETIOLOGI
o penyakit sistemik (Toksemia gravidarum, hipertensi renalis, poliartritis nodosa)
o penyakit mata (akibat inflamasi, akibat penyakit vascular, akibat neoplasma, akibat perforasi bola mata pada operasi intraokuler

GEJALA KLINIS
o Tidak adanya photopsia, lubang / air mata, lipatan dan undulasi
o Ablasio retina eksudatif halus dan cembung. Pada puncak tumor itu biasanya bulat dan tetap dan bisa menunjukkan gangguan
pigmen
o Kadang-kadang, pola pembuluh retina mungkin terganggu akibat adanya neovaskularisasi di puncak tumor
o Pergeseran cairan ditandai dengan mengubah posisi daerah terpisah dengan gravitasi adalah ciri khas yang dari ablasio retina
eksudatif
o ada tes transillumination satu ablasio sederhana muncul transparan sedangkan ablasio padat

7
DIAGNOSIS
ANAMNESIS
• Didapatkan keluhan melihat seperti kilatan cahaya ataupun pijaran api, pasien juga mengeluhkan seperti melihat
benda-benda yang melayang, ini merupakan gejala prodormal. Selanjutnya, pasien juga mengeluhkan defek
lapang pandang, seperti melihat tirai sehingga menutup lapang pandang, bila retina lepas hingga macula maka
bukan hanya daerah perifer yang tidak tampak, namun pada penglihatan sentral juga terjadi dan didapatkan
penurunan tajam penglihatan
PEMERIKSAAN
• Pemeriksaan tajam penglihatan
• Pemeriksaan lapangan pandang
• Memeriksa apakah ada tanda-tanda trauma melalui funduskopi
• Periksa reaksi pupil
• Pemeriksaan slit lamp
• Periksa tekanan bola mata.
8
• Pemeriksaan fundus dengan oftalmoskop
DIAGNOSIS

PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Pemeriksaan laboratorium dilakukan untuk mengetahui adanya penyakit
penyerta seperti diabetes melitus
• Pemeriksaan ultrasonografi dilakukan bila retina tidak dapat tervisualisasi
oleh karena perubahan kornea, katarak, atau perdarahan.
• Teknik pencitraan seperti foto orbita, CT scan, atau MRI tidak diindikasikan
untuk membantu diagnosis ablasio retina tetapi dapat dibutuhkan untuk
mendeteksi benda asing intraokuli dan tumor

9
PENATALAKSANAAN

• Scleral buckling
• Retinopeksi Pneumatic
• Pars Plana Vitrektomy

10
KOMPLIKASI

• Perdarahan vitreous
• Glaukoma (sudut tertutup)
• Peradangan
• Infeksi
• Jaringan parut akibat operasi
• Kehilangan persepsi cahaya

11
TERIMA KASIH

12

Anda mungkin juga menyukai