Anda di halaman 1dari 36

Laporan kasus

“ Asma Bronkial “

Di susun oleh :
Nurul Amirah R
10119210034

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN


MASYARAKAT DAN ILMU KEDOKTERAN
KOMUNITAS
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS KHAIRUN
2023
IDENTIFIKASI
KASUS
DATA PASIEN
 
Nama : Nn. T
Umur : 21 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Belum bekerja
Alamat : Dufa-dufa
Agama : Islam
Status : Belum menikah
Keluhan utama
Batuk berdahak
 Riwayat penyakit sekarang
1. Batuk berdahak ± 2 hari yang lalu. Dahak yang keluar berwarna putih kental, tidak ada
darah.

2. Pasien juga mengeluhkan terkadang merasa sesak. Keluhan sesak nafas dirasakan
pasien kambuh-kambuhan minimal dalam setahun 2-3 kali serangan namun akhir-
akhir ini pasien sering mengalami sesak terutama saat melakukan aktivitas

3. Pasien juga mengeluhkan nyeri dada, sesak saat tidur, pasien tidur biasanya
menggunakan 1 bantal. Tidak ada demam saat batuk atapun saat sesak, kadang -
kadang dirasakan pusing dan pusing hilang dengan sendirinya ketika digunakan
istirahat.

4. BAB dan BAK tidak ada keluhan


Riwayat penyakit dahulu
Pasien memiliki riwayat asma sejak kecil. Pasien minum obat jika ada keluhan.
 
Riwayat penyakit keluarga
Ayah dan kakak pasien juga memiliki Riwayat asma.
 
Riwayat pengobatan
Pengobatan asma terapi inhalasi dan oral.
Riwayat Kebiasaan
• Riwayat paparan debu :
Tidur dengan kipas angin terpapar di wajah langsung

• Riwayat keluarga yang tinggal satu rumah merokok:


Ada

• Riwayat Ayah/ibu merokok:


Ayah

• Riwayat olahraga:
jogging
 
Riwayat sosial ekonomi

Ibu pasien berada di Galela dan ayah pasien berada di Papua Nugini.
Pasien 3 bersaudara. Pasien tinggal bersama kakak dan saudara ibunya.

Selama ini pasien menjual dagangan online bersama kakaknya,


penghasilan dalam sehari kurang lebih Rp. 20.000 – 30.000 per hari dan
pemberian dari orangtua yang tidak tentu kuranglebih Rp. 400.000 –
500.000,- per bulan.
DATA KLINIS
Pemeriksaan fisik • Kepala : Normal
• Mata : konjungtiva tidak anemis, sklera
• Keadaan umum : Tampak sakit tidak ikterik
ringan • Leher : tidak ada kelainan
• Kesadaran : Compos mentis • Thoraks
• Tekanan darah : 100/70 mmHg Paru :
• - Palpasi: Fremitus raba simetris kiri dan
Nadi : 80x/menit
• Pernapasan : 23x/menit kanan, nyeri tekan (-)
• Suhu : 36,5 C - Perkusi : Sonor (+/+)
• SpO2 : 95 % - Auskultasi : vesikuler (+/+), rhonki
(-/-), wheezing (+/+)
Jantung : tidak ada kelainan
• Abdomen : tidak ada kelainan
• Ekstremitas : tidak ada kelainan
 
DATA KELUARGA
Pasien merupakan anak ke 3 dari 3 bersaudara. Pasien tinggal bersama kakak pasien.
Keluarga pasien mendukung untuk segera berobat jika terdapat anggota keluarga yang sakit.
Perilaku berobat keluarga yaitu memeriksakan diri ke layanan kesehatan bila memiliki
keluhan terasa sudah mengganggu kegiatan sehari-hari.
 Family MAP dan Family APGAR Score
Data lingkungan rumah
 
Gambaran kondisi rumah
• Rumah Nn. T ini tinggal di sebuah rumah yang
berdempetan dengan rumah tetangganya dan menghadap
ke selatan.

• Terdiri dari teras, ruang tamu, 2 kamar tidur, dapur, dan


kamar mandi. Terdiri dari 2 pintu keluar, yaitu 1 pintu
depan, dan pintu belakang. Jendela ada 2 buah.

• Pencahayaan ruangan cukup baik, ventilasinya masih


kurang sehingga sirkulasi didalam rumah kurang baik.

• Kamar tidak memiliki dipan hanya menggunakan bed dan


sprei.

• Perabotan rumah tangga cukup. Sumber air menggunakan


air PDAM dan air sumur.
DIAGNOSTIK HOLISTIK
Aspek Klinis
Aspek Personal • Asma bronkial
1. Keluhan utama : batuk berdahak disertai sesak
2. Kekhawatiran: Penyakit menjadi lebih parah
3. Harapan : Penyakit bisa sembuh dan tidak timbul
keluhan lagi serta tidak terjadi komplikasi
Aspek Eksternal
4. Persepsi : penyakit yang diderita merupakan penyakit • Kurangnya pengetahuan keluarga untuk
keluarga memotivasi pasien agar selalu memeriksakan
kesehatannya dan menjaga hidupnya.
• Lingkungan: adanya keluarga yang
merokok di lingkungan rumah dan
ventilasi yang tidak memadai.
Aspek Internal
1. Usia 21 tahun
2. Kurang pengetahuan tentang penyakitnya
3. Kebiasaan pasien seperti beraktivitas dilingkungan yang terpapar debu dan
polutan dapat meningkatkan kambuhnya sakit pasien.
Fungsi Sosial
4. Ayah dan kakak pasien yang juga memiliki riwayat asma • Derajat 1 (satu)
 
PENATALAKSANAAN KOMPREHENSIF
Non Medikamentosa\

• Edukasi pasien dan keluarga mengenai penyakit asma


• Edukasi pasien untuk menghindari faktor pencetus
• Edukasi pasien untuk selalu rutin mengecek kesehatannya di puskesmas
• Edukasi pasien dan keluarga yang tinggal bersamanya tentang pentingnya
memberi dukungan pada pasien, mengawasi pengobatan , mengawasi diet
pasien dan kapan harus kontrol kembali
• Edukasi pasien mengenai olahraga yang minimal dilakukan 3-5
kali/minggu selama 30 menit dan mengatur pola makan
• Edukasi kepada pasien mengenai kelola stress dan istirahat yang cukup
Medikamentosa
• Cefadroxil 500 mg 2x1
• Salbutamol 2 mg 3x1
• Ambroxol 30 mg 3x1
• Dexamethasone 0,5 mg 2x1
FOLLOW UP
NO   Tensi  
TGL S mm sPo2 HR RR wheezing KET
Hg
            • Cefadroxil 500 mg 2x1
• Salbutamol 2 mg 3x1
            • Ambroxol 30 mg 3x1
1 14/06/23 Batuk (+) 100/70 95% 80x/m 24x/m • Dexamethasone 0,5 mg 2x1
(+)
sesak (+)

            • Cefadroxil 500 mg 2x1


Batuk (+)  
   
sesak (-),
      • Salbutamol 2 mg 3x1
20x/m • Ambroxol 30 mg 3x1
2 16/06/23 post terapi 110/70 97% 83x/m (-) • Dexamethasone 0,5 mg
nebulizer
sehari 2x1
sebelumnya
Tinjauan pustaka
Definisi
Global Initiative Asthma (GINA) mendefinisikan asma sebagai suatu
penyakit heterogen, biasanya ditandai dengan inflamasi kronik saluran
respiratori. Inflamasi kronik ini ditandai dengan riwayat gejala-gejala
pada saluran respiratori seperti wheezing (mengi), sesak napas, dan batuk
yang bervariasi dalam waktu maupun intensitas, disertai dengan limitasi
aliran udara ekspiratori.
Faktor Risiko
 Faktor genetic : hipereaktivitas, atopi
 Faktor lingkungan : allergen didalam ruangan (tungau, debu
rumah), makanan, obat-obatan tertentu, asap rokok, polusi udara,
perubahan cuaca
Epidemiologi

Diperkirakan secara global,


terdapat 334 juta orang penderita
asma di dunia.
Sekitar setengah dari seluruh kasus
diawali sebelum berumur 10 tahun
dan sepertiga bagian lainnya terjadi
sebelum umur 40 tahun.
PATOFISIOLOGI
Manifestasi Klinis
 Sesak nafas, batuk, dan mengi.
 Gejala lainnya dapat berupa rasa berat di dada,
produksi sputum, penurunan toleransi kerja,
nyeri tenggorokan, dan pada asma alergik dapat
disertai dengan pilek atau bersin.
 Gejala tersebut dapat bervariasi menurut waktu
dimana gejala tersebut timbul
Langkah-Langkah Diagnostik
Anamnesis
• Gejala timbul secara episodik atau berulang
• Timbul bila ada faktor pencetus.
• Adanya riwayat alergi pada pasien atau keluarganya.
• Variabilitas, yaitu intensitas gejala bervariasi dari waktu ke waktu, bahkan
dalam 24 jam
• Reversibilitas, yaitu gejala dapat membaik secara spontan atau dengan
pemberian obat pereda asma

Pemeriksaan fisik
• Dalam keadaan sedang bergejala batuk atau sesak, dapat terdengar wheezing,
baik yang terdengar langsung (audible wheeze) atau yang terdengar dengan
stetoskop.
• Dermatitis atopi atau rinitis alergi
Langkah-Langkah Diagnostik

Pemeriksaan penunjang

• Uji fungsi paru dengan spirometri sekaligus uji reversibilitas dan untuk menilai
variabilitas
• Uji cukit kulit (skin prick test), eosinofil total darah, pemeriksaan IgE spesifik.
• Uji inflamasi saluran respiratori: FeNO (fractional exhaled nitric oxide),
eosinofil sputum.
• Uji provokasi bronkus dengan exercise, metakolin, atau larutan salin hipertonik.
Kriteria Penentuan Derajat
Asma
Derajat asma Uraian kekerapan gejala asma
Episode gejala asma < 6 x/tahun atau jarak antar gejala ≥ 6
Intermiten
minggu
Persisten ringan Episode gejala asma > 1x/bulan, <1x/minggu
Persisten sedang Episode gejala asma > 1x/minggu, namun tidak setiap hari
Persisten berat Episode gejala asma hamper terjadi setiap hari
Tatalaksana serangan asma
Tatalaksana asma jangka panjang
Obat
Obat Pereda
Pengendali
(reliever)
(controller)

Obat Pereda asma (reliever) Obat pengendali asma (controller)

1. Agonis B2 kerja cepat 1. Inhalasi kortikosteroid


2. Antikolinergik 2. B2 agonis kerja panjang
3. Metilsantin 3. Antileukotrien
4. Kortikosteroid sistemik 4. Teofilin lepas lambat
Analisis kasus
Nn. T usia 21 Keluhan : batuk berdahak sejak 2 yang lalu.
Tahun Pasien mengeluhkan sesak (+), keluhan batuk
dan sesak terutama timbul saat pasien merasa
kelelahan setelah beraktivitas. Demam (-),pusing
(+), mual (+) muntah (-), BAK dan BAB lancar.
• Asma Bronkial

Keadaan umum : Tampak sakit ringan Pemeriksaan Fisik


Kesadaran : Compos mentis Paru :
Tekanan darah : 100/70 mmHg - Palpasi: Fremitus raba simetris kiri dan kanan,
Nadi : 80x/menit nyeri tekan (-)
Pernapasan : 23x/menit - Perkusi : Sonor (+/+)
Suhu : 36,5 C - Auskultasi : vesikuler (+/+), rhonki (-/-),
SpO2 : 95% wheezing (+/+)
FAKTOR RESIKO

FAKTOR
FAKTOR LINGKUNGA
GENETIK N
Kunjungan rumah
Dari kunjungan tersebut sesuai dengan konsep Mandala of health dari segi perilaku
kesehatan pasien belum melakukan kuratif dan preventif dengan baik. Pasien rutin
mengkonsumsi obat-obatan dari puskesmas.

Aspek biologi Problem


• Keluhan yang diderita cukup • Batuk berdahak
mengganggu pasien • Sesak • Edukasi untuk rutin
• minum obat
Perilaku segera ke Puskesmas • SpO2 : 95% • Edukasi aktivitas ringan
• Tidak ada masalah dalam keluarga • Pada paru : untuk mengurangi batuk
maupun lingkungan sekitar Auskultasi : dan sesak
• Hubungan pasien dengan penanggung rhonki (-/-), • Edukasi menghindari
jawab program cukup baik wheezing (+/+) factor pencetus j
Aspek gaya hidup
pola makan, aktivitas fisik sudah sesuai
dengan anjuran dokter, namun terdapat
masalah perilaku pasien yang sibuk
kerja sehingga mudah merasakan
kelelahan.

Intervensi dan edukasi mengenai


penyebab terjadinya komplikasi dari
penyakitnya dan juga efek dari aktivitas
yang berlebihan menjadi hal penting
untuk diketahui pasien.
Perjalanan penyakit dan intervensinya
Prognosis pada pasien ini baik, setelah menghindari faktor pencetus dan
melakukan semua semua edukasi yang telah dijelaskan dan rutin minum
obat. Tetapi bisa kambuh kembali jika tidak melakukan pencegahan untuk
menghindari faktor pencetus.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai