Studi Kasus:
Seorang pasien pria, RM, usia 56 tahun datang ke IGD RS USU dengan keluhan sesak nafas yang semakin parah, 1 hari sebelum masuk ke rumah
sakit. Riwayat penyakit: sesak nafas yang semakin meningkat sejak satu hari yang lalu, sesak nafas terus menerus, dan meningkat saat
melakukan aktifitas dan agak berkurang ketika duduk. Batuk sejak 2 minggu lalu, batuk berdahak berwarna putih kehijauan, dan sering batuk
sejak 2 tahun lalu tapi dahak berwarna putih. Nyeri dada (-), batuk darah (-), demam sejak 2 minggu lalu dan mual (-)
Tanda-tanda vital:
Tekanan darah : 130/80 mmHg, nadi : 88 x/menit, laju pernafasan : 26 x/menit, suhu tubuh: 38,5 ◦C, keadaan gizi : baik, TB : 155 cm, BB: 45 kg,
BMI : 18,9. Pemeriksaan fisik didapati pasien mengalami wheezing, dan ronki, nyeri abdomen ketika ditekan.
Pemeriksaan Penunjang
- Hb : 13,0 g/%
- HCT : 41 %
- Leukosit : 13.000/mm3
- Trombosit : 249.000/mm3
• Rongent: infiltrat di paru kiri, kesan bronkitis kronis.
Diagnosa: PPOK
Pengobatan sekarang:
- Oksigen 2 liter/menit
- Injeksi Cefriaxone 2 gr/12 jam/IV dan Azitromisin tab 500 mg 1 x 1 tablet (antibiotik empiris)
- Injeksi Metil prenisolon 125 mg/12 jam
- Nebulizer: Farbivent 2,5 ml 3 x 1
- Parasetamol 500 mg 3x 1
Instruksi praktikan:
1. Lakukan analisis Drug Related Problems (DRP) dari kasus tersebut. Apa kategori DRPnya?
2. Berikan rekomendasi anda terkait DRP.
3. Kerjakan LJ 1 dan berikan kepada pengawas ketika waktu berakhir.