Anda di halaman 1dari 21

Praktikum Farmakoterapi

dan Farmasi Klinik


Kelompok 1 :

Angeli Maulida 20105011090

Tia Widyaningsih 20105011091

Siti nikmatul Jannah 20105011092

Maria Linofa Nelly goang 20105011093

Rizki Sekar Kedaton 20105011094

Hanum izzati 20105011095

Dea Aulia 20105011096


ASMA
KASUS
Pasien laki-laki (29 tahun) datang ke IGD sore hari dengan keluhan sesak nafas sejak siang hari. Pasien mengeluhkan batuk non
produktif disertai muntah sebanyak 3 kali, pilek, tidak disertai darah, dan terdapat bunyi mengi’. Batuk dan sesak timbul ketika
udara dingin, terutama pada malam hari. Pasien sudah menggunakan obat batuk dan pilek namun lupa merk nya. Dokter
memutuskan untuk rawat inap.
Riwayat penyakit : asma kambuh terakir satu tahun lalu
Riwayat keluarga : ibu pasien memiliki riwayat alergi dingin
Riwayat sosial : Pasien merokok sehari 3-6 batang
Pemeriksaan fisik :
• Tekanan darah : 125/90 mmHg
• Nadi : 120x/menit
• Pernafasan : 42x/menit
• Suhu : 36 ,2 oC
• Terapi :
nebulisasi ventolin 1,25 mg dengan NaCl 0.9%
ranitidine 6,15mg/12 jam
Flutikason 43 mcg MDI 2 puff 2 x sehari
No rekam medik :-
Nama pasien : Tn X
CATATAN PERKEMBANGAN Jenis kelamin : Laki-laki
PASIENTERINTEGRASI Tanggal lahir :-
Umur : 29 th
Ruang : IGD

Tgl & Jam SBAR (Subjective, Bacground, Assessment, Recomendation)


-keluhan sesak nafas sejak siang hari
-batuk non produktif disertai muntah sebanyak 3 kali
-pilek, tidak disertai darah, dan terdapat bunyi mengi’.
- Batuk dan sesak timbul ketika udara dingin, terutama pada malam hari
S -Riwayat penyakit : asma kambuh terakir satu tahun lalu
-Riwayat keluarga : ibu pasien memiliki riwayat alergi dingin
-Riwayat sosial : Pasien merokok sehari 3-6 batang.
TANDA – TANDA
B
VITAL

Pemeriksaan Hasil Keterangan Nilai normal


pemeriksaan

Tekana darah 120/90mmHg Normal 120 – 129

Nadi 120 kali/menit takikardia 60 – 100 kali/ menit

RR 42 kali/menit takipnea 12 – 20 kali/ menit

Suhu 36,2oC Normal 36,1- 37,2O C


Terapi di rumah rumah sakit : nebulisasi ventolin
1,25 mg dengan NaCl 0.9% ranitidine 6,15mg/12 jam
Flutikason 43 mcg MDI 2 puff 2 x sehari
Keterangan
No Komponen DRP Hasil analisis analisis
1. Obat tanpa indikasi Ada / tidak ada* -

2. Indikasi tanpa obat Ada / tidak ada*

3. Dosis obat berlebihan Ada / tidak ada* -


4. Dosis obat kurang Ada / tidak ada* Referensi dosis
1. Ranitidine
Parenteral 50 mg(2ml) infus intermiten setiap 6-8 jam, infus kontinyu 6,25
mg/jam
2. fluktikason
Inhaled aerosil : 88 mcg ( 2 aktuasi 44 mcg) inhaled setiap 12 jam
Bubuk inhaler ( flovent diskus) : 100 mcg po tiap 12 jam
Bubuk inhaler (armonair digihaler : 233 mg po inhalasi setiap 12 jam
(mindscape)
Dosis yang diterima pasien dalam sekali pemakaian 6,25 mg/12 jam
Fluktikason 43 mcg 2 semprotan (86 mcg)
Dosis yang diterima pasien dalam sehari
Ranitidine : 12,5 mg/hari
Fluktikason : 172 mcg/hari

5. Pemilihan obat tidak tepat Ada / tidak ada* -


Ada / tidak ada*
6. Interaksi obat -

7. Reaksi obat merugikan (ROM) Ada / tidak ada* -

8. Pasien gagal mendapatkan Ada / tidak ada*


terapi
Terapi farmakologi
 Pemberian ranitidine ditingkatkan dosis menjadi
Parenteral 50 mg(2ml) infus intermiten setiap 6-8 jam
 Fluektikason dengan dosis 100 mcg po tiap 12 jam
Terapi non farmakologi
 Edukasi pasien
p
 pengukuran peak flow.
 Identifikası faktor percetus.
 pemberian oksigen
 pola hidup sehat (Depkes RI, 2007).

Monitoring asma
Pemeriksaan arus puncak ekspresi dengan abit
peak flow meter Melakukan uji reversibilitas,
ugi provokas, bronkus, up, alergi Pencatatan
data pengobatan pasien dan monitoring efek
samping. (Depkes R₁, 2007
Tanda gejala dan data lab

batuk non produktif disertai muntah sebanyak 3 kali, pilek, tidak disertai darah, dan terdapat
bunyi mengi
Nadi : 120x/menit (takikardia)
Pernapasan : 42x/menit (takipnea)
PPOK
(Penyakit Paru Obstruktif Kronis)
KASUS
• Seorang laki-laki (45 tahun) datang ke Rumah sakit dengan keluhan sesak nafas sejak 2 hari yang
lalu. Sesak dirasakan sepanjang hari dan mengganggu aktifitas. Pasien menyampaikan keluhan
telah dialami selama 3 bulan terakhir . Saat ini pasien sedang batuk berdahak, dengan dahak
berwarna putih kental, tanpa darah, disertai mual dan muntah dahak. Pasien merupakan pekerja di
pabrik semen selama 10 tahun terakhir dan malam harinya sebagai driver ojek online. Pasien
sering begadang dan tidak memiliki riwayat asma, dankeluarga tidak memiliki riwayat asma atau
sakit pernafasan lainnya. Pasien merupakan perokok aktif dimana merokok 3-4 kali perhari.
Diagnosis dokter pasien mengalami PPOK. Tekanan darah pasien : 110/mmHg Nadi : 90 x/menit
RR : 30xx/menitSaat ini pasien telah diberikan terapi: Oksigen, RL 20 tpm, ranitidine injeksi 2
ampul/hari, nebul combiventsetiap 8 jam. Ketika dilakukan visite oleh apoteker pasien
mengeluhkan pusing, dan hasil pengecekan oleh perawat menunjukkan suhu 38oC.
No rekam medik :-
Nama pasien : Tn X
CATATAN PERKEMBANGAN Jenis kelamin : Laki-laki
PASIENTERINTEGRASI Tanggal lahir :-
Umur : 45 th
Ruang : IGD

Tgl & Jam


SOAP

 Keluhan masuk rumah sakit: batuk berdahak, dengan dahak berwarna putih kental, tanpa darah,
disertai mual dan muntah dahak, sesak nafas sejak 2 hari yang lalu selama 3 bulan terakhir, pusing
dan demam.
 Riwayat perilaku sosial/gaya hidup: begadang dan perokok aktif dimana merokok 3-4 kali perhari.
 Tanda dan gejala terkini: -
S
 Riwayat penyakit sebelumnya: -
 Riwayat penyakit keluarga: -
TANDA –
O TANDA VITAL
Pemeriksaan Hasil pemeriksaan Keterangan Nilai normal

Tekana darah 110 mmHg hipotensi 120 – 129

Nadi 90 kali/menit Normal 60 – 100 kali/ menit

RR 30 kali/menit takipnea 12 – 20 kali/ menit

Suhu 38oC Demam 36,1- 37,2O C


Obat-obat yang diberikan di RS: Oksigen RL 20 tpm
ranitidine injeksi 2 ampul/hari nebul combivent setiap
8 jam.
A

No Komponen DRP Hasil analisis Keterangan analisis

1. Obat tanpa indikasi Ada / tidak ada* -

2. Indikasi tanpa obat Ada / tidak ada* Masalah medis yang belum diterapi :
- Batuk berdahak, dengan dahak berwarna putih kental, tanpa darah, disertai mual dan
muntah dahak dan demam

3. Dosis obat berlebihan Ada / tidak ada* -

4. Dosis obat kurang Ada / tidak ada* -

5. Pemilihan obat tidak tepat Ada / tidak ada* -

6. Interaksi obat Ada / tidak ada* -

7. Reaksi obat merugikan (ROM) Ada / tidak ada* -

8. Pasien gagal mendapatkan terapi Ada / tidak ada*


1. Mengusulkan kepada dokter untuk dilakukan penambahan terapi obat :
- Menambahkan pemberian n-acetylsistein kepada pasien untuk menangani batuk
mukus kental
dan tebal pada saluran nafas dengan dosis 200 mg 3x sehari.
-Penambahan parasetamol kepada pasien dengan dosis 500 mg diberikan 4-6 jam,
jika demam
RL dan Nebul combivent tetap di lanjutkan
p Mengedukasi pasien :
Pola hidup sehat dapat dilakukan dengan Penghentian merokok agar batuk dan sesak
dapat meredaFisioterapi paru untuk meringankan gejala PPOK.
Latihan pernafasan yoga pranayama sebagai terapi rehabilitative Paru penderita PP.
Tanda Gejala dan Data Laboratorium
Tanda dan gejala : sesak nafas, batuk berdahak
GEJALA dengan dahak berwarna putih kental, tanpa darah,
mual dan muntah dahak. Data
PPOK laboratoriumTekanan darah pasien : 110/mmg
( hipotensi) Nadi : 90x/menit (normal) RR : 30x/
menit (takipnea) Suhu : 38o Celcius (demam)
TATALAKSANA PPOK
1. Non Farmakologi
Berhenti merokok
Aktifitas fisik / olahraga
Hindari makanan yang berminyak seperti gorengan
Edukasi pasien
2. Monitoring
Monitoring saturasi O2
Monitoring volume sputum / purulensi spuntum
Monitoring efek samping obat
Monitoring Farmakoterapi dan terapi medis lain
Monitoring kepatuhan pasien minum obat (Dipiro, 2009)
THANK YOU!

Anda mungkin juga menyukai