Anda di halaman 1dari 11

LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembar Tugas Mahasiswa


Kelompok Tanggal 12 oktober 2021
Anggota kelompok 1. Erike Anastasiani 0bjek Studi kasus asuhan kefarmasian
2. Erni Susanti praktikum SOAP obat system saraf (kasus
3. Erwin Pradhita pada pasien stroke)
4. Erwin Erlangga
5. Esra Reinanda N
6. Esti Nurfaradilla
7. Evi Puspita
8. Fadia Rahmasari
9. Faira Khoirunnisa
10. Felicia Henita
11. Made Novi
12. Mala Sri K
13. Mauidatul H

Identifikasi pasien dan informasi administrasi


Jenis kelamin: Perempuan Usia : 65 tahun
Tanggal masuk Rumah sakit : Jum’at 14 November 2014, pukul 07.00
Penggumpulan data dan informasi
Keluhan utama Kelemahan pada bagian tangan dan kaki kiri
Riwayat penyakit Pasien datang ke IGD RSMC dengan keluhan pada tangan dan kaki kiri sejak
sekarang beberapa jam SMRS. Lemas dirasakan semakin parah sejak pukul 06.00 WIB.
Selain itu pasien juga menjadi cadel dan sulit berbicara. Saat serangan pasien
mengaku sedang membantu anak nya memasak di dapur untuk anaknya
berjualan. Dan karena kelemahan mendadak yang dirasakan pasien, pasien
terjatuh. Pasien tidak mengalami penurunan kesadaran selama episode
tersebut dan menurut pasien, ketika pasien jatuh tidak ada trauma pada
kepala. Dua hari SMRS pasien juga mengaku sempat jatuh saat berjalan dan
jatuhnya pada sisi kiri. Pasien tidak memiliki riwayat demam, tidak ada
penurunan kesadaran, tidak mengeluhkan mual dan muntah, serta tidak
terdesak saat minum. Pasien mengaku BAB dan BAK normal.
Riwayat penyakit Pasien mempunyai riwayat darah tinggi namun tidak meminum obat untuk
terdahulu mengatasi darah tingginya tersebut. Pasien menyangkal mempunyai riwayat
kencing manis, riwayat stroke sebelumnya, ataupun riwayat manjalani
perawatan di rumah sakit maupun menjalani operasi
Riwayat penyakit Menurut pasien dalam keluarga pasien tidak ada yang mempunyai penyakit
keluarga serius ataupun penyakit yang menurun (penyakit bawaan). Orang tua pasien
sudah meninggal, menurut pasien itu dikarenakan factor usia dan bukan karena
suatu penyakit yang serius. Anak pasien yang ditinggal bersama dengan pasien
juga sehat-sehat. Pasien menyangkal keluarganya memiliki riwayat sakit
jantung, paru, liver serta ginjal, riwayat tumor, memiliki gejala yang mirip
ataupun serupa dengan pasien.
Riwayat sosial dan - pola makan : 3x jenis nasi, sayur, daging, buah
kebiasaan - Pola Eliminasi BAB : 1x sehari
- Pola Eliminasi BAK : tidak ada keluhan
- Pola Istirahat : tidur malam 5-6 jam, tidur siang 1-2 jam
- Pola kebiasaan : pasien menyangkal adanya kebiasaan mengkonsumsu rokok,
obat-obatan maupun minuman keras.
Riwayat pengobatan Pasien belum berobat kemanapun sebelumnya untuk mengatasi keluhannya
tersebut
Hasil Pemeriksaan Parameter Hasil Keterangan
fisik Keadaan umum Sakit sedang
Kesadaran Compos mentis
Tinggi badan 155 cm
Berat badan 63 kg
Tanda Vital
- Tekanan darah 140/110 mmHg
- Frekuensi Nadi 70x per menit Regular
- Pernafasan 20x per menit Regular
- Suhu badan 360C Normal

Hasil Pemeriksaan Parameter Keterangan


Penunjang Hamatology
- Haemoglobin 13,92 g/dL
- Hematrocit 43,42%
- Erythrocyte (RBC) 4,79 . 10^6
Biochemistry
-Blood random Glucose 78,0 mg/dL
Electrolyte (Na, K, Cl)
-Sodium (Na) 138 mmol/L
-Potasium (K) 4,1 mmol/L
-Chloride (Cl) 100 mmol/L
Pengobatan yang Nama obat Potensi Aturan pakai Durasi terapi
diterima Neurodex - 1x sehari 1 -
tablet
Miniaspi 80 mg 1x sehari 1 -
tablet
simvastatin 10mg 1x sehari 1 -
tablet
Antalgin 500mg 3x sehari 1 -
tablet
Identifikasi masalah
Tuliskan tujuan terapi kondisi yang diderita pasien, serta lakukan perencanaan penyelesaian masalah
terkait obat, parameter monitoring terapi, dan edukasi pasien.
 Pasien menderita stroke
 Riwayat pengobatan pasien
a) Neurodex
1. Tepat indikasi (tepat)
2. Tepat obat (tepat)
3. Tepat pasien (tepat)
4. Tepat dosis dan cara pemberian (tepat)
b) Miniaspi 80 mg/hari
1. Tepat indikasi (tepat)
2. Tepat obat (tepat)
3. Tepat pasien (tepat)
4. Tepat dosis dan cara pemberian (tepat)
c) Simvastatin 10 mg/hari
1. Tepat indikasi (tepat)
2. Tepat obat (tepat)
3. Tepat pasien (tepat)
4. Tepat dosis dan cara pemakaian (tepat)

d) Antalgin 500 mg 3x sehari


1. Tepat indikasi (tepat)
2. Tepat obat (tepat)
3. Tepat pasuen (tepat)
4. Tepat dosis dan cara pemakaian (tepat)
Rencana penyelesaian masalah
Menuliskan tujuan terapi kondisi yang diderita pasien, serta perencanaan penyelesaian masalah terkait
obat, parameter monitoring terapi, dan edukasi pasien.

Tujuan terapi [nama penyakit/kondisi pasien]:

Tujuan umum : untuk meningkatkan symptom motorik dan non motorik sehingga pasien dapat
menjalankan aktivitas harian secara normal

Tujuan khusus : bisa kembali normal, dapat meminimalkan efek samping atau komplikasi dan dapat
berbicara seperti biasanya.
Rencana penyelesaian masalah terkait obat :

Memberikan obat maniaspi sebagai antiplatelet yang dapat mengencerkan dan memperlancar
peredaran darah bekerja dengan cara mengurangi agregasi platelet (keping darah atau trombosit)pada
pasien yang mengalami infark miokard dan pasca stroke, sehingga dapat menghambat pembentukan
trombus pada sirkulasi arteri.penggunaan obat nya tidak boleh dibarengi dengan konsumsi
alkohol,antikoagulan,prebenesid,sulfonilurea karena dapat menimbulkan reaksi interaksi obat yang
membahayakan.
Memberikan obat simvastatin merupakan salah satu contoh obat penurun kolesterol golongan statin,
golongan obat ini bekerja dengan menurunkan nilai kolesterol terutama kolesterol jahat yaitu LDL, dan
penting untuk mencegah terjadinya kekakuan pembuluh darah yang meningkatkan kerentanan terhadap
penyakit jantung. Pemberian obat kolesterol golongan statin ditujukan untuk menurunkan kadar
kolesterol yang beresiko menjadi sumbatan pada pembuluh darah.
Memberikan antalgin sebagai obat-obatan non-steroidal anti-inflammatory drug atau NSAID.NSAID
bekerja dengan menghalangi COX 1 dan COX II ,karena prostaglandin bekerja melindungi lapisan perut
dan meningkatkan pembekuan darah berkurang.Metamizole di dalam Antalgin bekerja dengan cara
memengaruhi sistem saraf pusat, sehingga peradangan di tubuh terhambat, suhu tubuh menurun, dan
rasa nyeri berkurang.Penggunaan obatnya tidak boleh menggunakannya secara bersamaan dengan
antikoagulan dan kortikosteroid, merokok, menggunakan NSAID untuk jangka waktu yang lama,
meminum alkohol,karena akan terjadi risiko mengalami perdarahan dan ulkus dapat meningkat.Dosis
dewasa dan usia 15 tahun ke atas: 500 – 1.000 mg sebanyak 4 kali dalam sehari, dengan jarak 6-8 jam
pada setiap dosis.

Memberikan neurodex pada pasien stroke biasanya digunakan untuk menghilangkan kebas atau
kesemutan. Neurodex adalah suplemen vitamin B kompleks yang digunakan untuk menjaga fungsi saraf
tubuh agar berfungsi optimal. Mengandung kombinasi berbagai jenis vitamin B seperti vitamin B1, B6,
dan B12 yang keseluruhannya dikenal sebagai vitamin neurotropik (nutrisi sel saraf).

Rencana monitoring terapi :

Neurodex

 Parameter keberhasilan terapi : mengatasi gangguan saraf akibat kekurangan vitamin B


 Efek samping : mual,muntah, pusing

Miniaspi

 Parameter keberhasilan terapi : Pengobatan tambahan pasca Stroke, Cegah serangan iskemik
otak atau stroke ringan
 Efek samping : Mual, muntah, iritasi saluran pencernaan, penurunan trombosit, ruam kulit, sesak
nafas

Simvastatin

 Parameter keberhasilan terapi : mengurangi kadar kolesterol total dan LDL, sebagai anti
hiperkolesterol primer maupun sekunder, meningkatkn HDL.
 Efek samping : Nyeri abdomen, kontipasi, kembung

Antalgin

 Parameter keberhasilan terapi : Nyeri


 Efek samping : gangguan mental, mengantuk, amnesia, ketergantungan, gangguan penglihatan,
retensi urin, hipotensi, reaksi alergi.

Rencana edukasi pasien:

Edukasi yang dapat diberikan kepada pasien mengenai penyakit yang sedang diderita, yaitu :
 melakukan promosi kesehatan pada masyarakat. Selain itu,pencegahan stroke bertujuan untuk
mengendalikan angka kematian akibat stroke dan kejadian stroke, memperkecil kemungkinan
disabilitas akibat stroke serta mencegah terjadinya stroke berulang.
 Mengurangi konsumsi natrium dan meningkatkan konsumsi kalium. Dietary approach to stop
hypertension (DASH) direkomendasikan untuk menurunkan berat badan. Diet dengan banyak
buah dan sayur yang tinggi kalium dapat mengurangi risiko stroke.
 Skrining teratur dan pemberian terapi yang sesuai harus dilakukan. Selain terapi, perubahan
pola hidup sehat dapat mengurangi risiko hipertensi dan stroke dengan memantau tekanan
darah.
 Konseling dibutuhkan untuk membantu pasien berhenti merokok. Banyak penelitian yang
menunjukkan bahwa stroke iskemik dan stroke hemorrhagik memiliki hubungan dengan
merokok.
 Mempertahankan kualitas darah cairan dan elektrolit
 Asupan makanan yang sehat dan minum per oral
 Bias dilakukan dengan latihan bergerak
 Meminum obat antihipertensi rutin

Referensi :

https://www.scribd.com/document/247098766/Laporan-Kasus-CVD-iskemik-stroke-iskemik
https://www.alomedika.com/penyakit/neurologi/stroke/edukasi-dan-promosi-kesehatan
https://hellosehat.com/sehat/informasi-kesehatan/apa-itu-nsaid/
https://www.klikdokter.com/obat/antalgin
https://www.klikdokter.com/tanya-dokter/read/2742783/clopidogrel-simvastatin-dan-aspilet-pada-
pemakai-ring-jantung
https://www.honestdocs.id/neurodex

Lampiran 2. Tabel Pengkajian Obat


No. Nama Obat Tinjauan
1. Neurodex Regimen dosis yang diresepkan
Dosis: -
Rute: Per Oral
Frekuensi pemberian: 1x sehari 1 tablet
Regimen dosis berdasarkan literatur
Dosis:-
Rute: Per Oral
Frekuensi pemberian: 1x sehari 1 tablet
Indikasi terapi
mengatasi gangguan saraf akibat kekurangan vitamin B
Tanggal dimulainya terapi
14 November 2014
Durasi terapi
-
Efek samping obat
Beberapa efek samping yang mungkin terjadi setelah minum
obat ini adalah: mual,muntah,pusing
2. Miniaspi Regimen dosis yang diresepkan
Dosis: Miniaspi 80 mg
Rute: Per Oral
Frekuensi pemberian: 1x sehari 1 tablet
Regimen dosis berdasarkan literatur
Dosis: Miniaspi 80-160 mg
Rute: Per Oral
Frekuensi pemberian: 1x sehari 1 tablet
Indikasi terapi
1. 1. Mencegah Serangan Jantung
2. 2. Pengobatan Gejala Serangan Jantung
3. 3. Pengobatan tambahan pasca Stroke
4. 4. Cegah serangan iskemik otak atau “stroke ringan” atau
transient ischemic attack
5. 5. Mencegah pembekuan darah untuk beberapa orang yang
pernah menjalani operasi penggantian pinggul
6. 6. Mencegah pembekuan darah untuk orang yang sudah pernah
operasi arteri karotis

Tanggal dimulainya terapi


14 November 2014
Durasi terapi
-
Efek samping obat
1. Menimbulkan iritasi di saluran pencernaan
2. Menimbulkan rasa mual dan muntah
3. Bisa terjadi peradangan di saluran pencernaan
4. Nyeri di bagian tukak lambung
5. Penurunan trombosit
6. Menyebabkan ruam pada kulit
7. Sesak nafas

3. Simvastatin Regimen dosis yang diresepkan


Dosis: simvastatin 10 mg
Rute: Per Oral
Frekuensi pemberian: 1x sehari 1 tablet
Regimen dosis berdasarkan literatur
Dosis: awal sehari 1 kali 10 mg (malam hari) sebagai
antihiperkolesterol, sehari 1 kali 5 mg, maks 40 mg
Rute: Oral
Frekuensi pemberian: 1 kali sehari 1 tablet
Indikasi terapi
mengurangi kadar kolesterol total dan LDL, sebagai anti
hiperkolesterol primer maupun sekunder, meningkatkn HDL.
Tanggal dimulainya terapi
14 November 2014
Durasi terapi
-
Efek samping obat
Nyeri abdomen, Konstipasi , Kembung
4. Antalgin Regimen dosis yang diresepkan
Dosis: Antalgin 500 mg
Rute: Per Oral
Frekuensi pemberian: 3x sehari 1 tablet
Regimen dosis berdasarkan literatur
Dosis: Dewasa: 0.5-1 g dikonsumsi 3-4
kali/hari. Dosis maksimal 4 g/hari dengan jangka waktu
maksimal 3-5 hari. Anak-anak > 3 bulan: dosis ditentukan
berdasarkan berat badan. Dosis yang disarankan yaitu 8-16
mg/kgBB.
Rute: Oral
Frekuensi pemberian: 3-4 kali sehari.
Indikasi terapi
Nyeri
Tanggal dimulainya terapi
14 November 2014
Durasi terapi
-
Efek samping obat
Gangguan mental, mengantuk, amnesia, ketergantungan,
gangguan penglihatan, retensi urin, hipotensi, reaksi alergi,
agranulositosis, pendarahan DI

Lampiran 4. Jurnal Pembelajaran

JURNAL PEMBELAJARAN
PRAKTIKUM FARMAKOTERAPI PENYAKIT GANGGUAN SISTEM SARAF
SEKOLAH TINGGI FARMASI YPIB
CIREBON
Nama Kelompok Kelompok 1
1. Erike Anastasiani
2. Erni Susanti
3. Erwin Pradhita
4. Erwin Erlangga
5. Esra Reinanda N
6. Esti Nurfaradilla
7. Evi Puspita
8. Fadia Rahmasari
9. Faira Khoirunnisa
10. Felicia Henita
11. Made Novi
12. Mala Sri K
13. Mauidatul H

Objek praktikum Kasus pada pasien stroke

1. Rangkuman konsep farmakoterapi

Pasien perempuan, Ny. Wiwin dating ke IGD RSMC pada tanggal 14 november 2014 pukul 07.00
WIB dengan keluhan kelemahan di tangan dan kaki kiri sejak beberapa jam. Keluhannya ini dirasakan
mendadak saat pasien sedang membantu anaknya di dapur. Karena serangan mendadak tersebut,
pasien terjatuh. Pasien juga merasa berbicaranya menjadi pelo. Dua hari kemudian, pasien mengaku
terjatuh dan ketika ditanya pasien terjatuh ke sisi kiri. Dan pada tanggal 14 november 2014 pukul
06.00, pasien merasakan bahwa kelemahan pada tangan dan kakinya makin parah. Pasien memiliki
riwayat hipertensi dan tidak mengonsumsi obat untuk mengontrol tekanan darahnya tersebut. Pasien
tidak memiliki riwayat merokok, mengkonsumsi obat-obatan terlarang dan minuman keras
beralkohol.
Dari hasil pemeriksaan fisik yang dilakukan secara umum terdapat kelemahan pada ekstremitas
sebelah kiri dengan skor motoric 4, dan dalam pemeriksaan nervus kranialis terutama N. VII ketika
pasien di suruh menyeringai didapatkan sudut bibir kiri lebih turun (sentral sinistra).
Dari hasil pemeriksaan penunjang yang dilakukan, didapatkan hasil adanya multiple infark pada
frontal dextra dan sinistra dan kapsula interna dextra selain itu didapatkan juga atrophy cerebri (gyrus
tampak melebar) dari pemeriksaan CT cranial tanpa kontras. Dari hasil Laboratorium pemeriksaan
darah didapatkan nilai dalam batas normal.
2. Penerapan konsep farmakoterapi dalam penyelesaian kasus
 Rencana penyelesaian masalah terkait obat :
Memberikan obat maniaspi sebagai antiplatelet yang dapat mengencerkan dan memperlancar
peredaran darah bekerja dengan cara mengurangi agregasi platelet (keping darah atau trombosit)pada
pasien yang mengalami infark miokard dan pasca stroke, sehingga dapat menghambat pembentukan
trombus pada sirkulasi arteri.penggunaan obat nya tidak boleh dibarengi dengan konsumsi
alkohol,antikoagulan,prebenesid,sulfonilurea karena dapat menimbulkan reaksi interaksi obat yang
membahayakan.
Memberikan obat simvastatin merupakan salah satu contoh obat penurun kolesterol golongan
statin, golongan obat ini bekerja dengan menurunkan nilai kolesterol terutama kolesterol jahat yaitu
LDL, dan penting untuk mencegah terjadinya kekakuan pembuluh darah yang meningkatkan
kerentanan terhadap penyakit jantung. Pemberian obat kolesterol golongan statin ditujukan untuk
menurunkan kadar kolesterol yang beresiko menjadi sumbatan pada pembuluh darah.
Memberikan antalgin sebagai obat-obatan non-steroidal anti-inflammatory drug atau
NSAID.NSAID bekerja dengan menghalangi COX 1 dan COX II ,karena prostaglandin bekerja
melindungi lapisan perut dan meningkatkan pembekuan darah berkurang.Metamizole di dalam
Antalgin bekerja dengan cara memengaruhi sistem saraf pusat, sehingga peradangan di tubuh
terhambat, suhu tubuh menurun, dan rasa nyeri berkurang.Penggunaan obatnya tidak boleh
menggunakannya secara bersamaan dengan antikoagulan dan kortikosteroid, merokok, menggunakan
NSAID untuk jangka waktu yang lama, meminum alkohol,karena akan terjadi risiko mengalami
perdarahan dan ulkus dapat meningkat.Dosis dewasa dan usia 15 tahun ke atas: 500 – 1.000 mg
sebanyak 4 kali dalam sehari, dengan jarak 6-8 jam pada setiap dosis.

Memberikan neurodex pada pasien stroke biasanya digunakan untuk menghilangkan kebas atau
kesemutan. Neurodex adalah suplemen vitamin B kompleks yang digunakan untuk menjaga fungsi
saraf tubuh agar berfungsi optimal. Mengandung kombinasi berbagai jenis vitamin B seperti vitamin
B1, B6, dan B12 yang keseluruhannya dikenal sebagai vitamin neurotropik (nutrisi sel saraf).
 Rencana monitoring terapi :
1. Neurodex

-Parameter keberhasilan terapi : mengatasi gangguan saraf akibat kekurangan vitamin B

-Efek samping : mual,muntah, pusing

2. Miniaspi

-Parameter keberhasilan terapi : Pengobatan tambahan pasca Stroke, Cegah serangan iskemik otak
atau stroke ringan

-Efek samping : Mual, muntah, iritasi saluran pencernaan, penurunan trombosit, ruam kulit, sesak
nafas

3. Simvastatin

-Parameter keberhasilan terapi : mengurangi kadar kolesterol total dan LDL, sebagai anti
hiperkolesterol primer maupun sekunder, meningkatkn HDL.

-Efek samping : Nyeri abdomen, kontipasi, kembung

4. Antalgin

-Parameter keberhasilan terapi : Nyeri

-Efek samping : gangguan mental, mengantuk, amnesia, ketergantungan, gangguan penglihatan,


retensi urin, hipotensi, reaksi alergi.

 Rencana edukasi pasien:


1. melakukan promosi kesehatan pada masyarakat. Selain itu,pencegahan stroke bertujuan untuk
mengendalikan angka kematian akibat stroke dan kejadian stroke, memperkecil kemungkinan
disabilitas akibat stroke serta mencegah terjadinya stroke berulang.
2. Mengurangi konsumsi natrium dan meningkatkan konsumsi kalium. Dietary approach to stop
hypertension (DASH) direkomendasikan untuk menurunkan berat badan. Diet dengan banyak buah
dan sayur yang tinggi kalium dapat mengurangi risiko stroke.
3. Skrining teratur dan pemberian terapi yang sesuai harus dilakukan. Selain terapi, perubahan pola
hidup sehat dapat mengurangi risiko hipertensi dan stroke dengan memantau tekanan darah.
4. Konseling dibutuhkan untuk membantu pasien berhenti merokok. Banyak penelitian yang
menunjukkan bahwa stroke iskemik dan stroke hemorrhagik memiliki hubungan dengan merokok.
5. Mempertahankan kualitas darah cairan dan elektrolit
6. Asupan makanan yang sehat dan minum per oral
7. Bisa dilakukan dengan latihan bergerak
8. Meminum obat antihipertensi rutin

Anda mungkin juga menyukai