Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN KASUS STROKE NON

HEMORRHAGIC

Ni Putu Risna Viviani Maheswari


1970121036
SGD 5
TOPIK PEMBAHASAN

• Pendahuluan
• Laporan Kasus
• Pembahasan
• Kesimulan dan Saran
PENDAHULUAN

• Secara global stroke menjadi penyakit penyebab kematian kedua bahkan penyebab ketiga
disabilitas.
• Prevalensi stroke di Indonesia pada tahun 2018 mencapai 1,09%. Sedangkan di Pulau Bali
pada tahun 2018 prevalensi stroke mencapai 10,9% dan khususnya pada RSUD Tabanan
kejadian stroke non hemoragik mencapai 45 pasien pada Oktober tahun 2018.
• Faktor risiko terjadinya stroke non hemoragik dapat dibagi menjadi 2 yaitu dapat dikontrol dan
tidak dikontrol. Sehingga diperlukan penanganan pada faktor risiko agar tidak terjadi stroke
non hemoragik
• Stroke non hemoragik dapa tmenyebabkan gangguan neuromuskuler yang memberikan gejala
berupa hemiparese, monoparese atau quadriparese, serta tidak ditemukannya penurunan
kesadaran, mual dan muntah, nyeri kepala dan reflek babinski dapat positif maupun negatif.
• Penatalaksanaan yang diberikan dapat berupa penatalaksaan umum maupun secara khusus
LAPORAN KASUS

1. IDENTITAS II. ANAMNESIS


- Nama : NM - Keluhan Utama : Kelemahan separuh tubuh kiri
- Umur : 72 tahun 8 bulan 6 hari - Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien perempuan usia 72 tahun, suku
- Jenis Kelamin : Perempuan bali, kinan datang diantar oleh keluarga dengan kelemahan separuh
tubuh kiri tiba- tiba sejak 1 jam sebelum masuk rumah sakit disertai
- Pekerjaan : Tidak ada data pusing berputar sejak 1 bulan terakhir memberat 2 hari terakhir mual
- Agama : Hindu dan muntah disangkal, nyeri kepala disangkal.

- Status Perkawinan : Tidak ada data - Riwayat Penyakit Dahulu : Hipertensi

- Bangsa/Suku Bangsa : Bali - Riwayat Penyakit Keluarga : tidak ada data

- Alamat : Br. Nyatnyatan Gadung Sari, Selemadeg- Riwayat Pribadi, Sosial dan Pekerjaan/Aktivitas Harian : Tidak ada
data
LAPORAN KASUS

III. PEMERIKSAAN FISIK Status generalis


Keadaan umum : sakit sedang - Kepala : normal
Tanda vital - Mata : normal
- Kesadaran : compos mentis - THT : normal
- Tekanan darah : 179/100 - Leher : normal
- Nadi : 100x/mnt - Thorax :
- Pernapasan : 20x/mnt Cor : S1, S2 regular murmur (-)
- Suhu : 36 Pulsmo : vesikuler +/+, rhonchi -/-, wheezing -/-
- Skala nyeri : tidak ada data - Abdomen : Bising usus +, hepar dan lien tidak teraba
- Ekstremitas : akral hangat, udem -
LAPORAN KASUS

Status Neurologi
- Kranium : tidak ada data
- Tanda rangsang meningeal : tidak ada data
- Pemeriksaan nervus cranialis :
Nervus VII (Facialis) : normal pada pemeriksaan hari ke-4
Nervus XII (Hypoglossus) : normal pada pemeriksaan hari ke-4
- Pemeriksaan motorik :
Tenaga 5555 3333
5555 3333
Pemeriksaan sensorik : tidak ada data
Pemeriksaan koordinasi : tidak ada data
Pemeriksaan sensasi radikuler dan tanda lainnya : tidak ada data
LAPORAN KASUS

PEMERIKSAAN PENUNJANG
LAPORAN KASUS

PEMERIKSAAN PENUNJANG
LAPORAN KASUS

Diagnosis
- Diagnosis klinis : Hemiparesis sinistra
- Diagnosis topis : tidak ada data
- Diagnosis etiologi : Cerebrovascular Accident (CVA) infark, Old Myocard Infark (OMI) inferior, Hipertensi heart
disease, Hipertensi Stage II
- Diagnosis utama : Stroke Non Hemorrhagic (SNH)
- Diagnosis Banding : tidak ada data
LAPORAN KASUS

Terapi
1. Terapi di UGD 2. Terapi di Rawat Inap
• O2 nasal kanul 2 lpm • Citicolin 2 x 500 mg
• IVFD Nacl 0,9% • Asam asetilsalisilat (ASA) 1 x 80 mg
• Citicoline 500 mg • Clopidogrel (CPG) 1 x 25 mg
• Paracetamol (PCT) fls 1 gr • Simvastatis 1 x 40 mg
• Konsultasi dengan dokter spesialis saraf Non-medikamentosa : Tidak ada data
• Citicolin 2 x 500 mg IV
• Asam asetilsalisilat (ASA) 320 mg lanjut 1 x 50 Komplikasi : tidak ada data
mg
• Konsultasi dengan dokter spesialis jantung Prognosis : Dubia ad bonam
• Clopidogrel (CPG) 1 x 75 mg
• Simvastatin 1 x 40 mg
• Konsultasi dengan dokter spesialis jantung paru
• Lisinopril 1 x 5 mg
• Konsultasi dengan dokter spesialis anastesi
• Kalbamin 500 cc
• Tutosor 1000 cc habis dalam 24 jam
• Mecobalamin tab 1 x 1
• Paracetamol fls 4 x 1 gram IV
• Fentanyl 75/25 bolus lanjut
PEMBAHASAN

Perbedaan Teori Pasien

Epidemiologi (Usia) > 40 tahun 72 tahun

Onset Hilangnya sebagiaan atau seluruh Terjadi kelemahan separuh tubuh


fungsi neurologi secara mendadak kira secara mendadak sejak 1 jam
ebih dari 24 jam secara mendadak lalu SMRS
atau < 24 jam tapi menyebabkan
kematian
Gejala

Faktor Risiko tidak bisa dimodifikai (umur, jenis Hipertensi yang tidak diobati
kelamin, genetik & ras)
dapat dimodifikasi (hipertensi,
DM, penyakit jantung, TIA dan
completed stroke, merokok,
hiperkolesterolemia, alcoholism,
infeksi, pil kontrasepsi estrogen
tinggi, dan obesitas)
PEMBAHASAN

Perbedaan Teori Pasien

Px penunjang laboratorium, rontgen thorax, Laboratorium lengkap, rontgen


EKG, LP, CT-Scan kepala, MRI, thorax, CT-Scan kepala, Siriraj
dan Arteriografi, Siriraj Stroke Stroke Score (SSS)
Score (SSS)
Terapi farmakologi Mempertahankan oksigenasi, O2 nasal kanul, IVFD, citicoline,
Neuroprotektor (citicoline), paracetamol, asam asetilsalisilat,
antiagregasi platelet (aspirin clopidogrel, simastativ, lisinopril,
asetilsalisital dan aspirin), kalbamin, tutosor, mecobalamin,
antiagregasi trombosit dan fentanyl
(clopidogrel)
Pengobatan faktor risiko :
Penurunan kolesterol (simvastatin),
analgesic (paracetamol), anti
hipertensi (lisinopril)
Prognosis Dipengaruhi death, disease, Bonam
disability, discomfort,
dissatisfaction, dan destitution.
SIMPULAN

Pada kasus ini, setelah dilakuakn anamnesis, pemeriksaan fisik, dan


pemeriksaan penunjang didapatkan diagnosis berupa stroke non hemoragik.
Hasil pemeriksaan baik dari gejala sampai pemeriksaan penunjang
memberikan gambaran yang merujuk pada penyakit stroke non hemoragik.
Pasien yang dilarikan ke UGD diberikan terapi untuk menjag fungsi
oksigenasi serta kebutuhan cairan, elektrolit, dan nutrisi. Setelah pasien
stabil, pasien ddilakukan rawat inap selama 5 hari dengan pemberian
pengobatan untuk mengatasi stroke serta faktor risiko yang dimiliki pasien.
Selama masa perawatan, dokter spesialis bekerja sama dengan sejawat
untuk menangani kondisi kesehatan pasien sesuai dengan spesialisasinya.
Pasien memiliki prognosis bonam karena pasien sudah sembuh setelah 5
hari perawatan.
REFERENSI

• Kemenkes RI. (2018). Stroke Don't Be The One (p. 10).


• Khariri, K., & Saraswati, R. D. (2021, March). Transisi Epidemiologi Stroke sebagai Penyebab Kematian pada Semua Kelompok Usia di Indonesia. In Seminar Nasional Riset Kedokteran (Vol. 2, No. 1).
• Mongkau, L., Langi, F. F. G., & Kalesaran, A. F. K. (2022). STUDI EKOLOGI PREVALENSI DIABETES MELITUS DENGAN STROKE DI INDONESIA. PREPOTIF: Jurnal Kesehatan Masyarakat, 6(2), 1156-
1162. Satya. 2019. Stroke. Diakses pada : http://repository.poltekkesdenpasar.ac.id/441/3/BAB %20II.pdf (13/9/2022)
• Athar, I., Malik, A. M., Khattak, N. N., Anis, A., Iqbal, M., Majid, H., & Badshah, M. (2022). Reliability of Siriraj stroke score to distinguish between hemorrhagic and ischemic stroke. Brain Hemorrhages, xxxx.
https://doi.org/10.1016/j.hest.2022.07.002
• Hariadini, A. L., Sidharta, B., Ebtavanny, T. gusti, & Minanga, E. putri. (2020). Hubungan Tingkat Pengetahuan Dan Ketepatan Penggunaan Obat Simvastatin Pada Pasien Hiperkolesterolemia Di Apotek Kota
Malang. Pharmaceutical Journal of Indonesia, 005(02), 91–96. https://doi.org/10.21776/ub.pji.2020.005.02.4
• Jasielski, P., Piędel, F., Piwek, M., Rocka, A., Petit, V., & Rejdak, K. (2020). Application of citicoline in neurological disorders: A systematic review. Nutrients, 12(10), 1–20. https://doi.org/10.3390/nu12103113
• Kemenkes RI. (2013). Pedoman Pengendalian Stroke. In Pedoman Pengendalian Stroke. (pp.1–66). http://p2ptm.kemkes.go.id/uploads/2016/10/Pedoman-Pengendalian-Stroke.pdf
• Puspitasari, P. N. (2020). Hubungan Hipertensi Terhadap Kejadian Stroke. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 12(2), 922–926. https://doi.org/10.35816/jiskh.v12i2.435
• Setiawan, P. A. (2020). Diagnosis Dan Tatalaksana Stroke Non Hemoragik. Jurnal Medika Utama, 02(01), 402–406.
• Sultradewi Kesuma, N. M. T., Krismashogi Dharmawan, D., & Fatmawati, H. (2019). Gambaran faktor risiko dan tingkat risiko stroke iskemik berdasarkan stroke risk scorecard di RSUD Klungkung. Intisari Sains
Medis, 10(3), 720–729. https://doi.org/10.15562/ism.v10i3.397
• Nusatirin. (2018). Asuhan Keperawatan Tn. H dengan Stroke Non Hemoragik di Ruang Bougenvil Rumah Sakit TK II DR. Soedjono Magelang. Poltekes Yogyakarta.
• Henri. (2018). Stroke Non Hemoragik. Angewandte Chemie International Edition, 6(11), 951–952., 7–27.
• Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). (2018). Persentase Angka Kejadian Stroke. Badan Litbangkes Kemnterian Kesehatan RI dan Data Penduduk Sasaran, Pusdatin Kementerian Kesehatan RI.

Anda mungkin juga menyukai