HEMORRHAGIC
• Pendahuluan
• Laporan Kasus
• Pembahasan
• Kesimulan dan Saran
PENDAHULUAN
• Secara global stroke menjadi penyakit penyebab kematian kedua bahkan penyebab ketiga
disabilitas.
• Prevalensi stroke di Indonesia pada tahun 2018 mencapai 1,09%. Sedangkan di Pulau Bali
pada tahun 2018 prevalensi stroke mencapai 10,9% dan khususnya pada RSUD Tabanan
kejadian stroke non hemoragik mencapai 45 pasien pada Oktober tahun 2018.
• Faktor risiko terjadinya stroke non hemoragik dapat dibagi menjadi 2 yaitu dapat dikontrol dan
tidak dikontrol. Sehingga diperlukan penanganan pada faktor risiko agar tidak terjadi stroke
non hemoragik
• Stroke non hemoragik dapa tmenyebabkan gangguan neuromuskuler yang memberikan gejala
berupa hemiparese, monoparese atau quadriparese, serta tidak ditemukannya penurunan
kesadaran, mual dan muntah, nyeri kepala dan reflek babinski dapat positif maupun negatif.
• Penatalaksanaan yang diberikan dapat berupa penatalaksaan umum maupun secara khusus
LAPORAN KASUS
- Alamat : Br. Nyatnyatan Gadung Sari, Selemadeg- Riwayat Pribadi, Sosial dan Pekerjaan/Aktivitas Harian : Tidak ada
data
LAPORAN KASUS
Status Neurologi
- Kranium : tidak ada data
- Tanda rangsang meningeal : tidak ada data
- Pemeriksaan nervus cranialis :
Nervus VII (Facialis) : normal pada pemeriksaan hari ke-4
Nervus XII (Hypoglossus) : normal pada pemeriksaan hari ke-4
- Pemeriksaan motorik :
Tenaga 5555 3333
5555 3333
Pemeriksaan sensorik : tidak ada data
Pemeriksaan koordinasi : tidak ada data
Pemeriksaan sensasi radikuler dan tanda lainnya : tidak ada data
LAPORAN KASUS
PEMERIKSAAN PENUNJANG
LAPORAN KASUS
PEMERIKSAAN PENUNJANG
LAPORAN KASUS
Diagnosis
- Diagnosis klinis : Hemiparesis sinistra
- Diagnosis topis : tidak ada data
- Diagnosis etiologi : Cerebrovascular Accident (CVA) infark, Old Myocard Infark (OMI) inferior, Hipertensi heart
disease, Hipertensi Stage II
- Diagnosis utama : Stroke Non Hemorrhagic (SNH)
- Diagnosis Banding : tidak ada data
LAPORAN KASUS
Terapi
1. Terapi di UGD 2. Terapi di Rawat Inap
• O2 nasal kanul 2 lpm • Citicolin 2 x 500 mg
• IVFD Nacl 0,9% • Asam asetilsalisilat (ASA) 1 x 80 mg
• Citicoline 500 mg • Clopidogrel (CPG) 1 x 25 mg
• Paracetamol (PCT) fls 1 gr • Simvastatis 1 x 40 mg
• Konsultasi dengan dokter spesialis saraf Non-medikamentosa : Tidak ada data
• Citicolin 2 x 500 mg IV
• Asam asetilsalisilat (ASA) 320 mg lanjut 1 x 50 Komplikasi : tidak ada data
mg
• Konsultasi dengan dokter spesialis jantung Prognosis : Dubia ad bonam
• Clopidogrel (CPG) 1 x 75 mg
• Simvastatin 1 x 40 mg
• Konsultasi dengan dokter spesialis jantung paru
• Lisinopril 1 x 5 mg
• Konsultasi dengan dokter spesialis anastesi
• Kalbamin 500 cc
• Tutosor 1000 cc habis dalam 24 jam
• Mecobalamin tab 1 x 1
• Paracetamol fls 4 x 1 gram IV
• Fentanyl 75/25 bolus lanjut
PEMBAHASAN
Faktor Risiko tidak bisa dimodifikai (umur, jenis Hipertensi yang tidak diobati
kelamin, genetik & ras)
dapat dimodifikasi (hipertensi,
DM, penyakit jantung, TIA dan
completed stroke, merokok,
hiperkolesterolemia, alcoholism,
infeksi, pil kontrasepsi estrogen
tinggi, dan obesitas)
PEMBAHASAN