ILMU KEDOKTERAN
KELUARGA
Kelompok 11
1. PRIMIDYA CAHYANI FEBRIANTI D. HUSSEIN 030001900107
2. PUTRI ALIYAH DENIZAR 030001900108
3. PUTRI AMALIA RAMADHANI HARAHAP 030001900110
4. RADHIYA PUTRI DHIFANJANI 030001900111
5. REGINA SALIM 030001900115
6. RENALDI ASWANSYAH PUTRA 030001900117
7. SABRINA AFIFAH MALISIE 030001900126
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Stroke merupakan penyakit neurologi yang terjadi karena gangguan suplai darah
menuju otak. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar 2018 oleh Kementrian Kesehatan RI,
prevalensi stroke adalah sebesar 10,9%. Sebanyak 713.783 orang menderita stroke setiap
tahunnya.
Faktor risiko stroke adalah tekanan darah tinggi, kebiasaan merokok, konsumsi alkohol
berlebih, pola makan yang tidak sehat, konsumsi obat anti koagulan, dan penggunaan
obat-obatan terlarang.
Penanganan stroke membutuhkan peran keluarga untuk mempengaruhi keberhasilan
terapi sehingga diperlukannya pendekatan dokter keluarga agar mendapatkan hasil yang
optimal
Rumusan Masalah
1. Faktor resiko dan perilaku apa saja yang ditemukan pada pasien sehingga pasien menderita
stroke.
2. Evaluasi terapi yang diberikan pada pasien stroke.
3. Bagaimana fungsi-fungsi keluarga menurut ilmu kedokteran keluarga ditinjau dari aspek
fungsi biologis, fungsi afektif, fungsi sosial, fungsi penguasaan masalah, fungsi ekonomi,
dan pemenuhan kebutuhan.
4. Mengetahui yang sudah dilakukan untuk menangani gejala stroke.
Tujuan
1. Tujuan umum
Memenuhi persyaratan penyelesaian Modul Komprehensif Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti.
2. Tujuan khusus
Memahami tentang penyakit pasien dan penyebabnya, menerapkan prinsip pelayanan kedokteran keluarga
secara komprehensif dan holistik serta peran aktif pasien dan keluarga.
Manfaat
● Stroke merupakan penyakit neurologi yang terjadi karena gangguan suplai darah
menuju otak.
● Stroke adalah manifestasi klinis dari gangguan fungsi otak, baik fokal maupun
global (menyeluruh), yang berlangsung cepat, berlangsung lebih dari 24 jam
atau menyebabkan kematian, tanpa penyebab lain selain gangguan vaskuler.
Epidemiologi
● Menurut World Health Organization (WHO), setiap tahun 15 juta orang di seluruh
dunia mengalami stroke. Sekitar lima juta menderita kelumpuhan permanen. Di
kawasan Asia tenggara terdapat 4,4 juta orang mengalami stroke.
● Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar 2018 oleh Kementrian Kesehatan RI, prevalensi
stroke adalah sebesar 10,9%. Sebanyak 713.783 orang menderita stroke setiap
tahunnya.
Patogenesis
Gejala Klinis
• Sakit kepala
• Muntah proyektil
• Penurunan kesadaran
• Tekanan darah tinggi
• Hemiparesis
• Afasia
Faktor Risiko
Siriraj Stroke Score (SSS) memiliki sensitivitas dan spesifisitas tertinggi dalam mengidentifikasi jenis stroke. Siriraj Stroke Score (SSS) juga sederhana, murah, dan mudah
digunakan, tetapi perlu diingat bahwa CT Scan kepala tetap menjadi gold standard untuk diagnosis stroke.
Cara perhitungan Siriraj Stroke Score (SSS):
(2,5 x kesadaran) + (2 x muntah) + (2 x nyeri kepala) + (0,1 x tekanan diastolik) - (3 x ateroma) – 12
Ket:
● Tingkat Kesadaran:
○ Compos mentis: 0
○ Somnolen: 1
○ Sporo-koma: 2
● Muntah:
○ Tidak ada: 0
○ Ada: 1
● Nyeri kepala:
○ Tidak ada: 0
○ Ada: 1
Apabila didapatkan hasil >1, maka kemungkinan pasien mengalami stroke hemoragik. Apabila didapatkan hasil < -1, maka kemungkinan pasien mengalami stroke
iskemik. Namun, bila didapatkan hasil 0, maka diagnosis masih meragukan dan memerlukan pemeriksaan penunjang.
Tatalaksana
b. Terapi Spesifik
1. Stroke Hemoragik
- Koreksi Koagulopati : dilakukan pemeriksaan hemostasis, PT, aPTT, dan
hitung trombosit
- Koreksi tekanan darah : manajemen tekanan darah diturunkan
menggunakan obat antihipertensi kerja cepat seperti nicardipine dosis awal
5mg/jam, labetalol dosis intermittent 10-20 mg IV, esmolol atau natrium
nitroprusside
- Manajemen faktor resiko ( Ht, DM, pola makan, dll )
- Tatalaksana operatif : kraniotomi, kraniotomi dekompresi
Tatalaksana
2. Stroke Iskemik
- Pemberian terapi trombosis : trombosis IV alteplase dosis 0,6-0,9
mg/kgBB
- Manajemen hipertensi
- Manajemen gula darah
- Pemberian anti-agregasi platelet : aspirin dianjurkan dengan dosis
awal 160-325mg dalam 24-48 jam
Komplikasi
Komplikasi yang sering terjadi pada kasus stroke, yaitu :
- Infeksi salurah kemih,
- Infeksi paru seperti pneumonia
- Hiponatremia
- Trombosis vena
- Sepsis
- Depresi
- Stress ulcer
- Kejang
Prognosis
Prognosis stroke dipengaruhi oleh berbagai faktor dan keadaan yang terjadi
pada penderita stroke. Semua penderita stroke akut harus dimonitor dengan
hati-hati terhadap keadaan umum, fungsi otak, EKG, saturasi oksigen,
tekanan darah dan suhu tubuh secara berkala.
Sesuai kasus :
Ad vitam : dubia ad bonam
Ad Sanationam : dubia ad malam
Ad functionam : dubia ad malam
BAB III
LAPORAN KASUS
Identitas Pasien
Nama : Ny. N
Usia : 53 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Kelurahan Krendang RT 009 / RW 002
Pekerjaan : Tidak bekerja
Pendidikan terakhir : SD
Status pernikahan : Menikah
Agama : Islam
Hasil Anamnesis RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
L P
1. Bapak Nurhani 60an Suami Sehat SMP Guru ngaji
2. Daud 30an Anak Sehat SMA Penjaga toko
Laki laki
3. Siti Rohmah Perempuan Anak Sehat SMA Penjaga toko
5. Ibu Nuraini Perempuan Adik pasien Sakit (DM) Penjual nasi uduk,
es kelapa, kader
6. Suami ibu Nuraini Laki laki Ipar pasien Sehat Penjual nasi uduk,
es kelapa
2. Preventif 4. Rehabilitatif
Penurunan natrium (<2,3gr/hari) Membantu aktivitas seperti
Peningkatan kalium (>4,7 gr/hari) mengajak keluar rumah
Konsumsi buah dan sayuran Menjaga kebersihan
Mengurangi makanan berlemak
Aktifitas fisik ringan seperti berjalan, berjemur
Cairan 30 ml/KgBB/hari
Mengurangi konsumsi makanan yang Patuh minum obat
mengandung gula dan gorengan Monitoring TD berkala
Konsumsi telur 1 butir/hari Fisioterapi, terapi bicara
No. Kegiatan Tujuan Sasaran Tempat PJ Pelaksana Waktu Dana
PLAN 1. Edukasi
mengenai
Meningkatkan
pemahaman
Pasien dan Kelurahan
Keluarga krendang
Mahasiswa
FK
Mahasiswa FK Saat
Usakti, Kader kunjungan
Gratis
3. Edukasi dalam Memberikan Pasien dan Kelurahan Mahasiswa Mahasiswa FK Saat Gratis
pemberian asupan nutrisi keluarga krendang FK Usakti Usakti, Kader kunjungan
jenis makanan yang cukup dan pasien Puskesmas berikutnya
seimbang untuk
mengendalikan
faktor resiko
khususnya dari
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan keluhan utama, hasil pemeriksaan fisik dan anamnesis dari Ny. N yakni 5 tahun lalu jatuh dan setelah jatuh
mengalami kelemahan tubuh, sulit bicara, muntah dan sering menguap, maka diagnosis pada pasien mengarah ke stroke
hemoragik. Kemudian Ny. N sendiri sudah pernah mengalami stroke ringan sebelumnya dan memiliki riwayat
hipertensi tidak terkontrol.
Ny. N sendiri memiliki fungsi keluarga secara holistik yang baik. Namun kurangnya edukasi dan pengetahuan oleh
Ny. N dan keluarga terkait dengan faktor risiko dan upaya preventif terhadap stroke menjadikan terjadinya stroke
berulang. Pada Ny. N dapat merawat diri dengan baik, namun keluhan kelemahan tubuh tersebut membuat pasien
terganggu dalam beraktivitas dan tidak dapat bekerja kembali sebagai pekerja konveksi.
Pasien saat ini sudah tidak minum obat, oleh karena itu dapat dilakukan tatalaksana non farmakologi dengan
mengubah pola hidup pasien yaitu dengan mengurangi makan kuning telur, gorengan dan mie, lalu juga tatalaksana
farmakologi dengan memberikan obat hipertensi sehingga diharapkan tekanan darah pasien dapat normal. Prognosis dari
Ny. N cenderung kurang baik dikarenakan beberapa tahun terakhir tidak pernah melakukan kontrol dan tidak minum obat.
Diharapkan setelah melakukan kontrol rutin dan minum obat teratur keluhan pada Ny. N tidak bertambah buruk.
Saran
● Pasien diharapkan melakukan kontrol kesehatan dan meminum obat secara rutin
● Modifikasi pola hidup menjadi pola hidup yang lebih sehat salah satunya mengurangi makan kuning telur dan gorengan
● Keluarga diharapkan dapat memberikan lingkungan yang suportif pada pasien
● Keluarga diharapkan menemani dan mengawasi pasien karena pasien membutuhkan bantuan dalam menjalani aktivitas
sehari-hari
● Membuka jendela atau pintu rumah setiap hari dan menjaga agar seluruh bagian rumah terkena sinar matahari agar terjadi
pergantian udara dalam rumah
● Puskesmas disarankan untuk memberikan penyuluhan secara berkala mengenai penyakit stroke yang berisi gejala, faktor
risiko, penyebab, dan komplikasi penyakit stroke
● Puskesmas disarankan memberikan penyuluhan secara berkala mengenai pola gaya hidup sehat khususnya memberikan
edukasi tentang pentingnya peran keluarga sehingga keluarga mengetahui jenis dukungan yang bisa mereka berikan kepada
penderita stroke
● Puskesmas melakukan skrining terhadap penyakit-penyakit yang sering terjadi, yaitu penyakit hipertensi, diabetes, dan
kolesterol
Daftar Pustaka
1. Price SA, Wilson LM. Patofisiologi konsep klinis proses-proses penyakit. Volume 2 Ed/6. Hartanto H, Susi
N, Wulansari P, Mahanani DA, editor. Jakarta: EGC; 2012. BAB 53, Penyakit Serebrovaskular;
hal.1106-1129.
2. World Stroke Organization (WSO). Global stroke fact sheet 2022. 2022.
3. Kemenkes RI. Laporan nasional RISKESDAS 2018. Kementerian Kesehatan RI: Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan. 2018.
4. Setiawan PA. Diagnosis dan Tatalaksana Stroke Hemoragik. Jurnal Medika Hutama. 2021; 03(01) : 1660-5.
e-ISSN 2751-9728
5. Kemenkes RI. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Tentang Pedoman Nasional Pelayanan
Kedokteran Tatalaksana Stroke. 2019.
6. Syafni AN. Post Stroke Patient Medical Rehabilitation. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada.2020;9(2).
DOI:10.35816/jiskh.v10i2.428.
7. Kuriakose D, Xiao Z. Pathophysiology and Treatment of Stroke: Present Status and Future Perspectives. Int
J Mol Sci. 2020;21(20):7609. doi:10.3390/ijms21207609.