DENGAN ACS
DI RUANG INSTALASI GAWAT DARURAT
RS HERMINA CIRUAS
Oleh :
Latipah, Amd.Kep
021200108
PENDAHULUAN
• Di RS Hermina Ciruas dalam data terakhir 6(enam) bulan dari juli sampai dengan
Desember tahun 2022 terdapat jumlah kasus sebesar 11 kasus. Jumlah ini
dikhawatirkan membesar seiring dengan kondisi yang terjadi di masyarakat
seperti disebutkan di atas. Penegakan diagnosa yang tepat, dan penatalaksanaan
keperawatan penyakit ini akan membantu mengurangi resiko kematian. Ditambah
dengan penggunaan alat-alat diagnostic dalam kasus penyakit ini seperti alat EKG
sangat membantu para Tenaga Ahli medis dalam menegakan diagnosa dengan
tepat. Sehingga upaya mengatasi penyakit ini dapat dilakukan sejak dini.
LANDASAN TEORI
•
(29,0%)
Definisi SKA/ACS
• Gambaran klinis ACS umumnya berupa nyeri dada substernum yang terasa berat,
menekan, seperti diremas-remas dan terkadang dijalarkan ke leher, rahang
epigastrium, bahu, lengan kiri, atau hanya rasa tidak enak di dada. Sekitar 50%
pasien ACS didahului oleh serangan angina pektoris. Namun, nyeri pada ACS
biasanya berlangsung beberapa jam sampai hari, jarang ada hubungannya
dengan aktivitas fisik dan biasanya tidak banyak berkurang dengan pemberian
nitrogliserin. Nadi biasanya cepat dan lemah, pasien juga sering mengalami
diaphoresis.
Etiologi PJK
• Aterosklerosis
merupakan
penyebab utama
PJK
muhamad.adam31@ui.ac.id
• Berasal dari
Bahasa Yunani:
• Athere: ‘bubur lemak’
• Sklerosis: ‘keras’
• Aterosklerosis
ditandai dengan
deposit lipid di
bawah intima.
Sumber:
Lewis et al (2013). Medical-Surgical
Nursing, Assessment and Management of
Clinical Problems. Mosby-Elseviers.
LANDASAN TEORI
• Pemeriksaan penunjang
• EKG : Pemeriksaan EKG 12 lead harus dikerjakan dalam 10 menit setelah pertama
masuk ke rumah sakit.
• CKMB : meningkat setelah 3 jam bila ada infark miokard dan mencapai puncak
dalam 10-24 jam dan kembali normal dala 2-4 hari. Operasi jantung, miokarditis
dan kardioversi elektrik dapat meningkatkan CKMB.
LANDASAN TEORI
• Keluhan utama
• Nyeri dada kiri seperti di tusuk-tusuk dan menjalar ke punggung
dan tangan kiri.
• Riwayat penyakit sekarang
• Tn. S datang ke RS dengan keluhan nyeri dada kiri dirasakan 30
menit SMRS,nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk menjalar ke
punggung dan tangan kiri disertai keringat dingin,nyeri dirasa kan
menetap selama 30 menit,skala nyeri 7-1
APLIKASI KASUS
• Riwayat alergi
• Pasien tidak memiliki alergi terhadap obat-obatan ataupun makanan
• Riwayat pisikologi dan spiritual
• 1. Status Emosi
• Pada saat dilakukan pengkajian pasien tampak tenang
• 2.Gaya komunikasi
• Asertif pasien mampu menjawab pertanyaan yg di sampai kan oleh dokter dan perawat
• 3.Pengkajian social
• Pasien berhubungan baik dengan lingkungan tempat tinggal nya
• 4.Spiritual
• Pasien beribadah sesuai dengan agama yang dianutnya
APLIKASI KASUS
• Pemeriksaan Fisik
• a. Keadaan umum : Kesadaran compos mentis,GCS : 15 (E4,V5,M6 ),pasien
tampak meringgis
• b. Tanda-Tanda Vital
• TD : 140/90 mmhg
• Nadi : 89x/mnt
• Rr : 20x/mnt
• Suhu : 36.7C
• CRT : <2detik
• BB : 75kg
APLIKASI KASUS
• Primary survey
• Airway : sumbatan jalan napas tidak ada,obstruksi jalan napas tidak ada
• Breathing : suara paru vesikuler,ronkhi tidak ada,wheezing tidak
ada,gerakan diding dada simetris,RR 20x/menit saturasi 98% room air
• Circulation : TD 140/90Mmhg,Nadi 89x/menit teraba cukup kuat dan
iramma regular,suhu 36.7’C akral hangat,CRT <2’s,Turgor kulit
elastis,saturasi 98% room air
• Disability : Kesadaran compos mentis,GCS E4 V5 M6 pupil isokor,replek
cahaya +/+
• Exposure : Clear
APLIKASI KASUS
• Penatalaksanan
• Terapi pengobatan di IGD
• -Oksigen 2lpm nasal canul
• -Pasang monitor
• -Pasang infus nacl 0,9% 20tpm
• -Aspilet 160mg (kunyah)
• -Clopidogrel 300mg
• -Isdn 5mg (SL)
• -Simvastatin 20mg
• -Omeprazol 40mg (IV)
• -Morphine 2mg (IV)
• -Pasang DC
• Advist DPJP
• -Rujuk pro PPCI
APLIKASI KASUS
Data Etiologi Masalah
DS : Pasien Arteriosclorosis Nyeri akut
DO : Metabolisme anaerob
skala nyeri 7, tampak
meringgis Produksi asam laktat
EKG terdapat ST depresi meningkat
di V2 – V4
Nyeri Akut
APLIKASI KASUS
DS : pasien mengatakan Arteriosclerosis
Trombosis coroner
nyeri dad a kiri dirasakan Kontriksi arteri
30mnt SMRS,nyeri di koronaria
rasakan seperti di
tusuk-tusuk menjalar ke Aliran darah menurun
Kolaborasi
1) Kolaborasi pemberian oksigen untuk mempertahankan saturasi oksigen >94%
2) Kolaborasi pemberian obat-obatan ( antiaritmia,antiplatelet,antiagina,morfin,ionotrofik )jika perlu
3) Kolaborasi pemeriksaan x-ray dada,jika perlu
4) Kolaborasi pemberian antikoagulan(mencegah thrombus)jika perlu
5) Kolaborasi pemberian obat untuk mencegah maneuver valsava (mis,pelunak tinja,antiemetic),jika perlu
6) Kolaborasi pemberian diet jantung yang sesuai (mis,batasi asupan kafein,natrium,kolesterol dan makanan tinggi lemak)
7) Rujuk ke program rehabilitasi jantung
IMPLEMENTASI
IMPLEMENTASI
IMPLEMENTASI
IMPLEMENTASI
IMPLEMENTASI
IMPLEMENTASI
IMPLEMENTASI
IMPLEMENTASI
EVALUASI
Adapun data yang diperoleh pada pasien atas nama Tn. S, usia : 54 tahun dengan keluhan
nyeri dada kiri dirasakan 30 menit SMRS nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk menjalar ke
punggung dan tangan kiri di sertai keringat dingin,nyeri dirasakan menetap, riwayat
penyakit pasien mempunyai riwayat HT dan pasien merupakan perokok aktif
PEMBAHASAN
2.Diagnosa Keperawatan
Berdasarkan hasil pengkajian yang telah dilakukan pada Tn.S, akhirnya penyusun
menganalisa masalah yang ada pada pasien dan menegakan menjadi diagnose keperawatan
yang ditemukan pada kasus ini adalah :
1.Nyeri akut berhubungan dengan ketidakseimbangan suplai darah dan oksigen dengan
kebutuhan miokard sekunder akibat penurunan suplai darah ke jaringan miokard
2.Resiko tinggi Penuruan curah jantung berhubungan dengan factor resiko perubahan irama
jantung,perubahan frekuensi jantung
PEMBAHASAN
3.Perencanaan
Pada tahap perencanaan penulis menyusun rencana dengan diagnosa ACS ini tidak
mendapatkan kesulitan, karena saya sebagai penulis menyusun rencana tindakan disesuaikan
dan mengacu kepada perencanaan yang ada dalam teori. Dan peran serta pasien dan
keluarga yang membantu penulis untuk yang menyusun perencanaan ini. Tidak menemukan
kesenjangan antara teori dan kasus
PEMBAHASAN
4.Implementasi
Pada tahap ini penulis melaksanakan tindakan keperawatan sebagian besar telah dilaksanakan
dan dibuat sesuai dengan teori serta didukung dengan respon pasien terhadap tindakan.
Penulis tidak mengalami tindakan atau hambatan karena adanya dukungan dari pasien dan
keluarga yang cukup kooperatif, serta peran perawat igd dan tim kesehatan lainnya. Dan juga
adanya motivasi dari keluarga yang mendukung pasien untuk sembuh sehingga dapat
menentukan tercapainya tindakan – tindakan keperawatan.
PEMBAHASAN
5.Evaluasi
Evaluasi adalah tahap akhir dari proses keperawatan yang merupakan perbandingan yang
sistematis dan terencana antara hasil yang dibuat pada tahap perencanaan. Evaluasi
dilakukan secara berkesinambungan dengan melibatkan pasien dan tenaga kesehatan
lainnya .