Di RS Universitas Airlangga
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.1 Definisi
Stroke adalah gangguan fungsional otak fokal maupun global akut, lebih dari
24 jam, berasal dari gangguan darah otak. Stroke dengan defisit neurologik yang
terjadi secara tiba-tiba dapat disebabkan oleh iskemia atau pendarahan otak. Stroke
iskemi disebabkan oleh oklusi fokal pembuluh darah otak yang menyebabkan
turunnya suplai oksigen dan glukosa ke bagian otak yang mengalami oklusi. Oklusi
dapat berupa trombus, embolus, atau tromboembolus, menyebabkan hipoksia sampai
anoksia pada salah satu daerah percabangan pembuluh darah di otak tersebut
(Setyoptanoto, 2011).
• Keluhan utama :
• Diagnosis :
(11/9) CVA
(12/9) Stroke trombolitik + HT + DM + PJK post stent + polineuropati DM +
Hiperuricemia + penurunan fungsi ginjal
• Alasan Masuk Rumah Sakit (MRS) :
Bibir merot 1 jam sebelum masuk rumah sakit
• Riwayat Penyakit :
• Riwayat Pengobatan :
Status pasien :
BPJS
Alergi -
8 Sesak - + + +
Renal BUN 5–20 27,1 1. BUN dan serum kreatinin pasien mengalami seidkit
Function mg/dL peningkatan menandakan bahawa terjadi penurunan fungsi
Test ginjal. Fungsi ginjal pasien dapat menurun bisa disebabkan
karena HT sehingga pasokan darah ke ginjal menurun dan
Kreatinin 0.12–1.06 1,93
berakibat terjadi sclerosis pada ginjal.
mg/dL
Darah HB 13.0–16.0 12
Lengkap g/dL
K (3.5–5.5 ) 3,6
mmoL
Tg < 150 94
mg/dl
Darah
GDP 80-110 98
mg/dL
Hasil CT-Scan :
sub acute ischemic cerebral infarction di capsula
interna bilateral
Klasifikasi dinding MCA bilateral & a. vertebralis
kanan
PROFIL PENGOBATAN
Profil Pengobatan pada Saat MRS Pemantauan
Mula Nama Obat Rute Kekuatan Frek Berhent Indikasi Kefarmasian Komentar
i i
Memperbaiki dan Tn. BS diberikan infus NaCl 0,9% untuk
menjaga Kadar serum memperbaiki keseimbangan cairan dan
Infus NaCl IV
11/9 500 cc 14 tpm - hemodinamik elektrolit; elektrolit dalam tubuh
0,9% FD
cairan, serta volume urin
elektrolit tubuh
Tn. BS mengalami nyeri dada yang mungkin
nasa diakibatkan karena infark miokard, sehingga
11/9 O2 3-4 lpm - 13/9 Oksigenasi Sesak
l diberikan oksigen untuk menyeimbangkan
oksigen demand dan supply.
11/9 Sitikolin IV 250 mg 2x1 11/9 Stroke iskemi Kelemahan Sitikolin dapat meningkatkan plastisitas otak
badan, dan mengurangi kerusakan otak, serta dapat
kesemutan dan mempercepat pemulihan keadaan pasca
mulut merot serangan
Pada MI terjadi agregasi platelet akibat
11/9 Aspirin/ASA PO 80 mg 2x1 15/9 pecahnya plak, sehingga diberikan aspirin
untuk menghambat agregasi platelet lebih
lanjut dan mencegah terbentuknya trombus.
Aspirin bekerja dengan cara menekan
pembentukan tromboksan A2 dengan cara
Bleeding, PTT menghambat siklooksigenase di dalam platelet
Antipletelet
dan APTT (trombosit) melalui asetilasi yang ireversibel.
11/9 Clopidogrel PO 75mg 1x1 15/9 Clopidogrel Merupakan derivat tienopiridin,
yang dapat menghambat aktivasi reseptor
GPIIb/IIIa sehingga tidak terjadi agregasi
platelet (Lacy, 2009). Aspirin dan clopidogrel
digunakan dalam kombinasi karena dapat
menurunkan resiko kematian dan reinfark pada
Rosuvastatin digunakan untuk stabilisasi plak
11/9 Rosuvastatin PO 20 mg 0-0-1 15/9 Stabilisasi plak sehingga tidak terjadi rupture dari plak
-
12/9 Furosemid p.o 40mg 1-0-0 15/9 Menurunkan beban TD, udema, ACEI dan diuretic merupakan first choice
untuk terapi heart failure. Pada pasien HT
dengan heart failure, beta bloker dapat
ditambahkan pada terapi diuretic (Fagan and
Hess, 2008).
jantung dan
serum kalium
mengurangi resiko
pada pasien Penggunaan Furosemid pada pasien dengan
edema
CVA bertujuan untuk memudahkan dalam
berkemih, dikareakan pasien dengan CVA
mengalami penurunan fungsi saraf pada
blader. (Mizrani, 2012)
Merupakan antihipertensi beta bloker yang
ditujukan untuk terapi HT disertai heart
failure dengan cara memblok stimulasi
katekolamin reseptor beta adrenergic di
11/9 Concor p.o 2,5mg 1-0-1 15/9 Menurunkan TD TD
jantung dan otot polos pembuluh darah
sehingga denyut dan tekanan darah turun.
Perlu dilakukan monitoring terhadap ESO
potensial (pusing, cemas, bradikardi)
15/9 Menurunkan gula GDPP, GDA Insulin merupakan salah satu terapi pada
10-0-
darah pasien diabetes. Terapi insulin dapat
11/9 Novorapid s.c - 8
menurunkan kerusakan otak karena iskemik
unit
dan bersifat sebagai neuroprotektan. Karena
insulin merupakan agen penurun kadar gula
darah, maka sifatnya berlawanan dengan sifat
glukosa yang berefek merusak. Insulin juga
dapat menurunkan nekrosis neuron sejalan
dengan efek penurunan kadar gula darah
tersebut. Insulin dapat diberikan pada pasien
baik DM tipe 1 maupun DM tipe 2. Perlu
dilakukan monitoring ESO hipoglikemi (Garg
et al., 2006; Perdossi, 2011).
Kelemahan
2x1 Pasien stroke membutuhkan vitamin B12
Mecobalami 500mcg/ Mengatasi neuropati badan,
12/9 i.v ampu 15/9 untuk membantu penyembuhan pasca stroke
n ml perifer kesemutan dan
l (Trissel, 2009)
mulut merot
Kadar homosistein yang tinggi menjadi faktor
resiko dari stroke. Vitamin B menurunka kadar
Kelemahan
Treatmen untuk homosistein yang berperan sebagai kofaktor
badan,
11/9 Neurobion i.v 500ml/fls 1x1 11/9 pasien dengan dari enzim yang berperan pada transmisi gugus
kesemutan dan
gangguan saraf metal pada perombakan metionin (Tan &
mulut merot
Raharja, 2015). Selain itu dengan pemberian
vitamin B dapat menurunkan resiko terjadinya
serangan stroke berulang (WebMD, 2009)
Parasetamol memiliki aktivitas analgesik
antipiretik dan antiinflamasi lemah. Sebagai
analgesik, parasetamol bekerja dengan cara
mencegah sintesis prostaglandin baik sentral
maupun perifer. Parasetamol dapat mengobati
nyeri ringan sampai sedang (Sweetman, 2009).
Mengatasi nyeri Menurut Zorowitz, et al. (2005), analgesik
14/9 Paracetamol p.o 500mg 3x1 15/9 Skala nyeri
pada pasien yang paling banyak diresepkan pada pasien
stroke yaitu parasetamol, yang dapat diberikan
saat pasien megalami nyeri ringan sampai
sedang. Pasien stroke dapat mengalami nyeri
karena berbagai macam kondisi, yaitu
komplikasi stroke tersebut maupun
premorbidnya.
ASUHAN KEFARMASIAN
Hari /
No DRP Uraian Masalah Rekomendasi / Saran
Tanggal
Penggunaan aspirin dan clopidogrel dapat menyebabkan efek Dilakukakan monitoring tanda-
11- 9 samping yaitu pendarahan (McEvoy et al., 2011) tanda munculnya pendarahan
1
15/9/2017 ESO seperti data lab PTT dan APTT
pada pasien
Penggunaan statin sebagai stabilisasi plak pada pasien, dapat Dilakukan monitoring munculnya
11- 9 menyebabkan efek samping yaitu rhabdomiolisis (McEvoy et al., efek rhabdomolisis seperti
2
15/9/2017 ESO 2011) kelemahan pada otot, kram otot dan
otot perut.
Pasien menggunakan insulin pen novomix untuk mengontrol gula Dilakukan monitoring dan
11- 9 darah post prandial pada pasien. Penggunaan insulin pen rawan konseling terkait tanda-tanda
3
14/9/2017 ESO akan terjadinya hipoglikemi hipoglikemi seperti pusing, tangan
gemetar, lemas dsb.
4 11/9/2017 1.b Pasien mengeluhkan tidak bisa BAB selama 2 hari. Pasien Menyarankan kepada dokter untuk
Ada indikasi dengan stroke akan mengalami gangguan BAB dikarenakan diberikan terapi laxative seperti
tidak ada terapi terjadinya gangguan bagian otak yang mengontrol usus besar Bisacodyl supp. 10mg atau fleet
pasien yang berakibat pada sulitnya pasien untuk BAB (Li., enema
2017)
MONITORING
1 Kadar gula darah Untuk menegtahui efektivitas insulin dalam mengontrol kadar gula darah pasien yang mengalami DM
2 Status neurologis (sulit Untuk menegtahui efektivitas citicholin, neurobion dan mecobalain untuk memperbaiki saraf pasien dan
bicara, tubuh lemah) sebagai neuroprotektan
3 Tekanan darah Mengetahui efektivitas concor sebagai antihipertensi
4 Tanda Hipoglikemi Pasien menggunakan insulin yang salah satu efek sampingnya adalah hipoglikemi
(keringat dingin, pusing,
gemetar)
5 Kalium Pasien menggunakan furosemide dan insulin yang dapat menyebabkan terjadinya hipokalemi
6 Nyeri Untuk mengetahui efektivitas parasetamol dalam menghilangkan nyeri
7 Pendarahan (PTT, APTT, Untuk mengetahui efek pemberian kombinasi clopidogrel dan ASA
Hb)
KONSELING
No Uraian Rekomendasi/Saran Evaluasi
Fagan, Susan C., Hess David C., 2008. Stroke dalam buku Pharmacotherapy a
Pathophysiologis Approach. 7th Edition. New York: McGraw-Hill
Fagan, S.C. and Hess, D.C., 2014. Stroke dalam buku Pharmacotherapy, A
Pathophysiologic Approach. 9th ed. New York: The McGraw-Hill Companies, Inc.
Perdossi (Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia), 2011. Guideline Stroke Tahun
2011. Pekanbaru: Bagian Ilmu Penyakit Saraf RSUD Arifin Achmad Pekanbaru.
Sweetman, Sean C., 2009. Martindale The Complete Drug Reference. 36th Edition.
London: Pharmaceutical Press.
Lacy C.F. Armstrong, L.L., Goldman, M.P., Lance, L.L. 2009. Drug Information
Handbook. 17th ed. Hudson, Ohio : Lexi - Comp, Inc.
Aberg, J.A., Alvarez, W., Armstrong, L., Bachmann, K.A., Baughmann, V.L., 2009.
Drug Information Handbook. 17th Ed. Lexi-Comp, Inc
McEvoy, G. M., Snow, E. K., Kester, L., Litvak, K., Miller, J. L., & West, O. H.
2011. AHFS Drug Information Essentials. Bethesda: American Society of
Health-System Pharmacists.