Anda di halaman 1dari 26

Laporan Kasus

Migren Akut
Oleh :
Adinda Gupita

Pembimbing:
dr. Dyan Roshinta Laksmi Dewi, Sp.S
dr. Sabar Nababan, Sp.S
dr. Simon Djeno, Sp.S

KEPANITERAAN KLINIK NEUROLOGI


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. SOEDARSO
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2021
Identitas Pasien
• Nama : Ny. A

• Jenis Kelamin : Perempuan

• Tempat, Tanggal Lahir / Usia : 10 Agustus 1966 / 54 tahun

• Agama : Islam

• Alamat : jl. Kapuas Kanan hilir jl. Mangkurai,


Sintang

• Pekerjaan : Ibu rumah tangga

• Status Pernikahan : Janda

• Tanggal Periksa : 2 Februari 2021


Anamnesis

• Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis dan


alloanamnesis kepada pasien dan keluarga pasien
tanggal 2 Februari 2021.
• Keluhan utama
Nyeri kepala kurang lebih 2 minggu
Riwayat penyakit sekarang
Pasien datang ke poli saraf RS Umum Daerah dr.
Soedarso Pontianak pada 2 februari 2021. Pasien mengaku
kepala terasa sakit sejak 2 minggu yang lalu, namun hanya
dibagian sebelah kiri atas saja. Sakit kepala dirasakan
seperti ditusuk-tusuk dan dirasakan terus menerus disertai
dengan mata kabur, mual dan muntah. Menurut pasien
nyeri kepala memberat ketika sedang stress dan berkurang
setelah istirahat.

Tidak terdapat riwayat benturan, gangguan tidur,


sesak, pusing berputar, kepala terasa tegang, maupun
pusing saat perubahan posisi.
• Riwayat penyakit dahulu • Riwayat pengobatan
Pasien mengatakan memiliki Obat anti hipertensi
riwayat hipertensi yang tidak
terkontrol. • Riwayat sosial, ekonomi dan
kebiasaan
• Riwayat penyakit keluarga Pasien adalah seorang ibu
Tidak ada keluarga yang rumah tangga. Terdapat
memiliki keluhan maupun pembatasan aktivitas fisik
penyakit yang serupa dengan sehari-hari.
pasien.

• Riwayat alergi
Pasien menyangkal adanya
riwayat alergi terhadap obat
ataupun makanan.
Pemeriksaan fisik

• Pemeriksaan Tanda Vital


• Keadaan Umum : Tampak Sakit Sedang
• Kesadaran : Compos Mentis
• Tekanan Darah : 234/109 mmHg
• Frekuensi Nadi : 119 kali/menit, regular
• Frekuensi Napas : 20 kali/menit
• Suhu : 36oC
• Saturasi Oksigen : 98%
• Status Generalisata
• Kepala : Normocephale
• Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik
(-/-)
• Leher : JVP normal
• KGB : Pembesaran KGB (-)
• Pulmo • Jantung
• Inspeksi : Simetris kanan dan • Inspeksi : Iktus kordis tidak
kiri baik statis maupun terlihat
dinamis • Palpasi : Iktus kordis tidak
• Palpasi : Fremitus taktil teraba
normal, massa (-), nyeri tekan • Perkusi : Batas pinggang
(-) jantung pada ICS III linea
• Perkusi : Sonor di seluruh parasternalis sinistra, batas
lapang paru jantung kanan pada ICS V
• Auskultasi : Suara nafas dasar linea sternalis dextra, batas
vesikuler, ronkhi (-/-), jantung kiri ICS V linea
wheezing (-/-) midclavicularis sinistra.
• Auskultasi : SI/SII regular,
murmur sistolik (-), gallop (-).
• Abdomen • Ekstremitas atas : Akral
• Inspeksi : Datar, sikatrik (-) hangat, CRT < 2 detik,
• Auskultasi : Bising usus edema (-/-), tremor (-/-)
normal 8 kali per menit
• Ekstremitas bawah : Akral
• Palpasi : Massa (-), nyeri
hangat, CRT < 2 detik,
tekan (-), hepatomegali (-)
edema (-/-), tremor (-/-)
• Perkusi : Timpani di seluruh
lapang perut • Postur : Sedikit condong ke
depan (membungkuk)
Status Neurologis

1. Tanda Rangsangan Meningeal : (-/-)

2. Pemeriksaan Nervus Kranial : Dalam Batas Normal

3. Motorik : Dalam Batas Normal (5/5), (5/5)

4. Sensibilitas : eksteroseptif & proprioseptif Dalam


Batas Normal
Pemeriksaan Penunjang

Tidak dilakukan pemeriksaan penunjang


Diagnosis

• Diagnosis Klinis : Migrain Akut


• Diagnosis Topis : Supratentorium
• Diagnosis Etiologis : Hypertensive Heart Diseases
(HHD)
Tatalaksana

• Terapi Non Farmakologi


Nutrisi : Diet yang sehat berupa buah-buahan dan sayur-
sayuran.
Aktifitas: Menyarankan pasien agar istirahat dengan teratur dan
hindari faktor penyebab stress.

• Terapi Farmakologi
Frego 3 x 10 mg
Candesartan 1 x 16 mg
Prognosis

• Ad vitam : dubia ad bonam


• Ad sanationam : dubia ad bonam
• Ad fungsionam : dubia ad bonam
Migren
Definisi
• Migrain adalah nyeri kepala primer yang memiliki
karakteristik nyeri kepala unilateral, berdenyut, mual,
muntah, diperberat oleh aktivitas, menyebabkan
hambatan aktivitas, fotofobia dan atau fonofobia.
• Menurut Kamus Kedokteran Dorland, migrain adalah
kompleks gejala serangan periodik nyeri kepala
vaskuler, sering kali familial, yang biasanya diawali
dengan nyeri kepala unilateral dan temporal, sering
disertai iritabilitas, mual, muntah, konstipasi atau diare
dan sering kali fotofobia.
Etiologi

• Migrain memiliki komponen genetik yang kuat. Sekitar


70% pasien migrain memiliki kerabat tingkat pertama
dengan riwayat migrain.
• Orang yang menderita sakit kepala migrain lebih
mungkin juga menderita penyakit kardiovaskular atau
serebrovaskular (misalnya, stroke, infark miokard).
• Pada wanita beresiko tinggi hipertensi
Epidemiologi

• Nyeri kepala primer terbanyak, migrain dan tension


headache, mempunyai prevalensi sebesar 11% dan
40% pada orang dewasa
• Di Amerika Serikat, migrain dialami oleh 12% dari
populasi, 18% wanita, 6% laki-laki, dan 4% anak-anak.
Klasifikasi
• Migrain tanpa aura
• nyeri kepala berulang dengan manifestasi serangan yang berlangsung
selama 4-72 jam

• Kriteria diagnosisnya, terdiri dari :


• Paling sedikit 5 kali serangan
• Nyeri kepala berlangsung selama 4-27 jam (tidak diterapi atau terapi yang
salah)
• Nyeri kepala paling sedikit memiliki dua karakteristik dibawah ini :
• Lokasi unilateral
• Berdenyut
• Intensitas sedang sampai berat
• Diperberat oleh aktivitas fisik rutin atau menyebabkan hambatan aktifitas fisik
rutin (contohnya berjalan atau menaiki tangga)
• Saat nyeri kepala, paling sedikit diikuti satu karakteristik dibawah ini :
• Mual dan atau muntah
• Fotofobia dan fonofobia
• Tidak berkaitan dengan penyakit lain
• Migrain dengan aura (classic migrain)
• Migrain dengan aura adalah nyeri kepala berulang dengan
manifestasi gejala neurulogis reversible yang biasanya
berkembang secara bertahap selama 5-20 menit dan
berlangsung selama kurang dari 60 menit.
• Kriteria diagnosis, terdiri dari :
• Paling sedikit 2 kali serangan
• Migrain aura memenuhi kriteria B dan C dari salah satu sub-
bagian (aura tipikal dengan migrain, aura tipikal tanpa migrain,
aura tipikal tanpa nyeri kepala, familial hemiplegic migrain,
sporadic hemiplegic migrain, basilar-type migrain)
• Tidak berkaitan dengan penyakit lain
Patofisiologi

• Mekanisme migrain sampai saat ini belum diketahui


dengan pasti. Penelitian biokimia membuktikan bahwa
beberapa karakteristik fisiologis pada migrain, telah
diusulkan menjadi faktor predisposisi dari migrain.
• Karakteristik tersebut terdiri dari metabolisme
serotonin (5-HT), aktivasi trombosit, peningkatan
sensitifitas kepada nitric oxide, penurunan level dari
metabolisme enzim, fungsi reseptor opiat yang tidak
normal dan abnormalitas dari electro-
encephalographic (EEG).
Manifestasi klinis

Terdapat 4 fase umum yang terjadi pada penderita migren,


tetapi semuanya tidak harus dialami oleh setiap individu,
fase-fase tersebut adalah :
• Fase Prodromal

• Fase Aura

• Fase nyeri kepala

• Fase Postdroma
Diagnosis

• Anamnesis

• Pemeriksaan fisik

• Kriteria diagnosis
• Migrain tanpa aura
• Migrain dengan aura
Tatalaksana

• Mencegah atau menghindari faktor pencetus

• Pengobatan non-medik.
latihan relaksasi otot.

• Pengobatan simptomatik
• Obat anti mual
• Analgetika sederhana

• Pengobatan abortif
Kesimpulan
Berdasarkan hasil anamnesis, pasien datang karena
merasa kepala terasa sakit sejak 2 minggu yang lalu,
namun hanya dibagian sebelah kiri atas saja. Sakit kepala
dirasakan seperti ditusuk-tusuk. Keluhan lain yang
dirasakan adalah dirasakan terus menerus disertai dengan
mata kabur, mual dan muntah. Pasien rutin anti hipertensi.
Menurut pasien nyeri kepala memberat ketika sedang
stress dan berkurang setelah istirahat.

Tidak terdapat riwayat benturan, gangguan tidur,


sesak, pusing berputar, kepala terasa tegang, maupun
pusing saat perubahan posisi.

Anda mungkin juga menyukai