NYERI KEPALA
DEFINISI
KLASIFIKASI
DIAGNOSIS
TERAPI
DEFINISI
Rasa nyeri di kepala mulai dari orbita sampai oksiput terjadi akibat terganggunya struktur peka nyeri di kepala
KLASIFIKASI
SEKUNDER :
Trauma kepala dan/atau leher Kelainan vaskuler kranial dan/atau servikalis (stroke, malformasi vaskular) Kelainan non vaskular (meningitis aseptik, neoplasma) Substansi atau proses withdrawal nya (NO,CO,cafeine) Infeksi (meningitis,ensefalitis) Kelainan Hemostasis (hipoksia,eklampsia,hipertensi) Kelainan kranium dan struktur fasial (glaukoma) Kelainan psikiatrik (somatisasi,psikotik)
PRIMER :
Migrain (tanpa aura, dengan aura, retinal) Tension type Headache (infrequent, frequent, chronic) Nyeri kepala klaster dan sefalgia trigeminal otonomik yang lain Nyeri kepala primer lainnya
Neuralgia kranial, sentral, atau nyeri fasial primer & nyeri kepala lainnya
DIAGNOSIS
ANAMNESIS
Lokasi, onset, durasi, kualitas nyeri, derajat keparahan, progresifitas, defisit neurologis, keluhan penyerta (mual, muntah, fotofobia), penurunan kesadaran, riwayat trauma, riwayat penyakit sebelumnya.
PEMERIKSAAN FISIK
Tanda vital : tekanan darah, suhu Cranial artery tenderness Nyeri pada rongga sinus Mata : pupil, kornea, tekanan bola mata Leher : kaku kuduk Pemeriksaan Neurologis : focal defisit
PENATALAKSANAAN
Nyeri kepala ringan Simtomatik (analgesik) Penatalaksanaan terhadap penyebab spesifik dari nyeri kepala Nyeri kepala yang disebabkan oleh konflik yang mendalam Psikoterapi
HIPERTENSI
ETIOLOGI
FAKTOR RESIKO
PATOGEN ESIS
DIAGNOS IS
PENATAL AKSANAA N
DEFINISI
Tekanan darah sistol 140 mmHg dan/atau diastol 90 mm Hg, pada orang yang tidak minum obat antihipertensi
Hipertensi Derajat II
160
100
FAKTOR RESIKO
Laki-laki > 55 tahun Perempuan > 65 tahun Genetik Merokok Kolesterol total > 250 Diabetes Mellitus
ETIOLOGI
Hipertensi Primer / Esensial (95%) :
Penyebab tidak jelas (multifaktorial)
Hipertensi Sekunder :
Gangguan Ginjal stenosis, Obat Kehamilan Endokrin Gangguan Vaskular Stress Akut : Gangguan renovaskuler, polycystic : NSAID, Oral kontrasepsi : Preeklampsi : cushing syndrome, hipo/hipertiroid, akromegali
PATOGENESIS
Blood Pressure = CO x PR Hipertensi
CO : Pre load & Kontraktilitas
DIAGNOSIS
Anamnesis :
Usia, Gejala Target organ damage (otak, jantung, ginjal, mata), Faktor resiko
Pemeriksaan Fisik:
Tanda Vital Tekanan darah BB/TB IMT / waist circumference Kepala pemeriksaan mata (Funduskopi) Leher JVP, tiroid Thoraks kardiomegali, bunyi jantung Abdomen Hepatomegali Ekstremitas Edema
DIAGNOSIS
Pemeriksaan Penunjang:
Darah rutin Urin rutin proteinuria Fungsi ginjal ureum, creatinin Kimia darah GDP, GD2PP, profil lemak Elektrolit Kalium EKG * Pemeriksaan lainnya sesuai dengan underlying disease & target organ damage
PENATALAKSANAAN
REFERENSI
Lee Gan G. Twenty common symptoms 2007. Singapore: Department of Community, Occupational and Family Medicine National University of Singapore; 2007. Kelompok Studi Nyeri Kepala PERDOSSI. Konsensus Nasional III Diagnostik dan Penatalaksanaan Nyeri Kepala. Surabaya: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI); 2010. National Heart, Lung, and Blood Institute. The Seventh Report of the Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure. USA: 2003
Identitas Pasien
Nama Usia Jenis Kelamin Alamat : Ny. CC : 57 tahun : Perempuan : Jalan Ahmad Yani, RT/RW: 01/01 Kel. Padasuka, Kec.Cibenying, Bandung Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Pendidikan : SMP Agama : Islam Tanggal Pemeriksaan : 6 April 2013 Tanggal Kunjungan Rumah : 6 April 2013
Anamnesis Anamnesis
Keluhan Utama: Sakit kepala Riwayat Penyakit Sekarang:
Sejak 1 hari sebelum datang ke puskesmas, pasien mengeluhkan sakit kepala yang terasa berdenyut-denyut dan dirasakan di seluruh bagian kepala. Keluhan juga disertai dengan rasa pegal di bagian belakang leher. Keluhan dirasakan sepanjang hari dan lebih berat pada saat bangun tidur. Keluhan tidak disertai mual, muntah dan pandangan kabur. Keluhan juga tidak disertai pandangan silau, ataupun berkunang-kunang. Tidak ada keluhan jantung berdebar, batuk dan sesak malam hari, bengkak dan gangguan BAK. Tidak ada keluhan lemah badan ataupun penurunan kesadaran. Tidak ada keluhan pusing berputar dan hilang keseimbangan.
Anamnesis Anamnesis
Riwayat Penyakit Sekarang: (cont.)
Pasien mengaku masih sering mengonsumsi makanan seperti gorengan iaitu pisang goreng, bala-bala dan tempe sebanyak 2-3 potongan sekali makan dalam sehari, kurang lebih 5 kali dalam seminggu. Untuk menu seharian seperti ayam dan ikan, pasien lebih senang apabila dagingnya digoreng, walaupun kadang-kadang sahaja dibakar. Pasien juga sering makan makanan siap saji seperti Beefkornet dan makanan instant seperti mee segera sebanyak 23 kali dalam sebulan. Pasien tidak pernah merokok dan mengonsumsi alkohol dalam bentuk apapun. Pasien masih belum mengkonsumsi obat-obatan untuk keluhan sekarang.
Anamnesis
Riwayat Penyakit Sekarang: (cont.) Pasien ada mengikuti aktivitas senam aerobik 2-3 kali sebulan, tetapi tidak konsisten dan hanya pergi apabila ditemani anaknya. Walaupun sebagai ibu rumah tangga, aktivitas seharian pasien di rumah hanyalah memasak, mencuci pakaian ( meggunakan mesin), mencuci rumah (sapu dan pel 2 kali sehari), dan menonton televisyen. Pasien suka isi masa lapang dengan berjalan-jalan disekitar lingkungan perumahan dan ngobrol bersama tetangga. Pasien juga sering mengaji ke mesjid sebanyak 3 kali dalam seminggu, dan sering pulang dari mesjid dengan berjalan kaki selama 30 menit. Pasien tidur setelah solat isyak sekitar jam 8 malam setiap hari.
Anamnesis
Riwayat Penyakit dan Pengobatan Dahulu :
Pasien pertama kali merasakan sakit kepala sejak beberapa tahun yang lalu dan hanya minum obat panadol untuk melegakan keluhan. Sakit kepala kadang-kadang terjadi pada sebelah kanan, kadang-kadang sebelah kiri, dan kadang-kadang kedua-duanya. Pada tahun 2008, pasien pernah dirawat di RS Santo Yusuf dengan keluhan sakit kepala, mual, kesemutan dan lemah pada sebelah anggota badan, dan telah didiagnosa dengan stroke ringan. Daripada hasil pemeriksaan, pasien diketahui mempunyai hipertensi(200++mmHg) dan hasil kolesterol darah yang tinggi. Sejak dari itu, pasien sering kontrol setiap bulan ke Puskesmas Padasuka karena lebih dekat dari rumah, dan harganya murah. Namun, keluhan sakit kepala masih tetap dirasakan pasien dan pasien sering diperiksakan ke dokter di Puskesmas. Keluhan berkurang setiap kali minum obat dari dokter, namun sering muncul kembali hampir tiap bulan.
Anamnesis
Riwayat Penyakit dan Pengobatan Dahulu (cont.): Pasien juga sering merasakan pegal-pegal di badan yang hilang timbul sejak beberapa bulan yang lalu. Untuk keluhan ini, pasien juga sering berobat ke Puskesmas Padasuka dan diberi obat antinyeri, dan sembuh setelah minum obat. Karena keluhannya yang sering muncul kembali, pasien dibawa oleh anaknya untuk rawatan acupunture, rawatan diberi sebanyak 10 kali dan keluhan pegal-pegal badan hilang buat sementara, namun muncul lagi setelah 1-2 bulan pasca-rawatan. Riwayat penyakit kencing manis, penyakit jantung, gout, penyakit ginjal dan riwayat alergi disangkal. Daripada pemeriksaan darah terakhir (18 Desember 2012), pasien masih mempunyai nilai kolesterol yang tinggi dalam darah (309mg/dl). Pasien hanya pernah melakukan skrining Pap Smear sekali iaitu sekitar 10 tahun yang lalu dengan hasil yang normal. Pasien belum pernah melakukan skrinning untuk pemeriksaan kepadatan tulang, kolonoskopi maupun SADARI.
Anamnesis
Riwayat keluarga:
Riwayat penyakit tekanan darah tinggi dalam keluarga diakui pasien, iaitu kakaknya yang meninggal akibat stroke. Riwayat penyakit tekanan darah tinggi pada orangtua pasien tidak diketahui. Riwayat penyakit kencing manis dan penyakit jantung dalam keluarga tidak ada.
Anamnesis
Bentuk Keluarga:
Keluarga Inti
Psikodinamika
Pasien sudah dua kali menikah dan tidak lagi menghubungi mantan suami pertamanya (10 tahun hidup bersama) setelah bercerai 30 tahun yang lalu. Pasien dikurniakan dua orang anak dari hasil pernikahan pertama. Suami kedua pasien telah meninggal 8 tahun yang lalu akibat dari serangan jantung. Pasien dikurniakan dua orang anak dari hasil pernikahan kedua.
Anamnesis
Psikodinamika (cont.)
Tiga orang anaknya sudah menikah dan dua daripadanya sudah memiliki anak. Anak pertama pasien tinggal di Purwakarta bersama isteri dan anak-anak, sering mengunjungi pasien sekitar 2 bulan sekali. Anak kedua pasien pula tinggal di Jakarta bersama suaminya dan hanya pulang mengunjungi pasien waktu lebaran. Anak ketiga pasien tinggal di Antapani bersama isteri dan anaknya dan sering datang mengunjungi pasien hampir setiap minggu. Pasien setiap hari saling menghubungi anak-anaknya walaupun tinggal berjauhan.
Anamnesis
Psikodinamika (cont.)
Pasien tinggal berdua di rumah bersama anak perempuan yang paling bungsu. Anak perempuan pasien bekerja sebagai shopgirl selama 5 hari seminggu, setiap shift (pagi/malam) selama 8 jam, dan kadang-kadang pulang kerja lewat akibat dari shift malam. Pasien mempunyai hubungan yang baik dengan anaknya, tidur sekamar, saling bantu-membantu dalam urusan rumah tangga dan masalah kesehatan. Namun, pasien ada juga berantem bersama anaknya karena sering pulang kerja lewat malam. Pasien mengaku merasa kesepian karena tidak ada teman untuk ngobrol apabila sendirian di rumah. Pasien juga merasa sedih dan sering rindu pada anak-anak dan keluarganya yang tinggal berjauhan.
Anamnesis
Faktor Risiko yang ada pada klien: Status gizi : Overweight Pola Makan Pasien: Berlemak, tinggi garam Tidak konsisten olahraga, kurang beraktivitas di rumah Stress memikirkan keselamatan anak bungsunya apabila pulang lewat malam
Faktor Risiko yang ada pada keluarga: - Tidak mempunyai banyak waktu untuk diluangkan bersama pasien sebagai teman olahraga Faktor Risiko yang ada pada lingkungan: - Ketersediaan banyak jualan gorengan berdekatan dengan rumah
APGAR
No 1. Pernyataan Saya puas karena saya dapat kembali pada keluarga saya jika saya menghadapi masalah Saya puas dengan cara keluarga saya membahas serta membagi masalah dengan saya Saya puas bahwa keluarga saya menerima dan mendukung keinginan saya melaksanakan kegiatan dan ataupun arah hidup yang baru Saya puas dengan cara-cara keluarga saya menyatakan rasa kasih sayang dan menanggapi emosi. Saya puas dengan cara-cara keluarga saya membagi waktu bersama Selalu/ Sering (2) 2 Kadang-kadang/ Pernah (1) Jarang/ tidak (0)
2.
3.
4.
5.
SCREEM
Social Interaction: Pasien sering berhubungan dengan keluarga walaupun tinggal berjauhan, keluarga dikenal oleh tetangga dan cukup sering berinteraksi Cultural pride: Pasien terbiasa makan gorengan yang banyak dijual di lingkungan rumah Religion: Pasien beragama Islam, sering mengikuti kegiatan pengajian di mesjid, sering menyambut lebaran bersama anak-anak dan tetangga di lingkungan Economic stability: Kebutuhan sehari-hari keluarga pasien dapat tercukupi, keluarga dapat menghadapi masalah biaya kesehatan, walaupun pasien sering tidak menabung. Education: Pasien lulusan SMP, mempunyai wawasan baik dan mampu menerima informasi. Anak-anaknya kebanyakan mempunyai lulusan sarjana, banyak membantu dalam mencari informasi untuk memecahkan masalah. Medical health: Terdapat sarana kesehatan yang dapat diakses pasien sekeluarga
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum
CM, sakit ringan, gizi baik
Gizi
Tinggi badan 147cm Berat Badan 56 kg BMI 25.9 (Overweight)
Tanda Vital
TD 170/100mmHg Nadi 92x/min RR 20x/min Suhu 36.8
Cor
Kardiomegali (-) Bunyi jantung S1 S2 murni reguler, murmur (-)
Leher
KGB tidak teraba membesar
Abdomen
Datar, lembut, BU + normal Hepar/Lien tidak teraba, massa (-) Nyeri tekan (-) Nyeri ketok CVA (-)
Thorax
Bentuk/Gerak simetris, retraksi (-)
Pulmo
VF ki=ka, VBS ki=ka, Rh -/Wh-/-
Ekstremitas
CRT < 2 detik, akral hangat Edema (-)
Diagnosis Banding
Nyeri kepala sekunder ec Hipertensi Primer Stage II Uncontrolled + Hypercholesterolemia Nyeri kepala tipe tegang + Hipertensi Primer Stage II Uncontrolled + Hypercholesterolemia
Pemeriksaan Penunjang
Tes darah rutin Glukosa darah puasa) Kolesterol total serum Kolesterol LDL dan HDL serum Trigliserida serum Asam urat serum Kreatinin serum Kalium serum Urinalisis Elektrokardiogram
Diagnosis Holistik
Aspek Personal
Alasan
Sakit kepala yang mengganggu aktivitas
Aspek Klinik
Nyeri kepala sekunder ec Hipertensi Primer Grade II Uncontrolled + Hypercholesterolemia
Harapan
Ingin mengetahui penyebab sakit kepala, kenapa masih berterusan, makanan apa yang harus dihindari, dan cara mengobatinya yang benar
Kekhawatiran
Pasien takut penyakitnya tidak sembuh dan terkena stroke lagi
Penatalaksanaan
Non-farmakologis - Diet yang seimbang, rendah garam - Olahraga yang teratur Farmakologis
HCT Tab 1dd1 Amliodipine Tab 5mg 2dd1 Ibuprofen Tab 200mg 3dd1 Simvastatin 1dd1
Genogram
M
A, 49 1974 R J, 55
M
K, 31 E, 36 Z, 36 S, 34 P, 31 A, 31
M
A, 30 P, 27 Q, 25
M
A,29
S, 12
T, 9
Y, 7
C, 7
F, 5
G,4
S, 3
Z, 1
Merokok
Meninggal
Hipertensi
Genogram
Demografi
No Nama 1 Ibu CC Usia Kedudukan Dalam Keluarga 57 Ibu tahun Pekerjaan Pendidikan Masalah Medis dan Biopsikososial Ibu Rumah SMP Tangga
Ny D
24 Anak tahun
Pegawai swasta
SMP
Denah Rumah
12 m
Kamar Mandi Ruang Tamu 2 Ruang Tamu 1 7m
Dapur
Perumahan:
Padat Bersih
Bangunan
: 12 x 7 m2 : 12 x 7 m2 : Keramik : Genteng : Batu, dicat : 5 (1 kamar tidur, 2 ruang tamu, dapur, toilet) : Dapur ada, menggunakan kompor gas, tidak ada cerobong asap, tidak ada jendela terbuka di dapur Ventilasi dan pencahayaan: 2 buah jendela, masing-masing seluas 2m x 1m, (kamar tidur , ruang tamu) Pencahayaan : 3 buah atap genteng kaca, masing-masing seluas 0.5m x 0.5m, (kamar tidur, kamar mandi, dapur) Luas tanah Luas bangunan Lantai Atap Dinding Jumlah kamar Dapur
Mudah diakses dan terjangkau Tarif pelayanan kesehatan murah Pelayanan yang diberikan cukup (kepuasan)
Lingkungan Pekerjaan
Ny. D, 24 tahun: Bekerja sebagai shopgirl di toko Matahari
Faktor Fisik KLL (pergi kerja naik angkut) Mangsa serangan atau victim of assault, (sering pulang kerja lewat malam) Faktor Kimia (-) Faktor Biologis (-) Ergonomis (-) Faktor Psikologis (-)
Konseling
Gizi & Nutrisi Obat-obatan Aktivitas Fisik BP Berkala
Imu nisa si
CC
57
Hipertensi
24
Sehat
Hasil Intervensi
Tanggal
Tindak lanjut 1
Hasil Intervensi Mengenali klien dan keluarga dengan lebih dekat. Mengetahui lingkungan rumah. Pemeriksaan fisik bangunan. Edukasi penyakit dan faktor risiko Konseling aktivitas fisik, gizi, pola makan
Tindak lanjut 2
Tindak lanjut 3
Formulir Penapisan
Riwayat Penyakit Gizi
Tidak ada
Keluhan Pencernaan
Kapasitas Fungsional
Tak ada gangguan
Aktivitas Fisik
Ringan
24 Hour Recall
Waktu Jenis Makanan Bahan Makanan Jumlah URT/berat 2 gelas 40 g 1 btr 2 biji besar 2 biji 1 gelas 1 potong sedang 100 gr 2 potong sedang 1 buah 1 gelas 1 potong sedang 1 potong sedang Pagi Bubur beras Ayam tanpa kulit Bubur Telur Tahu Buah Pisang Nasi Ikan Nasi sayur ikan Bayam Tahu Tumis Buah Pir Nasi Nasi goreng campur Hati sapi Ayam tanpa kulit
10.00
Siang
16.00 Malam
TOTAL
KALORI
Intervensi Gizi
Kebutuhan kalori: 47 kg x25 kkal = 1175 kkal
- 5% usia, + 20 % aktivitas fisik = 1351,25 kkal/hari
Komposisi
Protein: 0,8 g/kg x 47 kg = 37,6 g x 4kal/g = 150,4 kkal Lemak 25% : 293,75 kkal Karbohidrat : 1351,25 kkal (150,4+293,75) = 907,1 kkal
Konsistensi anjuran: biasa, padat Pengolahan anjuran: dimasak biasa, tidak asin, kurang garam Cara pemberian: oral Frekuensi anjuran: 3x pokok diselingi 2x cemilan
Pagi
10.00
Siang
16.00
Malam
TOTAL
KALORI
Aktivitas Fisik
F: 3-5 kali per minggu I: ringan-sedang, 40-60% MHR T: 30-60 menit per hari T: aerobik
Contoh: jalan kaki, jalan cepat, senam