CRS
IDENTITAS PASIEN
Nama
: An. MF
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Tempat/Tanggal Lahir
Desember 2015
Umur
: Bandung, 8
: 14 hari
Tanggal masuk RS
: 22 Desember 2015
Tanggal Pemeriksaan
2015 Pukul 11.00
Ayah
: 22 Desember
Ibu
Nama : Tn. D
Nama : Ny. A
Umur : 32 Tahun
Umur : 30 Tahun
Pendidikan : SMA
Pendidikan : SMA
Pekerjaan :
Wiraswasta
Pekerjaan : IRT
Keluhan Utama:
Kebiruan di bibir sejak 11 hari SMRS (usia 3 hari)
Anamnesa Khusus
Pasien datang di bawa orang tuanya kontrol ke RS AlIslam Bandung post rawat inap dengan keluhan kebiruan di
bibir sejak 11 hari SMRS (sejak usia 3 hari). Keluhan
kebiruan pada bibir muncul pada saat pasien menangis dan
menete. Keluhan kebiruan pada bibir menghilang setelah
pasien berhenti menangis dan menete. Keluhan disertai
adanya sesak nafas dan nafas menjadi lebih cepat. Karena
keluhan tersebut pasien di langsung dirujuk oleh dokter
spesialis anak ke dokter spesialis jantung. Pasien di
diagnosis jantung bocor oleh dokter spesialis jantung
dengan pemeriksaan echocardiografi.
RIWAYAT KELUARGA
Keluarga pasien tidak pernah mengalami
keluhan yang sama dengan pasien.
Pasien tidak memiliki riwayat penyakit yang
diturunkan.
RIWAYAT LINGKUNGAN
Pasien tinggal bersama ibu dan ayahnya.
Kebutuhan sehari-hari terpenuhi dari gaji
ayah pasien.
IMUNISASI
USIA
RIWAYAT IMUNISASI
BCG
DTP
Hepatitis B
14 hari
Hib
Campak
Polio
14 hari
MMR
PCV
Rotavirus
Influenza
Varisela
Tifoid
Hepatitis A
: Menete kuat,
Bicara
Sosial
: Menatap
RIWAYAT MAKANAN
ASI
: 2 hari - sekarang
:-
Nasi Tim
:-
Buah-buahan
:-
Menu keluarga : -
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum
Kesadaran
: Compos Mentis
Tanda-tanda Vital
Tekanan Darah
: 90/60 mmHg
Suhu
: 37,3 0C
Nadi
: 144 x/ min regular dan isi cukup
Respirasi
: 48x/min
Pemeriksaan antropometri
BB
: 2400 gram
TB
: 48 cm
BMI
: 10,4 kg/m2
PEMERIKSAAN FISIK
Kulit
Otot
Tulang
: Deformitas (-)
Sendi
Kepala
Bentuk
: Normocephal, simetris
Rambut: hitam, halus
Fontanel: terbuka
Wajah: simetris, dismorfik (-).
Mata : letak simetris, konjunctiva anemis (-/-), sclera
ikterik (-/-), pupil bulat isokor, refleks cahaya (+/+).
Hidung: lokasi normal, deviasi septum (-), PCH (-), sekret
bening (-/-), epistaksis (-/-)
Telinga: lokasi normal, simetris, daun telinga bentuk
normal, posisi puncak pina sejajar dengan kantus mata,
sekret (-/-)
Mulut : mukosa mulut kering, perioral sianosis (-),
perdarahan gusi (-)
Lidah : lidah biru (-), makroglosia (-)
Leher
Thoraks :
Paru-paru Depan
Inspeksi
: Bentuk simetris, pergerakan simetris, tipe thorakal
abdominal, retraksi intercostal (-)
Palpasi
: pergerakan simetris, pelebaran sela iga (-)
Perkusi : sonor kedua lapang paru
Auskultasi : BVS kanan=kiri, ronkhi (-/-), slem (-/-)
Paru-paru Belakang
Inspeksi
: Bentuk simetris, pergerakan simetris, retraksi intercostal
(-),
Palpasi
: pergerakan simetris, pelebaran sela iga (-)
Perkusi : sonor kedua lapang paru
Auskultasi : BVS kanan=kiri, ronkhi (-/-), slem (-/-)
Jantung
Inspeksi
: Tidak tampak iktus kordis
Palpasi
: Iktus kordis tidak teraba
Perkusi
: sulit dapat dinilai
Auskultasi
: Bunyi jantung S1 dan S2
murni, regular, continuous/machinery
murmur (-) ICS II-III Linea parasternalis
sinistra, S3gallop (-)
Abdomen
Inspeksi : Datar, Retraksi epigastrium (-)
Palpasi : Massa (-), turgor normal, Hepar dan Lien
tidak teraba pembesaran
Perkusi
: Tympani, pekak samping (-), pekak
pindah (-)
Auskultasi : Bising usus (+) normal 8 x/menit
Genital
: tidak ada kelainan
Ekstremitas
Ekstremitas Atas:
Bentuk normal
Edema (-/-)
akro Sianosis (-/-)
Akral hangat
CRT <2 detik
Ekstremitas Bawah:
Bentuk normal
Edema (-/-)
Akro Sianosis (-/-)
Akral hangat
CRT <2 detik
USULAN PEMERIKSAAN
Pemeriksaan
Echocardiografi
DIAGNOSIS BANDING
Patent Ductus Arteriosus (PDA) dan
dengan perbaikan + BBLR
Patent Ductus Arteriosus (PDA) dan
Atrial Septal Defect (ASD) dengan
perbaikan + BBLR
DIAGNOSIS KERJA
HASIL LABORATORIUM
HASIL
PEMERIKSAAN
(08-12-2015/ usia
0 hari)
HASIL
SATUAN
NILAI RUJUKAN
22.1
g/dL
10-18
16.300
Sel/uL
5.000-19.500
63.9
31-55
212.000
Sel/uL
150.000-450.000
28
mg/dL
110-140
HEMATOLOGI
Hemoglobin
Leukosit
Hematokrit
Trombosit
KIMIA KLINIK
GDS
HASIL LABORATORIUM
HASIL
PEMERIKSAAN
(13-12-2015/ usia
5 hari)
HASIL
SATUAN
NILAI RUJUKAN
Hemoglobin
20.4
g/dL
10-18
Leukosit
7.000
Sel/uL
5.000-19.500
Hematokrit
58.5
31-55
158.000
Sel/uL
150.000-450.000
GDS
68
mg/dL
110-140
Natrium (Na)
133
mmol/L
135-153
Kalium (K)
4.5
mmol/L
3.5-5.3
Kalsium (Ca)
5.10
mg/dL
4.7-5.2
HEMATOLOGI
Trombosit
KIMIA KLINIK
HASIL ECHOCARDIOGRAFI
11-12-2015 (Usia 3 hari)
Situs solitus
AV-VA concordance
PDA diameter 1.5 mm L to R shunt,
ASD diameter 3.6 mm L to R shunt,
VSD (-)
HASIL ECHOCARDIOGRAFI
22-12-2015 (Usia 15 hari)
Situs solitus
AV-VA concordance
ASD(-), VSD (-), PDA sudah
menutup
TATALAKSANA
PROGNOSIS
KLASIFIKASI
EPIDEMIOLOGI
Angka kejadian PDA 1 per 2500-5000
kelahiran pada bayi cukup bulan, 8 per 1000
kelahiran pada bayi premature, dan
merupakan 9-12% dari seluruh penyakit
jantung bawaan.
ETIOLOGI
disebabkan karena berbagai pengaruh
lingkungan pada waktu bayi dalam
kandungan, pewarisan gen-gen yang
mengalami perubahan atau mutasi, dapat
juga merupakan tanda dari suatu
sindroma tertentu, atau juga karena
kombinasi berbagai faktor genetik dan
faktor lingkungan yang bersifat
multifaktorial.
FAKTOR RESIKO
Prematuritas
BBLR
Pada waktu hamil trimester pertama, ibu
terkena infeksi rubella/campak jerman
Hipoksia
GAMBARAN KLINIS
Tidak mau menyusu
Berat badannya tidak bertambah atau
rendah
Berkeringat secara berlebihan
Sesak nafas (dyspnea)
Jantung yang berdenyut lebih cepat
(Takikardia)
Mudah kelelahan
Sianosis
PEMERIKSAAN FISIK
Takhipnoe
Takikardi
Sianosis
Palpasi :
Thrill sistolik yang paling jelas teraba pada
ICS II kiri yang dapat menyebar ke
sekitarnya
Auskultasi :.
Continuous/Machinery murmur yang
punctum maksimumnya pada ICS II linea
sternalis kiri.
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Penunjang
PENATALAKSANAAN
KOMPLIKASI
PROGNOSIS
Pasien dengan PDA kecil dapat hidup
normal dengan sedikit atau tidak ada
gejala. Pengobatan termasuk
pembedahan pada PDA yang besar
umumnya berhasil dan tanpa komplikasi.
Prognosis untuk pasien dengan defek
yang besar atau hipertensi pulmonal
buruk dan terjadi keterlambatan dalam
pertumbuhan dan perkembangan,
pneumonia yang berulang dan gagal
jantung kongestif.
ETIOLOGI
KLASIFIKASI
DIAGNOSIS
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Penunjang
PENATALAKSANAAN
PENATALAKSANAAN
Terdapat 2 jenis tindakan operasi yang
digunakan untuk melakukan koreksi pada
ASD ini, yaitu:
Bedah jantung terbuka
Amplatzer septal occlude (ASO)
KOMPLIKASI
PROGNOSIS
ALHAMDULILLAH
TERIMAKASIH