Anda di halaman 1dari 3

STUDI KASUS

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER


SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI RIAU

Mata Kuliah Farmakoterapi Penyakit Infeksi


Dosen Pengampu Septi Muharni, M.Farm, Apt
Pertemuan Ke- 15
Pokok Bahasan PENGGUNAAN OBAT PADA KONDISI KHUSUS
Kasus HIV DAN AIDS PADA PASIEN DENGAN KONDISI KHUSUS
Kasus A Pada tanggal 01 Maret 2021 Seorang pasien perempuan berusia 35 tahun dengan berat
badan 45 Kg (2 bulan yang lalu berat badan 55 kg) masuk rumah sakit dengan keluhan
mual (+), muntah (+), demam (+), diare sudah lebih dari 3 minggu dan sudah minum
obat namun tak kunjung sembuh serta pada bagian vagina gatal seperti ada jamur. Pasien
juga mengeluhkan anoreksia, malaise dan nyeri kepala serta nyeri pinggang.

Wawancara yang dilakukan diperoleh informasi bahwa tidak ada keluarga dengan sakit
yang sama, pasien bekerja sebagai PSK, pasien memiliki Riwayat minum alkohol dan
merokok dan pengguna napza.

Hasil pemeriksaan tanda vital:


Kesadaran: Compos mentis
TD 110/70 mmHg
T 38,10C
N 100x/menit
RR 32x/menit

Hasil pemeriksaan laboratorium:


CD4 150 sel/mm3
HGB 9,8 g/dL
RBC 3,5x106/µl
HCT 40%
Trombosit 155x103/µl
MCV 105 fl
MCH 32 pg
MCHC 39 g/dL
WBC 12x103/µl
HCG 1545 iu/L

Pasien didiagnosa HIV

Pasien mendapatkan terapi kotrimoksazol 1x960 mg/hari selama 2 minggu, ranitidine


tablet 2x1, parasetamol tablet 3x1, loperamide prn. Selama penggunaan kotrimoksazol
ada 2 hari pasien lupa minum obat.
Pada tanggal 15 Maret 2021 selanjutnya diberikan terapi kombipak TDF+FTC+EFV.
Kasus B Seorang pasien laki-laki berusia 55 tahun dengan diagnosa gagal ginjal masuk rumah sakit
A untuk menjalankan hemodialisa dan sudah menjalankan hemodialisa 23 kali di Rumah
Sakit ini. Pasien mengeluhkan demam, malaise, anoreksia, dan terlihat ikterik. Pasien tidak
mengeluhkan mual dan muntah, pasien tidak merokok maupun minum alkohol. Keluarga
pasien tidak pernah menderita penyakit yang sama dan pasien belum pernah menderita
penyakit ini sebelumnya.
Pemeriksaan fisik:
Kondisi pasien compos mentis
Tekanandarah: 140/80 mmHg
Nadi: 90x/menit
Pernafasan: 22x/menit
Temperatur:38,2⁰C
Ikterus: (+)

Pemeriksaan laboratorium:
Hb: 12,0 g/dL
Eritrosit: 5 x 106/mm3
Leukosit: 3500 x 103/µl
Trombosit: 258.000/ l
Ht: 41 %
Limfosit: 12,50 %
Eritrosit: 0 - 1
Monosit: 10,60 %
Leukosit: 0 - 1
Epitel: 1 – 2
Bilirubin total: 2,78 g/dL
Bilirubin direk : 1,46 g/dl
ALP: 61 U/L
SGOT: 41U/L
SGPT: 8,7 U/L
Blood Urea Nitrogen:32 mg/dL
SrCr: 4 mg/dL
HbsAg: positif
HbeAg: Negatif
Bilirubin total 13,0 mg/dl
Urobilinogen urin positif
Bilirubin urin + 3.

Diagnosa: CKD+Hepatitis C
Dokter Bersama paoteker menentukan terapi yang akan diberikan kepada pasien.
Kasus C
Bayi J.R.L sekarang berusia 2 bulan, jenis kelamin laki-laki, anak pertama. Nama ibu Ny.
Y.L sekarang berusia 25 tahun, pendidikan terakhir SMA. Suami bernama Tn. ML umur
sekarang 28 tahun, pendidikan terakhir SMA, pekerjaan wiraswasta, tinggal bersama istri
dan anak di Pekanbaru. Ibu mengatakan anaknya masuk UGD tanggal 20 Februari 2021
karena panas sudah dari 4 hari yang lalu, batuk-batuk sudah 2 minggu dan bibir pecah-
pecah, selama 5 hari perawatan di UGD, tanggal 26 bayi di pindahkan ke ruang rawat
Ibu mengatakan anaknya masih panas, sedangkan bibir pecah- pecah dan batuk-batuk
sudah berkurang. Riwayat kesehatan keluarga, ibu dan suami menderita penyakit
HIV/AIDS sejak 4 tahun yang lalu. Selama hamil ibu melakukan pemeriksaan di
puskesmas secara rutin. Ibu mengatakan usia kehamilan saat persalinan cukup
bulan/aterm, proses persalinannya normal, keadaan bayi saat lahir sehat, berat badan
saat lahir 3000 gram, langsung mendapatkan imunisasi HBO, persalinan di Puskesmas.
Bayi pada awalnya diberikan ASI tetapi setelah di rawat di rumah sakit dianjurkan
diberikansusu formula saja. Ibu juga mengatakan pola eliminasi BAB yaitu warna kuning
kecoklatan, bau khas feses, konsistensi kental, frekuensi 1-2x/hari. Pola eliminasi BAK
yaitu warna khas warna kuning, frekuensi 2-3x/hari. Adapun pola istirahat anaknya
tidur siang 1-2 jam/hari, tidur malam 8-9 jam/hari, Ibu mengatakan anaknya
dimandikan 2x/hari, ganti pakaian 2x/hari.
Pada pemeriksaan umum diperoleh keadaan umum lemah, kesadaran composmentis.
Tanda-tanda vital bayi suhu 380C, nadi 96x/menit, pernapasan 52x/menit. Berat badan
sebelum sakit 3,8 kg, dan berat badan saat ini 3,5 kg.
Pada pemeriksaan fisik secara keseluruhan adalah kepala tidak ada kelainan dan
benjolan, rambut bersih tidak rontok, wajah bentuk oval, pucat dan tidak ada oedema.
Pada konjungtifa pucat, sclera putih, kelopak mata tidak ada oedema. Pada telinga
simetris dan tidak ada serumen. Pada hidung tidak ada polip, dan secret ada. Pada gusi
bersih. Pada mulut mukosa bibir kering, tidak ada sianosis, dan lidah bersih. Pada
tenggorokan tidak ada radang pada tenggorokan. Pada dada mamae simetris dan ada
tarikan dinding dada. Pada abdomen terdengar bising usus, dan tidak ada gangguan
pada abdomen. Pada ekstremitas simetris, tidak ada oedema, dan tidak ada varises,
pada genitalia tidak dilakukan.
Pemeriksaan penunjang yaitu Pemeriksaan Bilirubin total: 0,20 mg/dl, Bilirubin direk
0,12 mg/dl, AST/SGOT : 39,60 U/L, ALT/SGPT : 31,50 U/L.
Pasien didiagnosa HIV dengan ibu HIV
Terapi pasien: Kotrimoksazol 1x1,5 cth, Zemal Syr 1x1 cth, AZT+3Tc+LPV/r

Anda mungkin juga menyukai