Anda di halaman 1dari 5

Lembaran Kerja Mahasiswa

Pengelolaan Sediaan Farmasi

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER


SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI RIAU
Dosen : apt. Fina Aryani, M.Sc
Pokok Bahasan : Strategi Pengembangan Apotek
IDENTITAS MAHASISWA
Nama Kelompok 3
No urut absen 20, 23, 26, 34, 35, 36, 43, 46, 56, 60
Kelompok B
Pertemuan ke 6
Hari/Tanggal Jumat, 19 Maret 2021
Topik Mutu pelayanan di RS

TATA TERTIB PERKULIAHAN


1 Mahasiswa dibagi tas tiga kelompok besar (A, B dan C) yang dibagi menurut urutan
absen kuliah. Misal, jika jumlah mahasiswa 40 orang, maka mahasiswa nomor urut
absen 1 s/d 13 menjadi kelompok A, nomor urut absen 14 s/d 26 menjadi kelompok
B, dan sisanya kelompok C
2 Tiap mahasiswa dalam satu kelompok tersebut diberi studi kasus dengan topik yang
sama dan tiap kelompok memperoleh studi kasus dengan topik yang berbeda

3 Tiap mahasiswa wajib membuat LKM. Sebaiknya diketik dalam kertas HVS A4,
huruf Times New Roman 12, 1 spasi dan dibawa pada saat kuliah.
4 Sistematika isi LKM dibuat sebagai berikut :

SISTEMATIKA ISI LEMBAR KERJA MAHASISWA (LKM)


A. Kasus Kelompok B
Apotek GF adalah apotek swasta yang dimiliki dan dikelola oleh apoteker (PSA dan
APA adalah apoteker). Apotek GF sudah berdiri selama 5 tahun, perkembangan apotek
cukup baik. PSA memiliki keinginan untuk mengembangkan apotek menjadi lebih besar
lagi, salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan membuat apotek daring. Apoteker
telah menyiapkan website dan online marketplace (shoope, bukalapak dan lazada)
sebagai alat untuk meningkatkan omzet apotek. Selain itu, apotek juga bekerja sama
dengan transportasi online (spt: Gojek) sebagai jasa pesan antar obat.

 Analisis permasalahan yang mungkin akan timbul akibat strategi yang dilakukan
oleh apotek GF.
 Bagaimana solusi dalam mengatasi masalah tersebut?
 Pertimbangkan strategi lain untuk mengembangkan apotek. (integral strategy,
horisontal strategy, forward vertical strategy, backward vertical strategy)

B. Keywords/Terminologi Farmasi
 Strategi adalah sekumpulan rencana organisasi untuk mengimplementasikan
keputusan untuk mencapai tujuan
 Horisontal strategy dalah strategi yang mencari kepemilikan atau meningkatkan
control atas competitor. Merger, akuisisi dn pengambilan antara pesaing akan
meningkatkan economies of scale dan menambahkan perpindahan sumber daya
atau kompetisi.
 Forward vertical strategy adalah integrasi ke depan menggunakan kepemilikan
atau meningkatkan control melalui distribusi atau pengencer. Meningkatkan
jumlah pemasok adalah melakukan strategi integrasi kedepan dengan craa
mendirikan situs web untuk menjual produk secara langsung kepada konsumen
 Backward vertical strategy adalah mencari kepemilikan atau meningkatjan
control pemasok perusahaan.
C. Rumusan Kasus
Pokok permasalahan dari kasus
 Apotek GF ingin mengembangkan apotek dengan upaya apotek daring
 Apoteker tidak bisa melakukan konseling dan PIO kepada pasien
 Tidak bisa menerima pelayanan resep dokter yang diberikan oleh pasien
 Obat- obat yang bisa dijual hanya terbatas
 Keamanan dan kestabilan obat tidak terjamin selama pengiriman
 Pemalsuan data pasien

Kemungkinan penyebab terjadi permasalahan


 Ketidakefektifan dalam pemberian informasi obat kepada pasien
 Terjadinya penyalahgunaan obat
 Dikhawatirkan tidak tepat indikasi
 Apoteker tidak bisa melakukan konseling secara efektif kepada pasien
 Apoteker tidak mengetahui kondisi pasien

Solusi/langkah yang dilakukan terhadap permasalahan dalam kasus tersebut


 Menyusun strategi pengembangan apotek dengan Forward vertical strategy,
karena untuk meningkatkan omset apotek maka disiapkanlah website dan online
marketplace seperti shoope, buka lapak, dan lazada untuk menarik konsumen.
 Hanya menjual obat bebas, bebas terbatas, alat kesehatan dan BMHP (yang
diperbolehkan)
 Hanya melayani resep dengan dokter yang telah menjalin kerjasama
 Melakukan promosi gratis biaya pengiriman obat kepada konsumen
 Memanfaatkan penggunaan teknologi dan media social untuk melakukan
pemasaran online
 Apotek Daring mempertahankan kestabilan obat saat pengiriman

Contoh teknologi pemasaran online apotik

D. Peta Konsep/Mind Map


Apotek GF melakukan
penjualan secara daring

 Apoteker tidak memberikan PIO kepada pasien dengan


efektif
 Dikhawatirkan terjadi Penyalahguunaan obat
 Tidak tepat indikasi
 Apoteker tidak mengetahui kondisis pasien
 Apoteker tidak bisa melakukan konseling secara efektif
kepada pasien

 Apotek Daring hanya menjual obat bebas, obat bebas terbatas,


alkes dan BMHP serta kosmetik
 Apotek Daring mempertahankan kestabilan obat saat pengiriman
 Hanya melayani resep dengan dokter yang telah menjalin
kerjasama
 Melakukan promosi gratis biaya pengiriman obat kepada konsumen
 Memanfaatkan penggunaan teknologi dan media social untuk
melakukan pemasaran online
 Menyusun strategi pengembangan apotek dengan Forward vertical
strategy
E. Resume (Penetapan Learning Objective)
Berdasarkan peta konsep diatas, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan pembelajaran
yang diperoleh dari topik ini adalah sebagai berikut :
 Mahasiswa mampu memahami tentang pengembangan Apotek dan upaya
mengembangkan apotik secara daring

PROSES PERKULIAHAN
Perkuliahan dimulai dengan cara sebagai berikut :
1 Sesi I, Diskusi dalam Kelompok (30 menit)
a. Mahasiswa duduk per kelompok A, B atau C
b. Tiap kelompok menunjuk satu orang sebagai ketua kelompok yang bertugas
memimpin diskusi kelompok
c. Hasil diskusi dituangkan dalam lembar kertas chart dalam bentuk peta
konsep yang diharapkan dapat menjawab LO topik pembelajaran
d. Selama diskusi dalam kelompok, dosen mengamati secara seksama jalannya
diskusi, membantu meluruskan arah diskusi sesuai LO serta memberikan
catatan atau penilaian sesuai rubrik penilaian (form 4) yang menjadi bahan
bagai dosen untuk disampaikan saat diskusi pleno.
2 Sesi II, diskusi antar kelompok (2 x 25 menit)
a. Kertas chart ditempel didinding kelas dekat kelompok yang dituju berada
b. Diskusi Putaran 1 :
a) Tiap anggota kelompok tetap duduk di kelompok masing-masing seperti
saat diskusi dalam kelompok sesi I.
b) Presenter 1 dan co-presenter 1 kelompok A menuju kelompok B,Presenter
1 dan co-presenter 1 kelompok B menuju kelompok C, dan Presenter 1 dan
co-presenter 1 kelompok C menuju kelompok A.
c) Diskusi dipimpin oleh co presenter yang dimulai dengan presentasi oleh
presenter 1 tiap kelompok. Misalnya presenter 1 kelompok A memaparkan
kertas chart kelompoknya kepada anggota kelompok B dan dilanjutkan
dengan tanya jawab. Co presenter 1 mencatat nama dan pertanyaan penanya
dan dijawab oleh presenter dibantu oleh co- presenter 1.
d) Selesai diskusi, presenter 1 dan co-presenter 1 bergabung kembali dengan
kelompok masing-masing
e) Kelompok melakukan penilaian terhadap penampilan/presentasi
presenter/co presenter kelompok lain
f) Selama diskusi berlangsung dosen juga melakukan pengamatan dan
mencatat hasil pengamatan
c. Diskusi Putaran 2
a) Anggota kelompok tetap duduk di kelompok masing-masing
b) Presenter 2 dan co-presenter 2 kelompok A menuju kelompok C, Presenter
2 dan co-presenter 2 kelompok B menuju kelompok A dan Presenter 2 dan
co-presenter 2 kelompok C menuju kelompok B.
c) Diskusi dimulai dan dilakukan kembali seperti putaran 1 dan diakhiri juga
dengan pengamatan dan penilaian.
3 Sesi III, diskusi Kelas (20 menit)
a. Semua dokumen masing-masing kelompok dikumpul di map kelompok
masing-masing dan diserahkan kepada dosen
b. Dosen memimpin diskusi kelas dengan terlebih dahulu memberikan evaluasi
atau review terhadap jalannya diskusi kelompok sehingga pada pertemuan
berikutnya terjadi perbaikan diskusi yang lebih baik
c. Selanjutnya dosen memberikan rangkuman secara umum terhadap pokok
bahasan/topik pembelajaran dan menjelaskan apakah diskusi sudah sesuai
dengan LO yang telah ditetapkan. Jika memungkinkan, dosen dapat
meluruskan atau menjelaskan kembali hal-hal yang terkait pembahasan
skenario berdasarkan catatan dosen
d. Diakhir pembelajaran, dosen menyampaikan topik untuk pertemuan
berikutnya atau memberikan tugas mandiri kepada mahasiswa sesuai topik
pembelajaran

Anda mungkin juga menyukai