Dilaksanakan oleh :
Anggota :
1. Heka Mareta Nugraheni 22/502117/PFA/02258
Menyetujui
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui
Ketua Program Studi Magister Ilmu Farmasi
B. LATAR BELAKANG
Kanker merupakan penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel yang tidak
terkendali dan penyebaran sel-sel secara abnormal. Penyakit ini sangat berbahaya karena sel
kanker dapat menyerang sel di sekitarnya dan menyebar ke organ sekitar (metastasis), hingga
dapat menyebabkan kematian. Angka kejadian dan kematian akibat kanker secara global
tergolong tinggi, yaitu sekitar 19,3 juta kasus kanker baru dan hampir 10,0 juta kematian
akibat kanker terjadi pada tahun 2020. Berdasarkan data WHO (2020), kanker serviks
menempati urutan jumlah kasus baru tertinggi ke-2 pada wanita di Indonesia serta memiliki
angka kejadian dan kematian yang cukup tinggi. Angka kejadian kasus kanker serviks
mencapai 17,2% dari 396.914 kasus baru penderita kanker pada wanita. Kanker serviks juga
menempati urutan ke-3 penyebab kematian akibat kanker, setelah kanker paru dan kanker
payudara.
Salah satu jenis kanker yang menyerang wanita adalah kanker serviks. Walaupun
dengan kemajuan saat ini pencegahan primer kanker serviks berupa vaksinasi HPV telah
tersedia, namun belum dapat menjadi imunisasi massal untuk saat ini, karena mahalnya biaya
dan keterbatasan vaksin yang tersedia. Penyebab kanker serviks masih belum diketahui
secara pasti. Namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa 99% pasien kanker serviks
memiliki keterkaitan adanya infeksi HPV (Human Papillomavirus). Terdapat beberapa faktor
risiko yang mempengaruhi perkembangan penyakit ini termasuk faktor genetik, karsinogen,
maupun gaya hidup. Oleh karena itu penting dilakukan suatu edukasi mengenai deteksi dan
pencegahan kanker serviks untuk menekan angka kejadian dari kanker serviks.
Beberapa metode yang dikenal untuk melakukan skrining kanker serviks dengan
tujuan untuk menemukan lesi prakanker. Beberapa metode itu antara lain inspeksi visual
dengan Aplikasi Asam Asetat (IVA), pemeriksaan dengan cara mengamati dengan
menggunakan spekulum, melihat leher rahim yang telah dipulas dengan asam asetat atau
asam cuka (3-5%). Pada lesi prakanker akan menampilkan warna bercak putih yang disebut
acetowhite epitelium. Kemudian dengan pemeriksaan Sitologi (Papanicolaou/Pap Smear)
yang merupakan suatu prosedur pemeriksaan sederhana melalui pemeriksaan sitopatologi,
yang dilakukan dengan tujuan untuk menemukan perubahan morfologis dari sel-sel epitel
leher rahim yang ditemukan pada keadaan prakanker dan kanker.
C. TUJUAN KEGIATAN
Kegiatan diberikan dalam bentuk penyuluhan terkait dengan pegal linu atau nyeri
otot. Penyuluhan berupa edukasi terkait ciri penyakit pegal linu atau nyeri otot, penyebabnya,
dan cara mengatasinya. Materi penyuluhan dibuat dalam video dan leaflet yang nantinya
akan dibagikan kepada masyarakat khususnya ibu-ibu Dasawisma. Pada saat pembagian
leaflet tersebut, juga akan diikuti dengan pemberian informasi secara langsung oleh
mahasiswa. Sebanyak kurang lebih 30 Leaflet akan dibagikan kepada masyarakat. Pada akhir
sesi akan dilakukan tanya jawab dengan peserta terkait materi yang telah disampaikan. Untuk
menarik minat masyarakat, peserta yang bertanya atau berhasil menjawab dengan tepat akan
mendapatkan doorprize sebagai bentuk apresiasi.
F. JALANNYA KEGIATAN
Jam Kegiatan
20.35-21.00 Penyuluhan terkait ciri penyakit pegal linu atau nyeri otot,
penyebabnya, dan cara mengatasinya
21.00-21.15 Sesi tanya jawab dan diskusi bersama peserta
21.15-21.30 Penutup
1. Susunan Kepanitiaan
a. Ketua
● Memimpin dan mengatur proses kegiatan pengabdian masyarakat
● Mengatur jalannya diskusi kelompok dan berkoordinasi dengan dosen pembimbing
● Berkoordinasi dengan anggota kelompok
● Bertanggungjawab terhadap susunan acara kegiatan
● Bertanggung jawab terhadap keberlangsungan kegiatan
● Berkontribusi dan bertanggungjawab terhadap jalannya kegiatan dan pembuatan
laporan