Anda di halaman 1dari 4

Lembaran Kerja Mahasiswa

Pengelolaan Sediaan Farmasi

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER


SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI RIAU
Dosen :
Pokok Bahasan :
IDENTITAS MAHASISWA
Nama
No urut absen
Kelompok
Pertemuan ke
Hari/Tanggal
Topik

TATA TERTIB PERKULIAHAN


1 Mahasiswa dibagi tas tiga kelompok besar (A, B dan C) yang dibagi menurut urutan
absen kuliah. Misal, jika jumlah mahasiswa 40 orang, maka mahasiswa nomor urut
absen 1 s/d 13 menjadi kelompok A, nomor urut absen 14 s/d 26 menjadi kelompok
B, dan sisanya kelompok C
2 Tiap mahasiswa dalam satu kelompok tersebut diberi studi kasus dengan topik yang
sama dan tiap kelompok memperoleh studi kasus dengan topik yang berbeda

3 Tiap mahasiswa wajib membuat LKM. Sebaiknya diketik dalam kertas HVS A4,
huruf Times New Roman 12, 1 spasi dan dibawa pada saat kuliah.
4 Sistematika isi LKM dibuat sebagai berikut :

SISTEMATIKA ISI LEMBAR KERJA MAHASISWA (LKM)


A. Kasus

Kasus Kelompok A
Apotek AF baru berdiri selama 3 tahun, PSAnya adalah seorang dokter. Besar modal yang
diberikan PSA untuk apotek tersebut sebesar 250 juta. Apotek tersebut memiliki karyawan
sebanyak 5 orang, yaitu 1 orang apoteker pengelola, 2 orang Tenaga Teknis Kefarmasian,
1 orang administrasi dan 1 orang pembantu umum. APAnya hanya datang ke apotek
Senin-Jumat jam 08.00-16.00, pekerjaan managerial lebih banyak di-handle oleh TTK.
Banyak resep yang datang, harus ditolak karena obat tidak lengkap.
Pendapatan dan pengeluaran apotek tahun ini adalah meliputi :
Penjualan tunai : 420.545.000
Penjualan kredit : 217.870.500
Pembelian obat : 328.321.500
Persediaan awal : 140.657.000
Persediaan akhir : 122.365.000
Gaji : 112.650.000
Kesejahteraan karyawan : 21.000.000
Sewa gedung : 10.000.000
Asuransi : 7.252.000
Pemeliharaan gedung : 6.918.500
Biaya penyusutan : 5.112.500
Telepon,air, listrik : 4.743.000
Cicilan ke bank beserta bunga : 4.250.000 per bulan
Pajak : 2.876.000
 Laba bersih tahun lalu : 20.350.000
Analisis kondisi yang dialami apotek tersebut dari sisi manajerial, pengelolaan
SDM, keuangan dan berikan saran untuk mengatasi permasalan yang terjadi.
Kisi-kisi :
a. Hitung nilai TOR untuk mengetahui perputaran barang, (kondisi apotek banyak
menolak resep).
b. Hitung laba bersih yang diperoleh tahun ini dan bandingkan dengan tahun lalu
c. Bagaimana kondisi keuangan apotek dengan melihat persen laba bersih, ROI.
(ROI = 28,1%)
d. Bagaimana pengelolaan SDM sehingga tugas-tugas di apotek berjalan lancar,
pertimbangkan penambahan karyawan

Kasus Kelompok B

Apotek GF adalah apotek swasta yang dimiliki dan dikelola oleh apoteker (PSA dan
APA adalah apoteker). Apotek GF sudah berdiri selama 5 tahun, perkembangan apotek
cukup baik. PSA memiliki keinginan untuk mengembangkan apotek menjadi lebih besar
lagi, salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan membuat apotek daring. Apoteker
telah menyiapkan website dan online marketplace (shoope, bukalapak dan lazada)
sebagai alat untuk meningkatkan omzet apotek. Selain itu, apotek juga bekerja sama
dengan transportasi online (spt: Gojek) sebagai jasa pesan antar obat.

 Analisis permasalahan yang mungkin akan timbul akibat strategi yang dilakukan
oleh apotek GF.
 Bagaimana solusi dalam mengatasi masalah tersebut?
 Pertimbangkan strategi lain untuk mengembangkan apotek. (integral strategy,
horisontal strategy, forward vertical strategy, backward vertical strategy)

Kasus Kelompok C

Apotek SF baru berdiri selama tiga tahun, melakukan evaluasi kinerja menggunakan
analisis balanced scorecard (BSC). Terdapat empat perspektif dalam analisis tersebut
yakni, ekonomi, pelanggan, bisnis internal serta pembelajaran dan pertumbuhan. Dari
keempat perspektif tersebut, perspektif pembelajaran dan pertumbuhan menjadi dasar
perbaikan bagi apotek SF karena sangat mempengaruhi perspektif lainnya. Adapun hasil
dari perspektif pembelajaran dan pertumbuhan dengan aspek-aspek sebagai berikut :
1. produktivitas kerja
Apoteker Non-apoteker
Produktif 69,05% 61,90%
Kegiatan pribadi 9,52% 9,52%
Non produktif 21,43% 28,58%
2. Kepuasan karyawan
Jumlah (n=6) Persentase
Puas 4 66,67%
Tidak puas 2 33,33%

3. Persentase karyawan mengikuti pelatihan


Jumlah (n=6) Persentase
Mengikuti 2 33,33%
Tidak mengikuti 4 66,67%

 Analisis data diatas, jelaskan permasalahan yang dari masing-masing aspek.


 Apakah penyebab permasalahan tersebut?
 Bagaimana upaya untuk peningkatan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan?
 Bagaimana hubungan tiap-tiap perspektif dalam BSC (dalam bentuk gambar)?

B. Keywords/Terminologi Farmasi
Mahasiswa menemukan kata kunci yang berkaitan dengan kasus dan mencari penjelasan
terkait keywords tersebut dari referensi.

C. Rumusan Kasus
Mahasiswa membuat rumusan kasus dengan urutan :
Pokok permasalahan dari kasus
Kemungkinan penyebab terjadi permasalahan (kalau ada)
Solusi/langkah yang dilakukan terhadap permasalahan dalam kasus tersebut

D. Peta Konsep/Mind Map


Mahasiswa membuat peta konsep (mind map) dari rumusan kasus diatas sehingga dari
peta konsep tersebut tergambar analisis secara komprehensif terhadap kasus yang
diberikan
E. Resume (Penetapan Learning Objective)
Mahasiswa membuat tujuan pembelajaran dari topik tersebut. LO harus tergambar
dalam peta konsep. Pada LKM ditulis seperti contoh ini :
Berdasarkan peta konsep diatas, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan pembelajaran
yang diperoleh dari topik ini adalah sebagai berikut :
1. menjelaskan beda .......
2. menjelaskan pengertian .......
3. menjelaskan alur atau proses .......
4. menjelaskan sifat .......
5. menjelaskan mekanisme .......

PROSES PERKULIAHAN
Perkuliahan dimulai dengan cara sebagai berikut :
1 Sesi I, Diskusi dalam Kelompok (30 menit)
a. Mahasiswa duduk per kelompok A, B atau C
b. Tiap kelompok menunjuk satu orang sebagai ketua kelompok yang bertugas
memimpin diskusi kelompok
c. Hasil diskusi dituangkan dalam lembar kertas chart dalam bentuk peta konsep
yang diharapkan dapat menjawab LO topik pembelajaran
d. Selama diskusi dalam kelompok, dosen mengamati secara seksama jalannya
diskusi, membantu meluruskan arah diskusi sesuai LO serta memberikan catatan
atau penilaian sesuai rubrik penilaian (form 4) yang menjadi bahan bagai dosen
untuk disampaikan saat diskusi pleno.
2 Sesi II, diskusi antar kelompok (2 x 25 menit)
a. Kertas chart ditempel didinding kelas dekat kelompok yang dituju berada
b. Diskusi Putaran 1 :
a) Tiap anggota kelompok tetap duduk di kelompok masing-masing seperti saat
diskusi dalam kelompok sesi I.
b) Presenter 1 dan co-presenter 1 kelompok A menuju kelompok B, Presenter 1
dan co-presenter 1 kelompok B menuju kelompok C, dan Presenter 1 dan co-
presenter 1 kelompok C menuju kelompok A.
c) Diskusi dipimpin oleh co presenter yang dimulai dengan presentasi oleh
presenter 1 tiap kelompok. Misalnya presenter 1 kelompok A memaparkan kertas
chart kelompoknya kepada anggota kelompok B dan dilanjutkan dengan tanya
jawab. Co presenter 1 mencatat nama dan pertanyaan penanya dan dijawab oleh
presenter dibantu oleh co- presenter 1.
d) Selesai diskusi, presenter 1 dan co-presenter 1 bergabung kembali dengan
kelompok masing-masing
e) Kelompok melakukan penilaian terhadap penampilan/presentasi presenter/co
presenter kelompok lain
f) Selama diskusi berlangsung dosen juga melakukan pengamatan dan mencatat
hasil pengamatan
c. Diskusi Putaran 2
a) Anggota kelompok tetap duduk di kelompok masing-masing
b) Presenter 2 dan co-presenter 2 kelompok A menuju kelompok C, Presenter 2
dan co-presenter 2 kelompok B menuju kelompok A dan Presenter 2 dan co-
presenter 2 kelompok C menuju kelompok B.
c) Diskusi dimulai dan dilakukan kembali seperti putaran 1 dan diakhiri juga
dengan pengamatan dan penilaian.
3 Sesi III, diskusi Kelas (20 menit)
a. Semua dokumen masing-masing kelompok dikumpul di map kelompok masing-
masing dan diserahkan kepada dosen
b. Dosen memimpin diskusi kelas dengan terlebih dahulu memberikan evaluasi
atau review terhadap jalannya diskusi kelompok sehingga pada pertemuan
berikutnya terjadi perbaikan diskusi yang lebih baik
c. Selanjutnya dosen memberikan rangkuman secara umum terhadap pokok
bahasan/topik pembelajaran dan menjelaskan apakah diskusi sudah sesuai
dengan LO yang telah ditetapkan. Jika memungkinkan, dosen dapat meluruskan
atau menjelaskan kembali hal-hal yang terkait pembahasan skenario berdasarkan
catatan dosen
d. Diakhir pembelajaran, dosen menyampaikan topik untuk pertemuan berikutnya
atau memberikan tugas mandiri kepada mahasiswa sesuai topik pembelajaran

Anda mungkin juga menyukai