Anda di halaman 1dari 5

Kelompok : V

Kelas : Farmasi VIA


Nama kelompok :
1. Nadila Adelia : 11194761920105
2. Napa Sukmilawati: 11194761020106
3. Nindi Kristiani : 11194761920107
4. Nor Ellisa : 11194761920108
5. Norlatrisha Dewi : 11194761920109
6. Novi Yati : 11194761920110
7. Nur Ayu Amelia : 11194761920111

KASUS PPOK
Evaluasi profil pengobatan pasien berikut:

Seorang pasien menjalani perawatan di Rumah Sakit akibat sesak napas yang semakin
meningkat sejak 1 hari SMRS, sesak menciut, sesak dirasakan terus – menerus, sesak
semakin meningkat saat beraktivitas, berkurang dengan posisis duduk, sesak tidak
dipengaruhi oleh emosi, cuaca maupun makanan. Pasien sudah mengkosnsumsi salbutamol
dan teosal, biasanya sesak akan membaik setelah pasien mengkonsumsi ini, tetapi kali ini
kondisi pasien tidak membaik. Pasien juga mengeluh batuk sejak 2 minggu yang lalu, batuk
berdahak berwarna putih kehijauan. Tidak ada batuk berdarah atau riwayat batuk berdarah.
Pasien juga mengeluh demam sejak 2 minggu yang lalu, demam dirasakan naik turun, tidak
menggigil ataupun berkeringat di malam hari. Pasien juga mengeluh nyeri ulu hati semenjak
1 minggu yang lalu, nyeri seperti di tusuk – tuduk sampai ke punggung, nyeri bertambah saat
perut kosong dan berkurang setelah makan. Pasien merupakan seorang pekerja di moulding,
pasien merokok sejak umur 17 tahum dam nerhenti meropkok sejak umur 45 tahun. Pasien
merokok kurang lebih 3 bungkus/ hari.
Hari/Tanggal Pemeriksaan : Senin/ 11 Mei 2020
Nama Pasien : Tn. X
Usia : 50 tahun
Diagnosis Masuk RS : PPOK
Tanggal MRS : 11 Mei 2020
Penyakit yang tengah diderita :-
Riwayat penyakit : Sesak sudah pernah dirasakan sejak kurang lebih 1 tahun
yang lalu, sesak dirasakan hilang timbul, sesak berkurang
setelah minum obat salbutamol dan teosal.
Riwayat pengobatan : Salbutamol dan teosal jika sesak datang

Hasil Pemeriksaan/Laboratorium per tanggal 11 Mei 2020:


Tekanan darah : 140/95 mmHg
FEV1 : 45%
SaO2 : 80%
BTA : negatif
Temperatur : 39C

Terapi yang didapatkan pasien di RS :


Obat 11/5 12/5 13/5
Oksigen nasal kanul 2 L/menit √ √ √
Drip aminophylin 7,6 cc dalam √ √ √
d5% 16 tpm
Ventolin Nebulizer 2,5 mg/ml tiap √ √ √
12 jam
Inj ceftriaxone 1 g/12 jam/iv √ √ √
Inj ranitidin 50 mg/12 jam/iv √ √ √
Parasetamol 3 x 500 mg √ √ √

Hasil Monitoring kondisi klinis pasien :


Kondisi klinis pasien 11/5 12/5 13/5
Sesak +++ ++ +++
Batuk berdahak + + +
Demam + - -
Nyeri pada ulu hati + - -
Kadar O2 80% 82% 85%

Evaluasi terapi yang didapatkan pasien tersebut !


Jawaban kasus :
SUBJEK : Pasien mengeluh batuk sejak 2 minggu yang lalu, batuk berdahak berwarna putih
kehijauan. Pasien mengeluh demam sejak 2 minggu yang lalu, demam dirasakan naik turun,
tidak menggigil ataupun berkeringat di malam hari. Pasien mengeluh nyeri ulu hati semenjak
1 minggu yang lalu, nyeri seperti di tusuk – tuduk sampai ke punggung, nyeri bertambah saat
perut kosong dan berkurang setelah makan. Pasien merokok sejak umur 17 tahun dam
berhenti meropkok sejak umur 45 tahun. Pasien merokok kurang lebih 3 bungkus/ hari. Tidak
ada batuk berdarah atau riwayat batuk berdarah.
OBJEK : Tn. X usia 50thn
Hasil Pemeriksaan/Laboratorium:
Tekanan darah : 140/95 mmHg
FEV1 : 45%
SaO2 : 80%
BTA : negatif
Temperatur : 39C
Riwayat penyakit : Sesak sudah pernah dirasakan sejak kurang lebih 1 tahun yang lalu,
sesak dirasakan hilang timbul, sesak berkurang setelah minum obat salbutamol dan teosal.
Riwayat pengobatan : Salbutamol dan teosal jika sesak datang
Diagnosis Masuk RS : PPOK
Tanggal MRS : 11 Mei 2020
ASSESMENT :
PBM S O TERAPI DRP
PPOK - Pasien Tn. X usia 50thn - Oksigen - frekuensi ranitidin
mengeluh Hasil nasal kanul tidak sesuai dengan
batuk sejak 2 Pemeriksaan/Laborato 2 L/menit guadline
minggu yang rium: - Drip - terjadi reaksi obat
lalu, batuk Tekanan darah:140/95 aminophylin yang merugikan
berdahak mmHg 7,6 cc dalam Salbutamol dan
berwarna putih FEV1 : 45% d5% 16 tpm teosal
kehijauan. SaO2 : 80% - Ventolin -P2.1 eso yang tidak
- Pasien BTA : negatif Nebulizer diinginkan
mengeluh Temperatur : 39C 2,5 mg/ml
demam sejak 2 Riwayat penyakit : tiap 12 jam
minggu yang Sesak sudah pernah - Inj
lalu, demam dirasakan sejak kurang ceftriaxone
dirasakan naik lebih 1 tahun yang 1 g/12
turun, tidak lalu, sesak dirasakan jam/iv
menggigil hilang timbul, sesak - Inj ranitidin
ataupun berkurang setelah 50 mg/12
berkeringat di minum obat jam/iv
malam hari. salbutamol dan teosal. - Parasetamol
- Pasien Riwayat pengobatan : 3 x 500 mg
HIPERTENS mengeluh nyeri Salbutamol dan teosal - Amlodipine Ada indikasi tapi
I ulu hati jika sesak datang tidak ditangani
semenjak 1 Diagnosis Masuk RS : P1.3 : Gejala tidak
minggu yang PPOK diobati
lalu, nyeri Tanggal MRS : 11 C1.8 : tidak ada
seperti di tusuk Mei 2020 pengobatan
BATUK – tusuk sampai - Ambroxol Ada indikasi tapi
BERDAHAK ke punggung, tidak ditangani
nyeri P1.3 : Gejala tidak
bertambah saat diobati
perut kosong C1.8 : tidak ada
dan berkurang pengobatan
setelah makan.
- Pasien
merokok sejak
umur 17 tahun
dam berhenti
meropkok
sejak umur 45
tahun. Pasien
merokok
kurang lebih 3
bungkus/ hari.
Tidak ada
batuk berdarah
atau riwayat
batuk berdarah.
PLANNING :
1. Rekomendasi terapi :
1) Untuk terapi yang didapatkan pasien di RS sudah tepat dimana kegunaan
masing-masing dari obat tersebut sebagai berikut :
 Tujuan dari oksigen nasal kanul itu sendiri adalah untuk memenui
kebutuhan oksigen dalam tubuh karena mengalami kesulitan dalam
pemenuhan kebutuhan oksigen. Nasal kanula untuk mengalirkan oksigen
dengan aliran ringan atau rendah, biasanya hanya 2-3 L/menit. Terapi
oksigen dapat membantu mengurangi gejala penyakit paru obstruktif
kronis, memasok oksigen bagi darah dan organ lainya, memudahkan untuk
tidur, mencegah gejala dan memperpanjang masa hidup
 Ventolin merupakan obat yang digunakan untuk meringankan gejala-
gejala asma dengan cepat pada saat serangan asma berlangsung dan
mampu mengobati Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) 10-20 ml, 2
sampai 3 kali sehari

 Ceftriaxone adalah obat antibiotik dengan fungsi untuk mengobati


berbagai macam infeksi bakteri. Untuk infeksi bakteri, dosis ceftriaxone
adalah 50 mg/kg yang disuntikkan ke dalam otot atau pembuluh darah
vena setiap 24 jam sekali.
 Ranitidin adalah obat yang digunakan untuk menangani gejala atau
penyakit yang berkaitan dengan produksi asam berlebih di dalam lambung.
dosis injeksi ranitidin adalah 50mg setiap 6 sampak 8 jam diberikan secara
intravena (kepembuluh darah)
 Aminophylin untuk mengobati gangguan pernapasan untuk dosis awal
adalah 5mg/kgBB atau 250-500 mg selama lebih dari 20-30 menit dengan
suntik lambat atau infus
 Paracetamol untuk mengurangi demam pasien diminum 3xsehari 1 tab 500
mg sesudah makan
2) Disarankan untuk mengobati batuk berdahak yang dialami pasien dengan obat
Ambroxol yang berfungsi untuk mengencerkan dahak. 30-120 mg, 3 x sehari 1
tablet
3) Untuk hipertensi yang dialami pasien juga harus diobati menggunakan obat
amlodipine yang berfungsi sebagai obat menurunkan tekanan darah tinggi.
5mg 1x sehari 1 tab diminum pada malam hari
4) Non farmakologi : menghentikan kebiasaan merokok karena merokok dapat
mengganggu fungsi pulmoner, rehabilitasi paru2 secara komprehensif dengan
OR dan latihan pernapasan, perbaiki nutrisi

MONITORING :
1) Efek Terapi :
 Kondisi Klinis : hipertensi kembali normal, batuk berdahak sembuh
 Hasil Lab : TD 120/80 mmHg(normal)
 TTV : -
2) Efek Samping :
 Oksigen nasal kanul : kerugian suplai oksigen berkurang jika pasien bernafas
lewat mulut, mengiritasi selaput lendir, nyeuri sinus, dan mudah terlepas.
 Drip aminophylin : reaksi alergi, dada terasa sakit, mual dan muntah
 Ventolin nebulizer : nyeri dada, denyut jantung cepat, sakit kepala dan gugup
 Inj ceftriaxone : reaksi alergi, sakit perut, mual dan muntah
 Inj ranitidine : sakit kepala, mengantuk, mual dan muntah
 Parasetamol : mual, sakit perut bagian atas, gatal-gatal, kehilangan nafsu
makan.
 Ambroxol : efek samping ringan mual, muntah,nyeri pada ulu hati, hingga reaksi
alergi

Anda mungkin juga menyukai