Asma sejak SMP kelas 2. Diketahui ibunya menderita asma ketika menghamilkan nuai
sebagai anak pertama dan kambuh kalau batuk berdahak. Dari pihak ibu terdapat sepupu yang
juga asma namun sudah sembuh.
Nuai jika kambuh kedokter jika kambuh diberi obat : racikan salbutamol, gg, 3x1, amocilin
3x1, crofed 2x1 sehari atau tremenza p.o. kalau lagi kambuh tekanan darah 140/90 mmhg.
Kambuh jika rinitis alergi, batuk, debu dan semakin memburuk jika malam hari. Gejala atau
sintom ( sesak, batuk berdahak ) dan selalu terbangun dimalam hari terutama saat udara
dingin ( subuh, tidur lantai ), yang dirasakan hampir setiap hari, debu dan makanan yang
menyebabkan gatal di tenggorokan dengan gejala sesak, batuk berdahak, dada sakit. Nuai
masih dapat beraktifitas normal setiap harinya meski sesak dipagi hari
Jika sesak yang digunakan fentolin inhaler 3x hirupan sebanyak 1 x dan jika agak berdahak
terus-terusan dipakai jika masih sesak.
Riwayat rinitis alergi dan diagnosis sinusitis saat SMP. Tidak menderita GERD terakhir
kedokter 3 minggu lalu dan diberi obat salbutamol, GG, tremenza dan amocicilin. Saat ini
sedang tidak menggunakan obat
Nadi 87x/menit.
Pembahasan kasus
A. IDENTITAS PASIEN
1. Data pasien
Nama pasien : Ny Nuai
Jenis kelamin : perempuan
Umur : 19 tahun
Keluhan utama : Asma sejak SMP kelas 2, Gejala atau sintom (
sesak, batuk berdahak ) dan selalu terbangun
dimalam hari terutama saat udara dingin ( subuh,
tidur lantai ), yang dirasakan hampir setiap hari,
debu dan makanan yang menyebabkan gatal di
tenggorokan dengan gejala sesak, batuk
berdahak, dada sakit
Riwayat penyakit pasien : Riwayat rinitis alergi dan diagnosis sinusitis
saat SMP
Riwayat penyakit keluarga : ibunya menderita asma ketika menghamilkan
nuai, Dari pihak ibu terdapat sepupu yang juga
asma namun sudah sembuh.
Riwayat pengobatan : racikan salbutamol, gg, 3x1, amocilin 3x1,
crofed 2x1 sehari atau tremenza p.o. dan
fentolin inhaler
Riwayat social dan keluarga :-
Data lab : tidak dilakukan
2. Tanda-tanda vital : BB 50 kg , TB 157 cm
3. Pemeriksaan penunjang : TD 140/90 mmHg, nadi 87x / menit
4. Diagnosis dokter : rhinitis alergi dan sinusitis
B. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN
Berdasarkan data pasien dokter pernah mendiagnosis Nuai mengalami keluhan
utama yaitu asma, yang disebabkan oleh alergi rinitis dan sinusitis yang di alami sejak
SMP kelas 2, selain itu nuai juga mengalami tingkat sensitifitas terhadap debu, udara
dingin pada malam hari dan ketika batuk berdahak sehingga dari hal tersebut asma
yang di derita nuai dapat kambuh kembali.
C. TATALAKSANA TERAPI
1. Tujuan terapi
Tujuan terapi untuk penyakit Ny. Nuai yaitu untuk menyembuhkan penyakit yang
dideritanya terutama yaitu asma yang sering kambuh.
2. Strategi terapi
Strategi terapi yang digunakan yaitu menggunakan obat-obat yang telah
diresepkan oleh dokter hingga keadaan pasien membaik dan disertai istirahat yang
cukup
3. Obat terpilih
Obat terpilih, yaitu salbutamol, gg, amocilin dan crofed. Jika di perlukan dapat di
gunakan inhaler fentolin
4. Evaluasi obat
Evaluasi obat dilakukan untuk memantau obat maupun dosis yang digunakan
untuk terapi
5. Mekanisme kerja obat
Obat mekanisme kerja Salbutamol yaitu relaksasi otot polos bronkial oleh beta 2
reseptor dengan sedikit efek pada detak jantung. Mekanisme GG, yaitu Obat ini
bekerja dengan cara meningkatkan volume dahak dan membuatnya lebih encer
sehingga lebih mudah dikeluarkan dari saluran pernapasan. Mekanisme amocilin
yaitu Obat amoksilin atau amoxicillin berfungsi membunuh bakteri dengan cara
menghambat pembentukan dinding sel bakteri dan crofed dapat meredakan flu
akibat alergi
6. efek sampig
Efek samping dari penggunaan obat-obat ini, yaitu mual, mengigil, sakit kepala
dan dll
7. Harga obat salbutamol yaitu Rp13. 000
Harga obat inhaler fentolin yaitu Rp 50. 000
Harga gg yaitu Rp 18. 000
Harga amocilin yaitu Rp 4.500
Harga crofed yaitu Rp 25. 000
D. KIE
Untuk apa salbutamol ?
Untuk apa GG ?
Glyceryl guaiacolate adalah obat jenis ekspektoran yang dapat meredakan batuk dan
melancarkan pengeluaran dahak di saluran napas. Obat ini bekerja dengan cara meningkatkan
volume dahak dan membuatnya lebih encer sehingga lebih mudah dikeluarkan dari saluran
pernapasan. Glyceryl guaiacolate (GG) juga biasa disebut sebagai guaifenesin. Meskipun
dapat meredakan batuk dan dahak obat ini tidak dianjurkan untuk batuk yang sudah
berlangsung lama yang biasanya disebabkan oleh penggunaan rokok atau masalah pernapasan
berat seperti kronik bronkitis atau emphisema.
Merek Bodrex flu dan batuk berdahak, colfin, kidikol, graxine, decolsin, dll.
Mekanisme Kerja
Kontraindikasi
Tidak semua orang boleh menggunakan obat ini, mereka yang memiliki riwayat
hipersensitif atau alergi terhadap kandungan obat ini tidak dianjurkan mengonsumsinya. Obat
batuk pilek secara umum belum terbukti aman atau efektif pada anak di bawah 6
tahun. Karena itu, jangan menggunakan guaifenesin untuk mengobati gejala batuk pilek pada
anak di bawah 6 tahun kecuali secara khusus disarankan oleh dokter. Beberapa produk
(seperti tablet) tidak disarankan untuk digunakan pada anak-anak di bawah 12
tahun. Tanyakan kepada dokter atau apoteker untuk rincian lebih lanjut tentang penggunaan
yang lebih aman.
Tablet: 100 mg, 200 mg, 400 mg, 600 mg, 1200 mg
Dosis Glyceryl guaicolate terbaik sesuai yang dianjurkan oleh dokter Anda. Namun untuk
penggunaan bebas, dosis lazim yang dianjurkan adalah sebagai berikut:
Dosis Dewasa: 200 - 400 mg setiap 4 jam sekali, dengan batas maksimum 2,4 gr/ hari.
2 - 5 tahun: 50 - 100 mg setiap 4 jam sekali sesuai kebutuhan dan tidak lebih dari 600 mg/
hari.
6 - 11 tahun: 100 - 200 mg setiap 4 jam sekali sesuai kebutuhan dan tidak lebih dari 1,2 gr/
hari.
12 tahun lebih: 200 - 400 mg setiap 4 jam sekali dan tidak lebih dari 2,4 gr/ hari.
Petunjuk Penggunaan:
Obat ini dapat digunakan sebelum atau setelah makan dan dianjurkan untuk banyak
minum air putih. Selalu ikuti anjuran dokter atau petunjuk penggunaan yang tertera pada
kemasan sebelum mulai mengonsumsinya. Gunakanlah antara satu dosis dengan dosis
lainnya pada jarak jam yang sama, misalkan tiga kali sehari berarti per 8 jam. Untuk
memudahkan usahakan untuk mengonsumsinya pada jam yang sama setiap hari. Apabila ada
dosis yang terlewat akibat lupa, maka begitu ingat dianjurkan untuk segera meminumnya
apabila dosis berikutnya masih lama sekitar 5 jam atau lebih. Tidak boleh menggandakan
dosis pada jadwal minum berikutnya sebagai ganti untuk dosis yang terlewat.
Obat ini umumnya dapat ditoleransi dengan baik oleh tubuh. Namun beberapa efek samping
yang mungkin muncul juga perlu diperhatikan, diantaranya:
Neprolithiasis.
Hypouricaemia.
Efek Overdosis Glyceryl Guaiacolat Glyceryl guaicolat diketahui tingkat toksisitasnya rendah
sehingga pada jumlah cukup besarpun efeknya tidak terlalu membahayakan. Dalam studi di
laboratorium penelitian pada hewan percobaan yang diberikan dosis hingga 5 gr/kg tidak
menyebabkan efek toksis. Namun untuk overdosis yang sangat parah perlu dilakukakan
pengurasan saluran cerna untuk mengurangi penyerapan obat ini.
Sebelum dan selama menggunakan obat ini, harap perhatikan hal-hal dibawah ini:
Selalu sampaikan pada dokter Anda jika pernah mengalami alergi terhadap
kandungan obat ini atau obat lainnya. Sampaikan pada dokter jika Anda menderita asma,
bronkitis kronis, emphisema atau batuk akibat merokok.
Apakah obat glyceryl guaiacolat boleh dikonsumsi oleh ibu hamil dan ibu menyusui?
Glyceryl guaiacolat merupakan obat kategori C untuk ibu hamil yang berarti studi
pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping pada janin (teratogenik atau
embriosidal atau efek samping lainnya) dan belum ada studi terkontrol pada wanita, atau
studi terhadap wanita dan binatang percobaan tidak dapat dilakukan. Oleh karena itu
penggunaannya hanya jika sangat dibutuhkan oleh ibu hamil.
Tidak diketahui apakah guaifenesin diekskresikan dalam ASI; gunakan dengan hati-hati jika
menyusui. Namun beberapa literatur mengatakan bahwa Glyceryl guaiacolat (GG) aman
untuk ibu menyusui.
Interaksi Obat
Beberapa jenis obat akan meningkat efek sampingnya jika dikonsumsi bersamaan
dengan obat-obatan lainnya. Sampaikan pada dokter Anda jenis obat apa saja yang Anda
konsumsi bersamaan dengan obat Glyceryl guaicolate ini untuk menghindari interaksi obat
yang tidak diinginkan.
Amoxicillin adalah obat jenis antibiotik penicillin yang digunakan untuk mengobati
berbagai macam infeksi bakteri. Obat ini bekerja dengan menghentikan pertumbuhan bakteri.
Antibiotik ini hanya mengobati infeksi bakteri. Obat ini tidak akan bekerja untuk infeksi virus
(seperti pilek, flu). penggunaan antibiotik apapun yang tidak perlu atau penyalahgunaan
antibiotik dapat menyebabkan efektivitasnya menurun.
Amoxicillin juga digunakan dengan obat lain untuk mengobati ulkus lambung/usus yang
disebabkan oleh bakteri H. pylori dan untuk mencegah kambuhnya maag.
PENGGUNAAN LAINNYA: Bagian ini berisi penggunaan obat yang tidak tercantum pada
label yang disetujui oleh ahli kesehatan untuk obat, tetapi mungkin diresepkan oleh dokter
Anda. Gunakan obat ini untuk kondisi yang tercantum dalam bagian ini jika hanya sudah
diresepkan oleh dokter Anda. Obat ini juga dapat digunakan oleh orang-orang dengan
masalah jantung tertentu (seperti penyakit katup jantung) sebelum prosedur medis/gigi
(seperti operasi gigi/gusi) untuk mencegah infeksi jantung.
Efek Samping
Efek samping apa yang mungkin terjadi karena Amoxicillin?
Dapatkan bantuan medis darurat jika Anda memiliki tanda-tanda reaksi alergi ini:
mual, muntah, berkeringat, gatal-gatal, gatal, kesulitan bernapas, pembengkakan wajah, bibir,
lidah, atau tenggorokan, atau merasa seperti akan pingsan.
Hubungi dokter Anda jika Anda memiliki salah satu dari efek samping yang serius berikut
ini:
Bercak putih atau luka di dalam mulut atau bibir Anda Demam, kelenjar
membengkak, ruam atau gatal-gatal, nyeri sendi, atau perasaan sakit umum
Kulit pucat atau menguning, mata menguning, urin berwarna gelap, demam, kebingungan
atau kelemahan
Kesemutan, mati rasa, nyeri, kelemahan otot yang parah;
Mudah memar, perdarahan yang tidak biasa (hidung, mulut, vagina, atau dubur), bintik-
bintik ungu atau merah di bawah kulit Anda
Alergi kulit parah — demam, sakit tenggorokan, pembengkakan di wajah atau di lidah, rasa
terbakar di mata, sakit kulit, diikuti dengan ruam kulit merah atau ungu yang menyebar
(terutama di wajah atau tubuh bagian atas), menyebabkan kulit mengelupas
Efek samping yang kurang serius mungkin termasuk:
Sakit perut, mual, muntah
Vagina gatal atau adanya cairan
Sakit kepala
Lidah bengkak, hitam, atau “berbulu”
Tidak semua orang mengalami efek samping ini. Mungkin ada beberapa efek samping yang
tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran mengenai efek samping tertentu,
konsultasikanlah pada dokter atau apoteker Anda.
Pencegahan & Peringatan
Apa yang harus diketahui sebelum menggunakan Amoxicillin?
Sebelum menggunakan amoxicillin, beri tahu dokter dan apoteker jika Anda:
Alergi terhadap amoxicillin, penisilin, cefalosporin, atau obat lain
Sedang menggunakan obat resep dan obat non resep, vitamin, suplemen gizi, dan produk
herbal yang Anda gunakan, atau akan menggunakan. Pastikan untuk menyebutkan:
kloramfenikol (Chlormycetin), antibiotik lain, dan probenesid (Benemid). Dokter Anda
mungkin perlu mengubah dosis obat Anda atau memantau Anda dengan hati-hati untuk
adanya efek samping
Memiliki atau pernah memiliki penyakit ginjal, alergi, asma, demam, gatal-gatal, atau
fenilketonuria
Beri tahu dokter Anda jika Anda sedang hamil, berencana untuk hamil, atau menyusui. Jika
Anda hamil sewaktu menggunakan amoxicillin, hubungi dokter Anda
Apakah Amoxicillin aman untuk ibu hamil atau menyusui?
Tidak ada penelitian yang memadai mengenai risiko penggunaan obat ini pada ibu hamil atau
menyusui. Selalu konsultasikan kepada dokter Anda untuk mempertimbangkan potensi
manfaat dan risiko sebelum menggunakan obat ini. Obat ini termasuk ke dalam risiko
kehamilan kategori B menurut US Food and Drugs Administration (FDA)
Berikut referensi kategori risiko kehamilan menurut FDA:
A= Tidak berisiko
B= Tidak berisiko pada beberapa penelitian
C= Mungkin berisiko
D= Ada bukti positif dari risiko
X= Kontraindikasi
N= Tidak diketahui
Amoxicillin dapat masuk ke dalam ASI dan dapat membahayakan bayi yang menyusui.
Katakan kepada dokter Anda jika Anda menyusui bayi.
Interaksi
Obat-obatan apa yang mungkin berinteraksi dengan Amoxicillin?
Interaksi obat dapat mengubah kinerja obat Anda atau meningkatkan risiko efek samping
yang serius. Tidak semua kemungkinan interaksi obat tercantum dalam dokumen ini. Simpan
daftar semua produk yang Anda gunakan (termasuk obat-obatan resep/nonresep dan produk
herbal) dan konsultasikan pada dokter atau apoteker. Jangan memulai, memberhentikan, atau
mengganti dosis obat apapun tanpa persetujuan dokter.
Acrivastine
Bupropion
Chlortetracycline
Demeclocycline
Doxycycline
Lymecycline
Meclocycline
Methacycline
Methotrexate
Minocycline
Oxytetracycline
Rolitetracycline
Tetracycline
Venlafaxine
Warfarin
Acenocoumarol
Khat
Probenecid
Apakah makanan atau alkohol dapat berinteraksi dengan Amoxicillin?
Obat-obatan tertentu tidak boleh digunakan pada saat makan atau saat makan makanan
tertentu karena interaksi obat dapat terjadi. Mengonsumsi alkohol atau tembakau dengan
obat-obatan tertentu juga dapat menyebabkan interaksi terjadi. Diskusikan penggunaan obat
Anda dengan makanan, alkohol, atau tembakau dengan penyedia layanan kesehatan Anda.
Kondisi kesehatan apa yang dapat berinteraksi dengan Amoxicillin?
Adanya masalah kesehatan lain di tubuh Anda dapat mempengaruhi penggunaan obat ini.
Beri tahukan dokter Anda bila Anda memiliki masalah kesehatan lain, seperti:
Alergi terhadap penisilin atau antibiotik sefalosporin (misalnya, cefaclor, cefadroxil,
cephalexin, Ceftin®, atau Keflex®)
Mononukleosis (infeksi virus) — Tidak boleh digunakan pada pasien dengan kondisi ini.
Penyakit ginjal, berat — Gunakan dengan hati-hati. Efek dapat ditingkatkan karena
pemebersihan obat lebih lambat dari tubuh.
Fenilketonuria (PKU) — tablet kunyah mengandung fenilalanin, yang dapat membuat
kondisi ini lebih buruk.
Overdosis
Apa yang harus saya lakukan pada keadaan gawat darurat atau overdosis?
Pada kasus gawat darurat atau overdosis, hubungi penyedia layanan gawat darurat lokal
(118/119) atau segera ke unit gawat darurat rumah sakit terdekat.
Apa yang harus saya lakukan bila melewatkan satu dosis?
Apabila Anda melupakan satu dosis obat ini, minum sesegera mungkin. Namun bila sudah
mendekati waktu dosis berikutnya, lewati dosis yang terlupakan dan kembali ke jadwal dosis
yang biasa. Jangan menggandakan dosis
Crofed termasuk ke dalam golongan obat keras yang hanya bisa didapatkan dengan
menggunakan resep dokter.
Komposisi
Indikasi
Crofed diindikasikan untuk meredakan gejala flu akibat alergi pada saluran
pernapasan atas
Salah satu hal yang menyebabkan terjadinya reaksi alergi ini adalah akibat adanya
histamin (suatu senyawa kimia yang diproduksi oleh tubuh sebagai reaksi alergi). Saat
histamn berikatan dengan reseptornya, maka akan timbul berbagai reaksi alergi seperti yang
telah disebutkan sebelumnya. Obat golongan antihistamin seperti triprolidine dapat
digunakan untuk mengatasi gejala ini. Triprolidine bekerja dengan berikatan dengan reseptor
histamin sehingga histamin tidak akan bisa berikatan dengan reseptornya dan reaksi alergi
tidak akan muncul.
1. Dosis Crofed untuk dewasa dan anak >12 tahun: 3 x 1 tablet dalam sehari atau 3 x
10 mL sirup dalam sehari
2. Dosis Crofed untuk anak usia 6-12 tahun: 3 x ½ tablet dalam sehari attau 3 x 5 mL
sirup dalam sehari
3. Dosis Crofed untuk anak usia 2-6 tahun: 3 x ¼ tablet dalam sehari ata 3 x 2,5 mL
sirup dalam sehari
4. Crofed dapat dikonsumsi sebelum atau sesudah makan
5. Jika Anda akan menggunakan Crofed bentuk tablet, telanlah tablet dengan
bantuan sedikit air dalam keadaan utuh (jangan dikunyah, digerus atau
dihancurkan)
6. Jika Anda akan menggunakan Crofed bentuk sirup, selalu gunakanlah sendok
takar yang sudah disertakan di dalam kemasan obat agar dosis yang diberikan
dapat ditakar dengan akurat
Kontraindikasi
Data mengenai keamanan penggunaan triprolidine pada ibu hamil masih sangat
terbatas, namun umumnya penggunaan antihistamin pada ibu hamil tidak akan
menimbulkan efek samping berarti pada janin
Penggunaan pseudoefedrin sebaiknya dihindari oleh ibu hamil, terutama pada
masa kehamilan trimester pertama karena berpotensi mengganggu pembentukan
organ tubuh pada janin
Triprolidine diekskresikan / dikeluarkan oleh tubuh melalui ASI, dosis kecil
triprolidine tidak akan menimbulkan efek samping pada bayi, namun dosis yang
lebih besar dapat membuat bayi menjadi lebih cepat marah dan mungkin dapat
menurunkan produksi ASI
Pseudoefedrin diekskresikan / dikeluarkan oleh tubuh melalui ASI, dan dapat
menimbulkan efek samping berupa bayi menjadi lebih cepat marah dan mungkin
dapat menurunkan produksi ASI
Penggunaan Crofed sebaiknya dihindari oleh ibu hamil dan menyusui, oleh karena itu
beritahukanlah kepada dokter jika Anda sedang hamil atau dalam masa menyusui saat dokter
meresepkan Crofed atau obat lain yang mengandung triprolidine dan pseudoefedrin.
Efek Samping
Berikut adalah efek samping yang mungkin terjadi setelah penggunaan Crofed:
Tidak semua pasien akan mengalami efek samping di atas setelah menggunakan
Crofed. Namun, jika Anda merasakan efek samping apapun, baik yang telah disebutkan di
atas maupun efek samping lainnya setelah menggunakan Crofed, segeralah konsultasikan hal
tersebut kepada dokter atau apoteker agar bisa segera ditindaklanjuti.
Interaksi Obat
Berikut adalah obat-obat yang mungkin menimbulkan interaksi jika digunakan bersamaan
dengan Crofed:
Eluxadoline dan natrium oksibat dapat saling meningkatkan efek jika digunakan
bersamaan dengan triprolidine
Obat-obat berikut dapat menimbulkan efek samping berupa rasa kantuk, sama
seperti triprolidine sehingga penggunaan keduanya sevara bersamaan dapat
meningkatkan rasa kantuk yang timbul: alfentanil, alprazolam,
amitriptilin, amobarbital, amoxapine, butabarbital, butalbital, desipramin,
difenhidramin, klorfeniramin, klorpromazin, klozapin, lorazepam
Obat-obat berikut dapat meningkatkan efek pseudoefedrin jika digunakan secara
bersamaan: fenelzin, isokarboksazid, linezolid, prokarbazin, rasagiline, selegiline,
tranilsipromin
Obat-obat berikut dapat menurunkan efek pseudoefedrin jika digunakan secara
bersamaan: amitriptilin, amoxapine, desipramin, doxepin, imipramin, nortriptilin
Selalu konsultasikan mengenai obat apapun (sintetis maupun herbal) yang sedang atau
akan Anda gunakan kepada dokter dan/atau apoteker untuk memastikan bahwa penggunaan
obat tersebut bersamaan dengan Crofed tidak akan menimbulkan efek samping yang
merugikan bagi Anda. jika ternyata obat tersebut tidak bisa digunakan bersamaan dengan
Crofed, dokter atau apoteker mungkin akan menyarankan pemberian jeda waktu antara
pemberian Crofed dengan pemberian obat lainnya atau mengganti salah satu obat dengan
obat lain sebagai alternative
perhatian
E. MONITORING
Pantauan efek dengan seksama dari penggunaan salbutamol, amoxicilin, gg dan
crofed apakah telah berhasil atau penyakit dari Nuai belum mengalami perubahan.
Jika belum mengalami perubahan maka dapat meningkatkan dosis obat ataupun obat
dapat diganti dengan obat pilihan lini kedua.