Anda di halaman 1dari 23

KASUS BRONKITIS

Ny. HA umur 26 tahun, BB 50 kg, TB 163 cm datang ke puskesmas dengan keluhan


batuk.dia mengaku alergi dingin dan debu serta sering sekali menderita flu. Ny.HA 5 tahun
terakhir didiagnosa asma oleh dokter dan dapat pengobatan salbutamol. Selama 3 bulan
terakhir dia mengalami batuk berdahak dan sering sekali flu. Saat ini Ny. HA kehilangan
selera makan dan tidak enak badan, dada sesak dan bunyi.
Hasil pemeriksaan fisik menunjukan TD 135/90 mmHgsuhu 38 derajat celcius, nadi
130x/ menit.
Hasil uji fungsi paru,FEV 60 %
karakteristik sputum, purulen da nada peningkatan volume.
Tentukan permasalahan pasien dan bagaimana tatalaksana terapinya ?

Pembahasan kasus
A. IDENTITAS PASIEN
1. Data pasien
Nama pasien : Ny. HA
Jenis kelamin : perempuan
Umur : 26 tahun
Keluhan utama : Selama 3 bulan terakhir dia mengalami batuk
berdahak dan sering sekali flu
Riwayat penyakit pasien : asma
Riwayat penyakit keluarga :-
Riwayat pengobatan : salbutamol
Riwayat social dan keluarga :-
Data lab : FEV 60 %
2. Tanda-tanda vital
- BB : 50 kg
- TB : 165 cm
- Suhu : 38 derajat celcius
- Nadi : 130x/menit
- karakteristik sputum : purulen dan ada peningkatan volume
3. Pemeriksaan penunjang :-
4. Diagnosis dokter :-

B. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN
Berdasarkan data pasien dokter dapat mendiagnosa bahwa pasien Ny.HA
mengalami infeksi pada saluran pernafasan utama dari paru-paru ( bronkus ) yang
dapat menyebabkan terjadinya peradangan atau inflamasi sehingga dapat mengganggu
sistem pernafasannya.
C. TATALAKSANA TERAPI
1. Tujuan terapi
Tujuan terapi untuk penyakit Ny.HA yaitu untuk menyembuhkan pentakit
bronchitis yang diderita oleh pasien.
2. Strategi terapi
Strategi terapi yang digunakan yaitu menggunakan obat-obat yang telah
diresepkan oleh dokter hingga keadaan pasien membaik dan disertai istirahat yang
cukup
3. Obat terpilih
Obat terpilih, yaitu halmezin, sefadroksil dan salbutamol.
4. evaluasi obat
Evaluasi obat dilakukan untuk memantau obat maupun dosis yang digunakan
untuk terapi dari Ny. HA
5. Mekanisme kerja obat
Obat mekanisme kerja obat sefadroksil adalah Cefadroxil obat yang bekerja
dengan menghambat pembentukan protein yang membentuk dinding sel bakteri.
Obat ini akan merusak ikatan yang menahan dinding sel bakteri untuk membunuh
bakteri-bakteri penyebab penyakit.sedangakan untuk mekanisme halmezin sirup
adalah obat batuk yang berfungsi sebagai antitusif maupun ekspektoran. Obat ini
berguna untuk mengatasi batuk yang disebabkan oleh iritasi, alergi, atau kelebihan
dahak pada saluran pernafaan. Mekanisme Salbutamol termasuk dalam golongan
obat Agonis Reseptor Beta-2 Adrenergik. Golongan bat ini merupakan obat
terbaik untuk mengurangi serangan penyakit asma yang terjadi secara tiba-tiba
dan untuk mencegah serangan yang mungkin dipicu oleh olahraga
6. efek sampig
Efek samping dari penggunaan obat-obat ini, yaitu Reaksi alergi Mual, muntah,
sakit perut, diare ringan, Otot kaku, Nyeri sendi, Perasaan gelisah atau hiperaktif
7. Harga obat sefadroksil yaitu Rp 14. 000
Harga obat halmezin sirup yaitu Rp 44.957
harga salbutamol inhaler yaitu Rp 105.500

D. KIE
Untuk apa obat Cefadroxil 500 mg?
Cefadroxil adalah obat antibiotik untuk mengobati berbagai infeksi bakteri seperti:
Infeksi bakteri pada paru-paru dan saluran udara (termasuk saluran hidung, sinus, dan
tenggorokan) seperti sinusitiis, bronkitis, dan pneomonia. Infeksi bakteri pada telinga,
hidung, atau tenggorokan, misalnya otitis media, faringitis, dan tongsilitis. Infeksi pada kulit
atau jaringan lunak, misalnya abses, selulitis, mastitis, erisipelas. Infeksi bakteri pada ginjal
misalnya pielonefritis. Infeksi bakteri pada saluran kemih. Infeksi kandungan. Infeksi bakteri
tulang seperti osteomielitis. Infeksi bakteri sendi seprti septic arthritis. Tidak hanya itu,
cefadroxil obat yang biasanya digunakan sebelum prosedur gigi pada pasien dengan katup
jantung buatan untuk mencegah infeksi serius pada lapisan jantung (bacterial endocarditis).
Cefadroxil obat golongan antibiotik sefalosporin. Cefadroxil obat yang bekerja dengan
menghentikan pertumbuhan bakteri. Antibiotik cefadroxil hanya mengobati infeksi bakteri
dan tidak dapat digunakan untuk infeksi virus seperti demam biasa atau flu. Penggunaan
antibiotik cefadroxil yang berlebihan atau tidak diperlukan akan mengurangi efektivitas dan
membangun kekebalan pada antibiotik tersebut. Jadi, gunakan antibiotik cefdroxil hanya
dengan anjuran dokter.
Bagaimana cara kerja obat Cefadroxil 500 mg?
Cefadroxil obat yang bekerja dengan menghambat pembentukan protein yang
membentuk dinding sel bakteri. Obat ini akan merusak ikatan yang menahan dinding sel
bakteri untuk membunuh bakteri-bakteri penyebab penyakit. Mekanisme kerja tersebut
menjadikan cefadroxil obat yang memiliki spektrum luas untuk membunuh berbagai macam
bakteri, baik bakteri gram positif maupun gram negatif. Cefadraxil obat yang dikonsumsi
secara oral. Untuk memastikan bakteri penyebab infeksi rentan terhadap obat ini, dokter
mungkin akan mengambil sampel darah, urin, atau sampel jaringan dari tenggorokan atau
kulit Anda.
Bagaimana aturan pakai obat Cefadroxil 500 mg?
Cefadroxil obat keras yang harus menggunakan resep dokter. Oleh karena itu, selalu
ikuti aturan yang diberikan oleh dokter atau apoteker sebelum memulai mengonsumsi
antibiotik cefadroxil. Selalu baca panduan obat yang tertera pada label kemasan atau Brosur
Informasi Pasien yang disediakan apotek, jika ada, sebelum Anda mendapatkan obat ini atau
setiap kali Anda membelinya ulang. Jika Anda memiliki pertanyaan, konsultasikan pada
dokter atau apoteker Anda.
Bagaimana cara penyimpanan obat Cefadroxil 500 mg?
Agar obat ini dapat bekerja secara optimal, Anda harus pahami dulu aturan
penyimpanannya. Berikut ini beberapa panduan menyimpan antibiotik cefadroxil yang harus
Anda ketahui: Obat ini paling baik disimpan pada suhu ruangan, jauhkan dari cahaya
langsung dan tempat yang lembap. Jangan simpan obat ini di kamar mandi. Jangan simpan
obat ini di dalam frezer atau dibekukan. Jauhkan semua obat-obatan dari jangkauan anak-
anak dan hewan peliharaan. Jangan menyiram obat-obatan ke dalam toilet atau ke saluran
pembuangan kecuali bila diinstruksikan. Buang produk ini bila masa berlakunya telah habis
atau bila sudah tidak diperlukan lagi.
Dalam dosis apakah obat Cefadroxil tersedia?
Di apotek, cefadroxil obat yang tersedia dalam bentuk tablet untuk dewasa dan sirup
untuk anak-anak. Masing-masing memiliki komposisi pada obat tablet yaitu cefadroxil 500
mg dan cefadroxil 1 gram. Sementara untuk cefadroxil sirup tersedia dalam cefadroxil 125
mg untuk setiap 5 ml.

Efek samping apa yang dapat dialami karena obat Cefadroxil 500mg?
Cefadroxil obat yang dapat memberikan efek samping. Meski begitu, efek samping
ini umumnya ringan, seperti: Reaksi alergi Mual, muntah, sakit perut, diare ringan Otot kaku
Nyeri sendi Perasaan gelisah atau hiperaktif, Rasa yang tidak biasa atau tidak enak pada
mulut, Gatal-gatal ringan atau ruam kulit, Gatal-gatal pada vagina atau keluarnya cairan dari
vagina. Segera hubungi dokter apabila Anda mengalami efek samping antibiotik cefadroxil
yang tergolong serius, seperti: Diare berupa cairan atau darah, Demam, menggigil, nyeri,
gejala flu, Pendarahan atau lebam yang tidak biasa, Kejang, Kulit yang pucat atau
menguning, urin yang berwarna gelap, demam, kebingungan atau keletihan, juandice (kulit
dan mata yang menguning). Demam, kelenjar yang membengkak, ruam dan gatal, nyeri
sendi, atau perasaan sakit pada umumnya Demam, sakit tenggorokan, dan sakit kepala
dengan lepuhan pada kulit, mengelupas, ruam berwarna merah Perasaan haus yang
meningkat, kehilangan nafsu makan, pembengkakan, peningkatan berat badan, kesulitan
bernapas, buang air lebih sedikit dari biasanya atau tidak sama sekali.
Obat-obatan apa yang mungkin berinteraksi dengan obat Cefadroxil 500 mg?
Meskipun beberapa obat tertentu tidak direkomendasikan untuk digunakan
bersamaan, pada kasus lain dua obat-obatan yang berbeda dapat digunakan bersamaan
meskipun interaksi obat mungkin terjadi. Pada kasus-kasus seperti ini, dokter Anda mungkin
akan mengganti dosis, atau pencegahan lain yang perlu dilakukan. Beritahu penyedia layanan
kesehatan Anda apabila Anda menggunakan obat-obatan resep atau non-resep lain. Perlu
dipahami bahwa beberapa jenis obat dapat berinteraksi dengan antibiotik ini melalui dua cara,
yaitu: Obat ini menghambat cara kerja obat lainnya, Obat lain yang justru menghambat cara
kerja obat ini. Penggunaan obat ini dengan obat-obat yang terlampir di bawah umumnya tidak
direkomendasikan, namun mungkin dibutuhkan pada beberapa kasus. Apabila kedua obat
diresepkan bersamaan, dokter Anda mungkin akan mengganti dosisnya atau seberapa sering
penggunaan obat satu atau lainnya.
Apakah makanan atau alkohol dapat berinteraksi obat Cefadroxil 500 mg?
Obat-obatan tertentu tidak boleh digunakan pada saat makan atau saat makan
makanan tertentu karena interaksi obat dapat terjadi. Mengonsumsi alkohol atau tembakau
dengan obat-obatan tertentu juga dapat menyebabkan interaksi terjadi. Diskusikan
penggunaan obat Anda dengan makanan, alkohol, atau tembakau dengan penyedia layanan
kesehatan Anda.

Kondisi kesehatan apa yang dapat berinteraksi dengan obat ini?


Adanya masalah kesehatan lain dapat mempengaruhi penggunaan obat ini. Beri tahu
dokter apabila Anda memiliki masalah kesehatan lain, khususnya: Riwayat colitis
(peradangan pada usus), Riwayat diare parah, Penyakit ginjal, Hipersensitif
Apa yang harus saya lakukan pada keadaan gawat darurat atau overdosis?
Jika Anda memunculkan gejala overdosis selayaknya gejala efek samping yang berlebih,
segera cari pertolongan medis. Pada kasus gawat darurat atau overdosis, hubungi penyedia
layanan gawat darurat lokal (118/119) atau segera ke unit gawat darurat rumah sakit terdekat.
Tentang obat halmezine
Halmezin Sirup adalah obat batuk yang berfungsi sebagai antitusif maupun
ekspektoran. Obat ini berguna untuk mengatasi batuk yang disebabkan oleh iritasi, alergi,
atau kelebihan dahak pada saluran pernafaan. Halmezin Sirup mengandung Bromhexine
HCl, Dextromethorphan HBr, Promethazine HCl, Natrium citrate dan Ammonium Chloride.
Bromhexine adalah obat yang digolongkan sebagai agen mukolitik, yaitu obat yang
berfungsi mengencerkan dahak. Obat ini digunakan dalam pengobatan gangguan pada
saluran pernafasan yang disebabkan oleh dahak/mukus yang berlebihan. Dextromethorphan
HBr adalah obat yang digunakan sebagai obat penekan batuk, terutama batuk karena iritasi
tenggorokan dan bronkial ringan.
Promethazine adalah obat yang termasuk antihistamin generasi pertama dari golongan
fenotiazin. Obat ini dalam dosis tinggi memiliki efek sedatif (penenang) yang kuat. Selain itu
promethazine juga memiliki efek antiemetik (obat anti mual dan muntah) dan antikolinergik
(obat yang mempengaruhi syaraf). Natrium citrate adalah obat yang yang termasuk agen
alkalizing, yaitu obat yang berfungsi untuk menetralkan kondisi asam yang berlebihan pada
darah dan urin. Ammonium chloride adalah senyawa anorganik yang banyak digunakan
sebagai agen ekspektoran dalam obat batuk. Efek ekspektoran ini terjadi dengan cara
mengiritasi mukosa bronkial yang mempermudah pengeluaran dahak. Namun karena obat ini
mengiritasi mukosa lambung, dapat menyebabkan mual dan muntah.
Indikasi
Halmezin Sirup merupakan obat digunakan sebagai : Antitusif (batuk kering)
sekaligus ekspektoran (batuk berdahak). Meringankan batuk yang diakibatkan baik oleh
alergi, iritasi, maupun adanya dahak yang berlebihan pada saluran pernafasan.
Komposisi
Tiap 5 mL Halmezin Sirup mengandung :
Bromhexine HCl setara bromhexine 4 mg.
Dextromethorphan HBr 7.5 mg.
Promethazine HCl 5 mg.
Natrium citrate 197 mg.
Ammonium Chloride 44 mg.
Kontraindikasi
Jangan memberikan Halmezin Sirup untuk pasien : Memiliki riwayat alergi /
hipersensitivitas terhadap salah satu komponen obat ini. Menderita ulkus (radang/luka) pada
lambung penggunaan obat harus dilakukan secara hati-hati.
Efek Samping
Semua obat pasti memiliki efek samping, namun tidak semua orang akan mengalami
efek samping tersebut. Halmezin Sirup merupakan obat yang memiliki efek samping sebagai
berikut :
Efek samping Halmezin Sirup yang relatif ringan yaitu gangguan pada saluran
pencernaan misalnya mual, muntah, diare, rasa penuh di perut, dan nyeri pada ulu hati. Pada
penggunaan dosis yang lebih tinggi diketahui meningkatkan resiko terjadinya perdarahan
lambung. Efek samping lain bisa berupa sakit kepala, vertigo, insomnia, mulut kering,
keringat berlebihan, gangguan psikomotor. Jika digunakan dengan dosis yang besar,
berpotensi menyebabkan kejang epilepsi. Reaksi hipersensitivitas akibat pemakaian obat ini
sangat jarang, namun jika terjadi pertolongan medis harus segera diberikan karena bisa
menyebabkan syok anafilaksis yang berakibat fatal. Bila efek samping menetap bahkan
memburuk, segera hentikan penggunaan Halmezin Sirup dan konsultasikan ke Dokter.
Dosis & Cara Mengonsumsi
Halmezin Sirup merupakan Obat yang termasuk ke dalam Golongan Obat Keras,
sehingga pembelian Halmezin Sirup harus menggunakan resep Dokter. Selain itu, dosis
penggunaan Halmezin Sirup harus dikonsultasikan dengan Dokter terlebih dahulu sebelum
digunakan karena dosis penggunaan Halmezin Sirup berbeda-beda setiap individunya
tergantung berat dan ringan nya penyakit yang diderita.
Dosis penggunaan Halmezin Sirup umumnya :
Dosis dewasa dan anak > 12 tahun :
3-4 kali sehari 2 sendok teh sirup (5 mL).
Dosis anak usia 6-12 tahun :
3-4 kali sehari ½ -1 sendok teh sirup (5 mL).
Untuk hasil yang lebih maksimal, Halmezin Sirup diminum setiap hari sesudah makan
dan diusahkan dalam waktu yang sama setiap hari nya. Jika tidak sengaja lupa meminum
Halmezin Sirup, disarankan untuk segera meminumnya begitu teringat jika jadwal dosis
berikutnya tidak terlalu dekat. Jangan mengganti dosis yang terlewat dengan menggandakan
dosis pada jadwal berikutnya. Hentikan penggunaan jika gejala yang diderita telah hilang.
Interaksi Obat
Jika bromhexine diberikan bersamaan dengan antibiotik seperti amoxicillin,
cefuroxim, erythromycin, dan doxycycline, konsentrasi antiobiotik-antibiotik tersebut di
dalam jaringan paru meningkat. Hati-hati penggunaan bersamaan dengan obat-obat jenis
monoamine oksidase (MAO) inhibitors, karena MAO inhibitors memperpanjang efek obat
ini. Dextromethorphan bisa mempotensiasi (menguatkan) obat golongan depresan sistem
saraf lain.
Keamanan Kehamilan
Keamanan kehamilan menurut FDA (Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika
Serikat) mengkategorikan Halmezin Sirup (Dextromethorphan dan Promethazine ) kedalam
Kategori C dengan penjelasan sebagai berikut:
"Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping pada janin
(teratogenik atau embriosidal atau efek samping lainnya) dan belum ada studi terkontrol pada
wanita, atau studi terhadap wanita dan binatang percobaan tidak dapat dilakukan. Obat hanya
dapat diberikan jika manfaat yang diperoleh melebihi besarnya resiko yang mungkin timbul
pada janin".
Penelitian pada hewan tidak selalu bisa dijadikan dasar keamanan pemakaian obat
terhadap wanita hamil. Belum adanya penelitian klinis yang memadai dan terkendali dengan
baik pada ibu hamil membuat pemakaian obat-obat seperti Halmezin
Sirup (Dextromethorphan dan Promethazine ). Selama kehamilan tetap harus dikonsultasikan
terlebih dahulu dengan dokter.
Apa itu salbutamol ?
Salbutamol merupakan salah saru obat yang diindikasikan untuk meringankan gejala
asma yang sering timbul secara tiba-tiba. Obat ini sering disebut sebagai bronkodilator karena
dapat melebarkan saluran udara pada paru-paru. Obat ini berkeja dengan cara melemaskan
otot – otot disekitar saluran pernapasan yangmenyempit sehingga udara dapat mengalir lebih
lancar menuju paru-paru.
Mekanisme kerja
Salbutamol termasuk dalam golongan obat Agonis Reseptor Beta-2 Adrenergik.
Golongan bat ini merupakan obat terbaik untuk mengurangi serangan penyakit asma yang
terjadi secara tiba-tiba dan untuk mencegah serangan yang mungkin dipicu oleh
olahraga. Bronkodilator ini merangsang pelebaran saluran udara oleh reseptor beta-
adrenergik. Bronkodilator yang bekerja pada semua reseptor beta-2 adrenergik (misalnya
adrenalin), menyebabkan efek samping berupa denyut jantung yang cepat, gelisah, sakit
kepala dan tremor (gemetar) otot. Bronkodilator yang hanya bekerja pada reseptor beta-2
adrenergik (yang terutama ditemukan di dalam sel-sel di paru-paru), hanya memiliki sedikit
efek samping terhadap organ lainnya. Bronkodilator ini (misalnya albuterol), menyebabkan
lebih sedikit efek samping dibandingkan dengan bronkodilator yang bekerja pada semua
reseptor beta-2 adrenergik.
Sebagian besar bronkodilator bekerja dalam beberapa menit, tetapi efeknya hanya
berlangsung selama 4-6 jam. Bronkodilator yang lebih baru memiliki efek yang lebih
panjang, tetapi karena mula kerjanya lebih lambat, maka obat ini lebih banyak digunakan
untuk mencegah serangan.
Bronkodilator tersedia dalam bentuk tablet, suntikan atau inhaler (obat yang dihirup) dan
sangat efektif. Penghirupan bronkodilator akan mengendapkan obat langsung di dalam
saluran udara, sehingga mula kerjanya cepat, tetapi tidak dapat menjangkau saluran udara
yang mengalami penyumbatan berat.
Indikasi
Kejang bronkus pada semua jenis asma bronchial, bronchitis kronis dan emfisema.
Kontrindikasi
Penderita yang hipersensitif terhadap obat ini
Efek samping
Pada dosis yang dianjurkan, tidak ditemukan adanya efek samping yang serius. Pada
pemakaian dosis besar dapat menyebabkan tremor halis pada otot skelet biasanya pada
tangan), palpitasi, kejang otot, takikardia, sakit kepala dan ketegangan. efek ini terjadi pada
semua perangsangan adrenoreseptor beta. Vasodilator perifer, gugup, hiperaktif, epitaksis
(mimisan), susah tidur.
Peringatan dan perhatian
Ada beberapa hal yang anda sekalian perlu perhatikan sebelum mengonsumsi obat ini,
anatra lain :
Hati-hati bila diberikan pada penderita thyrotoxicosis, hipertensi, gangguan kardiovaskuler,
hipertiroid dan diabetes melitus.
Meskipun tidak terdapat bukti teratogenitas sebaiknya penggunaaan salbutamol selama
kehamilan trimester pertama, hanya jika benar-benar diperlukan.
Hati-hati penggunaan pada wanita menyusui karena kemungkinan diekskresi melalui air susu.
Hati-hati penggunaan pada anak kurang dari 2 tahun karena keamanannya belum diketahui
dengan pasti.
Pemberian intravena pada pasien diabetik, perlu dimonitor kadar gula darah.
Interaksi dengan obat lain
Efek salbutamol dihambat oleh β2 antagonis , pemberian bersamaan dengan MAO
dpat menimbulkan hipertensi berat. Salbutamol dan obat-obatan β bloker non selektif seperti
propanolol tidak dapat diberikan bersamaan.
Dosis
Dewasa diatas 12 tahun 2-4 mg3-4 kali sehari. Dosis dapat dinaikkan secara
berangsur. Untuk lansia diberikan dosis awal yang lebih rendah. Anak-anak, umur 2-6 tahun
1-2 mg 3-4 kali sehari. 6-12 tahun 2 mg 3-4 kali sehari.
Untuk sediaan inhaler atau hirup. Penentuan dosis salbutamol bergantung dari tingkat
keparahan gejala dan kondisi kesehatan dari pasein. Untuk sekali hirup biasanya dosis
salbutamol adalah 100 mikrogram dan penggunaan maksimalnya adalah delapan kali hirup
perhari.
Intuk anak-anak diatas 12 tahun dan dewasa 1-2 kali hirup. Dan utnuk anak – anak
dibawah umur 12 tahun 1 kali hirup.
Untuk memanfaatkan efek pengobatan dari salbotamol. Anda dianjutkan untuk segera
berhenti merokok bagi perokok. Karena rokok dapat memicu iritasi pada paru – paru dan
dapat memperburuk kondisi asma serta gangguan pernapasan lainnya.
Efek samping
Semua obat emiliki efek samping, tak terkecuali salbutamol ini. Beberapa efek samping
yang umum terjadi sat mengonsumsi obat ini antara lain : sakit kepala, keram oto,
bertambahnya detang jantung serta cepat, iritasi atau rasa kering pada bagian mulur serta
tenggorokan. Segera hentikan penggunaan obat dan temui dokter jika anda mengalami efek
samping yang meliputi penurunan tekanan darah, pingsan serta gejala sesak nafas yang tak
kunjung berkurang.

E. MONITORING
Pantauan efek dengan seksama dari penggunaan halmezine sirup dengan sefadroksil
apakah telah berhasil atau tidak untuk menyembuhkan penyakit dari Ny. WA. Jika belum
mengalami perubahan maka dapat meningkatkan dosis obat ataupun obat dapat diganti
dengan obat pilihan lini kedua.

Kasus COPD/PPOK
Tn. HZ umur 49 tahun masuk RS mengeluh sejak 3 bulan terakhir batuk disiang hari dan
setiap hari. Setiap kali batuk Tn. HZ merasa sesak dan mengeluarkan dahak kental berwarna
kuning kehujauan. Sesaat sebelium masuk RS Tn. HZ volume sputum atau dahak meningkat,
nafas semakin sesak/memburuk dan pendek-pendek, dada terasa berat dan terengah-engah
serta merasa lelah dan lesu sehingga pekerjaannya memecah batu kapur sambil mencari batu
akik sementara berhenti. Tn. HZ mengaku menghabiskan rokok 2 bungkus/hari sejak tamat
SMA. Oleh dokter dia didiagnosis PPOK dan dapat mendapatkan pengobatan. Amoksisilin
3x 500mg /hari, salbutamol2x1, ambroksol 3x1.
Hasil pemeriksaan fisik, BB, 55 kg, TB, 169 cm, TD, 135/90 mmHg, N, 28X/menit, S, 38
derajat selsius.
Hasil spirometri FEV1/FVC<70%, PaO2 50 mmHg

Pembahasan kasus

A. IDENTITAS PASIEN
5. Data pasien
Nama pasien : Tn. HZ
Jenis kelamin : pria
Umur : 55 tahun
Keluhan utama : mengeluh sejak 3 bulan terakhir batuk disiang
hari dan setiap hari
Riwayat penyakit pasien :-
Riwayat penyakit keluarga :-
Riwayat pengobatan :-
Riwayat social dan keluarga : Tn. HZ mengaku menghabiskan rokok 2
bungkus/hari sejak tamat SMA
Data lab : FEV1/FVC<70%, PaO2 50 mmHg
6. Tanda-tanda vital
- BB : 55 kg
- TB : 169 cm
- Suhu : 38 derajat celcius
- Denyut nadi : 28 denyut per menit
7. Pemeriksaan penunjang :-
8. Diagnosis dokter : Oleh dokter dia didiagnosis PPOK

B. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN
Berdasarkan data pasien dokter dapat mendiagnosa bahwa pasien Tn.HZ
mengalami sesak dan mengeluarkan dahak kental berwarna kuning kehujauan. volume
sputum atau dahak meningkat, nafas semakin sesak/memburuk dan pendek-pendek,
dada terasa berat dan terengah-engah serta merasa lelah dan lesu. dokter mendiagnosis
Tn.HZ mengidap penyakit PPOK.
C. TATALAKSANA TERAPI
4. Tujuan terapi
Tujuan terapi untuk penyakit Tn.HZ yaitu untuk memperpanjang kualitas hidup
dan mengurangi sesak pada penyakit PPOK yang diderita oleh pasien.
5. Strategi terapi
Strategi terapi yang digunakan yaitu menggunakan obat-obat yang telah telah
terpilih hingga keadaan pasien membaik dan disertai istirahat yang cukup
6. Obat terpilih
Obat terpilih, yaitu Aminofilin 100 mg kombinasi salbutamol 1mg
(bronkodilator), metil prednisolon 4 mg (kortikostroid), GG 100 mg (mukolitik)
dan antibiotik amoksisilin.
4. evaluasi obat
Evaluasi obat dilakukan untuk memantau obat maupun dosis yang digunakan
untuk terapi dari Tn.
5. Mekanisme kerja obat
Obat mekanisme kerja obat aminofilin adalah Aminofilin bekerja dengan cara
membuka saluran pernapasan di paru-paru, sehingga udara dapat mengalir ke
dalam paru tanpa hambatan. Kondisi ini akan membuat pernapasan menjadi lega
dan membantu meringankan gejala batuk dan sesak napas. Mekanisme kerja
obat salbutamol bekerja . Obat ini berkeja dengan cara melemaskan otot – otot
disekitar saluran pernapasan yangmenyempit sehingga udara dapat mengalir lebih
lancar menuju paru-paru.obat metil prednisolon obat kortikosteroid yang dapat
menekan sistem kekebalan tubuh dan mengurangi reaksi peradangan serta
gejalanya, seperti pembengkakan, nyeri, atau ruam. Obat ini biasanya digunakan
untuk mengatasi peradangan (inflamasi) dalam berbagai penyakit. Obat GG Obat
ini bekerja dengan cara meningkatkan volume dahak dan membuatnya lebih encer
sehingga lebih mudah dikeluarkan dari saluran pernapasan melalui jalur nafas
dengan proses batuk.
6. efek sampig
Efek samping dari penggunaan obat-obat ini, yaitu Reaksi alergi Mual, muntah,
sakit perut, diare ringan, Otot kaku, Nyeri sendi, Perasaan gelisah atau hiperaktif
7. Harga obat aminofilin yaitu Rp 19.500
Harga obat salbutamol Inhaler yaitu Rp 105.500
Harga obat metil prednisolon yaitu 3.300
Harga obat GG yaitu 2.000
Harga obat amoxicilin yaitu 5.000
D. KIE
Untuk apa obat aminofilin?
Aminofilin adalah obat yang digunakan untuk mengobati berbagai gangguan pernapasan,
seperti asma, penyakit paru obstruktif kronis, bronkitis, dan emfisema. Obat ini terkadang
juga digunakan untuk menangani gangguan pernapasan pada bayi yang lahir prematur.
Aminofilin bekerja dengan cara membuka saluran pernapasan di paru-paru, sehingga udara
dapat mengalir ke dalam paru tanpa hambatan. Kondisi ini akan membuat pernapasan
menjadi lega dan membantu meringankan gejala batuk dan sesak napas.
Berapa dosis yang digunakan pada obat Aminofilin?
Obat aminofilin diberikan sesuai dengan usia penderitanya. Obat ini tersedia dalam
bentuk tablet dan injeksi intravena. Untuk dosis tablet sediaan 200mg dapat diberikan dosis
sebagai berikut:
Dewasa : 1 tablet 3 kali sehari.
Anak-anak 6 – 12 tahun : ½ tablet 3 kali sehari
Sedangkan untuk obat aminofilin injeksi dapat diberikan dengan dosis:
Dewasa : Asma akut berat yang memburuk dan belum mendapat terapi dengan Teofilin.
Injeksi IV pelan : 250-500mg (5 mg/kg) (diinjeksikan lebih dari 20 menit) dengan monitoring
ketat
Anak-anak : Asma akut berat yang memburuk dan belum mendapat terapi dengan Teofilin.
Injeksi IV pelan : 5 mg/kg (diinjeksikan lebih dari 20 menit) dengan monitoring ketat
Apa saja efek samping dari obat Aminofilin?
Sama seperti halnya obat-obatan yang lain yang memilki efek samping. Obat aminofilin juga
memiliki efek samping penggunaan, akan tetapi umumnya tiap individu akan memiliki efek
yang berbeda-beda, berikut efek sampingnya:
Gangguan pencernaan, misalnya : mual, muntah, diare.
Masalah Susunan Saraf Pusat, misalnya : sakit kepala, insomnia.
Gangguan Kardiovaskuler, misalnya : jantung berdebar, nadi yang meningkat, aritmia
ventrikuler
Masalah Pernafasan, misalnya : sesak napas
Ruam kulit
Kejang
Hipertiroidisme
Peringatan dan perhatian
Sebelum menggunakan atau menkonsumsi obat ini sebaiknya Anda konsultasikan dahulu
dengan dokter untuk memastikan bahwa penderita menderita penyakit asma.
Hati-hati pada penderita dengan kekurangan oksigen dalam darah, hipertensi, atau penderita
yang mempunyai riwayat asam lambung atau magh
Hati-hati dalam penggunaan obat ini, karena dapat mengiritasi saluran pencernaan
Waspadai pemberian obat aminofilin pada wanita hamil, menyusui. Konsultasikan terlebih
dahulu ke dokter mengenai manfaat dan efek samping bila Anda mengkonsumsi obat ini
saat hamil atau menyusui
Untuk pemberian obat Aminofilin pada anak-anak, perlu mendapatkan resep dan
saran dari dokter. Konsultasikan ke dokter untuk keamanan obat ini untuk anak Anda. Hati-
hati pemberian obat aminofilin pada penderita kerusakan fungsi hati, penderita di atas usia 55
tahun terutama pria dan pada penderita penyakit paru-paru kronik.
Untuk apa obat salbutamol ?
Apa itu salbutamol ?
Salbutamol merupakan salah saru obat yang diindikasikan untuk meringankan gejala
asma yang sering timbul secara tiba-tiba. Obat ini sering disebut sebagai bronkodilator karena
dapat melebarkan saluran udara pada paru-paru. Obat ini berkeja dengan cara melemaskan
otot – otot disekitar saluran pernapasan yangmenyempit sehingga udara dapat mengalir lebih
lancar menuju paru-paru.
Mekanisme kerja
Salbutamol termasuk dalam golongan obat Agonis Reseptor Beta-2 Adrenergik.
Golongan bat ini merupakan obat terbaik untuk mengurangi serangan penyakit asma yang
terjadi secara tiba-tiba dan untuk mencegah serangan yang mungkin dipicu oleh
olahraga. Bronkodilator ini merangsang pelebaran saluran udara oleh reseptor beta-
adrenergik. Bronkodilator yang bekerja pada semua reseptor beta-2 adrenergik (misalnya
adrenalin), menyebabkan efek samping berupa denyut jantung yang cepat, gelisah, sakit
kepala dan tremor (gemetar) otot. Bronkodilator yang hanya bekerja pada reseptor beta-2
adrenergik (yang terutama ditemukan di dalam sel-sel di paru-paru), hanya memiliki sedikit
efek samping terhadap organ lainnya. Bronkodilator ini (misalnya albuterol), menyebabkan
lebih sedikit efek samping dibandingkan dengan bronkodilator yang bekerja pada semua
reseptor beta-2 adrenergik.
Sebagian besar bronkodilator bekerja dalam beberapa menit, tetapi efeknya hanya
berlangsung selama 4-6 jam. Bronkodilator yang lebih baru memiliki efek yang lebih
panjang, tetapi karena mula kerjanya lebih lambat, maka obat ini lebih banyak digunakan
untuk mencegah serangan.
Bronkodilator tersedia dalam bentuk tablet, suntikan atau inhaler (obat yang dihirup) dan
sangat efektif. Penghirupan bronkodilator akan mengendapkan obat langsung di dalam
saluran udara, sehingga mula kerjanya cepat, tetapi tidak dapat menjangkau saluran udara
yang mengalami penyumbatan berat.
Indikasi
Kejang bronkus pada semua jenis asma bronchial, bronchitis kronis dan emfisema.
Kontrindikasi
Penderita yang hipersensitif terhadap obat ini
Efek samping
Pada dosis yang dianjurkan, tidak ditemukan adanya efek samping yang serius. Pada
pemakaian dosis besar dapat menyebabkan tremor halis pada otot skelet biasanya pada
tangan), palpitasi, kejang otot, takikardia, sakit kepala dan ketegangan. efek ini terjadi pada
semua perangsangan adrenoreseptor beta. Vasodilator perifer, gugup, hiperaktif, epitaksis
(mimisan), susah tidur.
Peringatan dan perhatian
Ada beberapa hal yang anda sekalian perlu perhatikan sebelum mengonsumsi obat ini,
anatra lain :
Hati-hati bila diberikan pada penderita thyrotoxicosis, hipertensi, gangguan kardiovaskuler,
hipertiroid dan diabetes melitus.
Meskipun tidak terdapat bukti teratogenitas sebaiknya penggunaaan salbutamol selama
kehamilan trimester pertama, hanya jika benar-benar diperlukan.
Hati-hati penggunaan pada wanita menyusui karena kemungkinan diekskresi melalui air susu.
Hati-hati penggunaan pada anak kurang dari 2 tahun karena keamanannya belum diketahui
dengan pasti.
Pemberian intravena pada pasien diabetik, perlu dimonitor kadar gula darah.
Interaksi dengan obat lain
Efek salbutamol dihambat oleh β2 antagonis , pemberian bersamaan dengan MAO
dpat menimbulkan hipertensi berat. Salbutamol dan obat-obatan β bloker non selektif seperti
propanolol tidak dapat diberikan bersamaan.
Dosis
Dewasa diatas 12 tahun 2-4 mg3-4 kali sehari. Dosis dapat dinaikkan secara
berangsur. Untuk lansia diberikan dosis awal yang lebih rendah. Anak-anak, umur 2-6 tahun
1-2 mg 3-4 kali sehari. 6-12 tahun 2 mg 3-4 kali sehari.
Untuk sediaan inhaler atau hirup. Penentuan dosis salbutamol bergantung dari tingkat
keparahan gejala dan kondisi kesehatan dari pasein. Untuk sekali hirup biasanya dosis
salbutamol adalah 100 mikrogram dan penggunaan maksimalnya adalah delapan kali hirup
perhari.
Intuk anak-anak diatas 12 tahun dan dewasa 1-2 kali hirup. Dan utnuk anak – anak
dibawah umur 12 tahun 1 kali hirup.
Untuk memanfaatkan efek pengobatan dari salbotamol. Anda dianjutkan untuk segera
berhenti merokok bagi perokok. Karena rokok dapat memicu iritasi pada paru – paru dan
dapat memperburuk kondisi asma serta gangguan pernapasan lainnya.
Efek samping
Semua obat emiliki efek samping, tak terkecuali salbutamol ini. Beberapa efek samping
yang umum terjadi sat mengonsumsi obat ini antara lain : sakit kepala, keram oto,
bertambahnya detang jantung serta cepat, iritasi atau rasa kering pada bagian mulur serta
tenggorokan. Segera hentikan penggunaan obat dan temui dokter jika anda mengalami efek
samping yang meliputi penurunan tekanan darah, pingsan serta gejala sesak nafas yang tak
kunjung berkurang.
Bagaimana cara kerja obat gg?
Glyceryl guaiacolate adalah obat jenis ekspektoran yang dapat meredakan batuk dan
melancarkan pengeluaran dahak di saluran napas. Obat ini bekerja dengan cara meningkatkan
volume dahak dan membuatnya lebih encer sehingga lebih mudah dikeluarkan dari saluran
pernapasan melalui jalur nafas dengan proses batuk. Glyceryl guaiacolate (GG) juga biasa
disebut sebagai guaifenesin. Meskipun dapat meredakan batuk dan dahak, obat ini tidak
dianjurkan untuk batuk yang sudah berlangsung lama yang biasanya disebabkan oleh
penggunaan rokok atau masalah pernapasan berat seperti kronik bronkitis atau emphisema.
Mengenai Glyceryl Guaiacolate
Golongan Resep dokter dan obat bebas
Kemasan
Glyceryl guaiacolate dipasarkan dengan kemasan sebagai berikut : Dos 10 x 10 Tablet: 100
mg
Kandungan
Tiap kemasan obat Glyceryl guaiacolate mengandung zat aktif sebagai berikut :
Glyceryl guaiacolate 100 mg/tablet
Manfaat Glyceryl Guaiacolate
Glyceryl guaiacolate digunakan untuk mengobati batuk yang disebabkan oleh flu
biasa, bronkitis, dan penyakit pernafasan lainnya. Guaifenesin biasanya tidak digunakan
untuk batuk akibat merokok atau masalah pernapasan jangka panjang (seperti bronkitis
kronis, emfisema) kecuali jika diarahkan oleh dokter Anda.
Efek samping Glyceryl Guaiacolate
Obat ini umumnya dapat ditoleransi dengan baik oleh tubuh. Namun beberapa efek
samping yang mungkin muncul juga perlu diperhatikan di antaranya:
Mual dan muntah.
Diare dan nyeri perut bagian bawah.
Pusing, berkunang-kunang dan sakit kepala.
Neprolithiasis.
Hypouricaemia.
Ruam pada kulit
Bagaimana cara kerja obat metil prednisolon?
Methylprednisolone / Methisoprinol merupakan obat yang termasuk dalam golongan
kortikosteroid. Golongan obat ini merupakan obat yang meredakan peradangan. Obat ini
digunakan dalam penanganan berbagai penyakit, terutama penyakit-penyakit berbasis
peradangan ataupun penyakit-penyakit di mana radang merupakan salah satu gejala
utamanya. Methylprednisolone antara lain digunakan dalam penanganan Penyakit Paru
Obstruktif Kronik (PPOK), Croup, radang sendi, lupus, psoriasis, colitis ulcerosa, alergi,
gangguan fungsi kelenjar endokrin, dan gangguan lain pada kulit, mata, paru, lambung,
sistem saraf dan juga sel darah. Penggunaan steroid dalam jangka panjang akan melemahkan
sistem imunitas tubuh karenanya Methylprednisolone tidak boleh diberikan pada keadaan
infeksi tidak terkontrol, hipersensitivitas terhadap Methylprednisolone, infeksi jamur
sistemik, serta pada pemberian vaksin virus hidup yang dilemahkan.
Dosis dan cara penggunaan Methylprednisolone
Methylprednisolone umumnya beredar dalam bentuk sediaan tablet 2 mg, 4 mg, 8 mg
dan 16 mg. Ada pula Methyprednisolone dalam bentuk sediaan injeksi (Depo-Medrol) 40 mg
yang lebih jarang digunakan. Besarnya dosis Methylprednisolone yang diberikan, berapa
kali sehari dan berapa lama sangat bergantung pada penyakit yang hendak ditangani, usia
dan berat badan pasien serta kondisi kesehatan pasien. Karenanya sangatlah penting untuk
menggunakan obat ini atas anjuran dan di bawah pengawasan dokter.
Dosis awal pada pasien dewasa umumnya berkisar antar 4-48 mg setiap harinya dan
bergantung pada jenis pasien, diagnosis dan kondisinya. Pada anak dan pasien lansia,
sangatlah diperlukan pertimbangan dokter sebelum mengkonsumsi obat. Sedangkan pada
penanganan Multiple Sclerosis, dosis awal untuk orang dewasa umumnya adalah 160 mg
dibagi menjadi satu atau dua kali pemberian, kemudian setelah 1 minggu, dosisnya dapat
diturunkan menjadi 64 mg setiap dua hari sekali. Dosis awal pada pasien dewasa umumnya
berkisar antar 4-48 mg setiap harinya dan bergantung pada jenis pasien, diagnosis dan
kondisinya. Pada anak dan pasien lansia, sangatlah diperlukan pertimbangan dokter sebelum
mengkonsumsi obat. Sedangkan pada penanganan Multiple Sclerosis, dosis awal untuk orang
dewasa umumnya adalah 160 mg dibagi menjadi satu atau dua kali pemberian, kemudian
setelah 1 minggu, dosisnya dapat diturunkan menjadi 64 mg setiap dua hari sekali.
Interaksi Methylprednisolone / Methisoprinol dengan obat dan bahan lain
Sangatlah penting untuk menginformasikan dokter yang merawat mengenai obat-obatan yang
Anda konsumsi untuk memastikan Methylprednisolone tidak mempengaruhi efek kerja obat-
obatan yang diminum ataupun sebaliknya.
Pada penderita kencing manis, sering ditemukan bahwa gula darahnya menjadi lebih
sulit dikendalikan ketika menjalani penanganan penyakit lain yang menggunakan
Methylprednisolone sehingga memerlukan penyesuaian dosis obat diabetesnya.
Begitu pula halnya dengan pemberian Methylprednisolone pada mereka yang
menderita tekanan darah tinggi. Vaksin yang dibuat dari virus yang dilemahkan tidak boleh
diberikan pada mereka yang mengkonsumsi Methylprednisolone, terutama dalam jangka
panjang.
Contoh vaksin-vaksin yang termasuk golongan ini antara lain adalah vaksin flu, cacar air, dan
MMR (Measles, Mumps, Rubella). Selain itu, ada pula obat-obatan yang sebaiknya tidak
diberikan bersama Methylprednisolone seperti Cyclosporine, Troleandomycin, Ketoconazole,
Aspirin, Warfarin, Heparin, Phenobarbital, Phenytoin dan Rifampin.
Perhatian penggunaan Methylprednisolone
Efek Methylprednisolone pada janin dan bayi yang menyusui tidak diketahui secara
pasti. Untuk penggunaan Methylprednisolone pada kedua kondisi tersebut, sangat diperlukan
pertimbangan dari dokter yang merawat apakah manfaat pengobatan dengan
Methylprednisolone lebih besar dari kemungkinan timbulnya efek yang tidak diinginkan baik
pada janin maupun bayi.
Pada pasien lansia dan pasien dengan kondisi khusus seperti gangguan ginjal dan hati,
diperlukan pertimbangan dari dokter yang merawat dan kemungkinan penyesuaian dosis.
Demikian sudah kita pelajari mengenai Methylprednisolone dan berbagai manfaat dan
kegunaannya. Ada banyak penyakit yang hanya bisa dikontrol dan diredakan menggunakan
obat ini ataupun kortikosteroid jenis lain. Bila memerlukan penganganan menggunakan
Methylprednisolone, terutama dalam jangka panjang, rajinlah berkonsultasi dengan dokter
Anda agar kondisi selalu terpantau dan Anda dapat mendapatkan manfaat penuh dari obat ini.

Bagaimana cara kerja amoksisilin?


Amoxicillin adalah obat jenis antibiotik penicillin yang digunakan untuk mengobati
berbagai macam infeksi bakteri. Obat ini bekerja dengan menghentikan pertumbuhan bakteri.
Antibiotik ini hanya mengobati infeksi bakteri. Obat ini tidak akan bekerja untuk infeksi virus
(seperti pilek, flu). penggunaan antibiotik apapun yang tidak perlu atau penyalahgunaan
antibiotik dapat menyebabkan efektivitasnya menurun.
Amoxicillin juga digunakan dengan obat lain untuk mengobati ulkus lambung/usus yang
disebabkan oleh bakteri H. pylori dan untuk mencegah kambuhnya maag.
PENGGUNAAN LAINNYA: Bagian ini berisi penggunaan obat yang tidak tercantum
pada label yang disetujui oleh ahli kesehatan untuk obat, tetapi mungkin diresepkan oleh
dokter Anda. Gunakan obat ini untuk kondisi yang tercantum dalam bagian ini jika hanya
sudah diresepkan oleh dokter Anda. Obat ini juga dapat digunakan oleh orang-orang dengan
masalah jantung tertentu (seperti penyakit katup jantung) sebelum prosedur medis/gigi
(seperti operasi gigi/gusi) untuk mencegah infeksi jantung.
Indikasi Amoxicillin
Amoxicillin biasa digunakan untuk mengobati infeksi telinga tengah, radang tonsil,
radang tenggorokan, radang pada laring, pneumonia, bronkitis, infeksi saluran kemih,
gonorrhoea dan infeksi pada kulit. Selain itu juga biasa digunakan bersamaan dengan obat
lain untuk mengobati maag atau ulkus lambung yang disebabkan oleh bakteri H.pylori.
Dosis Amoxicillin untuk dewasa
Dosis Dewasa Biasa untuk Actinomycosis: 500 mg secara oral 3 kali sehari atau 875
mg secara oral dua kali sehari selama enam bulan.
Dosis Dewasa Biasa untuk Anthrax Profilaksis: 500 mg oral setiap 8 jam.
Dosis Dewasa Biasa untuk Cutaneous Bacillus Anthracis: 500 mg secara oral tiga kali sehari.
Dosis Dewasa Biasa untuk Profilaksis Bakteri Endokarditis: 2 g secara oral diberikan satu
jam sebelum prosedur.
Dosis Dewasa Biasa untuk Infeksi Chlamydia: 500 mg secara oral 3 kali sehari selama 7 hari
pada pasien hamil sebagai alternatif untuk eritromisin pada individu yang sensitif macrolide.
Dosis Dewasa Biasa untuk Cystitis: 250-500 mg secara oral 3 kali sehari selama 3-7 hari;
alternatif, 500-875 mg secara oral dua kali sehari dapat diberikan.
Dosis Dewasa Biasa untuk Infeksi Saluran Kemih: 250-500 mg secara oral 3 kali sehari
selama 3-7 hari. Alternatifnya, 500-875 mg secara oral dua kali sehari dapat diberikan.
Dosis Dewasa Biasa untuk Infeksi Helicobacter pylori: 1 g secara oral 2-3 kali sehari selama
14 hari.
Dosis Dewasa Biasa untuk Penyakit Lyme – Arthritis: 500 mg secara oral 3 kali sehari selama
14-30 hari.
Dosis Dewasa Biasa untuk Penyakit Lyme – Carditis: 500 mg secara oral 3 kali sehari selama
14-30 hari.
Dosis Dewasa Biasa untuk Penyakit Lyme – Eritema Chronicum Migrans: 500 mg secara oral
3 kali sehari selama 14-30 hari.
Dosis Dewasa Biasa untuk Penyakit Lyme – Neurologis: 500 mg secara oral 3 kali sehari
selama 14-30 hari.
Dosis Dewasa Biasa untuk Otitis Media: 250-500 mg secara oral 3 kali sehari selama 10-14
hari; alternatif, 500-875 mg secara oral dua kali sehari dapat diberikan.
Dosis Dewasa Biasa untuk Pneumonia: 500 mg secara oral 3 kali sehari atau 875 mg secara
oral dua kali sehari dapat diberikan selama 7-10 hari jika pneumonia pneumokokus diduga
terjadi.
Dosis Dewasa Biasa untuk Sinusitis: 250-500 mg secara oral 3 kali sehari selama 10-14 hari;
alternatif, 500-875 mg secara oral dua kali sehari dapat diberikan.
Dosis Dewasa Biasa untuk Infeksi Kulit atau Infeksi Jaringan Lunak: 250-500 mg secara oral
3 kali sehari selama 7-10 hari; alternatif, 500-875 mg secara oral dua kali sehari dapat
diberikan.
Dosis Dewasa Biasa untuk Infeksi Saluran Pernapasan Atas: 250-500 mg secara oral 3 kali
sehari selama 7-10 hari; alternatif, 500-875 mg secara oral dua kali sehari dapat diberikan.
Dosis Dewasa Biasa untuk Bronchitis: 250-500 mg secara oral 3 kali sehari selama 7-10 hari;
alternatif, 500-875 mg secara oral dua kali sehari dapat diberikan.
Dosis Dewasa Biasa untuk Tonsilitis/Faringitis
Immediate-release: 250-500 mg secara oral 3 kali sehari selama 7-10 hari; alternatif, 500-875
mg secara oral dua kali sehari dapat diberikan.
Extended-release: 775 mg oral sekali sehari dalam waktu 1 jam setelah makan selama 10
hari; untuk infeksi Streptococcus pyogenes sekunder.
Dosis Dewasa Biasa untuk Infeksi Bakteri: 250-500 mg secara oral 3 kali sehari selama 7-21
hari; alternatif, 500-875 mg secara oral dua kali sehari dapat diberikan.
Dosis Amoxicillin untuk anak – anak
Dosis Anak-anak Biasa untuk Profilaksis Bakteri Endokarditis: 50 mg/kg secara oral
sebagai dosis tunggal 1 jam sebelum prosedur.
Dosis Anak-anak untuk Profilaksis Anthrax: 80 mg/kg/hari dibagi dalam dosis yang sama
diberikan secara oral setiap 8 jam. Dosis maksimum: 500 mg/dosis.
Dosis Anak-anak Biasa untuk Cutaneous Bacillus Anthracis: Pengobatan untuk kasus infeksi
Bacillus anthracis kulit: 80 mg/kg/hari dibagi dalam dosis yang sama diberikan secara oral
setiap 8 jam. Dosis maksimum: 500 mg/dosis.
Dosis Anak-anak Biasa untuk Otitis Media
Usia 4 minggu-3 bulan: 20-30 mg/kg/hari dalam dosis terbagi setiap 12 jam.
Usia 4 bulan-12 tahun: 20-50 mg/kg/hari dalam dosis terbagi setiap 8-12 jam.
Catatan: otitis media akut karena Streptococcus pneumonia yang sangat resisten mungkin
memerlukan dosis 80-90 mg/kg/hari secara oral dibagi menjadi 2 dosis yang sama dalam 12
jam.
Dosis Anak-anak Biasa untuk Infeksi kulit atau Infeksi jaringan lunak
Usia 4 minggu-3 bulan: 20-30 mg/kg/hari dalam dosis terbagi setiap 12 jam.
Usia 4 bulan-12 tahun: 20-50 mg/kg/hari dalam dosis terbagi setiap 8-12 jam.
Catatan: otitis media akut karena Streptococcus pneumonia yang sangat resisten mungkin
memerlukan dosis 80-90 mg/kg/hari secara oral dibagi menjadi 2 dosis yang sama dalam 12
jam.
Dosis Anak-anak Biasa untuk Infeksi Saluran Kemih
Usia 4 minggu-3 bulan: 20-30 mg/kg/hari dalam dosis terbagi setiap 12 jam.
Usia 4 bulan-12 tahun: 20-50 mg/kg/hari dalam dosis terbagi setiap 8-12 jam.
Catatan: otitis media akut karena Streptococcus pneumonia yang sangat resisten mungkin
memerlukan dosis 80-90 mg/kg/hari secara oral dibagi menjadi 2 dosis yang sama dalam 12
jam.
Dosis Anak-anak Biasa untuk Pneumonia: 40-50 mg/kg/hari secara oral dalam dosis terbagi
setiap 8 jam.
Dosis Anak-anak Biasa untuk Tonsilitis/Faringitis
Usia 4 minggu-3 bulan: 20-30 mg/kg/hari dalam dosis terbagi setiap 12 jam.
Usia 4 bulan-12 tahun: 20-50 mg/kg/hari dalam dosis terbagi setiap 8-12 jam.
12 tahun atau lebih tua:
Immediate-release : 250-500 mg secara oral 3 kali sehari selama 7-10 hari; alternatif, 500-875
mg secara oral dua kali sehari dapat diberikan.
Extended-release: 775 mg oral sekali sehari dalam waktu 1 jam setelah makan selama 10
hari; untuk infeksi Streptococcus pyogenes sekunder.
Efek samping dan cara penyimpanan Amoxicillin
Efek samping yang biasa muncul seperti mual, muntah, diare ringan, ruam kulit. Efek
samping lainnya yang lebih parah dan jarang ditemui berupa perubahan
mental, sakit kepala ringan, insomnia, kebingungan, kecemasan, jika ditemukan seperti di
atas dapat langsung menghubungi dokter.
Perawatan medis juga diperlukan jika ditemukan reaksi hipersensitivitas terhadap amoxicillin
dan dapat mengalami shock anafilatik yang berakibat fatal. Cara penyimpanan obat ini
terbilang cukup mudah dan seperti obat – obat lainnya, hanya perlu disimpan di suhu
ruangan.
Peringatan penggunaan Amoxicillin
Penggunaan antibiotik yang berlebihan atau tidak mengikuti anjuran dokter sangatlah
berbahaya dan dapat menyebabkan efektivitasnya menurun.
Jika Anda sedang menkonsumsi obat resep, obat non resep, vitamin, suplemen gizi, dan
produk herbal, beritahukan dokter yang menangani Anda sehingga dokter bisa
memperhitungkan dosis yang tepat. Untuk wanita yang sedang hamil, berencana hamil,
menyusui, ataupun hamil saat mengkonsumsi amoxicillin, segera hubungi dokter
untuk pemeriksaan lebih lanjut.
E. MONITORING
Pantauan efek dengan seksama dari penggunaan halmezine sirup dengan sefadroksil
apakah telah berhasil atau tidak untuk menyembuhkan penyakit dari Ny. WA. Jika belum
mengalami perubahan maka dapat meningkatkan dosis obat ataupun obat dapat diganti
dengan obat pilihan lini kedua.

Anda mungkin juga menyukai