Anda di halaman 1dari 2

PPOK

Kasus 1

Bapak Trikarno usia 57 tahun, pensiunan, berobat ke fasyankes untuk mendapatkan obat sesak napas
yang setiap hari ia minum. Keluhan sesak napas sejak lama dirasakan semakin lama semakin bertambah,
sehingga ia tidak lagi melakukan olahraga yang dahulu sering dilakukannya. Bila berjalan jauh (±100m) ia
harus beristirahat. Ia adalah perokok satu bungkus perhari, kretek, sejak usia 20 tahun. Karena situasi
diatas fasyankes merujuk ke fasyankes untuk dilakukan pemeriksaan lanjutan. Di fasyankes dilakukan
pemeriksaan klinis dan penunjang. Pada pemeriksaan fisis didapatkan tampak sesak, frekuensi napas
12x/menit, penggunaan otot bantu napas, tidak ada sianosis, tekanan darah 140/90, nadi 90x/menit.
Pada pemeriksaan fisis paru sela iga melebar, barrel chest, hipersonor, vesikuler melemah, dan tidak
terdengar bunyi napas tambahan.

Pertanyaan

1. Pemeriksaan apa yang perlu dilakukan pada bapak Trikarno?


Pemeriksaan penunjang untuk ppok adalah pemeriksaan faal paru dengan menggunakan
spirometri, mMRC, foto thoraks, EKG, Lab Darah
2. Apa diagnosisnya?
Dx ; Ppok dd/ Pneumonia
Anamnesis didapatkan sesak napas yang berlangsung lama dan semakin memberat. Sesak napas
bertambah saat beraktivitas. Dan ada riwayat perokok aktif sejak usia 20 tahun.
Pemeriksaan fisis didapatkan paru sela iga melebar, barrel chest dan vesikuler melemah
3. Jelaskan berat penyakit (stadium penyakit)?
Ringan Gold 1
mMRC Grade 3
4. Nasehat apa yang perlu diberikan?
Jawab : karena PPOK itu merupakan penyakit paru kronik yang diakibatkan oleh inflamasi pada
saluran napas karena paparan gas atau partikel yang berbahaya contohnya asap rokok, jdi
mengurangi frekuensi merokok atau kalua bisa berhenti merokok.
Edukasi untuk mencegah tambah berat penyakit yaitu menggunakan obat yang tersedia dengan
tepat, menyesuaikan keterbatasan aktivitas, serta mencegah eksaserbasi akut
Edukasi mengurangi pajanan factor resiko yaitu mengurangi pajanan asap rokok, debu
pekerjaan, bahan kimia, dan polusi udara.
5. Pengobatan apa yang anda rekomendasikan?
LAMA Atau LABA (FORMOTEROL DAN SALMETEROL) kombinasi
6. Adakah penyakit penyerta?
HT
7. Kapan pasien dirujuk Kembali ke puskesmas?

Ketika kondisi pasien sudah terkontrol dan tidak ada tanda tanda ke arah perburukan

ASMA
Kasus 2

Bapak Darma 42 tahun, datang ke fasyankes rumah sakit dengan keluhan sesak napas sejak 3 hari yang
lalu. Selain sesak, ia juga mengeluh batuk-batuk dengan dahak kental putih. Ia sudah menggunakan obat
inhalasi salbutamol yang biasa digunakan tetapi keluhan tidak berkurang. Sesak bertambah dan semakin
berat bernapas. Sebetulnya pasien telah didiagnosis asma sejak beberapa tahun yang lalu, serangan
timbul jika pasien kelelahan dan mendapatkan infeksi pernapasan. Sehari-hari pasien hanya
menggunakan inhalasi salbutamol jika perlu. Keluhan napas timbul 2-3x/minggu. Pasien mempunyai
riwayat merokok kadang-kadang sejak remeja. Pemeriksaan fisis pasien sadar tetapi tampak gelisah,
bicara terbata-bata, tidak bisa tidur terlentang tetapi merasa lebih nyaman jika posisi duduk
membungkuk, tampak sesak napas, penggunaan obat bantu napas positif, frekuensi napas 22x/menit,
nadi 100x/menit, tekanan darah 140/90 dan tidak ada sianosis. Pemeriksaan fisis paru retraksi otot
intercostal positif, paru sonor, vesicular, terdengar bunyi napas tambahan mengi dan ronki kering
dikedua lapang paru.

Pertanyaan

1. Adakah tanda kegawat daruratan pada kasus diatas?

2. Apakah diagnosis kerja dan diagnosis banding untuk kasus diatas dan jelaskan alasannya!

Dx : asma bronkial dd PPOK


Karena didapatkan sesak napas, batuk, rasa berat didada, napas berbunyi (mengi)

3. Adakah pemeriksaan penunjang lanjutan yang perlu dilakukan?


Pemeriksaan faal paru dengan spirometry
Pemeriksaan faal paru dengan peak flow meter
Pemeriksaan uji provokasi
4. Pengobatan apa yang akan diberikan?
Tatalaksana Farmakoterapi :
 Pemberian Agonis B-2 kerja cepat dan ipratroprium bromde (Ventolin)
 Kortikosteroid Sistemik (Metil Prednison atau Prednison)
5. Selain pengobatan apa yang perlu dilakukan di fasyankes?
Memberikan edukasi Mengenai faktor Pencetus asma
Edukasi mengenai control Rutin

6. Apakah bapak Darma perlu di rawat/dirujuk?


Ya Perlu, Di karenakan kondisi pasien sekarang dalam serangan asma dan telah menggunakan
penggukan pengobatan Inhalasi Salbutamol tetapi tidak ada perubahan.

7. Apakah tatalaksana yang harus diberikan selanjutnya?


Farmakologi :
 Penggunaan Obat Asma pengontrol atau Pengobatan Jangka Panjang. ( Kortikostieroid
Inhalasi, B-2 Agonis Kerja Panjang(Folmeterol atau Splmeterol))

Anda mungkin juga menyukai