Anda di halaman 1dari 247

Pharmacotherap

y Asma
Oleh :Elfia

Neswita

06 131 051

Pengenalan
asma
secara
umum
Welcome

What is Asthma?

Asma adalah suatu kondisi paru-paru yang


kronis yang ditandai dengan sulit bernafas
Asma terjadi saat saluran pernafasan
memberikan respon yang berlebihan dengan
cara menyempit jika mengalami rangsangan
atau gangguan
Asma adalah adalah penyakit inflamasi
(radang) kronik saluran napas menyebabkan
peningkatan hiperesponsif jalan nafas yang
menimbulkan gejala episodik berulang berupa
mengi (nafas berbunyi ngik-ngik), sesak nafas,
dada terasa berat dan batuk-batuk terutama
malam menjelang dini hari. Gejala tersebut
terjadi berhubungan dengan obstruksi jalan
nafas yang luas, bervariasi dan seringkali
bersifat reversible dengan atau tanpa
pengobatan

Serangan asma dapat dicegah jika


faktor pemicunya diketahui dan bisa
dihindari.
Ingatlah
bahwa Anda
harus
mengontrol
asma Anda.

Interaksi antara CD4 T Cells dan B


Cells yang
penting dalam sintesis IgE

Patofisiologi
Inflamasi
Bronkokonstriksi
Hipersekresi mukus
hiperresponsivitas

Specimen of Bronchial Mucosa from a Subject without Asthma


(Panel A) and a
Patient with Mild Asthma (Panel B) (Hematoxylin and Eosin). In
the subject
without asthma, the epithelium is intact; there is no thickening
of the subbasement
membrane, and there is no cellular infiltrate. In contrast, in the
patient with mild asthma, there is evidence of goblet-cell
hyperplasia in the
epithelial-cell lining. The sub-basement membrane is thickened,
with collagen
deposition in the submucosal area, and there is a cellular
infiltrate.

Patofisiologi lanjutan

Inflamasi :kata kunci untuk menjelaskan perubahan


patologis yang terjadi pada asma
Inflamasi: reaksi pertahanan diri terhadap invasi
organisme asing dengan tujuan perbaikan jaringan
respon yang menguntungkan . tetapi,
Pada asma : inflammatory response terjadi secara
tidak tepat adverse effects
Inflamasi pada asma dikarakterisir oleh :
Infiltrasi eosinofil dan limfosit ke jaringan saluran
nafas
Pengelupasan(shedding) epithelial cells bronkus
dan penebalan lapisan subepitelial

Inflamasi eosinofilik pada asma

MODERN VIEW OF ASTHMA

Berbagai mediator yang terlibat


pada asma

The two clinical types of asthma

Klasifikasi asma berdasarkan


penampakan klinisnya (NAEPP,
1997)

Tata laksana terapi pada


serangan asma akut di rumah

Tata laksana terapi pada


serangan asma akut di RS

Prinsip terapi serangan akut

short-acting 2-agonists (salbutamol, terbutalin)


merupakan terapi pilihan untuk meredakan gejala
serangan akut dan pencegahan bronkospasmus akibat
exercise
Anticholinergics (ipratropium bromide) memberi
manfaat klinis sebagai tambahan inhalasi beta agonis
pada serangan akut yang berat, merupakan bronkodilator
alternatif bagi pasien yang tidak bisa mentoleransi beta
agonis
Systemic corticosteroids digunakan jangka pendek
untuk mengatasi eksaserbasi yang sedang sampai berat
untuk mempercepat penyembuhan dan mencegah
eksaserbasi berulang
Oksigen diberikan via kanula hidung atau masker utk
menjaga SaO2 >90 %(>95% utk wanita hamil dan pasien
dgn gangguan jantung), saturasi oksigen perlu dimonitor
sampai diperoleh respon thd bronkodilator

Prinsip terapi jangka panjang

Obat anti inflamasi (kortikosteroid) merupakan treatment


yang
esensial utk asma
Mengajari dan memantau teknik inhalasi obat kepada
pasien sangatpenting
Treatment harus disusun untuk setiap pasien sesuai
dengan keparahan penyakitnya dan dimodifikasi secara
fleksibel tahap demi tahap
Penggunaan kortikosteroid oral jangka pendek kadangkadang diperlukan
Aspirin dan NSAID harus digunakan dengan hati-hati
karena 10-20% pasien asma alergi terhadap obat ini
Beta bloker sering memicu kekambuhan gejala asma
Terapi desensitisasi bermanfaat bagi sebagian pasien

Terapi pada penderita khusus


Wanita hamil

Pencegahan asma pada wanita hamil sama dengan pada


pasien lainnya misalnya dgn beklomethason atau
budesonide inhalasi aman digunakan dalam kehamilan
Sodium kromoglikat juga digunakan sebagai profilaksis
asma dgn inhalasi, cukup aman pada kehamilan
Treatment: salbutamol, terbutalin jika digunakan scr
inhalasi,tidak mempengaruhi uterus
Kortikosteroid oral jangka pendek, spt prednisolon 20-50
mg sehari utk 4-7 hari cukup aman
Jika perlu, sebelum proses melahirkan: injeksi
hidrokortison i.m. atau i.v 100 mg setiap 8 jam selama 24
jam cukup menjamin tersedianya kortikosteroid eksogen
teofilin sebaiknya tidak digunakan pada masa akhir
kehamilan efek stimulant : irritability, jitteriness, dan
takikardi pada neonatus

Anak-anak

Penggunaan inhalasi
menggunakan nebuliser atau
MDI denganspacer merupakan
cara penggunaan obat yang
paling tepat
Inhalasi kortikosteroid cukup
aman untuk anak-anak

Geriatri

tidak ada hal yang khusus,


sama dengan pada dewasa
Lebih diperhatikan pada
kemungkinan terjadi efek
samping,terutama pada
penggunaan aminofilin/teofilin

Pasien asma yang akan menjalani


pembedahan
Perlu dievaluasi sebelum pembedahan meliputi
gejala, obat asma yang digunakan (khususnya
kortikosteroid sistemik lebih dari 2 minggu dalam 6
bulan terakhir), dan fungsi paru
Jika mungkin, perlu dilakukan perbaikan fungsi paru
sebelum pembedahan sehingga fungsi paru
mencapai level terbaik.
Jika perlu diberikan kortikosteroid oral jangka
pendek untuk mengoptimasi fungsi parunya.
Utk pasien yang menggunakan KS sistemik 6 bulan
terakhir sebelum operasi, atau pasien-pasien
tertentu yang menerima steroid inhalasi dosis tinggi
jangka panjang, perlu diberikan 100 mg
hydrocortisone setiap 8 jam secara i.v. selama
periode operasi dan turunkan dosis secara cepat
dalam 24 jam setelah pembedahan.

Pemantauan terapi

pasien harus dipantau dalam 1-2 minggu


sampai 1-6 bulan.Kalau terkontrol baik,
stepdown, sebaliknya jika tidakterkontrol
step up
Sebelum memutuskan untukstep-up, harus
dipastikan dahulu apakah teknik
penggunaan obat (inhaler) sudah benar
dan apakah ada paparan alergen.
Pemantauan dilakukan dengan
menggunakan parameter FEV1/FVC atau
PEF dari hasil spirometer atau peak flow
meter

Peran farmasis
Mengedukasi pasien mengenai fakta dasar tentang asma
:Bedanya saluran nafas yang normal dengan pasien asma
Apa yang terjadi ketika serangan asma

Mengedukasi pasien tentang pengobatan asma Bagaimana obat


bekerja Pengobatan jangka panjang dan pengobatan serangan
akut Tekankan pada kepatuhan penggunaan obat terutama yang
mendapat terapi jangkapanjang

Mengedukasi tentang teknik penggunaan inhaler yang


benar:Demonstrasikan cara memakai inhaler, dan bentuk device
yang lain

Memantau penggunaan obat pada saatrefill dapat membantu


mengidentifikasi pasien yang kontrol asmanya kurang baik
komunikasikan dengan dokternya

Mengedukasi pasien untuk memantau kondisinya :


bagaimana memantau gejala dan mengenal kapan kondisi
memburuk,
kapan dan bagaimana melakukan tindakan darurat (rescue
actions)
Mengedukasi pasien untuk mengidentifikasi dan menghindari faktor
pemicu

Asma itu serius. Sekitar 10 juta dari 200 juta penduduk


Indonesia menderita asma, 56 persen diantaranya karena faktor
genetika atau keturunan, merupakan salah satu penyakit utama
yang menyebabkan pasien memerlukan perawatan, baik di
rumah sakit maupun di rumah.Separo dari semua kasus asma
berkembang sejak masa kanakkanak, sedangkan sepertiganya
pada masa dewasa sebelum umur 40 tahun.Dapat dimulai pada
segala usia, mempengaruhi pria dan wanita tanpa kecuali, dan
bisa terjadi pada setiap orang pada segala etnis.Dari tahun ke
tahun prevalensi penderita asma semakin meningkat.
Di Indonesia, penelitian pada anak sekolah usia 13-14 tahun
dengan menggunakan kuesioner ISAAC (International Study on
Asthma and Allergy in Children) tahun 1995 menunjukkan,
prevalensi asma masih 2,1%, dan meningkat tahun 2003
menjadi dua kali lipat lebih yakni 5,2%.
Kenaikan prevalensi di Inggris dan di Australia mencapai 2030%. National Heart, Lung and Blood Institute melaporkan
bahwa asma diderita oleh 20 juta penduduk amerika
Di Amerika, 14 sampai 15 juta orang mengidap asma, dan
kurang lebih 4,5 juta di antaranya adalah anak-anak.

Ada dua faktor utama yang


menyebabkan saluran udara
menjadi sempit:
1. Selaput dalam saluran udara
menjadi
merah dan bengkak (radang) dan
banyak mukus (lendir) mungkin
dihasilkan.
2. Otot di keliling saluran udara
menyempit (bronkokonstriksi).

Faktor Pencetus Serangan Asma


A. Faktor penjamu, faktor pada pasien
Aspek genetik ( keluarga)
Kemungkinan alergi
Saluran napas yang memang mudah terangsang
Jenis kelamin
Ras/etnik

B. Faktor lingkungan
Bahan-bahan di dalam ruangan :
Tungau debu rumah
Binatang, kecoa
Bahan-bahan di luar ruangan
Tepung sari bunga
Jamur
Makanan-makanan tertentu, Bahan pengawet, penyedap,
pewarna makanan
Obat-obatan tertentu
Iritan (parfum, bau-bauan merangsang, household spray )
Ekspresi emosi yang berlebihan
Asap rokok dari perokok aktif dan pasif
Polusi udara dari luar dan dalam ruangan
Infeksi saluran napas
Exercise induced asthma, mereka yang kambuh asmanya ketika
melakukan aktivitas fisik tertentu.
Perubahan cuaca

Ada dua faktor pencetus


asma:

Pemicu/ trigger yang


meyebabkan menyempitnya
saluran pernafasan
(bronkokonstriksi)
Penyebab/ inducer yang
menyebabkan peradangan/
inflammation pada saluran
pernafasan

Pemicu asma ( trigger)

Tidak menyebabkan peradangan


Pemicu yang menyebabkan
bronkokonstriksi antara lain :
Perubahan cuaca dan suhu udara
Polusi udara
Asap rokok
Infeksi saluran pernafasan
Gangguan emosi
Olahraga yang berlebihan

Penyebab asma / inducer

Dianggap sebagai penyebab yang sesungguhnya


Penyebab umumnya adalah allergen
Bentuk allergen:
Ingestan (masuk melalui mulut)
Inhalan (masuk melalui hidung atau mulut)
Kontak dengan kulit
Anak-anak dari ibu yang merokok sewaktu hamil
dan anak-anak yang terekspos kepada asap rokok
sewaktu masih kecil mempunyai risiko yang lebih
tinggi mengidap asma.

Penyebab Asma

Gejala asma
Sesak napas bahkan sampai seperti tercekik (tetapi di luar
serangan pasien sehat-sehat saja). Penderita asma akan
mengeluhkan sesak nafas karena udara pada waktu bernafas
tidak dapat mengalir dengan lancar pada saluran nafas yang
sempit dan hal ini juga yang menyebabkan timbulnya bunyi ngikngik pada saat bernafas, dan batuk, khususnya pada malam
atau dini hari

Nafas berbunyi ngik-ngik ( wheezing dsypnea ) seringnya gejala


ini timbul pada pagi hari menjelang waktu subuh, hal ini karena
pengaruh keseimbangan hormon kortisol yang kadarnya rendah
ketika pagi dan berbagai faktor lainnya.

Batuk batuk. Pada penderita asma, penyempitan saluran


pernafasan yang terjadi dapat berupa pengerutan dan
tertutupnya saluran oleh dahak yang dirpoduksi secara
berlebihan dan menimbulkan batuk sebagai respon untuk
mengeluarkan dahak tersebut.

Nafas pendek tersengal sengal

Sesak dada

Susah berbicara dan berkonsentrasi

Pundak membungkuk

Bayangan abu-abu atau membiru pada kulit, bermula dari mulut


Gejala-gejala asma dapat berbeda dari penderita ke penderita, dan
dari waktu ke waktu. Adapenderita yang mengalami semua gejala ini
manakala penderita lain hanya mempunyai desah atau batuk.

Tanda-tanda serangan asma


parah:

Megap-megap
Dada terasa ketat sekali
Tidak dapat mengucapkan lebih dari satu dua kata
setiap kali napas
Terasa susah atau resah
Kurang atau tiada perbaikan setelah menggunakan
obat biru penghilang gejala (Airomir,Asmol,
Bricanyl, Epaq atau Ventolin)
Menyedot tenggorokan dan otot rusuk
Warna biru di bagian bibir (sulit untuk dilihat jika
warna kulit juga berubah)
Pucat dan berkeringat.
Di samping gejala di atas, anak kecil akan tampaknya
resah, kurang tenang dan mungkin menghadapi
masalah makan atau minum karena sesak napas.
Mereka juga mungkin batuk atau muntah parah.
Tanda - tanda serangan asma berbeda-beda, jadi
seseorang yang menderita asma mungkin tidak
mempunyai semua tanda di atas sewaktu serangan
yang parah.

Mekanisme Asma

Apakah asma dapat


disembuhkan?
Asma tidak dapat disembuhkan, tetapi dapat dirawat.
Kebanyakan penderita asma melakukan kegiatan
sehari-hari tanpa gejala asma. Perawatan asma
yang baik memperbolehkan Anda hidup secara giat
dan sehat.
Perawatan asma yang baik melibatkan:
1. Menggunakan obat asma sebagaimana diminta
2. Memantau asma
3. Tetap giat dan sehat
4. Menjauhi diri dari penyebab sedapat mungkin
5. Mempunyai rencana tindakan asma yang
tertulis
6. Bertemu dengan dokter secara tetap

Asthma Medicines
Obat asma dikategorikan
menjadi 2:
1.Bronkodilator(obat
pelegagejalaasma) contoh:
albuterol, teofillin, prednison
2.Obat anti-peradangan contoh :
kortikosteroid hirup, kromolin

Rencana P3K Asma

1. Penderita harus duduk tegak dan tenteramkanlah


hatinya. Jangan membiarkannya sendiri.
2. Tanpa membuang waktu, berikan 4 semprotan obat
penghilang gejala (Airomir, Asmol, Bricanyl Epaq atau
Ventolin). Obat ini sebaiknya diberikan satu
semprotan sekali melalui alat peruang (spacer)*.
Mintalah penderita menghirup 4 napas dari alat
peruang setelah setiap semprotan obat.
3. Tunggu 4 menit.
4. Jika kurang perbaikan atau tiada perbaikan, ulangi
langkah 2 dan 3.
Jika masih kurang atau tiada perbaikan, panggillah
ambulans dengan segera (Telepon 000). Teruskan
mengulangi langkah 2 dan 3 sewaktu menunggu
ambulans.
* Gunakan inhalator saja jika Anda tidak mempunyai alat
peruang
Namun jika Anda (atau orang yang sedang Anda
rawat) mempunyai tanda-tanda serangan asma yang
parah, panggillah ambulans (Telepon 000) dengan
segera dan ikutlah Rencana P3K Asma sewaktu
menunggu kedatangan ambulans.

Pengobatan Komplementer

Terapi herba
Terapi nutrisi
Olahraga
renang
Aromatherapy
Akupuntur
Akupresur

Terapi Herba
Penggunaan herba untuk
menyembuhkan penyakit.
Astragalus membranacious
Glycyrrhiza glabra
Tanacetum parthenium

Terapi Nutrisi

Pemilihan nutrisi atau zat makanan


untuk membantu penyembuhan.
Vitamin C menaikkan imunitas,
sebagai antioksidan dan antiradang
Vitamin E sebagai antiokidan dan
memperlambat degenarasi
Selenium meningkatkan fagositik
sel darah putih, menghambat
produksi prostaglandin

Berenang

Udara kolam renang yang lembab


dan basah baik untuk penderita
asma.

Aroma terapi

Minyak atsiri untuk melegakan


pernapasan, merelaksasi , dan melebarkan
saluran pernapasan.
Untuk penderita kronik:
Masing-masing 5 tetes Ravensara
aromatica, Thyme, madu Mertyle,
Chamomile Roma, dengan 10 mL
ekstrak Echinacea dan 15 mL air,
digosokkan pada leher disekitar
tenggorokan atau didada.

Akupuntur

Merupakan terapi dengan menusukkan jarum ke


titik-titik tubuh tertentu.
Mengatur energi (chi) yang berhubungan dengan
organ internal dalam
Menyeimbangkan yin dan yang dalam tubuh

Akupresur

Menggunakan pemijatan benda tumpul dan keras


atau dengan jari sebagai pengganti jarum. Prinsip
sama dengan akupunktur.

Perlu diberikan edukasi, antara lain mengenai


pathogenesis asma, peranan terapi asma, jenis-jenis
terapi yang tersedia, serta faktor pencetus yang perlu
dihindari.
Pastikan pasien menggunakan alat untuk terapi inhalasi
yang sesuai.
Secara umum, terdapat dua jenis obat dalam
penatalaksanaan asma, yaitu obat pengendali (controller)
dan pereda (reliever).
Obat pengendali merupakan profilaksis serangan yang
diberikan tiap hari, ada atau tidak ada serangan/ gejala,
sedangkan obat pereda adalah yang diberikan saat
serangan.

Latihan Pernafasan

Saat terjadi serangan asma, nafas akan jadi


pendek-pendek dan dangkal, sehingga terjadi
peningkatan jumlah pernafasan per menit, yang
berdampak cepat lelah karena merupakan
pernafasan yang tidak efisien. Kedua latihan
pernafasan berikut mengupayakan pernafasan
yang efisien .
Latihan pernafasan merupakan salah satu latihan
yang dapat membantu mengontrol asma. Latih/
pelajari saat tidak ada serangan, setelah satu bulan
di praktekkan, cara bernafas diafragma simultan
dengan pursed- lip, akan menjadi "sikap" hidup ,
terjadi dengan sendirinya, yang akan mempercepat
pulih dari serangan .
Pergunakan pernafasan diafragma saat menghisap
obat asma, sehingga obat mencapai target sasaran
pada jalan nafas.

Pursed-lip breathing
(seperti mengeluarkan napas perlahan melalui sedotan)
Pursed-lip breathingdapat membantu mengontrol jumlah
pernafasan (rate respirasi) dan napas pendek. Membantu
memasukkan udara kedalam paru dengan demikian menyertakan
energi untuk bernapas. Manuver ini akan membantu mengontrol dan
juga akan membantu lebih mudah beraktifitas

1. Tarik napas perlahan melalui hidung hingga paru penuh terisi udara.
2. 2. Posisikan bibir anda seperti akan bersiul. Kemudian keluarkan napas perlahan.

PERNAFASAN DIAFRAGMA
Latihan pernafasan diafragma memperbesar pengembangan
rongga paru sehingga udara lebih banyak masuk. 1.Duduk yang
nyaman dengan bahu relaks

2. Letakkan satu tangandi atas perut. Kemudian tarik nafas


perlahan melalui hidung. (Gerakkan perut mengembung saat
menarik nafas)

3. Kemudian kerutkan otot perut dan keluarkan napas melalui


mulut dengan tehnik pursed-lip. (Rasakan gerakan perut
mengempis )
Note:

- Lakukan manuver tersebut di atas tiga kali kemudian


beristirahat sejenak.

- Tahan nafas hitung 1001 - 1005. Setelah inspirasi, baru


ekspirasi.

- Upayakan waktu mengeluarkan nafas setidaknya dua kali


waktu menarik nafas

- Latihan ini dapat dilakukan sesering mungkin dalam se hari

Jamu godhog untuk penyakit asma yang


mengandung herbal legundi dan beberapa jenis
herbal lainnya yang membantu melegakan
saluran pernafasan, dan megeluarkan dahak.
Khasiat :
Membantu mengobati penyakit asma dengan
gejala sesak nafas, batuk berkala dan kering,
pernafasan menjadi dangkal dan tidak teratur.

Pemesanan :
leebra.girl@gmail.com
0856-4333-6682 (call dilayani setelah pukul 14.30
WIB setiap hari.
Negara Asal:Indonesia
Harga:Rp. 20.000

Pengobatan asma secara cepat/jangka


pendek yaitu dengan menggunakan obat
pelega saluran pernafasan seperti inhaler
dan nebulizer yang berfungsi
menghentikan serangan asma.
Pengobatan jangka panjang yang berfungsi
untuk mencegah terjadinya serangan asma
adalah dengan menggunakan obat-obatan
seperti steroid berfungsi untuk tetap
membuat saluran pernafasan terbuka dan
mengurangi pembengkakan.

OBAT ASMA

Agonis reseptor betaadrenergik merupakan


obat terbaik untuk
mengurangi serangan
asma yang terjadi secara
tiba-tiba dan untuk
mencegah serangan
yang mungkin dipicu oleh
olahraga. Bronkodilator
ini merangsang
pelebaran saluran udara
oleh reseptor betaadrenergik

Antagonis leukotriene : Obat baru untuk Asma

Antagonis leukotriene, montelukast dan, zafirlukast


baru-baru ini dipasarkan untuk pengobatan asma.
Montelukast digunakan dalam exercise-induced
asthma dan sebagai terapi tambahan dalam asma
ringan dan asma sedang yang tidak dapat
terkendali dengan steroid inhalasi dan 2-agonis.
Zafirlukast digunakan untuk perawatan asma.
Terdapat beberapa publikasi randomised controlled
trials dari obat-obat tersebut dibandingkan dengan
plasebo pada pasien asma ringan sampai sedang.
Namun, tidak ada penelitian yang dipublikasi secara
lengkap yang membandingkan kedua obat tersebut
dengan obat asma yang telah beredar.
Kedua senyawa tersebut nampaknya memberikan
beberapa perbaikan dalam fungsi paru dan gejala
lain dibandingkan dengan plasebo pada penderita
asma kronis dewasa.

Karena kedua obat tersebut masih relatif baru dan


kajian klinisnya hanya mengamati
penggunaannya sampai 13 minggu saja, maka
keamanan penggunaan jangka panjangnya
masihbelum diketahui.
Kurangnya data pembanding dengan obat yang
telah ada, menimbulkan kesulitan untuk menentukan
posisi antagoniE leukotriene dalam terapi asma.
Sebagai tambahan, kedua obal tersebut sebaiknya
tidak digunakan untuk mengurangi dosi5
kortikosteroid oral ataupun inhalasi.
Masih sulit untuk memprediksikan pasien asma
mana yanE paling diuntungkan dengan adanya
antagonis leukotriene ini Jika obat tersebut
diresepkan, penggunaan jangka pendek selama
sebulan bisa dianjurkan. Sebagai sediaan oral,
golongar obat ini mungkin be.rperan bagi pasien

Pengobatan Asma
1)
2)

3)

4)

Mencegah ikatan alergen-IgE


Mencegah penglepasan
mediator
Melebarkan saluran napas
dengan bronkodilator
Mengurangi respon dengan
jalan meredam inflamasi
saluran napas

Pengobatan asma menurut GINA


(Global Initiative for Asthma)

1.Penyuluhan kepada pasien


2.Penilaian derajat beratnya
asma
3.Pencegahan dan
pengendalian faktor pencetus
serangan
4.Perencanaan obat-obat jangka
panjang
5.Merencanakan pengobatan asma akut
(serangfan asma)
6.Berobat secara teratur

Mencegah ikatan alergen-IgE

Menghindari alergen (tampaknya


sederhana, tetapi sering sukar
dilakukan).
Hiposensitisasi, dengan
menyuntikkan dosis kecil alergen
yang dosisnya makin ditingkatkan
diharapkan tubuh akan membentuk
IgG(blocking antibody)yang akan
mencegah ikatan alergen dengan
IgE pada sel mast. Efek
hiposensitisasi pada orang dewasa
ini masih diragukan.

Mencegah penglepasan
mediator

Premedikasi dengan natrium kromolin dapat


mencegah spasme bronkus yang dicetuskan
alergen. Natrium kromolin mekanisme kerjanya
diduga mencegah penglepasan mediator dari
mastosit. Obat tersebut tidak dapat mengatasi
spasme bronkus yang telah terjadi.Sehingga, hanya
dipakai sebagai obat profilaktik pada terapi
pemeliharaan.
Natrium kromolin paling efektif untuk asma anak
yang penyebabnya alergi(meskipun juga efektif
pada sebagian pasien asma intrinsik dan asma
karena kegiatan jasmani. Obat golongan agonis
beta 2 maupun teofilin selain bersifat sebagai
bronkodilator juga dapat mencegah penglepasan
mediator.

Melebarkan saluran napas


dengan bronkodilator

Simpatomimetik:1)agonis beta 2
(salbutamol,terbutalin,fenotero,prokaterol)
merupakan obat-obat terpilih untuk untuk mengatasi
asma akut(inhalasi MDI [metere dosed inhaler] /
nebulizer). 2).epinefrin diberikan subkutan sebagai
pengganti agonis beta 2 pada serangan asma yang
berat. Dianjurkan hanya dipakai pada asma anak
atau dewasa muda.
Aminofilin serangan asma akut. Diberikan dosis
awal, diikuti dengan dosis pemeliharaan.
Kortikosteroid serangan asma akut atau terapi
pemeliharaan.tidak termasuk obat golongan
bronkodilator tetapi secara tidak langsung, dapat
melebarkan saluran napas.
Antikolinergik(ipatropium bromida) terutama dipakai
sebagai suplemen bronkodilator agonis beta 2.

Mengurangi respon dengan jalan


meredam inflamasi saluran napas

Banyak peneliti telah membuktikan bahwa


asma baik yang ringan maupun yang berat
menunjukkan inflamasi saluran napas.
Secara hispatologis ditemukan adanya
infiltrasi sel-sel radang serta mediator
inflamasi di tempat tersebut. Implikasi
terapi proses di atas adalah meredam
inflamasi yang ada baik dengan natrium
kromolin, atau secara lebih poten dengan
kortikosteroid baik secara oral, parenteral,
atau inhalasi seperti pada asma akut atau
kronik.

Merencanakan pengobatan
asma akut

Serangan asma ditandai dengan gejala


sesak napas, batuk, mengi, atau kombinasi
dari gejala-gejala tersebut. Derajat
serangan asma bervariasi dari yang ringan
sampai berat yang dapat mengancam jiwa.
Serangan bisa mendadak atau bisa juga
perlahan-lahan dalam jangka waktu
berhari-hari. Satu hal yang perlu diingat
bahwa serangan asma akut menunjukkan
rencana pengobatan jangka panjang telah
gagal atau pasien sedang terpajan faktor
pencetus.

Tujuan pengobatan serangan asma :


a.menghilangkan obstruksi saluran
napas dengan segera; b.mengatasi
hipoksemia;c.mengembalikan fungsi
paru ke arah normal secepat
mungkin;d.mencegah serangan
terjadinya serangan
berikutnya;e.memberikan
penyuluhan kepada pasien dan
keluarganya mengenai cara-cara
mengatasi dan mencegah serangan
asma.

Pengobatan asma akut

Prinsip pengobatan asma akut : memelihara saturasi oksigen


yang cukup (Sa O2 lebih besar atau sama dengan 92%),
sehingga bila pasien telah mempunyai Sa O2 lebih besar atau
sama dengan 92% sebenarnya tidak lagi membutuhkan inhalasi
oksigen.
Bronkodilator khususnya agonis 2 hirup (kerja pendek)
merupakan obat anti asma pada serangan asma, baik dengan
MDI atau nebulizer. Pada serangan asma ringan atau sedang,
pemberian aerosol 2-4 kali setiap 20 menit cukup memadai untuk
mengatasi serangan. Obat-obat anti asma yang lain seperti
antikolinergik hirup, teofilin, dan agonis beta 2 oral merupakan
obat-obat alternatif karena mula kerja yang lama serta efek
sampingnya yang lebih besar. Pada serangan asma yang lebih
berat, dosis agonis beta 2 hirup dapat ditingkatkan.
Kortikosteroid sistemik diberikan bila respon terhadap agonis
beta 2 hirup tidak memuaskan. Dosis prednisolon 0,5-1 mg/kgBB
atau ekuivalennya. Perbaikan biasanya terjadi secara bertahap,
oleh karena itu pengobatan diteruskan beberapa hari. Tetapi bila
tidak ada perbaikan atau minimal, segera pasien dirujuk ke
fasilitas pengobatan yang lebih baik.

Berobat secar teratur

Untuk memperoleh tujuan pengobata


yang diinginkan, pasien asma pada
umumnya memerlukan pengawasan
yang teratur dari tenaga kesehatan.
Kunjungan yang teratur ini
diperlukan untuk menilai hasil
pengobatan, cara pemakaian obat,
cara menghindari faktor pencetus
serta penggunaan alat peak flow
meter. Makin baik hasil pengobatan,
kunjungan ini akan semakin jarang.

Penyuluhan kepada pasien


Karena

pengobatan asma
memerlukan pengobatan jangka
panjang, diperlukan kerjasama
antara pasien, keluarganya serta
tenaga kesehatan. Hal ini dapat
tercapai bila pasien dan
keluarganya memahami
penyakitnya,tujuan
pengobatan,obat-obat yang
dipakai dan efek samping.

Penilaian derajat beratnya


asma

Penilaian derajat beratnya asma baik


melalui pengukuran gejala, cara
bicara, aktivitas, tanda-tanda fisis,
nilai APE, pemeriksaan uji faal paru
dan analisis gas darah sangat
diperlukan untuk menilai hasil
pengobatan. Seperti telah
dikemukakan sebelumnya, banyak
pasien asma yang tanpa gejala,
ternyata pada pemeriksaan uji faal
parunya menunjukkan adanya
obstruksi saluran napas.

Pencegahan dan
pengendalian faktor pencetus

serangan
Diharapkan dengan mencegah
dan mengendalikan faktor
pencetus serangan asma makin
berkurang atau derajat asma
makin ringan.

Perencanaan obat-obat
jangka panjang

Untuk merencanakan obat-obat anti


asma agar dapat mengendalikan
gejala asma, ada 3 hal yang harus
dipertimbangkan : a). Obat-obat anti
asma; b).pengobatan farmakologis
berdasarkan sistem anak tangga;
c).pengobatan asma berdasarkan
sistem wilayah bagi pasien.

Pengobatan asma jangka panjang


menurut sistem anak tangga
Tahap

Obat pencegah harian

1. Asma
intermite
-n
2.Asma
persiste
n ringan
3.Asma
persisten
sedang

Tidak diperlukan

Kortikosteroid hirup(500mikrogram BDP atau ekuivalen)

Kortikosteroid hirup (200-1000mikrogram) BDP atau


ekuivalen) +LABA(Long Acting Beta Agonist)

Kortikosteroid inhalasi(>1000mikrogram BDP atau


4.Asma
persiste- ekuivalen) + LABA satu atau lebih obat berikut bila
diperlukan
n berat
Teofilin lepas lambat,Anti leukotrien,LABA oral,
Kortikosteroid oral,Anti IgE

Pilihan lain

Teofilin lepas lambat


Kromolin
Anti leukotrien
Kortikosteroid hirup (5001000mikrogram) BDP atau
ekuivalen) +oral LABA atau
Kortikosteroid hirup dosis
lebih tinggi (>1000mikrogram
BDP atau ekuivalen)
Kortikosteroid hirup dosis
lebih tinggi (>1000mikrogram
BDP atau ekuivalen) + anti
leukotrin

Bronkodilator yang yang bekerja


pada semua reseptor betaadrenergik (misalnya adrenalin),
menyebabkan efek samping
berupa denyut jantung yang
cepat, gelisah, sakit kepala dan
tremor (gemetar) otot.

Bronkodilator yang hanya bekerja


pada reseptor beta2-adrenergik
(yang terutama ditemukan di dalam
sel-sel di paru-paru), hanya memiliki
sedikit efek samping terhadap organ
lainnya. Bronkodilator ini (misalnya
albuterol), menyebabkan lebih
sedikit efek samping dibandingkan
dengan bronkodilator yang bekerja
pada semua reseptor betaadrenergik.

Sebagian besar bronkodilator


bekerja dalam beberapa menit,
tetapi efeknya hanya
berlangsung selama 4-6 jam.

Bronkodilator yang lebih baru


memiliki efek yang lebih
panjang, tetapi karena mula
kerjanya lebih lambat, maka
obat ini lebih banyak digunakan
untuk mencegah serangan.

Bronkodilator tersedia dalam bentuk tablet,


suntikan atau inhaler (obat yang dihirup)
dan sangat efektif.
Penghirupan bronkodilator akan
mengendapkan obat langsung di dalam
saluran udara, sehingga mula kerjanya
cepat, tetapi tidak dapat menjangkau
saluran udara yang mengalami
penyumbatan berat.
Bronkodilator per-oral (ditelan) dan
suntikan dapat menjangkau daerah
tersebut, tetapi memiliki efek samping dan
mula kerjanya cenderung lebih lambat.

Jenis bronkodilator lainnya adalah


theophylline. Theophylline biasanya
diberikan per-oral (ditelan); tersedia
dalam berbagai bentuk, mulai dari
tablet dan sirup short-acting sampai
kapsul dan tablet long-acting. Pada
serangan asma yang berat, bisa
diberikan secara intravena (melalui
pembuluh darah).

Jumlah theophylline di dalam darah bisa diukur di


laboratorium dan harus dipantau secara ketat,
karena jumlah yang terlalu sedikit tidak akan
memberikan efek, sedangkan jumlah yang terlalu
banyak bisa menyebabkan irama jantung abnormal
atau kejang.
Pada saat pertama kali mengkonsumsi
theophylline, penderita bisa merasakan sedikit mual
atau gelisah.
Kedua efek samping tersebut, biasanya hilang saat
tubuh dapat menyesuaikan diri dengan obat.
Pada dosis yang lebih besar, penderita bisa
merasakan denyut jantung yang cepat atau
palpitasi (jantung berdebar). Juga bisa terjadi
insomnia (sulit tidur), agitasi (kecemasan,
ketakuatan), muntah, dan kejang.

Corticosteroid menghalangi respon


peradangan dan sangat efektif
dalam mengurangi gejala asma. Jika
digunakan dalam jangka panjang,
secara bertahap corticosteroid akan
menyebabkan berkurangnya
kecenderungan terjadinya serangan
asma dengan mengurangi kepekaan
saluran udara terhadap sejumlah
rangsangan.

1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)

Tetapi penggunaan tablet atau suntikan


corticosteroid jangka panjang bisa
menyebabkan:
gangguan proses penyembuhan luka
terhambatnya pertumbuhan anak-anak
hilangnya kalsium dari tulang
perdarahan lambung
katarak prematur
peningkatan kadar gula darah
penambahan berat badan
kelaparan
kelainan mental.

Tablet atau suntikan corticosteroid bisa


digunakan selama 1-2 minggu untuk
mengurangi serangan asma yang berat.
Untuk penggunaan jangka panjang
biasanya diberikan inhaler corticosteroid
karena dengan inhaler, obat yang sampai
di paru-paru 50 kali lebih banyak
dibandingkan obat yang sampai ke bagian
tubuh lainnya. Corticosteroid per-oral
(ditelan) diberikan untuk jangka panjang
hanya jika pengobatan lainnya tidak dapat
mengendalikan gejala asma.

Cromolin dan nedocromil

Cromolyn sedikit diabsorpsi dari


saluran cerna dan harus
digunakan per inhalasi sebagai
bubuk microfine atau larutan
aerosol.
Neodocromyl juga mempunyai
bioavailabilitas yang rendah dan
hanya tersedia dalam bentuk
aerosol berkalibrasi.

Mekanisme kerja

Cromolyn dan neodocromyl berbeda secara


struktural, tetapi diduga mempunyai mekanisme
kerja yang sama(delayed chloride channel dalam
membran sel). Efek tersebut pada saraf-saraf jalan
napas diduga bertanggung jawab terhadap
terjadinya hambatan batuk oleh neodocromil:pada
sel-sel mast, untuk menghambat respons inflamasi
pada inhalasi alergen. Efek hambatan pada sel-sel
mast bersifat spesifik pada tipe sel. Sejak diketahui,
cromolyn memiliki sedikit efek penghambat rilis
mediator dari basofil manusia. Karena cromolyn
dapat menghambat degranulasi sel-sel mast pada
manusia dan paru primata, tetapi tidak pada kulit
maka diduga ia spesifik untuk organ-organ tertentu.
Sebaliknya, hal tersebut diduga menggambarkan
perbedaan yag diketahui pada sel-sel mast yang
terdapat pada situs yang berbeda, seperti
kandungan protease netralnya.

Sampai saat ini pandangan bahwa cromolyn


menghambat degranulasi sel-sel mast diterima
dengan baik. Hambatan respons oleh cromolyn
melibatkan sel-sel mast dalam respons. Pandangan
yang sederhana ini sebagaian telah tidak sesuai
dengan penemuan bahwa cromolyn dan
neodocromil menghambat fungsi sel-sel selain dari
pada sel-sel mast dan sebagaian dengan adanya
penemuan bahwa cromolyn dan neodocromil
menghambat fungsi sel-sel selain dari pada sel-sel
mast dan sebagaian dengan adanya penemuan
bahwa nedocromil menghambat penampakan
respon awal yang disebabkan antigen, yaitu setelah
terjadinya degranulasi sel-sel mast.

Penggunaan klinis Cromolyn


dan Nedocromil

Dalam penelitian klinis jangka pendek,


prapengobatan dengan cromolyn atau
nedocromil menyatakan terjadinya
bronkokontriksi yang disebabkan inhalasi
antigen, olah raga, aspirin, dan beragam
sebab asma yang terjadi sehubungan
dengan pekerjaan. Efek protektif akut
dapat terjadi dengan pemberian cromolyn
sebagai obat tunggal segera sebelum olah
raga atau sebelum paparan yang tidak
dapat dihindari pada suatu alergen.

Apabila digunakan secara


teratur(dua atau empat hisapan,,
dua sampai empat
kali setiap hari) oleh pasien
asma yang sudah menahun,
mkedua obat tersebut dapat
mengurangi beratnya gejala
serta kebutuhan
penggunaan bronkodilator.
Obat-obat tersebut tidak
sekuat atau seefektif
sebagaimana corticosteroid per
inhalasi. Pada umumnya, pasien
muda dengan asma ekstrinsik
merespon dengan baik;
beberapa pasien yang lebih tua

A. efek pada sistem saraf pusat:


pada dosis rendah dan sedang,
methylxanthine-khususnya caffeinemenyebabkan sedikit cortical arousal
dengan peningkatan kewaspadaan
dan pengurangan rasa lelah.
Caffeine yang terdapat di dalam
minuman-misalnya 100 mg di dalam
secangkir kopi-cukup untuk
menyebabkan kegelisahan

Cromolin dan nedocromil

Cromolin dan nedocromil diduga menghalangi


pelepasan bahan peradangan dari sel mast dan
menyebabkan berkurangnya kemungkinan
pengkerutan saluran udara.
Obat ini digunakan untuk mencegah terjadinya
serangan, bukan untuk mengobati serangan.
Obat ini terutama efektif untuk anak-anak dan untuk
asma karena olah raga.
Obat ini sangat aman, tetapi relatif mahal dan harus
diminum secara teratur meskipun penderita bebas
gejala.

Obat antikolinergik (contohnya


atropin dan ipratropium bromida)
bekerja dengan menghalangi
kontraksi otot polos dan
pembentukan lendir yang berlebihan
di dalam bronkus oleh asetilkolin.
Lebih jauh lagi, obat ini akan
menyebabkan pelebaran saluran
udara pada penderita yang
sebelumnya telah mengkonsumsi
agonis reseptor beta2-adrenergik.

Pengubah leukotrien (contohnya


montelucas, zafirlucas dan
zileuton) merupakan obat
terbaru untuk membantu
mengendalikan asma. Obat ini
mencegah aksi atau
pembentukan leukotrien (bahan
kimia yang dibuat oleh tubuh
yang menyebabkan terjadinya
gejala-gejala asma).

Mengenal
Asma
Secara
Dalam

Tanda-tanda klinis asma

Sering kambuh dan kadang-kadang


disertai serangan batuk, napas pendek,
rasa sesak di dada, dan susah bernapas.
Sebagaian besar pasien asma dalam
derajat yang ringan ditandai gejala yang
hanya terjadi pada saat tertentu, misalnya
karena terpapar pada alergen atau polutan,
pada saat berolahraga, atau setelah infeksi
saluran napas atas yang disebabkan virus.
Bentuk asma yang berat ditandai dengan
serangan wheezing dsypnea yang sering.

Obat yang paling sering


digunakan pada pengobatan
asmaagonis adrenoreseptor
(untuk meringankan atau
bronkodilator) dan corticosteroid
per inhalasi (sebagai pengendali
atau antiinflamasi)

Manajemen Asma Akut

Pengobatan serangan asma akut


pada pasien yang dilaporkan ke
rumah sakit membutuhkan penilaian
yang lebih berkesinambunga dan
pengukuran objektif berulang
tentang fungsi paru.
Bagi pasien yang mengalami
serangan ringan, inhalasi agonis
reseptor- sama efektif dengan
injeksi epinephrine subkutan.
Kedua jenis pengobatan tersebut
lebih efektif daripada penggunaan
amynophylline intravena.

Serangan yang lebih parah


membutuhkan perawatan dengan
oksigen, penggunaan albuterol
aerosol yang sering atau terus
menerus, dan perawatan sistemik
dengan prednisone atau
mrthylprednisolone (0,5mg/kg tiap 6
jam).
Pengobatan agresif adalah efektif
namun pasien harus diawasi secara
ketat untuk mengamati tanda-tanda
terjadinya keadaan yang memburuk.
Intubasi dan ventilasi mekanik pasien
asma tidak dapat dianggap
ringan,tetapi tindakan tersebut dapat
menyelamatkan nyawa jika kegagalan
pernapasan dapat diatasi.

Pengobatan asma pada


umumnya dibagi dalam dua
kategori :
Short-term relievers
pereda jangka pendek
Long-term controllers
pengontrol jangka panjang

Short-term relievers
1)

2)

3)

Dicapai secara efektif dengan


penggunaan bronkodilator, yaitu
obat-obat yang dapat memperlebar
diameter lumen dengan
merelaksasi otot polos jalan napas.
Stimulan-stimulan adrenorseptorbeta yang paling banyak
digunakan.
Theophylline,obat turunan
methylxanthine, dan obat-obat
antimuskarinik (menghilangkan
konstriksi jalan napas).

Long-term controllers

Obat anti inflamasi seperti


corticosteroid per inhalasi, baik
dengan antagonis leukotriene
atau dengan suatu
penghambat degranulasi sel
mast, misalnya cromolyn atau
nedocromil.

Perbedaan : Short-term relievers


dan Long-term controllers

Perbedaan tersebut menjadi


kabur karena theophylline
terbukti dapat menghambat
beberapa fungsi limfosit serta
menurunkan inflmasi pada
mukosa jalan napas

Factors Affecting Clearance of


Theophylline

Increased Clearance : Enzyme induction


(rifampicin, phenobarbitone, ethanol)
Smoking (tobacco, marijuana) ,High
protein, low carbohydrate diet Barbecued
meat Childhood
Decreased Clearance : Enzyme inhibition
(cimetidine, erythromycin, ciprofloxacin,
allopurinol, zileuton,
zafirlukast) Congestive heart failure Liver
disease Pneumonia Viral infection and
vaccination High carbohydrate diet Old
age

Preparat yang tersedia untuk


asma

1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
10)
11)
12)

Sympathomimetic :
Albuterol
Bitolterol (tornalate)
Ephedrine
Epinephrine
Formoterol
Isoetharine
Isoproterenol
Levalbuterol
Metaproterenol
Pirbuterol
Salmaterol
terbutaline

Preparat yang tersedia untuk


asma

1)
2)
3)
4)
5)
6)

Aerosol kortikosteroid
Beclomethasone
Budesonide
Dexamethasone
Flunisolide
Fluticasone
mometasone

Preparat yang tersedia untuk


asma

1)
2)
3)

Inhibitor leukotrient
Monteleukast
Zafirleukast
zileuton

Preparat yang tersedia untuk


asma

1)
2)

Sodium kromolin & sodium


nedocromil
Pulmonary aerosol
Nasal aerosol

Preparat yang tersedia untuk


asma

1)
2)

1)
2)

1)

Theophylline & derivatnya


Aminophylline
Theophylline
Methylxanthine lainnya
Dyphylline
Pentoxifylline
Antimuskarinik
Ipratropium

Pembagian derajat penyakit asma pada anak

Parameter klinis, kebutuhan obat dan faal paruAsma


episodik jarangAsma episodik seringAsma
persistenFrekuensi serangan< 1x/bulan>
1x/bulanSeringLama serangan< 1 minggu 1
mingguHampir sepanjang tahun, tidak ada
remisiIntensitas seranganBiasanya ringanBiasanya
sedangBiasanya beratDi antara seranganTanpa
gejalaSering ada gejalaGejala siang dan malamTidur dan
aktifitasTidak tergangguSering tergangguSangat
tergangguPemeriksaan fisis diluar seranganNormal (tidak
ditemukan kelainan)Mungkin terganggu (ditemukan
kelainan)Tidak pernah normalObat pengendali (anti
inflamasi)Tidak perluPerlu Perlu Uji faal paru (di luar
serangan)PEF/FEV1 > 80%PEF/FEV1 60-80%PEF/FEV1
< 60%Variabilitas 20-30%Variabilitas faal paru (bila ada
serangan)Variabilitas > 15%Variabilitas > 30%Variabilitas
> 50%

Aims of Asthma Therapy

Minimal (ideally no) chronic symptoms,


including nocturnal.
Minimal (infrequent) exacerbations
No emergency visits
Minimal (ideally no) use of as-required 2agonist
No limitations on activities, including
exercise
PEF circadian variation <20%
(Near) normal PEF
Minimal (or no) adverse effects from
medicine

Coughdy ( Batuk & Asma ) (#18)


Category : Others - Health &
Beauty Rp. 46.000,
Nutrend Coughdy mengatasi batuk
dan melegakan nafas anda.
Deskripsi: Nutrend Coughdy
mengandung campuran madu, royal
jelly dan ekstrak herbal alami dalam
komposisi yang sesuai sehingga
bermanfaat untuk menyembuhkan
batuk dan gejala-gejalanya. POM TR
062657791 Kemasan : 150 ml

ASCOLATE

Zarfikulat 20 mg/tablet.
In: pengobatan asma kronik dewasa
dan anak > 12 tahun.
KI: Hipersensitivitas, pasien < 12
tahun, kerusakan hati atau sirosis.
ES: mual, muntah, sakit punggung,
rash, sakit kepala.
Km: Dos 2x14 tablet Rp.227.296,-

USB AROMA TERAPI DIFFUSER


HARGA 300 ribu
Alat ini sangat cocok buat anda untuk bisa relax, dimana
saja, karena alat ini menggunakan teknologi usb untuk
powernya, sehingga tinggal di colokan ke usb slot
komputer atau laptop lagsung tenang pikiran dan hati
anda, jadi anda sambil bekerja di kantor atau di rumah,
bisa merasakan manfaat aroma therapi untuk healing dan
kesehatan, sehingga hasil kerja anda akan maksimal.
Alat ini juga bisa pasang baterai, sehingga bisa di
gunakan dimana saja
bisa juga di letakan di kamar tidur sehingga akan
memberi ketenangan dalam tidur anda, dan anda akan
merasa fresh atau segar ketika bangun pagi, alat ini
sangat portable dan praktis di bawa kemana saja, ke
kantor, dalam mobil, bisa juga waktu liburan

AMICAIN

Tiap suppositoria: Aminofilin 200


mg, benzokaina 60 mg.
In: Asma bronkial dan gangguan
kejangan bronki lain.
Km: Blister 5 supositoria.

ALUPENT

Metaproterenol-SO4 2mg/ml sirop,


20mg/tablet, 0,75mg/dosis obat semprot.
In: Asma bronkial, bronkial kronis,
emfisema.
KI: Tirotoksikosis, stenosis aorta subvavular,
takiaritmia & terapi zat hambat MAO
Km: (HNA) Botol 125 ml sirop Rp.30.030,-;
60ml sirop Rp.20.680,-; dos 100 tablet
Rp.144.210,-; 10ml MDI Rp.52.580,-

AMBRIL

Ambroksol 30 mg/tablet, 15 mg/5ml


sirop.
In: gangguan saluran napas akut
dan kronik diserta seksresi bronki
sub normal, terutama dalam
eksaserbasi bronkiitis kronik,
bronkitis asmatik, asma bronkial.
Km: (HNA+) Dos 100 tablet
Rp.69.960,-; botol 100ml sirop
Rp.16.200,-

AMINOPHYLLINUM

Teofilina etilendiamina 24
mg/ampul injeksi
In: asma bronkial dan asma
kardial, kejang koroner, depresi
pernapasan.
Km: (HNA) Dos 24 ampul 10 ml
Rp.65.000,-

ASBRON

Tiap kaplet: Teofilina anhidrat 150 mg,


Gliserilguaikolat 100 mg,
Deksklorfeniramina maleat 2 mg, E
fedrina-HCl 12,5 mg.
In: pencegahan dan pengobatan asma
bronkial, bronkitis asma, bronkitis
kronis, empisema paru, sesak napas,
batuk rhinitis alergika.
KI: Hipersensitif
Km: (HNA+) Dos 2x10kaplet; 50x2
kaplet.

ASCOLEN

Salbutamol 4 mg/tablet.
In: Asma bronkial, bronkitis asmatis dan emfisema
pulmonum.
KI: Hipersensitivitas
ES: nausea, sakit kepala, palpitasi, tremor, vasodilatasi
periferal, takikardia dan hipokalemi yang kadang
timbul setelah pemberian dosis tinggi.
Perh: pasien tirotoksikosis, wanita hamil dan
menyusui, pemberian bersama-sama dengan derivat
zantin, steroid dan diuretik.
Perg: hindari pemberian pada penderita hipertensi,
jantung iskemik dan pasien usia lanjut, anak dibawah
usia 6 tahun, hipertiroidisme, diabetes melitus.
Km: Dos 10x10 tablet.

ASFICAP

Tiap kaplet: Efedrin-HCl 12,5


mg, gliserilguaikolat 50 mg,
klorpeniramina maleat 2 mg.
In: Asma disertai rinitis alergik
Km: Dos 50x4 kaplet.

ASMACEL

Salbutamol sulfat 2 mg; 4


mg/tablet; 2 mg/5ml sirop.
In: Asma bronkial, bronkitis
kronis, emfisema.
Km: (HNA+) Dos 10x10 tablet 2
mg Rp.19.800,-;10x10 tablet 4
mg Rp.29.700,-; botol 60 ml
sirop Rp.17.000,-

ASMADEX

Tiap tablet : teofilina anhidrat


130 mg, efedrina-HCl 10 mg.
In: Asma bronkial, asma
bronkitis, kejang bronkus alergi.
ES: sakit kepala, mual, muntah.
Km: (HNA) Dos 100 tablet Rp.
17.000,-

ASMASOLON

Tiap tablet : Efedrina-HCl 12,5


mg, teofilina 130 mg,
klorfeniramina maleat 2 mg.
Km: (HNA) Dos 20 tablet
Rp.29.025,-

ASMAVAR

Tiap tablet : Teofilina 125 mg,


klorfeniramina maleat 2 mg,
efedrin-HCl 12,5 ng.
Km: Pot 1000 tablet.

ASMABET

Terbutlin sulfat 2,5 mg/tablet.


Km: (HNA+) Dos 5 x 10 tablet
Rp.33.275,-

ASTIFEN

Ketotifen hidrogen fumarat


setara ketotifen 1 mg/tablet; 1
mg/5 ml sirop.
Km: (HNA+) Botol 60 ml sirop
Rp.10.725,-; dos 6x10 tablet
Rp.48.070,-

ASTOP

Salbutamol sulfat setara dengan


salbutamol 2 mg/kapsul.
Km:dos 2x10 kapsul.

ATROVENT

Tiap semprot (Metered aerosol):


Ipatropium bromida 0,02 mg;
Tiap 1 ml solution : ipatropium
bromida 0,25 mg.
Km: (HNA+) 10 ml MDI
Rp.63.030,-; botol 20 ml solution
Rp.76.560,-

AZMACON

Salbutamol 2 mg; 4 mg/tablet.


Km: (HNA+) Dos 10x10 tablet 2
mg Rp.62.150,- ; 4 mg
Rp.87.450,-

BECONASE

Botol semprot: Beklometason


dipropionat 50 mcg/semprot.
Km: semprot hidung 200
satuan.

BECLOMENT

Beclometason dipropionat 200


mikrogram/dosis, laktosa monohidrat
secukupnya. Dosis beklometason
diterima pasien adalah 180
mikrogram.
Km: Easyhaler 200 mikrogram/dosis,
serbuk inhalasi 200 dosis. Kemasan
starter: 1 perangkat inhalasi dalam
dos dan 1 tutup pelindung, kemasan
user: 1 perangkat inhaler dalam dos.

BEREA

Ambroksol-HCl 30 mg/tablet; 15
mg/5ml sirop.
Km: Dos 10x10 tablet; botol 60
ml sirop.

BERODUAL

Tiap semprot : Ipatropium-Br


0,02 mg, fenoterol HBr 0,05 mg.
Km: (HNA+) Botol semprot 10
ml Rp.61.160,-

BEROTEC

Fenoterol HBr 1,0 mg/ml larutan


inhalasi.
Km : (HNA+) 100/10 ml MDI
Rp.57.530,- ; 200/10 ml MDI
Rp.64.130,-

BEROTEC M.A.

Fenoterol HBr 0,2 mg/dosis


terukur obat semprot.
Km: (HNA+) 100/10 ml MDI
Rp.57.530,-, 200/10 ml MDI
Rp.64.130,-

BRASMATIC

Terbutalin sulfat 2,5 mg/tablet,


1,5mg/5ml sirop.
Km: (HNA) Dos 100 tablet; botol
60 ml sirop.

BRICASMA

Terbutalin sulfat 2,5 mg/tablet,


1,5mg/5ml sirop; 0,5mg/ml
injeksi.
Km: (HNA) Dos 100 tablet
Rp.190.597,-;botol 100ml sirop
Rp. 43.988,-; injeksi 5 ampul Rp
79.021,- ; 1 canister 400 dosis
0,25 mg/puff Rp.153.673,-

BRICASMA Respules

Terbutalin sulfat 2,5 mg/ml


larutan semprot.
Km: (HNA) Dos 2,5 respules Rp
85.968,-

BRICASMA Turbuhaler

Terbutalin sulfat bebas propelan


(klorflour karbon) 0,25 mg; 0,5
mg/dosis.
Km: (HNA) Dos 1 turbuhaler
dengan 200 dosis terukur 0,25
mg Rp.166.305,-;0,50 mg
Rp.176.411,-

BROMMER

Ambroksol 30 mg
Km: (HNA) Dos 10x10 tablet
Rp.50.000,-

BROMOSAL

Salbutamol 2 mg; 4 mg/tablet


Km: Dos 10x10 tablet 2 mg; 4
mg.

BRONCHOPRONT

Ambroksol-HCl 15 mg/5mL
sirop.
Km: (HNA) Botol 120 mL sirop
Rp.31.000,-

BRONCHOSAL

Salbutamol sulfat setara


salbutamol 4 mg/kaplet.
Km: Dos 10x10 kaplet

BRONCOZOL

Ambroksol-HCl 30 mg/tablet, 30
mg/5 ml sirop; 15 mg/ml drops.
Km: Dos 5x10 tablet 30 mg;
botol 60 ml sirop 30 mg/5 ml,
botol 20 ml drops 15 mg/ml.

BROLEXAN

Ambroksol-HCl 15 mg/5 ml
sirop; 30 mg/5 ml sirop forte; 30
mg/tablet.
Km: (HNA) Botol 60 ml sirop
Rp.14.850,-; 60 ml sirop forte
Rp.19.250,- dos 100 tablet
Rp.99.000,-

BRONDILAT

Tiap 5 ml sirop: teofilina 50 mg,


gliseril guaikolat 50 mg,
efedrina-HCl 7,5 mg,
klorfeniramina maleat 1 mg.
Km: botol 60 ml sirop.

BRONDILEX

Teofilina 150 mg/tablet; 50 mg/5


ml eliksir.
Km: (HNA) Dos 25x4 tablet
Rp.69.990,-; botol 60 ml eliksir
Rp.8.720,-; botol 100ml eliksir
Rp.16.860,-

BRONKIPECT

Ambroksol-HCl 30 mg/tablet
Km:Dos 10x10 tablet.

BRONSOLVAN

Teofilina 150 mg/tablet atau 15


ml sirop.
Km: (HNA+) Botol 100 ml sirop
Rp.9.570,- dos 10x10 tablet
Rp.36.300,-

BUFABRON

Teofilina 43,33 mg/5 ml sirop;


130 mg/kapsul
Km:Botol 100 ml sirop; dos
10x10 kapsul

BUFACRYL

Tiap tablet:Deksametason 0,5


mg, dekslorfeniramina maleat 2
mg.
Km: Dos 10x10 tablet.

BUFAKRIS

Tiap 15 ml sirop: Teofilina


anhidrat 130 mg, efedrina-HCl
12,5 mg.
Km: Botol 60 ml sirop.

BUTASAL

Salbutamol 4 mg/kaplet
Km: Dos 10x10 kaplet.

BUVENTOL

Tiap 200 mikrogram/dosis:


salbutamol sulfat setara salbutamol
200 mikrogram, laktosa secukupnya.
Km: Easyhaler 200 mikrogram/dosis;
serbuk inhalasi 200 dosis, kemasan
starter: 1 perangkat inhaler dalam
dos; simpan serbuk inhalasi ditempat
kering, tidak lebih dari 250C;
dianjurkan,gunakan tutup pelindung.

CARIAMYL

Heptaminol asefilinat 500


mg/tablet, 12% obat tetes.
Km: botol 30 ml obat tetes:dos
2x10 tablet.

CELLAPECT

Ambroksol-HCl 30 mg/tablet; 15
mg/5 ml sirop.
Km: (HNA+) Dos 10x10 tablet
30 mg Rp.39.600,-; botol 60 ml
sirop Rp.8.613,-

CITOBRON

Tiap kaplet : Efedrina-HCl 12,5


mg, teofilina 130 mg.
Km: Dos 25x4 kaplet.

COMBIVENT

Tiap hirupan ipatrium-Br 21 mg,


salbutamol sulfat 120 mcg.
Km: (HNA+) 200 dosis MDI 10
ml Rp.55.550,-

DITENSA

Ketotifen 1 mg/tablet.
Km: Dos 10x10 tablet.

EPEXOL

Ambroksol-HCl 30 mg/tablet, 15
mg/5 ml sirop.
Km: (HNA) Dos 10x10 tablet
Rp.55.000,- botol 120 ml sirop
Rp.11.500,-

ERLADRINE

Efedrina HCl 25 mg/tablet.


Km: (HNA+) Botol 1000 tablet
Rp.77.000,-

ERLANISON

Prednison 5 mg/tablet.
Km: botol 1000 tablet
Rp.88.000,-

ETAPHYLINE

Asefilinapiperazina 500 mg/5 ml


injeksi; 250 mg/tablet.
Km: dos 2x10 tablet; dos 6
ampul.

EUPHYLLIN

Teofilina anhidrat 125 mg; 250


mg/tablet.
Km: (HNA) Dos 10x10 tablet
retard mite 125 mg Rp.87.300,20x5 tablet retard 250 mg
Rp.150.000,-

EXTROPECT

Ambroksol-HCl 30 mg/tablet; 15
mg/5 ml sirop.
Km: (HNA+) Dos 5x10 tablet 30
mg Rp.26.400; botol 60 ml sirop
Rp.11.000,-

EXABETIN

Tiap tablet: betametason 0,25


mg, dekslorfeniramina maleat 2
mg.
Km: (HNA+) Botol 150 tablet
Rp.57.750,-

FARTOLIN

Salbutamol sulfat 2 mg/tablet.


Km: (HNA+) Dos 10x10 tablet
Rp.44.000,-

FLIXOTIDE

Flutikason propionat 50 mcg;


125 mcg.
Km: Can 60 dosis inhaler 125
mcg.

FORASMA

Terbutalin sulfat 2,5 mg/tablet;


1,5 mg/5 ml sirop.
Km: (HNA+) Dos 5x10 tablet
Rp.10.285,-

GLISEND

Salbutamol sulfat setara


salbutamol 2 mg/5 ml sirop; 2
mg; 4 mg/tablet; 0,1 mg/tiap
semprot aerosol inhalasi.
Km: (HNA+) botol 60 ml sirop
Rp.8.250,-; do 5x4 tablet 2 mg
Rp.7.700,-; 5x4 tablet 4 mg
Rp.12.100,-; can 17 g aerosol
Rp.46.200,-

GRAFALIN

Salbutamol 2 mg; 4 mg/tablet.


Km: (HNA+) Dos 10x10 tablet 2
mg Rp.26.818,-; 10x10 tablet 4
mg Rp.51.304,-

GRAFASMA

Tiap tablet: teofilina 130 mg,


efedrina-HCl 10 mg.
Km: (HNA+) Dos 25x4 tablet
Rp.16.016,-

GUNAPECT

Ambroksol-HCl 30 mg/tablet.
Km: (HNA) Dos 10x10 tablet
Rp.39.600,-

IFASMA

Tiap tablet: Teofilina 130 mg,


efedrina-HCl 10 mg.
Km : 10x10 tablet; 50x4 tablet.

INFLAMMIDE

Tiap semprot aerosol dosis


terukur : budenosida 100 mg;
200 mcg.
Km: (HNA+) kanister 15 ml
mengandung 300 semprot
aerosol; dosis terukur 100
mcg/semprot Rp.64.130,-; 200
mcg/seprot Rp.90.750,-

INOLIN

Trimetoquinol-HCl 0,1
mg/injeksi; 3 mg/tablet; 1 mg/ml
sirop tetes anak.
Km: (HJA) Dos 120 tablet
Rp.151.029,-; botol 30 ml sirop
tetes anak Rp.32.259,-; dos 10
ampul Rp.80.647,-

INTAL 5

Natrium kromoglikat 5 mg/


inhalasi (aerosol).
Km: (HNA+) Dos 1 kanister 112
kali inhalasi + 1 plastik mouth
piece Rp.75.130,-

INTERPEC

Ambroksol-HCl 30 mg/tablet; 15
mg/5 ml; 30 mg/5 ml eliksir.
Km: Dos 10x10 tablet; botol 60
ml eliksir 15 mg/5 ml; 60 ml
eliksir 30 mg/5 ml.

INTIFEN

Ketotifen 1 mg/tablet.
Km: Dos 10x10 tablet.

KALBRON

Tiap kapsul ( 15 ml sirop) :


teofilina 130 mg.
Km : Dos 10 kapsul; botol 100
ml sirop.

KONTRASMA

Tiap kapsul: teofilina 130 mg,


efedrina-HCl 12,5 mg, CTM 2
mg.
Km: Dos 25x4 kapsul.

LAPIMUC

Ambroksol-HCl 30 mg/tablet.
Km: (HNA) 10x10 tablet 30 mg
Rp.46.500,-

LASAL

Tiap 5 ml sirop: Salbutamol


sulfat 2 mg, gliserilguaikolat 75
mg.
Km: (HNA) Botol 100 ml
Rp.20.000,-

LASMALIN

Terbutalin sulfat 2,5 mg/tablet;


1,5m/5 ml sirop
Km: (HNA) 100 tablet
Rp.45.000,- botol 100 ml sirop
Rp.11.500,-

LINTAZ

Terbutalin sulfat 2,5 mg tablet.


Km: Dos 10x10 tablet.

MEDIASMA

Tiap tablet; Teofilina 130 mg,


efedrina-HCl 12,5 mg.
Km: (HNA) Dos 25x4 tablet;
10x10 tablet; botol 1000 tablet.

MEPTIN

Prokaterol-HCl hemihidrat 50
ncg/tablet; 25 mcg/tablet mini; 5
mcg/ml sirop.
Km: Dos 10x10 tablet; 10x10
tablet mini, botol 60 ml sirop.

MIRAPECT

Ambroksol-HCl 30 mg/tablet;
15mg/5 ml sirop.
Km: Dos 100 tablet; botol 60 ml.

MOLAPECT

Ambroksol-HCl 30 mg/tablet; 15
mg; 30mg/5 ml sirop.
Km: (HNA+) Dos 10x10 tablet
Rp.48.400,-; botol 60 ml sirop
15 mg/5 ml Rp.6.050,-; 60 ml
sirop 30 mg/5 ml Rp.9.680,-

MOSAPEC

Ambroksol-HCl 30 mg/tablet; 15
mg/5 ml sirop.
Km: (HNA) Dos 10x10 tablet;
botol 60 ml sirop

MUCERA

Ambroksol-HCl 30 mg/tablet; 30
mg/5 ml sirop;15 mg/ml drops.
Km: (HNA) Dos 10x10 tablet
Rp.55.000,-; botol 60 ml sirop
30 ml/5 ml p.12.000,-; 60 ml
sirop 15 ml/5 ml Rp.10.500,- 15
ml drops Rp.20.000,-

MUCOPECT

Ambroksol-HCl 30 mg/tablet; 30
mg/5 ml eliksir; 15 mg/5 ml sirop
anak; 15 mg/ml solution.
Km: (HNA+) Botol 60 ml eliksir 30
mg/5 ml Rp.26.180,-; 125 ml sirop
anak 15 mg/5 ml Rp.28.600,-; 60 ml
sirop anak 15 mg/5 ml Rp.19.690,-;
dos 50 tablet retard Rp.204.380,botol 20 ml solution Rp.24.200,-; dos
10x10 tablet Rp.134.310,-

MUCOS

Ambroksol 30 mg/tablet; 15
mg/5 ml sirop; 15 mg/ml drops.
Km: (HNA) Dos 10x10 tablet
Rp.60.000,-; botol 60 ml sirop
Rp.11.500,-; 20 ml drops
Rp.22.000,-

MUCOTAB

Karbosisteina 375 mg/kapsul.


Km: Dos 60 tablet.

MUCOXOL

Ambroksol-HCl 30 mg/tablet; 30
mg/5 ml sirop.

Km: (HNA+) Dos 10x10 tablet


Rp.60.500,-; botol 60 ml sirop
Rp.12.500,-

MUKINOL

Ambroksol-HCl 30 mg/tablet; 15
mg/5 ml sirop; 7,5 mg/ml obat
tetes.
Km: (HNA) Dos 10x10 tablet;
botol 60 ml sirop; botol 120 ml
sirop; 30 ml obat tetes.

NAIRET

Terbutalin sulfat 2,5 mg/tablet;


1,5 mg/5 ml sirop; 0,5 mg/ml
injeksi.
Km: (HNA) Dos 10x10 tablet
Rp.50.000,-; botol 60 ml sirop
Rp.11.000,- dos 5 ampul 1 ml
Rp.35.000,-

NEO HUFASMA

Tiap tablet: Efedrina HCl 12,5


mg, teofilina 130 mg.
Km: Dos 50x4 tablet.

NEO NAPACIN

Tiap tablet: Teofilina 130 mg,


efedrina 25 mg.
Km: (HNA+) Strip 4 tablet
Rp.1.111,-; 12 tablet Rp.3.201,-

NEO SUWASTHMA

Tiap tablet: Teofilina anhidrat


130 mg, efedrina 12,5 mg.
Km: Dos 25x4 tablet.

NEW ASCAPS

Tiap kapsul : Teofilina 130 mg,


efedrina-HCl 12,5 mg.
Km: (HNA+) Dos 2x10 kapsul
Rp.4.356,-

NEW COTAB

Teofilina 150 mg/15 ml sirop.


Km: Botol 60 ml sirop
Rp.2.000,-

NITRASMA

Teofilina 130 mg/kaptab.


Km: (HNA+) Blister 4 tablet
Rp.1.210,-

NORTIFEN

Ketotifen hidrogen fumarat


setara ketotifen 1 mg/tablet.
Km: (HNA+) Dos 5x10 tablet
Rp.50.000,-

NUFANIBROX

Ambroksol-HCl 30 mg/tablet; 15
mg/5 ml sirop.
Km: (HET) Dos 10x10 tablet
Rp.50.400,-; botol 60 ml sirop
Rp.10.350,-

OMEDRINE

Tiap tablet: Teofilina 130 mg,


efedrina-HCl 12,5 mg.
Km: Dos 25x4 tablet.

PEHATIFEN

Ketotifen hidrogen fumarat 1


mg/tablet; 0,2 mg/ml sirop.
Km: (HET) Dos 5x10 tablet
Rp.45.000,- botol 60 ml sirop
Rp.13.640,-

PHYLLOCONTIN

Aminofilina 225 mg/tablet.


Km: (HNA+) botol 50 tablet
Rp.66.000,-

PRINASMA

Tiap tablet: Teofilina 130 mg,


efedrina-HCl 12,5 mg.
Km: Dos 50 tablet; botol 60 ml
sirop.

PROFILAS

Ketotifen sebagai gidrogen


fumarat 1 mg/tablet; 0,2 mg/ml
sirop.
Km: (HNA) Dos 5x10 tablet
Rp.45.000,-; botol 60 ml sirop
Rp.12.000,-

PROMUKUS

Ambroksol-HCl 30 mg/tablet; 30
mg/5 ml sirop; 15 mg/5 ml
pediatrik sirop.
Km: (HNA+) Dos 5x10 tablet
Rp.32.500,-; botol 60 ml sirop
Rp.16.000,- botol 60 ml
pediatrik sirop Rp.6.700,-

PULMICORT

Budesonida 100 mvg/isap


turbuhaler
Km: (HNA+) 1 unit 200 dosis
100 mcg turbuhaler
Rp.194.733,-

PULMOBRON

Terbutalin sulfat 2,5 mg/tablet;


1,5mg/5 ml sirop.
Km: Dos 50 tablet; botol 60 ml
sirop

QUIBRON T/SR

Teofilina anhidrat 300 mg/tablet


(SR=Sustained Release)
Km: (HNA) Dos 25x4 tablet
Rp.143.700,-

RESPOLIN

Tiap dosis takar: salbutamol


sulfat setara dengan salbutamol
100 mcg
Km: Inhaler 200 dosis; inhaler
400 dosis

RETAPHYL SR

Teofilina 300 mg/kaplet lepas


lambat
Km: (HET) Dos 10x10 kaplet
Rp.53.625,-

SAMCOLAT

Teofilina 130 mg/kapsul


Km: (HNA+) Dos 10x10 kapsul
Rp.33.000,-

SAKASMA

Tiap tablet: teofilina 130 mg;


efedrina-HCl 10 mg
Km: Dos 100 tablet; botol 1000
tablet.

SALBRON

Salbutamol 2 mg; 4 mg/tablet; 2


mg/5 ml sirop
Km: (HNA) Dos 10x10 tablet 2
mg Rp.31.000,-; 10x10 tablet 4
mg Rp.50.000,-; botol 100 ml
sirop Rp.7.000,-

SALBUVEN

Salbutamol (sebagai sulfat) 4


mg/tablet; 2 mg/5 ml sirop.
Km: (HNA) Botol 100 ml sirop
Rp.54.000,-

SALVASMA

Salbutamol 2 mg/tablet.
Km: Dos 10x10 tablet

SCANDITEN

Ketofiten fumarat 1 mg/tablet.


Km: (HNA+) Dos 6x10 tablet
Rp.36.000,-

SERETIDE

Tiap semprotan : salmeterol


sinapoat 25 mcg, flutikason
propionat 50 mcg
Km: Kanister 120 dosis.

SINUPRET

Tiap tablet: Gentiane radix


7,69%, primulaecum calycibus
flores 23,08%, rumicis herba
23,08%, sambuci flores 23,08%,
verbenae herba 23,08%.
Km: Dos 5x10 tablet

SOHOPECT

Ambroksol-HCl 30 mg/tablet; 15
mg/5 ml sirop; 30 mg/5 ml sirop
forte.
Km: (HNA) Dos 10x10 tablet
Rp.72.000,-; botol 60 ml sirop
Rp.13.000,-; 60 ml sirop forte
rp.19.000,-

SPIROPENT

Klenbuterol hidroklorida 0,01


mg; 0,02 mg/ tablet; 0,005 mg/5
ml sirop.
Km: (HNA+) Dos 100 tablet 0,01
mg Rp.132.550,-; 0,02 mg
Rp.216.260,-; botol 60 ml sirop
Rp.24.970,-

SUPRASMA

Salbutamol sulfat setara dengan


salbutaml basa 4 mg/tablet.
Km: (HNA) Dos 150 tablet
Rp.15.125,-

SYMBICORT

Tiap inhalasi : budesonida 80 mcg,


formoterol fumarat 4,5 mcg; tiap
inhalasi: Budesonida 160 mcg,
formoterol fumarat 4,5 mcg.
Km: (HNA+) Dos 1 turbuhaler 60
dosis 80/4,5 mcg/dosis Rp.223.971,1 turbuhaler 60 dosis 160/4,5
mcg/dosis Rp.288.602,- 1turbuhaler
120 dosis 160/4,5 mcg/dosis
Rp.492.954,-

TABAS

Terbutalin sulfat 2,5 mg/tablet;


1,5 mg/5 ml sirop.
Km: (HNA) botol 100 tablet
Rp.70.000,-; 100 ml sirop
Rp.15.000,-

TEOSAL

Tiap tablet (5 ml sirop): Teofilina


150 mg (50 mg), salbutamol 1
mg (0,5 mg)
Km: (HNA) Dos 100 tablet
Rp.9.470,-; botol 100 ml sirop.

TERASMA

Tiap 5 ml sirop : terbutalin sulfat


1,5 mg, guaiafenesin 50 mg
Km: Botol 100 ml sirop

THEOBRON

Teofilina 130 mg/kapsul; 130


mg/15 ml sirop.
Km: Dos 10x10 kapsul; botol
100 ml sirop

TISMALIN

Terbutalin sulfat 2,5 mg/tablet.


Km: Dos 10x10 tablet.

TRANSBRONCHO

Ambroksol-HCl 30 mg/tablet; 15
mg/5 ml sirop; 30 mg/5 ml sirop.
Km: (HNA+) Dos 10x10 tablet
Rp.60.500,- botol 60 ml sirop 30
mg/5 ml Rp.15.950,- 100 ml
sirop15 ng/5 ml Rp.12.100,-

TUSAPRES

Tiap 5 ml eliksir: Teofilina 50


mg, gliserilguaikolat 40 mg,
difenhidramina-HCl 12,5 mg.
Km: (HNA) botol 60 ml sirop
Rp.7.200,-

VARSEBRON

Salbutamol sulfat 4 mg/tablet


Km: Dos 20x10 tablet.

VENTAB

Salbutamol 2 mg; 4 mg/tablet


Km: Dos 10x10 tablet 2 mg; 4
mg

VENTIDE

Tiap 1 dosis/semprot
mengandung: salbutamol 100
mcg, beklometason dipropionat
50 mcg.
Km: dos 5x6 tablet; botol 100 ml
sirop.

VENTOLIN

Tiap nebules: salbutamol 2,5


mg/2,5ml NaCl, digunakan
dengan nebulizer; tersedia
dalam ampul;pemakaian
dimasukkan kedalam alat untuk
dihisap oleh pasien.
Km: unit

VOLMAX

Salbutamol 4 mg; 8 mg/tablet


Km: Dos 3x10 tablet 4 mg; 2x14
tablet 8 mg.

ZADITEN

Ketolifen sebagai hidrogen


fumarat 1 mg/tablet; 0,2
mg/ml;1ml/drops.
Km: (HNA) Dos 6x10 tablet
Rp.242.860,-; botol 60 ml sirop
Rp.58.190,- 10 ml drops
Rp.51.015,-

Terima Kasih !

Anda mungkin juga menyukai