Lisinopril
Nama Dagang
Interpril
Noperten
Odace
Tensinop
Tensiphar
Zestril
Interpril/Interbat
Komposisi: Lisinopril
Indikasi: Hipertensi esensial dan renovaskular. Sebagai terapi tambahan terhadap
digitalis atau diuretic untuk gagal jantung kongestif
Dosis : Hipertensi: awal 2,5 mg/hr.
Pemeliharaan 10/20 mg/hr. Maks: 40 mg/hr
Gagal Jantung Kongestif: awal 2,5 mg/hr.
Pemeliharaan:10/20 mg/hr
Penggunaan Obat: sebelum/sesudah makan
Kontra Indikasi: Angioneurotik edema karena terapi ACE inhibitor
Efek Samping: pusing, sakit kepala, diare, lelah, batuk, mual, ruam kulit, edema
angioneurotik, hiperkalemia
Interaksi Obat: resiko hiperkalemia jika diberikanj dengan diuretic hemat K,
suplemen K, atau pengganti garam yang mengandung K. Efek tambahan
antihipertensi dengan diuretic. Dapat mengurangi eliminai litium
Noperten/Dexa Medica
Komposisi: Lisinopril
Indikasi: Hipertensi. Payah jantung kongestif yang tidak dapat dikontrol oleh
diuretic dan digitalis
Dosis : dewasa hipertensi: awal: 10 mg 1x/hari. Pemeliharaan 10/20 mg 1x/hari,
dapat ditingkatkan maksimal 40 mg/hari. Terapi dengan diuretika, terapi dimulai
setelah 2/3 hari diuretika dihentikan. Tetap menggunakan diuretika, dianjurkan
awal 5 mg.
Hipertensi renovaskular: awal 2/2, 5 mg, karena di sesuaikan dengan
tekanan darahnya.
Payah jantung kongestif: awal 2,5 mg/hari. Pemeliharaan 5/20 mg 1x/hari
dosis tunggal
Penggunaan Obat: sebelum/sesudah makan
Interaksi Obat: AINS kecuali indometasin, suplemen K, diuretic hemat K
Odace/ Darya Varia
Komposisi: Lisinopril
angioneurotik
Interaksi Obat: Pemberian dengan suplemen K atau obat hemat K meningkatkan
risiko hiperkalemia
Decapril/Hersen
Komposisi: Ramipril
Indikasi: Terapi hipertensi dan penyakit jantung kongestif. Menurunkan resiko
serangan jantung.
Dosis : Hipertensi: awal 2,5 mg/hr
Penggunaan Obat: sebelum/sesudah makan
Kontra Indikasi: Hipersensitivitas terhadap penghambatan ACE
Efek Samping: Reaksi anafilaktoid, perunahan hematologi, efek pada ginjal,
Dosis:
1. Dosis awal: 10 mg melalui mulut (per oral), 1 kali sehari
2. Sesuaikan dosis secara bertahap berdasarkan reaksi yang muncul.
3. Dosis maksimum: 40 mg/hari
Efek Samping:
Efek CV (hipotensi, angioedema); Efek CNS (kelelahan, sakit kepala); Efek GI
(gangguan perasa); Efek lainnya (batuk kering; upper resp tract symptomps); Efek dermatologis
(ruam kulit, erythemamultiforme, toxic epidermal necrolysis); Reaksi hipersensitif; efek ginjal
(kerusakan
ginjal);
gangguan
darah.
Instruksi Khusus:
1. Pasien dengan HF dan mereka yang kekurangan garam atau air (mengalami diuretik
atau dialisis) mungkin mengalami hipotensi selama tingkatan awal terapi ACE
inhibitor. (Mulai pengobatan hanya dalam pengawasan ahli; pada pasien ini gunakan
dosis rendah dan pastikan pasien dalam posisi terlentang)
2. Mulai dengan dosis rendah dan tingkatkan dosis secara bertahap jika dosis yang lebih
rendah tersebut sudah dapat diterima.
3. Hindari pada pasien dengan aortic stenosis atau outflow tract obstruction dan biasanya
harus dihindari pada pasien yang diduga memiliki penyakit renovaskuler aktual
(actual renovascular disease).
4. Tidak boleh diberikan pada pasien jika pasien tersebut pernah mengalami efek
samping yang mengancam nyawa (angioedema atau gagal ginjal) selama pemberian
obat sebelumnya, pasien hipotensif yang berada pada risiko sedang dari syok
kardiogenik.
5. Gunakan dengan hati-hati pada pasien yang memiliki riwayat keturunan
atau idiophatic angioedema.
6. Periksa tekanan darah (BP), fungsi ginjal dan elektrolit 1-2 minggu setelah
penambahan tiap dosis, pada waktu 3 bulan kemudian lakukan setiap 6 bulan.
(Diperlukan lebih banyak pengawsaan pada pasien yang pernah atau yang baru
mengalami disfungsi ginjal)
7. NSAIDs harus dihindari karena hal tersebut bisa menutup manfaat dan meningkatkan
efek samping dari ACE inhibitor dan mungkin secara sinergis membahayakan fungsi
ginjal.