Anda di halaman 1dari 14

1.

Monumen Nasional (Monas)

Jakarta identik dengan Monumen Nasional (Tugu Monas). Bahkan dua puluh hingga tiga puluh
tahun lalu, setiap pelajaran pengetahuan umum menyangkut Ibukota Negara, selalu disebut
bahwa tempat wisata sekaligus ikon Jakarta adalah Tugu Monas. Monas terletak di jantung ibu
kota Jakarta, kawasan ini disebut juga dengan Ring I Pemerintahan karena disisi-sisi Monas
terletak pusat pemerintahan & yudisial.
Monumen Nasional yang terletak di Lapangan Monas, Jakarta Pusat, dibangun pada dekade
1961an. Tugu Peringatan Nasional dibangun di areal seluas 80 hektar. Tugu ini diarsiteki oleh
Soedarsono dan Frederich Silaban, dengan konsultan Ir. Rooseno, mulai dibangun Agustus 1959,
dan diresmikan 17 Agustus 1961 oleh Presiden RI Soekarno. Monas resmi dibuka untuk umum
pada tanggal 12 Juli 1975. Pembagunan tugu Monas bertujuan mengenang dan melestarikan
perjuangan bangsa Indonesia pada masa revolusi kemerdekaan 1945, agar terbangkitnya inspirasi
dan semangat patriotisme generasi saat ini dan mendatang. Tugu Monas yang menjulang tinggi
dan melambangkan lingga (alu atau anatan) yang penuh dimensi khas budaya bangsa Indonesia.
Semua pelataran cawan melambangkan Yoni (lumbung). Alu dan lumbung merupakan alat
rumah tangga yang terdapat hampir di setiap rumah penduduk pribumi Indonesia. Lapangan
Monas mengalami lima kali penggantian nama yaitu Lapangan Gambir, Lapangan Ikada,
Lapangan Merdeka, Lapangan Monas, dan Taman Monas.

2. Patung Selamat Datang Bundaran Hotel Indonesia

Kalo ada orang Jakarta yang tidak tahu apa dan dimana Patung Selamat Datang Bundaran HI,
wah keterlaluan banget. Saat ini, gak klop rasanya ngomong Jakarta kalo gak ngomongin nih
patung. Patung atau Tugu Selamat Datang di depan Hotel Indonesia ini dibuat dalam rangka
persiapan penyelenggaraan ASIAN GAMES ke IV di Jakarta pada tahun 1962. Tujuan
pembangunan patung ini adalah untuk menyambut tamu-tamu yang tiba di Jakarta dalam rangka
pesta olah raga tersebut. Patung tersebut menggambarkan dua orang pemuda-i yang membawa
bunga sebagai penyambutan tamu.

Pembuatan patung ini memakan waktu sekitar satu tahun. Diresmikan oleh Bung Karno pada
tahun 1962. Pada tahun 22 Juni 2002, tepat pada saat perayaan hari jadi kota Jakarta yang ke 475
air mancur di Bundaran HI itu direnovasi dengan biaya senilai Rp 14 miliar yang didapat dari
hasil kompensasi sepuluh titik reklame. Patung ini hingga sekarang masih tetap merupakan
patung kebanggaan kota Jakarta yang tidak pernah lelah menyambut dan mengucapkan selamat
datang bagi para tamu pengunjung Ibu Kota Jakarta. Di bawah patung ini biasanya tempat
demonstrasi paling sering karena mudah mendapat perhatian publik.

3. Patung Arjuna Wijaya Bundaran Thamrin

Nah ini patung adalah salah satu favorit saya selain patung Selamat Datang di Bundaran HI.
Patung Arjuna Wijaya atau Patung Asta Brata, yang sering di sebut dengan nama Patung Kuda
Setan, atau Patung Delman. Patung yang tepat berada di bagian depan Monas ini sangat menarik
karena sedikit berbeda dengan kebanyakan patung yang berada di Jakarta, karena patung-patung
yang ada sekarang ini lebih mencerminkan sosok atau model patung individu yang bermakna
tertentu. Namun patung Arjuna Wijaya ini lebih memanjang horizontal dengan tambahan
semprotan air pada bagian depan sampai belakang patung terlihat seperti kereta kuda tersebut
sedang melintasi sungai. Patung ini termasuk patung yang berumur lebih muda ketimbang
patung-patung lainnya di Jakarta, patung ini dibangun Agustus 1987. Patung Arjuna Wijaya ini
merupakan hasil karya dari Nyoman Nuarta, makna dari patung ini adalah, menggambarkan sang
Arjuna dalam perang Baratayudha yang kereta perangnya dikusiri oleh Batara Kresna. Kereta itu
ditarik delapan kuda, yang melambangkan delapan ajaran kehidupan yang di idolai oleh presiden
kedua kita yakni Presiden Soeharto. Asta Brata itu meliputi falsafah bahwa hidup harus
mencontoh bumi, matahari, api, bintang, samudra, angin, hujan dan bulan. Di bagian depan
patung itu ada sebuah prastati yang bertuliskan Kuhantarkan kau melanjutkan perjuangan
dengan pembangunan yang tidak mengenal akhir.

4. Patung Dirgantara (Pancoran) Bundaran Gatot Subroto

Dibandingkan dua patung sebelumnya, patung yang satu ini memang kurang menarik. Tapi
sewaktu saya belum pernah ke Jakarta, saya sering melihat patung ini di TV dan selalu menjadi
ikon Jakarta. Patung Dirgantara di bundaran Jalan Jenderal Gatot Subroto (Seberang Wisma
Aldiron Dirgantara, dahulu Markas Besar Angkatan Udara Republik Indonesia) dibuat
berdasarkan rancangan Edhi Sunarso, dikerjakan oleh pematung keluarga Arca Yogyakarta
pimpinan Edhi Sunarso. Ide pertama adalah dari Presiden Soekarno yang menghendaki agar
dibuat sebuah patung mengenai dunia penerbangan Indonesia atau kedirgantaraan. Patung ini
menggambarkan manusia angkasa, yang berarti menggambarkan semangat keberanian bangsa
Indonesia untuk menjelajah angkasa.
Fakta unik tentang patung ini, biaya pemasangan patung ini pembiayaannya berasal dari kantung
pribadi Bung Karno, yaitu dengan menjual sebuah mobil pribadinya. Wow, keren ya..
Pemasangan patung Dirgantara akhirnya dapat selesai pada akhir tahun 1966. Patung Dirgantara
ditempatkan di lokasi ini karena strategis, merupakan pintu gerbang kawasan Jakarta Selatan dari
Lapangan Terbang Halim Perdanakusumah selain itu dekat dengan (dahulu) Markas Besar
Angkatan Udara Republik Indonesia.
5. Patung Pahlawan (Tugu Tani)

Kebanyakan orang mengira dan menamakan patung ini Patung Petani atau Tugu Tani, karena
patung ini menggambarkan seorang pria dan wanita, sang pria terlihat seperti seorang petani
dengan topi caping yang menyandang senapan sedangkan wanitanya, seorang ibu yang sedang
memberikan sesuap nasi kepada sang pria.
Patung Pahlawan yang berada di taman segitiga Menteng ini dibuat pematung kenamaan Rusia
bernama Matvel Manizer dan Otto Manizer. Patung ini dihadiahkan oleh pemerintah Uni Soviet
pada saat itu kepada pemerintah Republik Indonesia sebagai manifestasi dari persahabatan kedua
bangsa.

Patung ini dibuat dari bahan perunggu, dibuat di Uni Soviet dan kemudian didatangkan ke
Jakarta dengan kapal laut. Diresmikan oleh Presiden Soekarno pada tahun 1963 dengan
menempelkan plakat pada voetstuk berbunyi Bangsa yang menghargai pahlawannya adalah
bangsa yang besar.

Pada kunjungan resmi Presiden Soekarno ke Uni Soviet pada akhir tahun lima puluhan, beliau
sangat terkesan dengan adanya patung-patung yang ada di beberapa tempat di Moskow.
Kemudian Bung Karno diperkenalkan dengan pematungnya Matvel Manizer dan anak lakilakinya Otto Manizer. Bung Karno kemudian mengundang kedua pematung tersebut
berkunjung ke Indonesia guna pembuatan sebuah patung mengenai perjuangan bangsa Indonesia
dalam merebut kemerdekaan, yang pada saat itu dimaksudkan untuk perjuangan membebaskan
Irian Barat dari penjajahan Belanda.
Kedua pematung tersebut kemudian datang ke Indonesia untuk mendapatkan inspirasi untuk
patung yang akan mereka buat. Mereka bertemu dengan penduduk setempat. Di suatu desa di
daerah Jawa Barat mereka mendengar sebuah cerita atau kisah legenda mengenai seorang ibu
yang mengantarkan anak lelakinya berangkat menuju ke medan perang. Untuk mendorong
semangat dan keberanian sang anak agar bertekad memenangkan perjuangan, dan juga agar
selalu ingat akan orang tua dan tanah airnya, maka sang bunda memberikan bekal nasi kepada

anak laki-lakinya. Begitulah kisah yang mereka dengar dari rakyat di kawasan Jawa Barat.
Berdasarkan pada cerita tersebut kemudian dibuatlah patung Pahlawan.
Alasan penempatan Patung Pahlawan di kawasan ini adalah karena tempatnya yang luas,
memenuhi syarat untuk sebuah patung yang besar. Lokasi tempat tersebut sangat strategis karena
merupakan titik pertemuan arus lalu lintas sehingga dapat terlihat dari berbagai penjuru. Tak jauh
dari tempat ini terdapat Markas Korps Komando Angkatan Laut Republik Indonesia yang pada
masa itu sedang berjuang membebaskan Irian Barat.

6. Patung Pemuda Membangun Bundaran Senayan

Patung ini dibuat sebagai penghargaan untuk para pemuda dan pemudi dalam keikut sertaannya
pada pembangunan Indonesia, dilambangkan dengan seorang pemuda kuat yang memegang
piring berisi api yang tak pernah padam sebagai perwujudan semangat pembangunan yang tak
pernah mati. Patung ini terbuat dari beton bertulang yang dilapisi oleh teraso, mulai dibangun
pada bulan Juli 1971 oleh tim gabungan Insinyur, Seniman dan Arsitek (Biro IBA) dengan Imam
Supardi sebagai pimpinan tim dan Munir Pamuncak sebagai penanggungjawab pelaksana,
direncanakan untuk diremikan pada Hari Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1971, tetapi
karena pembangunan belum selesai maka diresmikan pada bulan Maret 1972. Patung ini terletak
pada Bundaran Senayan, tempat strategis sebagai titik temu antara Senayan sebagai pintu
gerbang Jakarta Pusat dengan area Jakarta Selatan.

7. Masjid Istiqlal

Masjid Istiqlal adalah masjid yang terletak di pusat ibukota negara Republik Indonesia, Jakarta.
Masjid ini adalah masjid terbesar di Asia Tenggara. Masjid ini diprakarsai oleh Presiden
Republik Indonesia saat itu, Ir. Sukarno di mana pemancangan batu pertama, sebagai tanda
dimulainya pembangunan Masjid Istiqlal dilakukan oleh Ir. Soekarno pada tanggal 24 Agustus
1951. Arsitek Masjid Istiqlal adalah Frederich Silaban.

Lokasi masjid ini berada di timur laut lapangan Monumen Nasional (Monas). Bangunan utama
masjid ini terdiri dari lima lantai. Masjid ini mempunyai kubah yang diameternya 45 meter.
Masjid ini mampu menampung orang hingga lebih dari dua ratus ribu jamaah. Selain digunakan
sebagai aktivitas ibadah umat Islam, masjid ini juga digunakan sebagai kantor Majelis Ulama
Indonesia, aktivitas sosial, dan kegiatan umum. Masjid ini juga menjadi salah satu daya tarik
wisata yang terkenal di Jakarta. Kebanyakan wisatawan yang berkunjung umumnya wisatawan
domestik, dan sebagian wisatawan asing yang beragama Islam, tapi saya (Kristen) juga sudah
mengunjungi masjid ini sampai ke dalam.

8. Gedung DPR/DPD/MPR

Nah gedung yang satu ini memang selalu menjadi topik hangat sepanjang masa dan layak
dijadikan salah satu ikon. Dengan bentuk kura-kura dan warna hijau yang unik, juga banyak
peristiwa sejarah yang terjadi di sini, membuat orang akan terasosiasi dengan kota Jakarta bila
melihat gedung ini. Didirikan pada 8 Maret 1965. Saat itu, Presiden Soekarno mencetuskan
untuk menyelenggarakan CONEFO (Conference of the New Emerging Forces) yang merupakan
wadah dari semua New Emerging Forces. Anggota-anggotanya direncanakan terdiri dari negaranegara Asia, Afrika, Amerika Latin, negara-negara Sosialis, negara-negara Komunis, dan semua
Progresive Forces dalam kapitalis. Conefo dimaksudkan sebagai suatu tandingan terhadap
Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB). Melalui Keppres No. 48/1965, Soekarno menugaskan
kepada Soeprajogi sebagai Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga (PUT). Menteri PUT kemudian
menerbitkan Peraturan Menteri PUT No. 6/PRT/1965 tentang Komando Pembangunan Proyek
Conefo.
Bertepatan dengan Perayaan Dasa Warsa Konferensi Asia-Afrika pada 19 April 1965
dipancangkanlah tiang pertama pembangunan proyek political venues di Senayan Jakarta.
Rancangan Soejoedi Wirjoatmodjo Dpl Ing ditetapkan dan disahkan presiden pada 22 Februari
1965. Komplek Parlemen terdiri dari Gedung Nusantara yang berbentuk kubah, Nusantara I atau
Lokawirasabha setinggi 100 meter dengan 24 lantai, Nusantara II, Nusantara III, Nusantara IV,
dan Nusantara V. Di tengah halaman terdapat air mancur dan Elemen Elektrik. Juga berdiri
Gedung Sekretariat Jenderal dan sebuah Masjid. Atas amandemen Undang-undang Dasar 1945

(UUD45), dalam Komplek DPR/MPR telah berdiri bangunan baru untuk kantor Dewan
Perwakilan Daerah (DPD).

9. Gelora Bung Karno

Kota dan stadion adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Acara-acara berskala raksasa baik
olah raga, konser musik, maupun pertemuan biasanya diselenggarakan di sebuah stadion. Nah,
gak lengkap juga kalo belum memuat Gelora Bung Karno sebagai salah satu Ikon Jakarta.
Gelanggang Olahraga (Gelora) Bung Karno adalah sebuah kompleks olahraga serbaguna di
Senayan, Jakarta, Indonesia. Kompleks olahraga ini dinamai untuk menghormati Soekarno,
Presiden pertama Indonesia, yang juga merupakan tokoh yang mencetuskan gagasan
pembangunan kompleks olahraga ini. Dalam rangka de-Soekarnoisasi, pada masa Orde Baru,
nama kompleks olahraga ini diubah menjadi Gelora Senayan. Setelah bergulirnya gelombang
reformasi pada 1998, nama kompleks olahraga ini dikembalikan kepada namanya semula melalui
Surat Keputusan Presiden No. 7/2001. Gedung olahraga ini dibangun mulai sejak pada tanggal
8 Februari 1960 sebagai kelengkapan sarana dan prasarana dalam rangka Asian Games 1962

mulai buka diresmikan sejak pada tanggal 24 Agustus 1962 yang diadakan di Jakarta.
Pembangunannya didanai dengan kredit lunak dari Uni Soviet sebesar 12,5 juta dollar AS yang
kepastiannya diperoleh pada 23 Desember 1958.

10.Wisma BNI 46

Wisma 46 adalah bangunan tertinggi di Indonesia , tingginya mencapai 262 m (hingga pucuk
antena ) yang terletak di komplek Kota BNI di Jakarta Pusat, Indonesia. Menara perkantoran
bertingkat 46 ini selesai tahun 1996 yang dirancang oleh Zeidler Roberts Partnership (Zeidler
Partnership Architects) dan DP Architects Private Ltd. Menara ini terletak di sebuah tanah seluas
15 hektar di pusat kota. Menara ini memiliki luas 140,028 m. Wisma 46 adalah bangunan
tertinggi ke-147 di dunia bila dihitung hingga puncak. Juga bangunan tertinggi kedua di belahan
Bumi Selatan.

Desain bangunan ini digambarkan sebagai modern. Menara ini mempunyai 48 tingkat di atas
tanah yang hanya berisi perkantoran. Terdapat dua tingkat bawah tanah yang digunakan sebagai
tempat parkir. Lantai 1 dan 2 diisi oleh bank, kafe, dan resto, seperti Starbucks Coffee dan
Dunkin Donuts. Selain yang telah disebutkan diatas sebelumnya, gedung ini juga menjadi ikon
kota Jakarta kini karena bentuknya yang unik seperti pena. Menara ini membentuk landscape
kota Jakarta menjadi berbeda.

Anda mungkin juga menyukai

  • ASAMA
    ASAMA
    Dokumen7 halaman
    ASAMA
    Viuthy Barbie Yepe
    Belum ada peringkat
  • Word Asam Urat
    Word Asam Urat
    Dokumen5 halaman
    Word Asam Urat
    Viuthy Barbie Yepe
    Belum ada peringkat
  • ASAMA
    ASAMA
    Dokumen7 halaman
    ASAMA
    Viuthy Barbie Yepe
    Belum ada peringkat
  • Anemia
    Anemia
    Dokumen9 halaman
    Anemia
    Viuthy Barbie Yepe
    Belum ada peringkat
  • Hayun 0302
    Hayun 0302
    Dokumen12 halaman
    Hayun 0302
    Iin Armadasida's Klein Fraulent
    Belum ada peringkat
  • Maag Lambung
    Maag Lambung
    Dokumen8 halaman
    Maag Lambung
    Viuthy Barbie Yepe
    Belum ada peringkat
  • Tajuk Rencana
    Tajuk Rencana
    Dokumen2 halaman
    Tajuk Rencana
    Viuthy Barbie Yepe
    Belum ada peringkat
  • Tugas Bahasa Indonesia
    Tugas Bahasa Indonesia
    Dokumen6 halaman
    Tugas Bahasa Indonesia
    Viuthy Barbie Yepe
    Belum ada peringkat
  • Resep
    Resep
    Dokumen1 halaman
    Resep
    Viuthy Barbie Yepe
    Belum ada peringkat
  • Penatalaksanaan DM Tipe 2
    Penatalaksanaan DM Tipe 2
    Dokumen29 halaman
    Penatalaksanaan DM Tipe 2
    Matra Adi Prawira
    Belum ada peringkat
  • Lisinopril
    Lisinopril
    Dokumen5 halaman
    Lisinopril
    Viuthy Barbie Yepe
    Belum ada peringkat
  • DM Dan Stress
    DM Dan Stress
    Dokumen16 halaman
    DM Dan Stress
    Michelle Rayvi J. Sumampouw
    Belum ada peringkat
  • Elfia Neswita 06131051
    Elfia Neswita 06131051
    Dokumen247 halaman
    Elfia Neswita 06131051
    Viuthy Barbie Yepe
    Belum ada peringkat
  • 5996 9691 1 PB PDF
    5996 9691 1 PB PDF
    Dokumen9 halaman
    5996 9691 1 PB PDF
    Agung Tri Marsudianto
    Belum ada peringkat
  • S2 2014 338328 Bibliography
    S2 2014 338328 Bibliography
    Dokumen4 halaman
    S2 2014 338328 Bibliography
    Viuthy Barbie Yepe
    Belum ada peringkat
  • Sejarah Jaringan Komputer
    Sejarah Jaringan Komputer
    Dokumen5 halaman
    Sejarah Jaringan Komputer
    Viuthy Barbie Yepe
    Belum ada peringkat
  • Laporan Pratikum FISIKA
    Laporan Pratikum FISIKA
    Dokumen4 halaman
    Laporan Pratikum FISIKA
    Viuthy Barbie Yepe
    Belum ada peringkat
  • Ara Bindo Daftar Pustaka
    Ara Bindo Daftar Pustaka
    Dokumen1 halaman
    Ara Bindo Daftar Pustaka
    Viuthy Barbie Yepe
    Belum ada peringkat
  • Laporan Biologi 1
    Laporan Biologi 1
    Dokumen4 halaman
    Laporan Biologi 1
    Viuthy Barbie Yepe
    Belum ada peringkat
  • Hayun 0302
    Hayun 0302
    Dokumen12 halaman
    Hayun 0302
    Iin Armadasida's Klein Fraulent
    Belum ada peringkat
  • Ara B.indonesia
    Ara B.indonesia
    Dokumen10 halaman
    Ara B.indonesia
    Viuthy Barbie Yepe
    Belum ada peringkat