Anda di halaman 1dari 3

Phimosis

Phimosis / Fimosis merupakan kondisi normal pada bayi dan anak-anak yang
disebabkan kulit kepala atau kulup penis belum terlepas secara sempurna dari kepala penis.
Kulup akan terlepas dengan sendirinya seiring bertambahnya usia anak.

Pada laki-laki yang belum atau tidak disunat, penis mereka masih memiliki kulit
kulup yang menempel di ujungnya. Kulit kulup penis umumnya bisa ditarik ke belakang
kepala penis atau akan mengerut mundur saat ereksi.

Kulit kulup mewakili setidaknya sepertiga dari kulit penis. Kulup berfungsi
melindungi kepala penis dari gesekan dan kontak langsung dengan pakaian. Ketika kulit
kulup penis tidak dapat ditarik atau mengerut mundur ke belakang kepala penis saat ereksi,
kondisi ini disebut fimosis.
Fimosis muncul dalam bentuk cincin ketat atau “karet gelang” yang melingkari kulup
di sekitar ujung penis. Hal ini akan mencegah kulit kulup tertarik penuh hingga ke belakang.
Jika seseorang menderita fimosis, kondisi ini akan mengganggu proses berkemih, hubungan
seksual, dan meningkatkan risiko infeksi saluran kencing.

Gejala Phimosis

Phimosis biasanya tidak menimbulkan rasa nyeri. Kulit penis yang terlalu ketat
mungkin akan mengganggu proses berkemih atau melakukan hubungan seksual.
Phimosis bisa membuat sulit membersihkan daerah bawah kulit penis, sehingga mudah
terkena infeksi. Namun, beberapa orang mungkin merasakan beberapa tanda dan gejala
fimosis, seperti:
 Nyeri saat ereksi
 Kulit penis kemerahan
 Pembengkakan seperti balon di bawah kulup

Kondisi fimosis yang cukup parah bisa mengganggu kerja saluran urin,
mengakibatkan peradangan kepala penis (balanitis), infeksi kelenjar kulup (balanoposthitis),
hingga parafimosis. Ketika kulit kulup yang ditarik ke belakang kepala penis macet sehingga
menghentikan aliran darah ke ujung penis.
Penyebab

Phimosis / Fimosis adalah kondisi yang umum dan normal terjadi pada bayi, balita,
maupun anak laki-laki yang belum disunat. Kondisi ini terjadi karena kulit kulup akan tetap
menempel pada kepala penis dalam beberapa tahun pertama bayi atau selama belum disunat.
Kulit kulup penis anak yang mengalami phimosis biasanya mulai dapat ditarik ke belakang
pada usia 3 tahun. Meski begitu, tidak menutup kemungkinan remaja dan pria dewasa juga
bisa mengalami hal ini.
Dikutip dari situs layanan kesehatan masyarakat Britania Raya, NHS, beragam
kondisi kulit lainnya juga dapat meningkatkan risiko kulit kulup tidak bisa tertarik kembali,
seperti:
 Eksim pada penis, ditandai dengan kulit penis yang kering, gatal, kemerahan, dan
pecah-pecah.
 Psoriasis, timbulnya bercak-bercak merah dan kerak kulit mati pada kulit.
 Linchen planus, yakni gangguan pada kulit seperti ruam dan gatal pada area tubuh,
namun tidak menular.
 Linchen sclerosus, yang merupakan penyakit kulit yang sering terjadi pada alat
kelamin dan anus dan menyebabkan munculnya jaringan parut pada kulit kulup penis.
Kulup penis pada anak berusia 3-4 tahun biasanya mulai bisa ditarik ke belakang
kepala penis. Meski begitu, beberapa anak tidak dapat melakukan hal ini sehingga
menyebabkan fimosis.
 Bagian atas kulup penis terlalu kecil sehingga kepala penis tidak dapat lewat.
 Braking cord terlalu pendek untuk membuat kulup penis dapat ditarik sempurna.
Kondisi ini dinamakan arrestor wires BREVE.
 Dampak infeksi, hal ini dapat menyebabkan luka pada fibrosis kepala penis.

Pengobatan

Phimosis dapat sembuh sendiri terutama pada anak laki-laki. Kondisi ini tidak perlu
diperbaiki, kecuali ketika mengganggu proses buang air kecil (BAK) atau memberikan
masalah lain seperti infeksi.

Mengobati infeksi termasuk balanitis, biasanya dimulai dengan mengambil sampel


usap untuk mengetahui penyebab infeksi. Pengobatan akan disesuaikan dengan penyebabnya.
Bila karena bakteri maka diobati dengan antibiotik dan jika karena jamur akan diatasi dengan
obat anti jamur.

Jika tidak ada infeksi, kondisi fimosis dapat diperbaiki dengan latihan menarik kulup
penis secara perlahan setiap hari. Salep kortikosteroid dapat membantu melemaskan kulup
penis sehingga lebih mudah ditarik.

Pada kasus yang lebih serius, sirkumsisi (sunat) atau tindakan pembedahan lainnya
mungkin diperlukan. Sirkumsisi adalah pengambilan seluruh kulup penis. Operasi
pengangkatan hanya sebagian kulup penis juga merupakan salah satu pilihan. Sirkumsisi
biasanya dilakukan pada masa anak-anak, sedangkan pembedahan bisa dilakukan pada pria
berapapun usianya.

Pencegahan
Menjaga kebersihan kepala penis setiap hari sangat penting untuk mencegah infeksi
sehingga terhindar dari fimosis.

Daftar Pustaka

https://hellosehat.com/kehamilan/kesuburan/masalah-kesuburan/disunat-memengaruhi-
kesuburan/
https://www.klikdokter.com/penyakit/fimosis

Anda mungkin juga menyukai