Anda di halaman 1dari 14

BAB III

KAJIAN SITUASI MANAJEMEN KEPERAWATAN RUANG MURAI


RSUD Dr.H. ABDUL MOELOEK PROPINSI LAMPUNG

3.1 ANALISA SITUASI RUANGAN


Ruang Murai merupakan Ruang rawat penyakit dalam. Ruangan ini terbagi menjadi 2
Ruang kelas II, 2 Ruang kelas III, dan 2 Ruang isolasi untuk pasien dengan resiko
infeksi dengan kapasitas tempat tidur sebanyak 33 tempat tidur. Selain Ruang
perawatan, Ruang Murai juga dilengkapi dengan 1 Ruang perawat jaga, 1 Ruang
kepala Ruangan, 1 Ruang dapur sekaligus Ruang mahasiswa, serta 1 Ruang gudang
peralatan.

Jumlah tenaga perawat sebanyak 16 orang dengan perincian : 1 orang Karu, 1 orang
koordinator, 2 orang KaTim dan 12 orang pelaksana perawatan yang dibagi menjadi 3
shift kerja. Ruang Murai dengan rata-rata BOR 85 % perbulan dengan tingkat
ketergantungan partial care. Lama hari rawat (LOS) 10 hari

3.2 HASIL OBSEVASI PELAYANAN KEPERAWATAN


Dari hasil observasi yang dilakukan selama 3 hari dari tanggal 20 – 22 Maret 2009
didapatkan data sebagai berikut :

A. PENATAAN RUANGAN
1. Tiap tempat tidur pasien tidak ada skerm/ sekat pembatas
2. Ventilasi di Ruang zaal sudah cukup baik
3. Jarak antara Ruang perawatan dengan Nurse Station terlalu jauh
B. HASIL OBSERVASI PERAWAT DALAM ASUHAN KEPERAWATAN
Ya Tidak
No Aspek yang diobservasi
Jumlah % Jumlah %
A. PERENCANAAN PULANG
1. Perawat melakukan perencanaan pulang pasien 8 80 2 20
secara tertulis
2. Perawat sudah melakukan pendokumentasian 7 70 3 30
pada format yang tersedia
3. Ruangan menyediakan format resume perawat 10 100 0 0
untuk melengkapi perencanaan pulang
4. Perawat memiliki alasan untuk mengambil 2 20 8 80
keputusan memulangkan pasien
5. Perawat selalu memberikan informasi pengobatan 8 80 2 20
tindak lanjut ketika pasien akan pulang

B. KESELAMATAN KERJA
1. Perawat sudah memisahkan sampah medis dan 6 60 4 40
non medis
2. Perawat membuang jarum suntik, abbocath 8 80 2 20
langsung ke bak sampah khusus
3. Pada saat melakukan tindakan Keperawatan 4 40 6 60
perawat menggunakan sarung tangan
4. Sebelum dan sesudah melakukan tindakan 5 50 5 50
Keperawatan perawat selalu mencuci tangan

C HUBUNGAN TERAPEUTIK
1. Perawat selalu melakukan tindakan sejujurnya 8 80 2 20
setiap akan melakukan tindakan pada pasien
2. Perawat selalu memberi informasi terlebih dahulu 6 60 4 40
3. Perawat selalu melakukan tehnik asertif dalam 6 60 4 40
menghadapi pasien atau keluarga yang panik
marah dan kesakitan
4. Perawat selalu menjaga privasi pasien dalam 7 70 3 30
melakukan tindakan
5. Sebelum dan sesudah melakukan tindakan 7 70 3 30
Keperawatan perawat selalu melakukan
komunikasi terapeutik

D. PENCATATAN DAN PELAPORAN


1. Perawat selalu mencatat tindakan yang telah 3 30 7 70
dilakukan pada buku status pasien
2. Perawat selalu melakukan Overan pasien tiap shift 4 40 6 60
secara tertulis
3. Perawat selalu menyelesaikan catatan 2 20 8 80
perkembangan pasien pada buku status pasien
dalam waktu 24 jam
4. Perawat selalu melakukan tindakan Keperawatan 2 20 8 80
sesuai perencanaan

E. PENCEGAHAN INFEKSI
1. Perawat selalu menggunakan sarung tangan saat 2 20 8 80
melakukan tindakan untuk menghindari infeksi
2. Perawat selalu mempertahankan tehnik aseptik 1 10 9 90
dalam melakukan tindakan Keperawatan
3. Perawat selalu mencuci tangan sebelum dan 5 50 5 50
sesudah melakukan tindakan Keperawatan
4. Tersedianya tempat cuci tangan yang memenuhi 3 30 7 70
standar

F. SARANA DAN PRASARANA


1. Kelengkapan alat-alat di Ruangan sesuai dengan 6 18 27 82
tempat tidur pasien
2. Terdapat papan nama di setiap tempat tidur pasien 0 0 33 100
3. Di setiap Ruangan terdapat tempat sampah 2 33 4 67
G. METODE TIM
1. Ruangan sudah menerapkan Metode Tim sesuai 2 25 6 75
teori
2. Ruangan sudah melaksanakan sistem Overan 2 25 6 75
antar shift
3. Ruangan sudah melaksanakan Pre dan Post 2 25 6 75
Conference
4. Ketua Tim mengadakan supervisi kepada 1 33 2 67
pelaksana
5. Karu sudah mengadakan Ronde Keperawatan 0 0 8 100
6. Karu mengikuti visite dokter 0 0 1 100

C. HASIL ANGKET
Angket disebarkan ke seluruh perawat Ruangan sebanyak 16 eksemplar. Namun
yang kembali ke mahasiswa sebanyak 14 eksemplar dengan hasil sebagai berikut :
Ya Tidak
No Aspek yang diobservasi
Jumlah % Jumlah %
A. PERENCANAAN
1. Apakah anda bersama ketua Tim mengikuti 6 60 4 40
Overan dinas
2. Apakah anda melaksanakan pembagian tugas 7 70 3 30
yang diberikan ketua Tim
3. Apakah anda melaksanakan Renpra 7 70 3 30
4. Apakah anda menyiapkan keperluan untuk 8 80 2 20
melaksanakan askep
5. Apakah anda mengikuti visit dokter untuk 10 100 0 0
mengetahui kondisi patofisiologi, tindakan yang
akan dilakukan, program pengobatan, dan
mendiskusikan dengan dokter tentang tindakan
6. Apakah anda mengikuti Ronde Keperawatan 0 0 10 100
bersama KaTim dan Karu
B PENGORGANISASIAN
1. Apakah anda melaksanakan tugas sesuai dengan 8 80 2 20
sistem penugasan yang diberikan KaTim
2. Apakah anda melaksanakan askep sesuai Renpra 6 60 4 40
3. Apakah anda melaksanakan tugas yang 8 80 2 20
didelegasikan oleh KaTim dan mempertanggung
jawabkannya
4. Apakah anda melakukan pelaporan dan 10 100 0 0
pendokumentasian tindakan
C PENGARAHAN
1. Apakah anda menerima bimbingan dan 5 50 5 50
pengarahan serta memberi umpan balik

D PENGAWASAN / PENGENDALIAN
1. Apakah anda mengevaluasi askep 8 80 2 20
2. Apakah anda memberikan umpan balik pada 5 50 5 50
pelaksanaan askep
3. Apakah anda memperhatikan aspek legal dan etik 5 50 5 50
4. Apakah anda melakukan pelaporan dan 10 100 0 0
pendokumentasian

D. HASIL WAWANCARA
1. PERENCANAAN
Dari hasil wawancara yang didapatkan dari KaTim I bahwa :
a. Lama hari rawat di Ruang Murai 10 hari, BOR 85 %
b. Pembagian shift, untuk dinas pagi berjumlah 7 orang, dinas sore 2
berjumlah orang, sedangkan untuk dinas malam berjumlah 2 orang
perawat.
c. Sumber keuangan setiap bulan didapatkan dari : APBD, Askes dan Umum
d. KaTim I mengatakan di Ruang Murai sudah melakukan Pre dan Post
Conference yang dipimpin oleh Karu tetapi dalam palaksanaannya belum
maksimal
e. Perawat Ruangan selalu mengikuti Visit Dokter
f. Ruang Murai memiliki Supervisor yang ditunjuk oleh Kabid Perawatan
g. Kepala Ruangan sudah mengidentifikasi kebutuhan perawat yang
dibutuhkan sesuai dengan tingkat ketergantungan pasien
h. Karu sudah mengatur dan mengendalikan askep seperti :
 Membimbing pelaksanaan askep
 Membimbing penerapan proses Keperawatan
 Mengadakan diskusi untuk pemecahan masalah
 Memberikan informasi pada keluarga pasien yang baru masuk
i. Karu membantu mengembangkan tingkat pendidikan dan pelatihan
perawat
j. Karu telah menjaga Visi dan Misi Rumah Sakit

2. PENGORGANISASIAN
a. Karu telah merumuskan Metode dan tujuan penugasan yang digunakan
tetapi belum berjalan secara maksimal
b. Karu membuat rincian tugas KaTim dan anggota Tim secara jelas
c. Karu telah membuat rentang kendali antara Karu, KaTim, dan pelaksana
d. Karu telah mengatur dan mengendalikan tenaga Keperawatan dengan
membuat daftar dinas harian
e. Karu sudah mendelegasikan tugas kepada KaTim apabila Karu tidak
berada di tempat

3. PENGARAHAN
a. Karu telah memberikan penugasan kepada KaTim, dan memberi pujian
kepada Tim yang melaksanakan tugas dengan baik.
b. Memberi motivasi dalam peningkatan pengeahuan dan sikap
c. Menginformasikan hal-hal yang dianggap penting
d. Melibatkan bawahan dalam kegiatan
e. Meningkatkan kerjasama dengan anggota Tim

4. PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN


a. Karu telah mengawasi dan bekomunikasi langsung dengan KaTim dan
perawat pelaksana mengenai askep yang diberikan kepada pasien.
b. Karu telah melakukan supervisi melalui inspeksi, mengamati sendiri atau
melalui laporan langsung secara lisan.
c. Melakukan supervisi yang tidak langsung, seperti mengecek daftar hadir
dan memeriksa Renpra
d. Melakukan evaluasi upaya pelaksanaan dan membandingkan rencana
perawatan yang sudah disusun bersama KaTim
3.3 ANALISIS SWOT
A. Strength (Kekuatan)
 Man
a. Tersedianya tenaga perawat asosiasi 12 orang
b. Pendidikan tenaga perawat
 S1 Keperawatan (Ners) 1 orang
 S1 Keperawatan 3 orang
 S1 Kesehatan masyarakat 1 orang
 D3 Keperawatan 10 orang
 SPK 1 orang
c. Perawat yang sudah mengikuti pelatihan 4 orang, diantaranya pelatihan
pencegahan infeksi, perawatan luka, PPGD, BTCLS

 Metode
a. 80 % perawat melakukan perencanaan pulang
b. KaTim menyatakan di Ruangan Murai sudah menggunakan Metode Tim
tetapi dalam pelaksanaannya belum maksimal
c. Dari hasil kuesioner, 60 % perawat menyatakan bahwa mereka mengikuti
Pre conference bersama Katim
d. 60 % perawat menyatakan bahwa di Ruang Murai sudah melakukan Overan
pasien setiap awal dan akhir shift
e. Dari hasil wawancara, 70 % perawat menyatakan bahwa Metode penugasan
Tim di Ruang Murai sudah berjalan dengan baik
f. Dari hasil observasi pada pagi hari memulali tugas dilakukan Pre
Conference
g. Dari hasil observasi pada akhir tugas dilakukan Post Conference

 Machine
a. 100 % perawat mengatakan telah melakukan pendokumentasian pasien
b. 70 % perawat mengatakan menjaga privasi klien saat melakukan tindakan
c. 60 % perawat melakukan tehnik asertif dalam menghadapi pasien atau
keluarga yang panik
d. Memiliki format asuhan Keperawatan yang lengkap
 Material
a. Memiliki sterilisator
b. Dari hasil observasi Ruang Murai sudah memiliki peralatan penunjang
pemberian asuhan Keperawatan yang cukup lengkap (daftar fasilitas
terlampir)
c. Sudah tersedia pembuangan sampah medis dan non medis

B. Weakness (kelemahan)
 Man
Dari hasil wawancara perawat shift sore menyatakan jumlah perawat jaga pada
shift sore dan malam hanya 2 orang, belum mampu menangani keluhan
keluarga dan pasien, dibuktikan dengan :
a. Dari 6 perawat perawat asosiasi menyatakan bahwa kesulitan menghadapi
keluhan pasien dan keluarga pasien
b. Hasil observasi pembagian tugas perawat tidak sesuai dengan jumlah pasien
yang ada dan tingkat ketergantungan terutama pada shift sore dan malam
serta pada hari libur
c. Jumlah tenaga belum ideal dibuktikan dengan :
 Perawat yang tersedia 12 orang perawat asosiasi
 Menurut Douglas perawat yang harus dimiliki berdasarkan tingkat
ketergantungan pasien :
 Jumlah pasien 23 orang
 Tingkat ketergantungan pasien
- Minimal Care : 3 orang
- Partial Care : 19 orang
- Total Care : 1 orang
 Ideal dinas pagi 0,36 + 5 + 0,51 = 5,87
 Ideal dinas sore 0,42 + 2,85 + 0,30 = 3,57
 Ideal dinas malam 0,21 + 3,8 + 0,20 = 4,21

 Metode
a. 30 % perawat menyatakan bahwa kurang memahami Metode penugasan
Tim yang digunakan Karu- KaTim di Ruang Murai saat ini
b. Dari hasil kuesioner, 40 % perawat menyatakan bahwa mereka tidak
mengikuti Post Conference yang diadakan KaTim pada akhir tugas
c. Dari hasil observasi laporan catatan perkembangan pasien tidak dibacakan
d. Dari hasil observasi Overan pasien tidak dilakukan sesui dengan konsep dan
teori
e. Dari hasil observasi pembagian tugas perawat tidak sesuai dengan jumlah
pasien yang ada dan tingkat ketergantungan terutama pada shift sore dan
malam
f. Dari hasil observasi 30 % perawat menyatakan bahwa Metode penugasan
yang mereka laksanakan adalah Metode tim

 Machine
a. Dari hasil observasi, 40 % perawat pada saat melakukan tindakan tidak
menggunakan hand scoon
b. Dari hasil observasi, 60 % perawat tidak melakukan pengkajian dengan
lengkap
c. Dari hasil observasi, 20 % lembar catatan asuhan Keperawatan tidak diisi
lengkap sesuai konsep/ teori

 Material
a. Dari hasil observasi terdapat 2 kotak sampah medis dan 1 kotak sampah non
medis
b. Dari hasil observasi didapatkan bahwa peralatan penunjang pemberian
asuhan Keperawatan jumlahnya kurang (tidak sesuai dengan jumlah tempat
tidur) dan kondisinya baik

C. Opportunity (Peluang)
a. Adanya dukungan dari Kepala Ruangan dan Manajemen Rumah Sakit
b. Merupakan tempat praktek dan belajar mahasiswa Keperawatan S1 maupun D3
dan mahasiswa kedokteran
c. Memberikan penerimaan yang baik dari perawat Ruang Murai terhadap
Mahasiswa Program Ners Universitas Malahayati Bandar Lampung
d. Tenaga perawat mendapat kesempatan untuk melanjutkan pendidikan ke
jenjang Strata 1 atau lebih tinggi

D. Threatens (Ancaman)
a. Semakin kritisnya masyarakat sehingga menuntut untuk mendapat palayanan
Keperawatan yang opTimal
b. Banyak RS swasta yang memberikan pelayanan yang lebih baik dari pada
pelayanan di RSUD Dr.H.Abdul Moeloek Propinsi Lampung
c. Semakin kritisnya masyarakat dalam penilaian terhadap pelayanan
Keperawatan yang diberikan
d. Semakin banyak berdiri balai pengobatan ataupun rumah sakit swasta
e. Semakin maju dan berkembangnya pemikiran serta pendidikan masyarakat
sehingga mampu membandingkan dan memilih pelayanan yang lebih baik
f. Pelaksanaan Pre dan Post Conference berjalan kurang maksimal dapat
menyebabkan implementasi tidak maksimal pula
g. Standar asuhan Keperawatan merupakan aspek legal bagi perawat dalam
tanggung jawab dan tanggung gugat
h. Penerapan Universal Precaution dan prinsip steril dalam tindakan dan
pemberian pelayanan yang tidak tepat akan meningkatkan terjadinya Infeksi
Nosokomial

3.4 PERUMUSAN MASALAH


Dari hasil observasi dan wawancara didapatkan beberapa masalah yang ada di Ruang
Murai, yaitu :
1. Kurang optimalnya dokumentasi keperawatan di Ruang Murai
2. Belum optimalnya pelaksanaan metode tim di Ruang Murai
3. Kurang efektifnya pemberian askep karena kurangnya jumlah tenaga perawat
pelaksana
4. Penataan ruangan belum mendukung efektifitas pemberian askep :
 Nurse Station terlalu jauh jaraknya dari Ruang perawatan pasien
 Papan nama identitas pasien tidak ada
PRIORITAS MASALAH MANAJEMEN KEPERAWATAN
DI RUANG MURAI RSUDAM PROPINSI LAMPUNG

No Masalah A B C D E F G H I J K ∑ Urutan
1 Belum optimalnya pelaksanaan metode tim di Ruang

Murai 5 5 4 3 5 5 5 4 5 4 4 49 1
2 Kurang optimalnya dokumentasi keperawatan di Ruang
5 5 3 4 4 4 5 5 4 4 4 47 2
Murai
3 Penataan ruangan belum mendukung efektifitas
pemberian askep
4 4 3 4 5 5 4 5 4 3 5 46 3
a. Nurse Station terlalu jauh jaraknya dari Ruang
perawatan pasien
b. Papan nama identitas pasien tidak ada 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 38 4
4 Kurang efektifnya pemberian askep karena kurangnya
3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 1 24 5
jumlah tenaga perawat pelaksana

KETERANGAN PEMBOBOTAN
1. Sangat rendah A. Resiko terjadi F. Sesuai dengan program
2. Rendah B. Resiko parah G. Tempat
3. Cukup C. Potensial untuk penkes H. Waktu
4. Tinggi D. Minat masyarakat I. Dana
5. Sangat tinggi E. Mungkin diatasi J. Fasilitas kesehatan
K. Sumber daya
3.5 PRIORITAS MASALAH
1. Belum optimalnya pelaksanaan Metode Tim di Ruang Murai
2. Kurang optimalnya dokumentasi keperawatan di Ruang Murai
3. Penataan ruangan belum mendukung efektifitas pemberian askep :
 Nurse Station terlalu jauh jaraknya dari Ruang perawatan pasien
 Papan nama identitas pasien tidak ada
4. Kurang efektifnya pemberian askep karena kurangnya jumlah tenaga perawat
pelaksana
3.6 POA (PLAN OF ACTION)
Project pembaharuan Ruang Murai RSUD Dr.H.Abdul Moeleok propinsi Lampung tahun 2009
WAKTU / PENANGGUNG
No MASALAH KEGIATAN TUJUAN SASARAN MEDIA
TEMPAT JAWAB
1 Belum maksimalnya 1.1 Deseminasi ilmu Meningkatkan pengetahuan Perawat Ruang Sabtu, 28 Laptop, layar dan Ridwan Hartono
penerapan tentang tentang Metode Tim tentang Metode Tim Murai Maret 2009 LCD, makalah
Metode Tim, Ronde, tentang Metode Tim
Pre dan Post 1.2 Menjadi Role Model Memberikan contoh tentang Perawat Ruang Sabtu, 4 April Anggota kelompok Hayatun Nufus
Conference Tim, tentang Pre dan penerapan Metode Tim, Murai 2009
Post Conference bagi tentang Pre dan Post
perawat Conference
1.3 Menjadi Role Model Memberikan contoh tentang Perawat Ruang Sabtu, 4 April Anggota kelompok Supriyadi
penerapan Metode Tim penerapan Metode Tim, Murai 2009
tentang Overan tentang Overan
1.4 Menjadi Role Model Memberikan contoh tentang Perawat Ruang Sabtu, 4 April Anggota kelompok Sandra Andini
penerapan Metode Tim penerapan Metode Tim, Murai 2009
tentang Ronde tentang Ronde Keperawatan
Keperawatan

2 Kurang optimalnya 2.1 Sosialisasi Memberikan contoh tentang Perawat Ruang Sabtu, 4 April SAK Rumah Sakit Amalia
dokumentasi pendokumentasian pendokumentasian Murai 2009 Dr.H.Abdul Moeloek
keperawatan di Ruang keperawatan sesuai keperawatan yang sesuai Propinsi Lampung
Murai dengan SAK Rumah dengan SAK Rumah Sakit
Sakit

3 Penataan ruangan 3.1 Memodifikasi ruangan Memudahkan dalam Bangsal Ruang Sabtu, 4 April Memindahkan meja Marlia Sari
belum mendukung dengan menempatkan mengobservasi pasien dan Murai 2009 dan bangku lebih
efektifitas pemberian Nurse Station lebih pemberian asuhan dekat dengan ruangan
askep : dekat dengan ruangan keperawatan perawatan pasien
 Nurse Station terlalu perawatan pasien
jauh jaraknya dari
Ruang perawatan 3.2 Membuat papan nama Sebagai identitas pasien dan Semua tempat Sabtu, 11 Papan nama terbuat
pasien di tempat tidur pasien informasi kesehatan pasien tidur di Ruang April 2009 dari tripleks
 Papan nama identitas Murai yang
pasien tidak ada berjumlah 33
tempat tidur
3.7 PENYELESAIAN MASALAH
Pengobservasian di Ruang Murai diangkat sebagai project pembaharuan dengan
melakukan penyegaran dan menjadi Role Model dalam pelaksanaan Metode Tim,
sosialisasi pendokumentasian perawatan, dan penataan ruangan perawatan

Diharapkan project pembaharuan ini dapat dilaksanakan dan ditindak lanjuti sehingga
konsep Metode Tim dapat tercapai, pelayanan keperawatan kepada klien dapat lebih
ditingkatkan.

Dalam pelaksanaan penyelesaian masalah project pembaharuan yang dilaksanakan


adalah :
1. Belum maksimalnya penerapan tentang Metode Tim, Ronde, Pre Post Conference
dan Overan
 Desiminasi tentang Metode Tim
 Menjadi Role Model dalam pelaksanaan Konsep Metode Tim
 Pre Conference dan Post Conference
 Ronde Keperawatan
 Overan
2. Kurang optimalnya dokumentasi keperawatan di Ruang Murai
 Sosialisasi pendokumentasian keperawatan sesuai dengan SAK Rumah Sakit
3. Penataan ruangan belum mendukung efektifitas pemberian askep :
 Memodifikasi ruangan dengan menempatkan Nurse Station lebih dekat dengan
ruangan perawatan pasien
 Membuat papan nama di tempat tidur pasien

Anda mungkin juga menyukai