Bola mata terdiri atas: 1.Dinding bola mata: Konjungtiva, Sklera, dan Kornea 2. Isi bola mata: Lensa, Uvea, Badan Kaca, dan Retina
Uvea
Lapisan kedua dari bola mata setelah sklera Merupakan jaringan lunak yang tdd: iris, badan silier dan koroid
Iris
berfungsi mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk ke dalam mata. Badan silier menghasilkan aqueous humour. Koroid terutama memberikan nutrisi kepada retina bagian luar.
DEFINISI
Uveitis adalah inflamasi traktus uvea (iris, korpus siliaris, dan koroid) dengan berbagai penyebabnya
Struktur yang berdekatan dengan uvea biasanya juga ikut mengalami inflamasi
15 % per 100.000 org 75% uveitis anterior 50% pasien uveitis menderita penyakit sistemik terkait Insiden pada dewasa muda dan usia pertengahan
UVEITIS ANTERIOR
peradangan iris dan badan siliar yang dapat berjalan akut maupun kronis biasanya bersifat unilateral
1 Penyebab dari iritis tidak dapat diketahui dengan melihat gambaran klinisnya saja. 3 Uveitis anterior dapat disebabkan oleh gangguan sistemik di tempat lain, yang secara hematogen dapat menjalar ke mata atau timbul reaksi alergi mata
2 Iritis dan iridisiklitis dapat merupakan suatu manifestasi klinik reaksi imunologik terlambat, dini atau sel mediated terhadap jaringan uvea anterior.
ETI L GI
IDIOPATIK
Penyakit sistemik yang berhubungan dengan HLA-B27 seperti; -ankylosing spondilitis -sifilis -sindrom Reiter -penyakit lyme -penyakit crohns -Psoriasis -inflammatory bowel disease -Sarcoidosis -Juvenile idiopathic arthritis
iris dan badan silier menyebabkan rusaknya Blood Aqueous Barrier Terjadi peningkatan protein, fibrin, dan sel-sel radang dalam aquous humour. Sel-sel radang menempel di tepi pupil (koeppe nodules), sedangkan di iris (busacca nodules). Radang menyebabkan TIO COP > TIO COA iris bombe (bombans).
Radang
Berdasarkan patologi:
Berdasarkan klinis:
Uveitis nongranulomatosa
Uveitis granulomatosa
ditemukan organisme patogen berespon baik terhadap kortikosteroid (hipersensitivitas). Timbul iris dan badan silier Gejala injeksi silier, fotofobia, penglihatan kabur, badan kaca keruh. Jika terdapat sinekia posterior, bentuk pupil tidak teratur.
Tidak
mikroba aktif ke jaringan oleh organisme penyebab: mycobacterium tuberculosis atau toxoplasma gondii. Mengenai uvea anterior maupun posterior
Invasi
Gejala
Onset Sakit Fotofobia Penglihatan kabur Merah sirkumkorneal Perisipitat keratik Pupil Synechia posterior Nodul iris Tempat Perjalanan Rekurens
Non-granulomatosa
Akut Nyata Nyata Sedang Nyata Putih halus Kecil dan tak teratur Kadang-kadang Kadang-kadang Uvea anterior Akut Sering
Granulomatosa
Tersembunyi Tidak ada atau ringan Ringan Nyata Ringan Kelabu besar Kecil dan tak teratur (bervariasi) Kadang-kadang Kadang-kadang Uvea anterior dan posterior Menahun Kadang-kadang
Akut
terjadi kurang dari 6 minggu
Kronik
terjadi lebih dari 6 minggu
GEJALA KLINIS
Iridosiklitis akut Sakit rasa tertekan Berkurang Injeksi perikorneal Warna kotor Mengecil Lambat
Glaukoma akut Sakit sekali Sangat berkurang Injeksi episkleral Warna kotor Sedikit melebar kaku
Keratitis akut Sakit sekali Berkurang Injeksi perikorneal Normal Normal/kecil Kuat
gangguan metabolisme lensa Glaukoma uveitis anterior menimbulkan sinekia anterior perifer yang menghalangi aquous humour keluar dari sudut kamera anterior Cystoid macular edema (CME) terjadi pada uveitis anterior yang berkepanjangan
Katarak
Tujuan dari pengobatan uveitis anterior adalah: memperbaikivisual acuity, meredakan nyeri pada ocular, menghilangkan inflamasi ocular atau mengetahui asal dari peradangannya, mencegah terjadinya sinekia, mengatur tekanan intraocular
Tujuan penggunaan kortikosteroid: mengurangi produksi eksudat, menstabilkan membran sel, menghambat penglepasan lysozym oleh granulosit, Dan menekan sirkulasi limposit. Contohnya:prednisolon acetate dan deksamethasone
Cycloplegic mempunyai tiga tujuan yaitu: untuk mengurangi nyeri dengan memobilisasi iris, mencegah terjadinya perlengketan iris dengan lensa anterior (sinekia posterior), yang akan mengarahkan terjadinya iris bombe dan peningkatan tekanan intraocular, menstabilkan blood-aqueous barrier dan mencegah terjadinya protein leakage (flare) yang lebih jauh Contohnya: atropine, homatropine, scopolamin
Umumnya
kasus uveitis anterior berespon baik jika dapat didiagnosis secara awal dan diberi pengobatan visual pada iritis kebanyakakan pulih dengan baik, tanpa adanya katarak, glaucoma atau posterior uveitis
Prognosis