Anda di halaman 1dari 24

Uveitis Anterior Non Granulomatosa

dan Granulomatosa
Muhammad Halil Gibran
NIM. 1930912310127

Pembimbing:
Dr. dr. Muhammad Ali Faisal, M.Sc., Sp.M
DEPARTEMEN ILMU PENYAKIT MATA
FAKULTAS KEDOKTERAN ULM/RSUD
ULIN
BANJARMASIN
Maret,2022
2

Pendahuluan
Uveitis adalah radang pada uvea.

Uveitis : bagian anterior > iritis,siklitis atau iridosiklitis


bagian posterior > Koroiditis

Uveitis anterior/iridosiklitis biasanya terjadi mendadak


(selama 6-8 minggu)

Penyebab uveitis disebabkan reaksi imunologik, infeksi,trauma, pascabedah.


Diangnosis tepat ditambah penalaksanaan adekuat bisa mencegah komplikasi
sepeti glaucoma sekunder, sinekia,katrak dan ablasio retina

Tatalaksana Uveitiis Anterior adalah dengan


terapi non spesifik, spesifik, konservatif dan
tindakan pembedahan.
3
Anatomi Uvea

Uvea merupakan lapisan vaskular di dalam bola mata


yang terdiri dari iris, korpus siliar, dan koroid. Bagian ini
dilindungi oleh kornea dan sklera. Uvea ikut memasok
darah ke retina. Uvea dibagi menjadi 2 bagian yaitu uvea
anterior yang terdiri dari iris dan badan siliar dan uvea
posterior yaitu koroid .
4

Definisi
Uveitis anterior adalah radang pada iris (iritis),
badan siliar (siklitis) dan dapat terjadi bersama
yang disebut sebagai iridosiklitis. Uveitis anterior
atau iridosiklitis merupakan penyakit yang
mendadak yang biasanya berjalan selama 6 sampai
8 minggu,
5

Epidemiologi

Uveitis dapat terjadi pada Prevalensi Uveitis 10-15% kasus


kebutaan di negara maju dan uveitis
semua umur tapi yang paling
sering terjadi di negara berkembang
sering terjadi pada orang dewasa dibandingkan dengan negara maju karena
tua 20-50 tahun prevalensi infeksi yang dapat mempengaruhi
mata seperti toksoplasmosis dan tuberkulosis
adalah lebih besar
Prevalensi yang paling banyak dan
sering adalah Uveitis non
granulomatosa di duga akibat alergi
karena tidak pernah ditemukan kumannya
dan sembuh dengan pemberian
kortikosteroid
Etiologi
Berdasarkan spesifitas penyebab (kausa):
 Penyebab spesifik (infeksi)
virus, bakteri, fungi, parasit spesifik (Sifilis, Tuberkulosis, Herpes
Zoster, Herpes simpleks, Morbus Hansen, Adenovirus).
 Penyebab non spesifik (non infeksi)/reaksi hipersensitivitas
reaksi hipersensitivitas terhadap mikroorganisme atau antigen yang
masuk kedalam tubuh dan
merangsang reaksi antigen antibodi dengan predileksi pada
traktus uvea.
Etiologi
Berdasarkan asalnya:
 Eksogen

karena trauma, operasi intra okuler,


ataupun iatrogenik.
 Endogen

karena fokal infeksi di organ lain / reaksi


autoimun
Etiologi
Berdasarkan asalnya:
 Eksogen

karena trauma, operasi intra okuler,


ataupun iatrogenik.
 Endogen

karena fokal infeksi di organ lain / reaksi


autoimun
Etiologi

Berdasarkan reaksi radang yang terjadi:


 Uveitis Non granulomatosa

Infiltrat yang terjadi terdiri dari sel plasma dan


limfosit.
 Uveitis Granulomatosa

Infiltrat yang terjadi terdiri dari sel epiteloid dan


makrofag.
Klasifikasi 6

Klasifikasi Klinis

01 Uveitis Akut 02 Uveitis Subakut 03 Uveitis Kronik


Apabila gejala timbul tiba-tiba dan Lamanya peradangan antara uveitis Peradangan berulang, berlangsung selama
berlangsung selama 6 minggu atau akut dan kronik, ada kekambuhan tetapi > 6 minggu (selama bulanan atau
kurang dan bila sembuh tidak kambuh tahunan), tanpa penyembuhan yang
lagi ada fase kesembuhan sempurna antara serangan yang pertama
dan kekambuhan. seringkali onset tidak
jelas dan bersifat asimtomatik.

Klasifikasi Patologi

01 Non Granulomatosa 02 Granulomatosa


Disangka akibat invasi mikrobakteri yang patogen ke
Paling sering, di duga akibat alergi karena
jaringan uvea, meskipun kumannya sering tidak
tidak pernah ditemukan kumannya dan
ditemuklan, sehingga diagnosa ditegakkan berdasarkan
sembuh dengan pemberian kortikosteroid.
keadaan klinis saja.
Timbulnya sangat akut.
8

Patofisiologi
Peradangan uvea biasanya unilateral, dapat disebabkan
oleh defek langsung suatu infeksi atau merupakan
fenomena alergi. Infeksi piogenik biasanya mengikuti
suatu trauma tembus okuli; walaupun kadang-kadang
dapat juga terjadi sebagai reaksi terhadap zat toksik yang
diproduksi mikroba yang menginfeksi jaringan tubuh di
luar mata. Uveitis yang berhubungan dengan mekanisme
alergi merupakan reaksi hipersensitifitas terhadap
antigen dari luar (antigen eksogen) atau antigen dari
dalam badan (antigen endogen).
9

Manifestasi Klinis
● Mata terasa ngeres seperti ada ● Fotofobia
pasir
● Blefarospasme
● Mata merah disertai air mata

● Penglihatan kabur
● Nyeri, baik saat ditekan ataupun
digerakkan atau menurun ringan,
kecuali bila telah
terjadi katarak
komplikata,
penglihatan akan
banyak menurun
9

Pemeriksaan Fisik

 Edema palpebra disertai dengan ptosis ringan


 Injeksi konjuntiva dan silier
 COA: normal atau dangkal, bila terdapat iris bombe. Jika terdapat sinekia posterior, maka COA
terlihat dalam. Pada pemeriksaan slit lamp, menunjukkan efek Tyndal/flare positif sehingga
berkas sinar di COA menjadi tampak karena dipantulkan oleh sel-sel radang yang ada di COA.
9

Pemeriksaan Fisik
Derajat berat ringannya flare
0 = tidak ditemukan
1+ = flare terlihat dengan pemeriksaan yang teliti
2+ = flare tingkat sedang, iris masih terlihat bersih

3+ = kekeruhan lebih berat, iris dan lensa sudah keruh


4+ = flare sangat berat, fibrin menggumpal pada akuous humor
Pembagian Uveitis Anterior secara klinis
Ringan Sedang Berat
Keluhan ringan - sedang Keluhan sedang – berat Keluhan sedang – berat

Visus 20/20 – 20/30 Visus 20/30 – 20/100 Visus < 20/100

Kemerahan sirkumkorneal Kemerahan Kemerahan


superficial sirkumkorneal dalam sirkumkorneal dalam

Tidak ada KPs Tampak KPs Tampak Kps


1 + sel dan flare 1-3 + sel dan flare 3-4 + sel dan flare
TIO berkurang < 4 mmHh TIO berkurang 3-6 TIO meningkat
mmHg

Miosis, sluggish pupil, Pupil terfiksasi (fibrous),


sinekia posterior ringan, tidak tampak kripta pada
udem iris ringan iris
10

Diagnosis
 Anamnesis
 Pemeriksaan
Mata

 Pemeriksaan Oftalmologi

 Pemeriksaan Tonometri

 Pemeriksaan Slitlamp
10

Diagnosis
 Anamnesis
Mata sakit, merah, sekret (-), silau, pandangan kabur/penurunan
tajam penglihatan
Perlu ditanyakan mengenai riwayat penyakit sekarang
karena dapat menjadi faktor penyebab
 Pemeriksaan Oftalmologi
- visus ↓ ↓
- perubahan TIO
- injeksi silier
- keratik presipitat pada kornea
- flare pada COA
- sinekia
10

Diagnosis
Pemeriksaan penunjang
Untuk mencari etiologi penyebabnya
apabila diagnosis uveitis anterior sudah
dapat ditegakkan. Contoh : skin test, foto
rontgen, ANA dan lain-lain.
11

Tatalaksana
Non Medikamentosa

 Penggunaan kacamata hitam : bertujuan untuk mengurangi fotofobia


 Kompres hangat : diharapkan rasa nyeri akan berkurang, sekaligus untuk
meningkatkan aliran darah sehingga resorbsi sel-sel radang dapat lebih cepat

Medikamentosa

 Midritikum/Sikloplegik : Sulfas Atrofin 1% 3x1 tetes/hari


 Anti Inflamasi : Prednisolone Acetate 1% 4 tetes/hari
 Dewasa
oOral : Prednisolon 3x2 tablet/hari (1-2 mg/kg/hari) turunkan perlahan
setiap 1/2 minggu
o Injeksi : Metilprednisolone 1 gram/hari dalam infus 1 jam, diberikan
selama 3 hari kemudian dikuti oral prednisolone 1-2 mg/kg/hari
 Anak : Prednisolon 0,5 mg/kgbb 3x/hari
13

Tatalaksana
Tindakan Pembedahan

 Sudut tertutup : iridektomi perifer atau laser iridektomi, bila


telah terjadi perlekatan iris dengan trabekula (Peripheral
Anterior Synechia atau PAS) dilakukan bedah filtrasi.
 Sudut terbuka : bedah filtrasi.
14

Komplikasi

Gangguan metabolisme
lensa dapat menimbulkan
Sinekia Anterior perifer katarak

Glaukoma Sekunder
Sinekia Posterior
15

Prognosis
Prognosis Uveitis Anterior berespon baik
jika dapat didiagnosis secara awal dan
diberi pengobatan. Prognosis visual pada
iritis kebanyakan akan pulih dengan baik
tanpa adanya katarak, glaucoma atau
posterior uveitis
16

Penutup
 
Uveitis adalah inflamasi traktus uvea (iris, korpus
siliaris, dan koroid) dengan berbagai penyebab
Uveitis anterior merupakan peradangan iris dan
badan siliar yang dapat berjalan akut maupun kronis.

Uveitis Anterior dapat diadiagnosa dengan anamnesa


yang lengkap dan dapat dilakukan pemeriksaan mata

Penatalaksanaan Uveitiis Anterior dengan terapi non


spesifik, spesifik, konservatif dan tindakan pembedahan.
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai