TERSERING
Oleh:
Putu Ayu Krisna Damayanti
Ika Pratiningtyas
Kisswa Gautama
Pembimbing :
FRAKTUR KECELAKAAN
TRAUMA
c e d e ra s e ca ra Reposisi, Imobilisasi ,
Prevalensi ,2 p er s e n Rehabilitasi
d a l a h 8
nasional a 013)
(Ri s k e s d a s ,2
FRAKTUR
Grade 1
Grade 2
Laserasi kulit melebihi 1 cm tetapi tidak terdapat kerusakan jaringan yang hebat atau avulsi
kulit. Terdapat kerusakan yang sedang dan jaringan.
Grade 3
Terdapat kerusakan yang hebat pada jaringan lunak termasuk otot, kulit dan struktur neovaskuler
dengan kontaminasi yang hebat.
• Grade IIIA: Jaringan lunak cukup menutup tulang yang patah.
• Grade IIIB: Disertai kerusakan dan kehilangan jaringan lunak, soft tissue cover (-).
• Grade IIIC: Disertai cedera arteri yang memerlukan repair segera.
FRAKTUR TERTUTUP
Grade 0 Grade 1
Kerusakan jaringan lunak Abrasi superficial atau
minimal kontusio.
Tscheme and
Gotzen
Grade 2 Grade 3
Dalam, abrasi dengan Kontusio kulit yang luar,
kontusio kulit ataupun otot. avulse subkutan, dan
Tanda-tanda impending kerusakan otot.
kompartemen sindrom.
Proses a. Kerusakan jaringan dan pembentukan
Penyembuhan hematoma
Fraktur
b. Radang dan proliferasi seluler.
c. Pembentukan kalus.
d. Konsolidasi.
e. Remodeling.
Faktor yang bisa menentukan lama
penyembuhan
Umur penderita.
Waktu imobilisasi.
• Tipe II : Fraktur 3/5 medial clavicula • Grup II: Fraktur sepertiga distal
clavicula.
• Anamnesis
• Pemeriksaan fisik
Look (Inspeksi)
Feel (Palpasi)
Movement (Pergerakan)
• Pemeriksaan penunjang
X-Ray Prinsip : - Dua posisi proyeksi
- Dua sendi pada anggota gerak
Gambar 3.1 Foto klinis pasien
Penatalaksanaan
Fraktur Clavicula Konservatif
Pembedahan
PENATALAKSANAAN FRACTURE CLAVICULA
• Sebagian besar fraktur 1/3 distal klavikula mengalami pergeseran minimal dan
ekstra-artikular. Ligamentum korakoklavikula yang intak mencegah
pergeseran jauh dan manajemen non operatif biasanya dipilih.
• Penatalaksanaannya meliputi pemakaian sling selama 2-3 minggu sampai
nyeri menghilang, dilanjutkan dengan mobilisasi dalam batas nyeri yang dapat
diterima.
• Fraktur klavikula 1/3 distal displaced berhubungan dengan robeknya
ligamentum korakoklavikula dan merupakan injuri yang tidak stabil. Banyak
studi menyebutkan fraktur ini mempunyai tingkat non-union yang tinggi bila
ditatalaksana secara non operatif.
• Pembedahan untuk stabilisasi fraktur sering direkomendasikan.1 Teknik
operasi menggunakan plate dan screw korakoklavikular, fiksasi plat hook,
penjahitan dan sling techniques dengan graft ligamen Dacron dan yang terbaru
adalah locking plates klavikula.
ANATOMI
Fraktur Klavikula 1/3 Proksimal
• AWAL :
• Jarang : rupture pembuluh darah subclavia, cedera plexus
brakialis, pneumothoraks
• LANJUT :
• Non unioin
• Malunion
• Kekakuan Bahu
2. Fraktur Humerus
FRAKTUR HUMERUS
Fraktur
Fraktur shaft
suprakondilar
humerus
humerus
FRAKTURE SHAFT HUMERUS
• MOI:
− Jatuh bertumpu pada lengan
Fraktur spiral
− Jatuh bertumpu pada siku saat
lengan pada posisi abduksi
fraktur oblik /melintang
− Pukulan langsung pada
lengan fraktur melintang
dan kominutif
− Pada pasien manula
adanya suatu metastasis
Fraktur Shaft Humerus
DIAGNOSIS
• Delayed union
Komplikas • Non union
i lambat • Joint stiffness
FRAKTURE SUPRAKONDILER
HUMERUS
• Fraktur yang mengenai humerus bagian distal di atas kedua kondilus.
• Banyak ditemukan pada anak-anak
• MOI: trauma dimana tangan dalam posisi hiperekstensi dengan
terbentang
• Ada 2 tipe :
−Tipe ekstensi : fragmen distal bergeser ke posterior
−Tipe flexi : fragmen distal bergeser ke anterior
EPIDEMIOLOGI
• Miositis ossifikans
Komplikasi • Elbow stiffness
lambat • Malunion
ANATOMI TULANG RADIUS
DAN ULNA
3. Fraktur Montegga
FRAKTUR MONTEGGIA
I II
IV
III
GEJALA KLINIS
• Malunion Ulna
• Non-union Ulna
• Keterbatasan flexi sendi siku
• Cedera nervus radialis
• Cedera neurovaskuler
• Atrofi Sudeck
• Ruptur Tendon
• Kompartemen sindrom
• Radioulnar synostosis
• Dislokasi rekuren
4. Fraktur Galeazzi
FRAKTUR GALEAZZI
• Impaksi langsung dengan kecepatan tinggi dengan beban axial meliputi lengan
bawah yang terbebani.
• Hipepronasi dari tangan menjadi mekanisme paling umum yang mengakibatkan
dorsal dislokasi radio-ulnar joint .
• Hipersupinasi dari tangan mengakibatkan volar dislokasi radio-ulnar joint.
• Daya tersebut diduga melewati artikulasi radiocarpal, mengakibatkan dislokasi dan
pemendekan dari tulang radius. Terjadi fraktur pada 1/3 distal radius dan subluksasi
atau dislokasi sendi radioulnar distal
MANEFESTASI KLINIS
• Nyeri
• Disabilitas
• Deformitas
• Nyeri Tekan dengan atau tanpa krepitasi
• Dibandingkan dengan sisi yang berlawanan, caput ulnaris
akan menonjol dengan pembengkakan jaringan lunak.
• Radiologi untuk memastikan diagnosis
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Anak
• Pada anak pilihan untuk melakukan reduksi tertutup dengan
anestegeneral, immobilisasi diatas siku dalam jangka waktu 4
sampai 6 minggu. Reduksi si tertutup pada fraktur radius dikuti
dengan immobilisasi dalam posisi supinasi untuk
mempertahankan reduksi pada DRUJ.
Dewasa
• ORIF menjadi standar fraktur pada radius
• Fiksasi dengan menggunakan plate merupaka metode yang
disarankan untuk osteosintesi dari fraktur
• Pasang gips selama 6 minggu
Foto rontgent posisi AP/lateral
post pemasangan plate terkunci dengan
unicortical screw.
KOMPLIKASI
• Malunion Radius
• Nonunion Radius
• Kekakuan sendi pergelangan tangan
• Compartement syndrome
• Cedera nervus Medianus
• Cedera neurovaskuler
• Atrofi Sudeck
• Ruptur Tendon
• Radioulnar synostosis
• Dislokasi rekuren
5. Fraktur Colles
FRAKTUR COLLES
• Fraktur radius 1 inchi dari pergelangan tangan umumnya pada orang berusia tua
bila jatuh dia atas tangan yang terenggang, maka ligamennya tertarik dan sobek
sedangkan prosesus stiloideus dari ulna bisa fraktur
ET I O L O G I & MEKANISME OF INJURY
KLASIFIKASI :
Fraktur femur dapat bersifat tertutup atau terbuka, simpel, komunitif, fraktur Z atau
segmental.
GAMBARAN KLINIS
Penderita pada umumnya dewasa muda. Ditemukan pembengkakan dan deformitas pada
tungkai atas berupa rotasi eksterna dan pemendekan tungkai dan mungkin datang dalam
keadaan syok.
PEMERIKSAAN RADIOLOGIS.
Dengan foto rontgen dapat ditentukan lokalisasi dan jenis fraktur.
PENGOBATAN :
1. Terapi konservatif
Traksi kulit merupakan pengobatan
sementara sebelum dilakukan
terapi definitif untuk mengurangi
spasme otot.
Traksi tulang berimbang dengan
bagian Pearson pada sendi lutut.
Indikasi traksi terutama fraktur yang
bersifat komunitif dan segmental.
Menggunakan cast bracing yang
dipasang setelah terjadi union
fraktur secara klinis.
FRAKTUR FEMUR
2. Terapi operatif
Pemasangan plate dan screw terutama
pada fraktur proksimal dan distal femur.
Mempergunakan K-nail, AO-nail atau
jenis-jenis lain baik dengan operasi
tertutup ataupun terbuka, indikasi K-
nail, AO-nail terutama pada fraktur
diafisis.
Fiksasi eksterna terutama pada fraktur
segmental, fraktur komunitif, infected
pseudoartrosis atau fraktur terbuka
dengan kerusakan jaringan lunak yang
hebat.
FRAKTUR FEMUR
KOMPLIKASI
1. Komplikasi dini : 2. Komplikasi lanjutan :
Syok. Delayed union.
Emboli lemak. Nonunion.
Trauma pembuluh darah Malunion.
besar. Kaku sendi lutut.
Trauma saraf. Refraktur.
Trombo-emboli.
Infeksi.
7. Fraktur Tibial Plateu
DEFINISI
TIPE 2
permukan kominutif pada kondilus lateral dengan depresi
pada fragmen. Tipe fraktur ini paling sering ditemukan
dan biasanya terjadi pada orang tua dengan osteoporosis.
TIPE 3
permukan komunitif dengan fragmen luar
yang utuh. Fraktur ini mirip dengan tipe 2,
tetapi segmen tulang sebelah luar
memberikan selembar permukaan sendi
yang utuh
TIPE 4
fraktur pada kondilus tibia medial. Ini
kadang-kadang akibat cedera berat, dengan
perobekan ligament kolateral lateral
TIPE 5
fraktur pada kedua kondilus dengan
batang tibia yang melesak diantara
keduanya
TIPE 6
kombinasi fraktur kondilus dan
subkondilus, biasanya akibat daya aksial
yang hebat
TATALAKSANA
1. Non-Operatif
a) Pemakaian hinged cast-brace untuk melindungi
pergerakan lutut dan beban tubuh
b) Terapi dengan long leg cast
c) Dibolehkan untuk memikul beban tubuh secara
partial selama 8-12 minggu, dan progressif hingga
memikul beban tubuh secara keseluruhan
2. Operatif
Indikasi operasi
a) Depressi pada articular yang dapat ditoleransi
adalah <2mm sampai 1 cm.
b) Instabilitasi >10 derajat dari lutut yang
diperpanjang dibandingkan dengan sisi sebaliknya.
Fraktur yang retak lebih tidak stabil dibandingkan
fraktur yang hanya kompresi.
c) Fraktur terbuka
d) Sindrom kompartemen
e) Adanya kerusakan vascular
Terapi Pembedahan Berdasarkan Tipe
Frakturnya (Schatzker Classification)
Schatzker tipe 1
Fraktur yang bergeser. Fragmen kondilus yang besar
harus benar-benar direduksi dan difiksasi pada posisinya.
Ini terbaik dilakukan dengan operasi terbuka.
Schatzker tipe 2
Setelah aspirasi dan pembalutan kompresi, traksi rangka
dipasang lewat pen berulir melalui tibia, 7 cm di bawah
fraktur.
Segera setelah fraktur menyatu (biasanya setelah 3-4
minggu), pen traksi dilepas, gips penyangga berengsel
dipasang
Schatzker tipe 3
Fraktur diterapi dengan traksi atau CPM.
Pasca operasi, latihan dimulai secepat mungkin dan 2
minggu kemudian pasien dibiarkan bangun dalam
gips-penyangga yang dipertahankan hingga fraktur
telah menyatu
Schatzker tipe 4
Fraktur yang sedikit bergeser dapat diterapi
dalam gips penyangga. Kalau fragmen nyata
sekali bergeser atau miring, reduksi terbuka dan
fiksasi diindikasikan.
1. Reduksi fraktur
2. Imobilisasi fraktur
3. Mempertahankan dan
mengembalikan fungsi
KOMPLIKASI
• Malunion
• Osteoartritis
• Algodistrofi