Oleh :
KEZIA JENNIFER
JOHAN
Fakultas Kedokteran Universitas
Tarumanagara
RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus
Pembimbing : dr. I Gde Adi W, Sp.OT
ANATOMI ANTEBRACHII
ANATOMI ANTEBRACHII
ANATOMI ANTEBRACHII
ANATOMI ANTEBRACHII
ANATOMI
Radius dan ulna melekat diperantarai oleh
membrane interosseus. Yang mengakibatkan jika
ulna terjadi fraktur maka akan terjadi dislokasi
tulang radial.
Distal ulna dan radius juga melekat pada sendi
radioulnar.
Ulna memberikan kestabilan pada radius untuk
melakukan gerakan putaran.
Ulna dan membrane interosseus memberikan
kontribusi terhadap dislokasi tulang radiaus jika
ulna mengalami cedera.
Motorik
Ulnaris
Abduksi telunjuk
Kelingking
Trauma siku
Medianus
distal
Oposisi tenar
Telunjuk
Dislokasi wrist
Medianus,
interosea
anterior
Fleksi
telunjuk
Aksilaris
Sensorik
ujung -
Trauma
Fraktur
suprakondiler
humerus
Lengan
bawah Dislokasi
sendi
bagian lateral
bahu anterior
Bahu lateral
Dislokasi
sendi
bahu
anterior,
fraktur humerus
proksimal
FRAKTUR
Tipe-Tipe Fraktur
GREENSTICK
DEFINISI
Fraktur dimana salah satu sisi tulang
patah sedang sisi lainnya bengkok
BUCKLE/TORUS
DEFINISI
Fraktur pada metafisis.
Terjadi karena kompresi aksial pada
metafisial-diafisial junction
Lokasi tersering pada radius distal
PLASTIC DEFORMATION
proses di mana deformasi permanen
disebabkan oleh beban yang cukup .
Perubahan permanen dalam bentuk
atau ukuran dari suatu benda padat
tanpa fraktur , yang dihasilkan dari
penerapan
stres
berkelanjutan
melampaui batas elastis
SALTER - HARRIS
FRACTURE
Type I
Terdapat pemisahan total epiphysis sepanjang tulang
tanpa patah tulang, sel piringan epiphyseal yang
tumbuh masih melekat pada epiphysis. Jenis luka ini
akibat gaya potong (shearing force) . Lebih umum
terjadi pada bayi yang baru lahir ( dari luka kelahiran )
dan pada anak-anak yang masih muda dimana piringan
epiphyseal masih relative tebal.
TYPE I
Type II
Garis pemisah patah tulang memanjang
sepanjang piringan epiphyseal hingga jarak
tertentu dan kemudian keluar melalui bagian
metaphysis
sehingga
mengakibatkan
fragmentasi metaphyseal berbentuk triangular
(Thurston Holland)
Periosteum mengalmi robekan pada daerah
konveks tetapi tetap utuh pada daerah konkaf
TYPE II
Type III
Patah tulang tersebut adalah intra-articular.
Garis fraktur berjalan dari permukaan sendi
menerobos lempeng epifisis lalu memotong
sepanjang garis lempeng epifisis.
Jenis fraktur yang tidak umum ini disebabkan
oleh gaya gunting intra artikular dan
biasanya terbatas pada epiphysis tibia
distal.
TYPE III
Type IV
Patah tulang yang intra-articular,
mamanjang
dari
permukaan
sambungan
malalui
epiphysis
memotong
ketebalan
piringan
epiphyseal
dan
melalui
bagian
metaphysic. Contoh yang paling
umum dari fraktur tipe IV ini adalah
patah tulang condyle lateral humeri
Type V
Fraktur yang relatif kurang umum ini
diakibatkan oleh gaya tekan yang keras
yang terjadi pada epiphysis menuju ke
piringan epiphyseal. Tidak ada fraktur
yang
kelihatan
tetapi
lempeng
pertumbuhan remuk dan ini mungkin
mengakibatkan
terhentinya
pertumbuhan. Seperti juga yang terjadi
pada daerah lutut dan pergelangan kaki.
TYPE V
Fraktur Colles
PATOFISIOLOGI
Umumnya fraktur distal radius terutama
fraktur Colles dapat timbul setelah
penderita terjatuh dengan tangan posisi
terlentang dan meyangga badan.
Pada saat terjatuh sebahagian energi yang
timbul diserap oleh jaringan lunak dan
persendian
tangan,
kemudian
baru
diteruskan ke distal radius, hingga dapat
menimbulkan patah tulang pada daerah
yang lemah yaitu antara batas tulang
kortikal dan tulang spongiosa.
Dinner Fork
Deformity
SMITH
Fraktur
ini
biasanya
akibat
terjatuh
pada
GALEAZZI
FRAKTUR GALEAZZI
Fraktur Galeazzi pertama kali diuraikan oleh
Riccardo Galeazzi (1935) yaitu fraktur pada 1/3
distal radius disertai dislokasi sendi radio-ulnar
distal.
Fragmen distal mengalami pergeseran dan
angulasi kearah dorsal.
Dislokasi mengenai ulna kearah dorsal dan medial.
Fraktur ini akibat terjatuh dengan tangan terentang
dan lengan bawah dalam keadaan pronasi, atau
terjadi karena pukulan langsung pada pergelangan
tangan bagian dorsolateral.
(a)fraktur
Monteggia
(b)fraktur Galeazzi.
(c,d)Tipe Galeazzi
sebelum dan
setelah reduksi
dan
pemasangan
plat
MONTEGIA
EMERGENCY ORTHOPEDI
Emergency Orthopaedy
Ada 4 klasifikasi butuh tindakan
segera
1.Emergency Fracture with Vascular
Compromised
2.Dislokasi
3.Open Fracture
4.Emergency Systemic Complications
of Fracture
2.Dislokasi
Tulang mendapat nutrisi dari sumsung
tulang dan otot yang menempel ke tulang
Tulang bagian dalam sendi mendapat
nutrisi dari sumsum tulang dan cairan
synovial yang diproduksi oleh kapsul sendi
Jika terjadi dislokasi tulang tidak
mendapat nutrisi karena keluar dari kapsul
sendi osteonecrosis segera direposisi
atau dirujuk
3. Open Fracture
Termasuk emergency karena resiko infeksi, golden period 2 x 24
jam dengan pemberian antibiotik
Klasifikasi open fracture
Tatalaksana dengan internal atau eksternal fiksasi
Eksternal fiksasi dipasang jika :
1. Ada kerusakan soft tissue yang luas setelah membaik baru
dipasang internal fiksasi, karena bila dipakai pada luka yang luas
akan membuat luka semakin luas nutrisi berkurang
2. Untuk mengurangi reaksi peradangan karena internal fiksasi
meningkatkan reaksi peradangan.
MANAJEMEN FRAKTUR
Pengelolaan Fraktur
Prinsip : 4 R
R 1 = Recognizing = Diagnosa
R 2 = Reduction
= Reposisi
R 4 = Rehabilitation
Kontak 100 %
Metode reposisi
Reposisi tertutup
Reposisi terbuka Dengan pembedahan
Reposisi Tertutup
Tanpa pembiusan
Dengan pembiusan
Anestesi lokal
Anestesi umum
Teknik
Avulsion fracture
Epiphyseal fracture
Interposisi Jaringan
Fraktur Patologis
Reposisi Terbuka
Teknik
Retaining (Imobilisasi)
Isitrahat
Casting / Gips
Sling / Split
Splint
Cara Imobilisasi
Casting / Gips
Hemispica gip
Umbrical slab
Retaining (Imobilisasi)
Traksi
Cara imobilisasi dengan menarik
bahagian proksimal dan distal secara
terus menerus.
1. Kulit
2. Tulang
Retaining (Imobilisasi)
Rehabilitasi
Bentuk latihan
Latihan sendiri
Bantuan orang lain (Fisioterapist)
Perangsangan Elektrik & Physical Therapy