Anda di halaman 1dari 4

KLASIFIKASI FRAKTUR Fraktur terbagi menjadi 2,yaitu fraktur terbuka dan fraktur tertutup, fraktur juga dibedakan atas:

y Derajat I : i. Luka <1 cm ii. Kerusakan jaringan lunak sedikit, tak ada tanda luka remuk iii. Fraktur sederhana, transversal, oblik, atau kominutif ringan iv. Kontaminasi minimal y Derajat II : i. Laserasi >1 cm ii. Kerusakan jaringan lunak, tidak luas, flap/ avulsi iii. Fraktur kominutif sedang iv. Kontaminasi sedang y Derajat III : Terjadi kerusakan jaringan lunak yang luas, meliputi struktur kulit, otot, dan neurovaskular serta kontaminasi derajat tinggi. Fraktur terbuka derajat III terbagi atas: i. Jaringan lunak yang menutupi fraktur tulang adekuat, meskipun terdapat laserasi luas/flap/avulsi atau fraktur segmental/sangat kominutif yang disebabkan oleh trauma berenergi tinggi tanpa melihat besarnya ukuran luka. ii. Kehilangan jaringan lunak dengan fraktur tulang yang terpapar atau kontaminasi masif. iii. Luka pada pembuluh arteri/saraf perifer yang harus diperbaiki tanpa melihat kerusakan jaringan lunak.

Fraktur adalah patah tulang, biasanya disebabkan oleh trauma atau tenaga fisik. Kekuatan dan sudut dari tenaga tersebut, keadaan tulang, dan jaringan lunak disekitar tulang akan menentukan apakah fraktur yang terjadi itu lengkap atau tidak lengkap. Fraktur lengkap terjadi apabila seluruh tulang patah, sedangkan pada fraktur tidak lengkap tidak melibatkan keseluruh ketebalan tulang. Sudut patah Fraktur transversal adalah fraktur yang garis patahnya tegak lurus terhadap sumbu panjang tulang. Pada fraktur semacam ini, segmen segmen itu akan stabil, dan biasanya mudah dikontrol dengan bidai gips. Fraktur oblik adalah fraktur yang garis patahnya membentuk sudut terhadap tulang. Fraktur ini tidak stabil dan sulit diperbaiki. Fraktur spiral timbul akibat torsi pada ekstremitas. Yang menarik adalah bahwa jenis fraktur rendah energy ini hanya menimbulkan sedikit kerusakan jaringan lunak, dan fraktur semacam ini cenderung cepat sembuh dengan imobilisasi luar. Fraktur Multipel pada Satu Tulang. Fraktur segmental adalah dua fraktur berdekatan pada satu tulang yang menyebabkan terpisahnya segmen sentral dari suplai darahnya. Fraktur semacam ini sulit ditangani. Biasanya satu ujung yang tidak memiliki pembuluh darah menjadi sulit untuk menyembuh, dan keadaan ini mungkin memerlukan pengobatan secarah bedah. Fraktur kominuta adalah serpihan-serpihan atau terputusnya keutuhan jaringan dengan lebih dari dua frakmen tulang. Fraktur Impaksi Fraktur kompresi terjadi ketika dua tulang menumbuk (akibat tubrukan) tulang ke tiga yang berada diantaranya, seperti satu vertebra dengan dua vertebra lainnya. Fraktur pada korpus vertebra ini dapat didiagnosis dengan radiogram. Pandangan lateral dari tulang punggung menunjukkan pengurangan tinggi vertical dan sedikit membentuk sudut pada satu atau beberapa vertebra. Pada orang muda, fraktur kompresi dapat disertai perdarahan retroperitoneal yang cukup berat. Seperti pada fraktur pelvis, pasien dapat secara cepat menjadi syok hipovolemik dan meninggal jika tidak dilakukan pemeriksaan denyut nadi, tekanan darah dan pernafasan secara

akurat dan berulang dalam 24 sampai 48 jam pertama setelah cedera. Ileus dan retensio urine dapat juga terjadi cedera ini. Fraktur Patologik Fraktur patologik terjadi pada daerah-daerah tulang yang telah lemah oleh karena tumor atau proses patologik lainnya. Tulang sering kali menunjukkan penurunan densitas. Penyebab yang paling sering dari frakutr-fraktur semacam ini adalah tumor primer atau tumor metastasis. Fraktur Beban (kelelahan) lainnya Fraktur beban atau fraktur kelelahan terjadi pada orang-orang yang baru saja menambah tingkat aktivitas mereka, seperti baru diterima untuk berlatih dalam angkatan bersenjata atau orang-orang yang baru saja memulai latihan lari. Pada saat awitan gejala timbul, radiogram mungkin tidak menunjukkan adanya fraktur. Tetapi, biasanya setelah 2 minggu, timbul garisgaris radiopak linear tegak lurus terhadap sumbu panjang tulang. Fraktur semacam ini akan sembuh dengan baik jika tulang diimobilisasi selama beberapa minggu. Tetapi, jika tidak terdiagnosis, tulang-tulang itu dapat bergeser dari tempat asalnya dan tidak menyembuh dengan seharusnya. Jadi, setiap pasien yang mengalami nyeri berat setelah peningkatan aktivitas kerja tubuh, mungkin mengalami fraktur dan seharusnya diproteksi dengan memakai tongkat, atau bidai gips yang tepat. Setelah dua minggu dilakukan pemeriksaan radiografi. Fraktur Greenstick Fraktur greenstick adalah factor tidak sempurna dan sering terjadi pada anak-anak. Korteks tulangnya sebagian masih utuh, demikian juga periosteum. Fraktur-fraktur ini akan segera sembuh dan segera mengalami remodeling ke bentuk dan fungsi normal. Fraktur Avulsi Fraktur avulsi memisahkan suatu fragmen tulang pada tempat insersi tenon ataupun ligamen. Biasanya tidak ada pengobatan yang spesifik yang diperlukan. Namun, bila diduga akan terjadi ketiakstabilan sendi atau hal-hal lain yang menyebabkan kecatatan, maka perlu dilakukan pembedahan untuk membuang atau meletakkan kembali fragmen tulang tersebut pada banyak kasus.

Fraktur Sendi Catatan khusus harus dibuat untuk fraktur yang melibatkan sendi, terutama apabila geometri sendi terganggu secara bermakna. Jika tidak ditangani secara tepat, cedera semacam ini akan menyebabkan osteoarthritis pasca trauma yang progresif pada sendi yang cedera tersebut. DESKRIPSI FRAKTUR Angulasi dan posisi adalah dua istilah yang sering dipakai untuk menjelaskan fraktur tulang panjang. Derajat dan arah angulasi dari posisi normal suatu tulang panjang dapat menunjukkan derajat keparahan fraktur dan tipe palaksanaan yang harus diberikan. Angulasi dijelaskan dengan memperkirakan derajat deviasi fragmen distal dari sumbu longitudinal normal, menunjukkan arah apeks dari sudut tersebut. Oposisi menunjukkan tingkat pergeseran fraktur dari permukaan asalnya dan dipakai untuk menjelaskan berapa proporsi satu fragmen tulang patah yang menyentuh permukaan fragmen tulang lainnya. Terbuka terhadap Lingkungan Tertutup (simple) dan terbuka (gabungan) adalah istilah yang sering dipakai untuk menjelaskan fraktur. Fraktur tertutup atau simple adalah fraktur dengan kulit yang tida3k ditembus oleh fragmen tulang, sehingga tempat fraktur tidak tercemar oleh lingkungan. Secara teknik, fraktur terbuka atau gabungan adalah fraktur dengan kulit ektremitas yang terlibat telah ditembus. Konsep penting yang perlu diperhatikan adalah apakah terjadi kontminasi oleh lingkungan pada tempat terjadinya fraktur tersebut. Frakmen fraktur dapat menembus kulit pada saat terjadinya cedera, terkontaminasi, kemudian kembali hampir pada posisi semula. Pada keadaan seperti ini maka operasi untuk irigasi, debdrimen, dan pemberian antibiotika secara intervena mungkin diperlukan untuk mencegah terjadinya osteomyelitis. Pada umumnya, operasi irigasi dan debriment pada fraktur terbuka harus dilakukan dalam waktu 6 jam setelah terjadinya cedera untuk mengurangi kemungkinan infeksi.

Anda mungkin juga menyukai