Anda di halaman 1dari 14

TAHAPAN

HUBUNGAN/KOMUNIKASI
P - K
Khumaidi Arief,S.Kep.,Ns
TAHAPAN KOMUNIKASI
TERAPEUTIK
Pendahuluan
Hub. terapeutik antara P-K ad/
hub. kerjasama yg ditandai dgn tukar
menukar perilaku, perasaan, pikiran
dan pengalaman dlm membina hub.
intim yg terapeutik
Hub. intim yg terapeutik berbeda dgn
hub. sosial
P hendaknya mendorong perkembangan klien
dlm menyadari dan mengidentifikasi masalah
serta membantu menyelesaikannya.

Menurut ahli pendidikan anak membutuhkan
asuhan dan pengalaman belajar agar menjadi
orang dewasa yang bertanggung jawab

P memberi umpan balik dan alternatif
penyelesaian dan klien dapat memakai informasi
utk menangani masalah yg belum diselesaikan
secara konstruktif
FASE HUBUNGAN P-K
1. PRA INTERAKSI
Dimulai sebelum kontak pertama
P mengeksplorasi perasaan, fantasi,
ketakutannya shg sadar dan siap utk
melakukan hub. dgn klien yg dpt
dipertgjbkan
P dpt menganalisis diri sendiri dan
pengalaman agar lebih efektif dlm
askep(analisis kekuatan, kelemahan
profesional)
Dapatkan data klien jika memungkinkan
Rencanakan pertemuan pertama
2. PERKENALAN ATAU ORIENTASI
Dimulai saat pertemuan dgn klien
Tentukan alasan klien minta pertolongan
Bina rasa saling percaya, penerimaan dan
pengertian dgn komunikasi terbuka
Rumuskan kontrak dgn klien dlm
kondisi tertt kontrak dapat dirumuskan sepihak
(ulangi jika kondisi memungkinkan)
P K mungkin mengalami perasaan tdk nyaman
bimbang krn memulai hub baru. Klien yg
mempunyai pengalaman hub. Interpersonal yg
menyakitkan akan sukar menerima dan terbuka
pada org asing
Klien anak memerlukan rasa aman utk meng
ekspresikan perasaan tanpa dikritik atau
dihukum
Tugas P ad/ mengeksplorasi pikiran, perasaan
dan perbuatan klien
Identifikasi masalah serta rumuskan tujuan
bersama klien
3. FASE KERJA
P K mengeksplorasi stressor yg tepat
dari tiap masalah
Dorong perkembangan kesadaran diri klien
dgn menghub. Persepsi, pikiran, perasaan dan
perbuatan klien mengatasi kecemasan,
meningkatkan kemandirian dan tgjb diri sendiri
dan mengembangkan mekanisme koping yg
konstruktif.
Fokuskan perhatian dan atasi Perilaku mal
adptif
4. FASE TERMINASI
Merupakan fase yang sangat sulit ttp penting
karena rasa percaya dan hub. Intim yg terapeutik
sdh terbina dan mungkin sdh berada pada tkt
optimal
Ciptakan realitas perpisahan
Bicarakan proses terapi dan pencapaian tujuan
Saling mengeksplorasi dan mengekspresikan
perasaan, penolakan, kehilangan, sedih, marah
dan perilaku lain.
Fase ini harus diatasi dgn memakai konsep
proses kehilangan
Proses terminasi yang sehat akan memberi
pengalaman positif dalam membantu klien
mengembangkn koping u/perpisahan
Terminasi yg mendadak dan tanpa persiapan
mungkin dipersepsikan klien sebagai penolakan ,
selain itu perilaku klien dapat kembali pada
perilaku sebelumnya, dgn harapan P/B tdk akan
mengakhiri hub. Krn klien masih memerlukan
bantuan.
RESPON KLIEN PADA TIAP
FASE HUBUNGAN
RESPON KLIEN PADA TIAP FASE HUB.
BERBEDA-BEDA SESUAI DGN
KEUNIKAN KLIEN PERAWATPERLU
MENGETAHUI.
1. Respon klien pada fase orientasi :
a. Bersedia melakukan hub
b. Menguji perawat dan membatasi hub.
* terlambat utk pertemuan

* mengakhiri pertemuan / kontrak
* mempermainkan perawat
c. Lupa nama P dan waktu pertemuan
d. Mencoba menggoncangkan P :
* mengucapkan kata-kata kasar
* memperlihatkan perilaku yg tdk sopan
e. Memfokuskan percakapan pada P u/menguji
kemampuan P
2. Respon pada fase kerja
a. menerima perawat : tdk menguji, tdk
berfokus pada perawat, tdk menggoncangkan
perawat
b. Menepati waktu pertemuan / kontrak
c. Terbuka : menjelaskan perasaannya dan
melakukan klarifikasi pada hal yg tdk
dimengerti
d. tanggap terhadap interaksi dgn perawat
e. mendiskusikan topik tertt dgn perawat
f. perubahan perilaku sesuai dgn hasil diskusi
dan kerjasama dgn perawat
3. Respon klien pada fase terminasi
a. menolak perpisahan
b. menolak makna hub.
c. mengungkapkan rasa marah atau bermusuhan
d. merubah sikap pd perawat
* mengkritik perawat
* defensif terhadap perawat
* proses kehilangan
e. merasa ditolak
f. memutuskan hub. Lebih dini
g. minta pulang paksa
h. menerima perpisahan
Kata-kata itu sebenarnya tidak mempunyai makna untuk menjelaskan
perasaan.

Manusia boleh membuat seribu kata-kata, seribu bahasa.
Tapi kata-kata bukan bukti unggulnya perasaan.

Anda mungkin juga menyukai