Anda di halaman 1dari 26

ANATOMI MATA

USWATUL ANNISA
18710118
Kelopak Mata
Kelopak mata (Palpebra) terdiri dari :
 Palpebra Superior
 Palpebra Inferior
 Bagian depan : lapis kulit yang tipis
 Bagian belakang : Tarsus
Konjungtiva
Pada kelopak terdapat bagian-bagian :
 Kelenjar : Sebasea, Moll, Zeiss, Meibom
 Otot-otot palpebra: m. levator palpebra (dipersarafi n.III, Fungsi:
menaikkan palpebra superior), m.orbikularis okuli(dipersarafi n.VII,
fungsi:menutup palpebra).
 Tarsus : jaringan ikat dengan kelenjar Meibom
 Septum orbita : pembatas isi orbita dengan kelopak depan
Fungsi dari kelopak mata adalah :
membuka dan menutup kelopak mata (otot
levator palpebra, tarsus dan septum) : melindungi
bola mata terhadap trauma
menimbulkan efek kedip (otot orbikularis okuli) :
memompa kelenjar air mata (lakrimal) → air mata
diratakan ke seluruh permukaan bola mata.
Sistem kelenjar air mata
Sistem produksi : Air mata terdiri dari 3 lapisan :
 Lapisan lemak : kelenjar Meibom
 Lapisan air : kelenjar Lakrimal
 Lapisan Musin : kelenjar Goblet
Komposisi air mata: 98% air; 1,5% NaCl,
&enzim lisosim yg mpy efek antibakteri

Lapisan tipis air mata berfungsi :


 Membuat lapisan kornea menjadi
licin → media refraksi.
 Melindungi kerusakan epitel konjungtiva dan kornea
→ melembabkan permukaannya.
 Mencegah pertumbuhan kuman pada konjungtiva dan
kornea → mekanisme menyapu dan efek anti mikroba.
 Sistem Ekskresi : Gerakan kedipan → mendorong air
mata kearah pungtum → dialirkan ke kanalikuli inferior /
superior → sakus lakrimalis-duktus nasolakrimal →
hidung.
Konjungtiva

 Membran yang menutupi sklera dan kelopak bagian


belakang. Mengandung kelenjar musin → membasahi
bola mata
 Konjungtiva terdiri dari 3 bagian :
a. Konjungtiva tarsal
b. Konjungtiva bulbi
c. Konjungtiva forniks

 Konjungtiva bulbi dan forniks berhubungan sangat


longgar dengan jaringan di bawahnya → bola mata
mudah bergerak. Konjungtiva tarsal sukar digerakkan
Bola Mata (Bulbus Okuli)
 Bola mata berbentuk bulat dengan panjang + 24 mm.
Batas luar bola mata 1/5 bagian depan adalah kornea dan
selebihnya adalah sklera.
 Bagian yang dapat diamati
dari luar : kornea, sklera
bagian depan, bilik mata
depan, iris, pupil dan lensa.
 Dengan bantuan alat
oftalmoskop dapat dilihat
badan kaca, retina, papil
saraf optik. Sedangkan
dengan alat gonioskopi dapat
dilihat sudut bilik mata
depan.
Sklera

 Sklera merupakan jaringan


ikat yang kenyal dan
memberikan bentuk pada
mata, merupakan bagian
terluar yang melindungi isi
bola mata.
 Dari luar sklera terlihat
sebagai bagian putih bola
mata. Sklera berjalan dari
papil saraf optik sampai
kornea.
Kornea

 Jaringan bening, avaskular, membentuk 1/6 bagian depan bola mata,


diameter 11mm.
 Pemberian nutrisi: mll humor akuos & airmata.
 Susunan: 5 lapisan epitel, membrana Bowman, stroma, membrana
Descemet, & endotelium.
 Mengandung banyak serabut saraf.
Lapisan Kornea

 1. Epitel:
 Kerusakan pd epitel akan sembuh dg segera
 Peka terhadap sentuhan  fungsi proteksi.
 2. Membrana Bowman:
 Letak di bawah epitel
 Bila terjadi kerusakan  sembuh dg jaringan parut (sikatrik)
 3. Stroma:
 Bagian kornea paling tebal. Meliputi 90 % tebal kornea.
 Mrp jaringan fibrosa bening.
 4. Membrana descemet:
 Letak di bawah stroma
 Mrp lapisan tipis, kuat, ttp sangat lentur
 5. Endotelium:
 Selapis sel  fungsi: mengatur jml cairan dalam kornea.
Uvea

 Berada di bagian tengah bola mata dan terdiri dari iris, badan siliar dan
koroid. Hanya iris yang dapat dilihat dari luar.

 Iris → permukannya rata dan berkripta, mengandung sel-sel pigmen →


memberi warna mata.
Bagian tengah iris → celah : pupil.
Terdapat 2 otot :
otot sfingter : pupil kecil (miosis)
otot dilator : pupil lebar (midriasis)
Badan Siliar→
memproduksi cairan mata
(akuous humor) dan tempat
melekat tali penggantung lensa
(zonula Zinni)
 Terdapat 3 macam otot :
mengatur relaksasi & kontraksi
zonula Zinni → lensa
menyesuaikan untuk melihat
jauh dan dekat
(fungsi akomodasi lensa)

Koroid → terletak diantara sklera dan retina.


Mengandung pembuluh darah → nutrisi retina.
Pupil

 Fungsi : mengatur cahaya yang masuk ke dalam


mata.
 Pupil pada anak-anak berukuran kecil → belum
berkembangnya saraf simpatis.
 Pupil akan mengecil bila berada di tempat terang
→ mengurangi cahaya yang masuk → mencegah
aberasi kromatis pada akomodasi dan
memperdalam fokus → melihat dengan jelas.
Sudut Bilik Mata Depan

 Sudut bilik mata depan dibentuk oleh jaringan


korneosklera dengan pangkal iris.

 Pada bagian ini terjadi pengaliran keluar cairan mata


→ hambatan pengaliran keluar cairan mata →
penimbunan cairan bilik mata → tekanan bola mata
meninggi → glaukoma.
 Sudut bilik mata depan sempit terdapat pada mata
berbakat glaukoma sudut tertutup, hipermetropia, blok
pupil, katarak intumessen dan sinekia posterior perifer.
Akuous Humor

Fungsi : mempertahankan bentuk bola mata,


berhubungan dengan tekanan bola mata
Normal tekanan bola mata 10-21 mmHg →
keseimbangan antara produksi dan pengeluaran
akuous → Gangguan → Glaukoma

 Diproduksi oleh badan siliar


 Akuous mengalir ke bilik mata
belakang → celah antara lensa
dan iris → pupil → bilik mata
depan → trabekula → kanal
schlemm → kanal kolektor →
sistem vena.
Lensa

 Terletak dibelakang iris dan pupil,


cembung (bikonveks), avaskular,
tidak bewarna, tebal 4 mm, diameter 9
mm
 Lensa digantung oleh tali
penggantung lensa (zonula Zinni)
 Nutrisi: cairan bola mata sekitarnya
 Fungsi : media refraksi
Kemampuan mencembung & memipih → mata dapat melihat
objek jauh & dekat dengan jelas (daya akomodasi). Kekuatan : 10
D
 Makin tua lensa semakin tebal dan kekenyalan berkurang → daya
akomodasi menurun → sulit melihat benda pada jarak baca →
presbiopia
Badan Kaca
 Jaringan seperti kaca
bening terletak antara
lensa - retina
 Fungsi :
mempertahankan bola
mata agar tetap bulat,
mengisi ruang untuk
meneruskan sinar dari
lensa ke retina
 Kebeningan badan kaca
disebabkan tidak
terdapatnya pembuluh
darah dan sel
Retina

 = Selaput jala → menerima rangsangan cahaya.

 Retina terdiri dari lapisan jaringan saraf (sensoris


retina) pigmen retina

 Tebal : 0,1 mm di daerah tepi dan 0,23 mm di


polus posterior. Paling tipis : fovea sentralis
(sentral makula)
Retina

 Lapisan paling dalam pd mata


 lapisan penerima cahaya.
 Membran lunak, rapuh, tipis. Tebal dari 0,4 mm dekat masuknya saraf
optikus smpai 0,1 mm pd orra serata.
 Warna merah ungu krn adanya rodopsin.
 Mpy bintik kuning (makula lutea).
 Elemen peka cahaya mengandung sel-sel batang & kerucut.
 Sel batang utk intensitas cahaya rendah
cara: mengubah rangsang cahaya mjd impuls listrik yg berjalan sepanjang
serabut saraf sensoris menuju pusat penglihatan di otak.
 Sel kerucut: utk penglihatan cahaya terang & utk penglihatan warna. Letak
di pusat retina.
Lintasan penglihatan

 Impuls saraf dr retina dihantarkan sepanjang nervus optikus ke otak.


 N.optikus berjln ke belakang lekuk mata mll foramen optikum menuju
rongga tengkorak,bersatu di chiasma optikum. Kmd serabut saraf dr sisi
medial retina menyilang ke sisi seberangnya & bersatu dg serabut dr sisi
lateral retina yg tetap berada pd sisi yg sama. Serabut-serabut kmd
membentuk traktus optikus, melewati korpus genikulatum lateral
menuju korteks penglihatan di lobus occipitalis otak.
Sistem optik dari luar berakhir sampai di retina
(lapisan sel kerucut dan batang) → cahaya diolah
secara kimiawi →dikirim ke otak.
Sel kerucut : penglihatan detail & warna.
Terutama makula
Sel batang : penglihatan gelap, benda yang bergerak.
Diluar makula
Otot Penggerak Mata
Pergerakan bola mata diatur oleh
otot :
 Otot rektus medial (N.III)
→ gerak utama ke medial
 Otot rektus lateral (N.VI)
→ gerak utama ke temporal
 Otot rektus superior (N.III)
→ gerak utama ke atas
 Otot rektus inferior (N.III)
→ gerak utama ke bawah
 Otot oblikus superior (N.IV)
 Otot oblikus inferior (N.III)
Keenam otot penggerak bola mata bekerja secara
terkoordinir. Contoh : melirik ke kanan → otot
rektus lateral kanan dan otot rektus medial kiri.
Bila kerja otot tidak serasi → penyimpangan →
mata juling (strabismus).
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai