Santika
NIM : 112020062
Universitas : UKRIDA
I. Identifikasi pasien
Nama : Tn.F
Umur/TTL : 24 tahun/ Serang, 5 Maret 1997
Alamat : Serang
Pekerjaan : Tidak bekerja
Pendidikan : SMP
II. Anamnesis
Autoanamnesis pada tanggal 2 Juni 2021 pukul 11.00 WIB
Alloanamnesis (nenek dari pihak ibu pasien) pada tanggal 2 Juni 2021 pukul
19.22 WIB
Keluhan Utama :
Keterangan dari nenek pasien mulai dari bulan September 2020, pasien
sudah tidak lagi minum obat sehingga akhirnya masuk ke RSJ dr Soeharto
Heerdjan dengan keluhan kambuh marah-marah sangat kuat, berbicara juga
tidak nyambung, dan sempat masuk ke rumah tetangga jam 12 malam
membawa kunci inggris dan memegang pisau. Masyarakat sampai mengira
maling dan pasien sempat dipukuli oleh masyarakat, sehingga nenek pasien
langsung membawa pasien ke RSJ dr Soeharto Heerdjan.
Pada tahun 2016 pasien melakukan pengobatan pertama kali ke RSJ dr.
Soeharto Heerdjan dengan gejala ngamuk, emosinya tinggi, jika marah semua
orang disekitar akan dipukul, hal ini terjadi karena mendengar bisikan-bisikan
perintah dari seseorang. Selain itu pasien juga memiliki halusinasi visual
dimana melihat kambing bertanduk emas saat tengah malam. Kemudian
setelah minum obat rutin 3 tahun berturut-turut rawat jalan ke RSJ dr. Soeharto
Heerdjan gejala yang dialami pasien mereda.
Pada tahun 2018-2019 pasien sempat berhenti dan jarang minum obat,
dengan alasan karena perjalanan ke RSJ Soeharto Heerdjan jauh, sehingga
nenek pasien membawa pasien berobat ke Rumah Sakit Umum yang terdekat,
namun karena keterbatasan obat jadi pasien minum obat seadanya.
Sejak tahun 2020 karena adanya pandemi Covid-19, nenek pasien jarang
mengambil obat ke Rumah Sakit Umum, kemudian nenek pasien beralih
mengambil obat ke Puskesmas terdekat dan hanya mendapat pengobatan
selama 2 bulan saja di Pukesmas. Mulai dari bulan September 2020, pasien
sudah tidak lagi minum obat sehingga akhirnya masuk ke RSJ dr Soeharto
Heerdjan dengan timbul gejala agresif.
Riwayat Psikososial :
Pasien pernah ikut pesantren namun keinginan dari ibunya dan bukan
minat dari pasien sendiri. Saat di pesantren pasien hanya bertahan beberapa
bulan saja dan pindah ke pesantren lain dan tetap bertahan beberapa bulan saja
sehingga berhenti. Hal ini karena setiap disekolah baik di SMP dan pesantren,
pasien selalu membuat keributan dan pernah kabur ke jalan kereta seperti
orang ketakutan.
Menurut pasien, pasien dulu pernah bekerja di bengkel las setelah lulus
SMP dan tidak ada masalah di tempat pekerjaan.
IV. Diagnosis
Axis I : F20.0 Skizofrenia Paranoid
Axis II : Tidak ada
Axis III : Tidak ada
Axis IV : Masalah perceraian orang tua dan sekolah tidak sesuai
minatnya, masalah akses pelayanan kesehatan yang mengakibatkan putus
obat.
Axis V : GAF Current = 80-71 (gejala sementara dan dapat diatasi,
disabilitas ringan), GAF HLPY = 20-11 (bahaya mencederai diri/orang
lain, disabilitas sangan berat dalam komunikasi dan mengurus diri)
V. Tatalaksana
Farmakoterapi
Trihexylphenidil 2x2 mg PO
Risperidon 2x2 mg PO
Psikoterapi
Psikoedukasi
VI. Prognosis
Quo ad vitam : dubia ad bonam
Quo ad fungsionam : dubia ad bonam
Quo ad sanationam : dubia ad malam
VII. Pencegahan
Mencegah pasien melakukan tindakan kekerasan, melukai diri sendiri dan
orang lain. Meminum obat secara rutin tidak putus obat.