Anda di halaman 1dari 10

Mini Case

F20.4 DEPRESI
PASCA
SKIZOFRENIA
Oleh :
Sri Ayu Mega Santika (112020062)

Pembimbing :
dr. H. Muh Danial Umar, Sp. KJ

KEPANITERAAN KLINIK
ILMU KESEHATAN JIWA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA
RUMAH SAKIT JIWA SOEHARTO HEERDJAN
PERIODE 17 MEI 2021 – 12 JUNI 2021
I. Identifikasi Pasien
Nama : Tn.T
Umur : 20 tahun
Alamat : Kalideres
Pekerjaan : Tidak bekerja, berhenti sekolah SMA dan lanjut paket C
II. Anamnesis
Riwayat penyakit sekarang :

Autoanamnesis
Setelah
Pasien datang kedan
poliAlloanamnesis
putus sekolah, pasienRSJ
klinik dr. dengan
merasa bingung
Soehartoayah dari Tn.
melakukan
Heerdjan Taktivitas
untuk apa,
kontrol sehingga
karena sulitpasien
mikir, bermain
bingung,
game setiap
dan lupa mauhari (sebelumnya
ngomong tidak pernah
apa. Menurut ayah intens
pasien,main game
pasien hanya
sering sebagai
terlihat down hiburan saja).
apabila Apabila
setelah paket
bertemu
data
dengan Tanggal
habis,
teman-temannya. : 31
pasien menjadiPasienMei 2021
emosi saat
marah, pukul
ini sering 13.00
harus beli secepatnya,
merasa cemas dan dantidak
bahkan akibat
nyaman emosinya
apabila ini pasien
ketemu orang
bisa sampai
karena menghancurkan
merasa tidak percaya barang.
diri. Pasien akhir-akhir ini makan berlebih. Perawatan diri pasien saat ini
baik. Keluhan Utama : Sulit mikir, bingung, dan lupa mau ngomong apa.

Pada tahun 2018, pasien tidak mau sekolah dan mengurung diri di kamar saja tidak mau
melakukan aktivitas apapun, tidak mau mandi hampir satu bulan, hanya tiduran saja di kamar, dan tidak
ada minat apapun. Stressor yang mengakibatkan pasien tidak mau sekolah yaitu berawal dari kegiatan
pramuka, dimana pasien menjadi ketua pelaksana acara kemah di sekolahnya. Menurut pasien dia
merasa gagal menjadi ketua dan tidak sesuai ekspektasinya, padahal hal tersebut dibantah oleh
temannya, menurut temannya dia tidak gagal. Setelah acara pramuka pasien mulai merasa tidak percaya
diri, murung, selalu diam di kelas kemudian sampai akhirnya pasien memutuskan untuk putus sekolah.
Riwayat penyakit dahulu:
Sebelum di rujuk ke RSJ dr. Soeharto Heerdjan, pasien pernah didiagnosa skizofrenia, karena
saat itu pasien memiliki pikiran-pikiran yang rame, dimana pasien memiliki perasaan-perasaan
tertentu dan dia jawab sendiri kadang dibantah kadang tidak dibantah dan membuat pasien merasa
bingung. Pasien tidak pernah merasa senang berlebihan.

Riwayat penyakit keluarga:


Dikeluarga tidak ada yang mengalami penyakit psikiatri maupun fisik.

Riwayat Psikososial :
Pasien sebelumnya tidak memiliki kepribadian murung, menyendiri, dan pasien memiliki
banyak teman.
III. Status Mental

A. Deskripsi Umum
• Penampilan : Rapi, bersih, penampilan sesuai dengan usianya
• Kesadaran : Compos mentis / GCS 15
• Aktivitas psikomotor : Pasien duduk dengan tenang, selalu
kontak mata dengan pemeriksa
• Pembicaraan : Spontan, lancar, volume cukup, intonasi
sedang, artikulasi jelas, dan tidak ada gangguan bahasa
• Sikap terhadap pemeriksa : Kooperatif

B. Alam perasaan
• Mood : Eutim, sedikit cemas
• Afek : Luas
• Keserasian : Serasi
C. Gangguan persepsi
• Halusinasi : Tidak ada
• Ilusi : Tidak ada
• Derealisasi : Tidak ada
• Depersonalisasi : Tidak ada

D. Proses pikir
• Produktivitas : Cukup ide
• Kontinuitas : Koheren

E. Isi pikir
• Waham : Ada (tidak menonjol)
• Preokupasi : Tidak ada
• Obsesi : Tidak ada
• Fobia : Tidak ada

F. Daya nilai
• Uji daya nilai : Terganggu
• RTA : Tidak terganggu
G. Sensorium dan kognitif
• Taraf intelegensi : Sesuai dengan taraf pendidikan
• Konsentrasi/perhatian : Pasien dapat menyampaikan apa yang dirasakan dan
memperhatikan apa yang disampaikan pemeriksa.
• Kemampuan menolong diri : Baik

H. Pengendalian impuls : Baik

I. Tilikan : Tilikan 6  Pasien menyadari bahwa dirinya sakit, tahu penyebabnya dan mau
berobat
IV. Diagnosis
Axis I: F20.4 Depresi Pasca-skizofrenia
Axis II : Internet Gaming Disorder
Axis III : Tidak ada
Axis IV : Masalah psikososial dan lingkungan di sekolah
Axis V : GAF 60-51 (saat wawancara) gejala sedang dan disabilitas kehidupan
sosial dan pekerjaan sedang

V. Tatalaksana

• Trihexylphenidil 2x2 mg PO
• Risperidon 2x2 mg PO
• Fluoxetine 1x20 mg PO
VI. Prognosis
• Quo ad vitam : dubia ad bonam
• Quo ad fungsionam : dubia ad bonam
• Quo ad sanationam : dubia ad malam
 
VII. Pencegahan
Memperbanyak komunikasi dengan keluarga maupun teman atau kerabat dekat yang pasien
percaya, mencari tau kelebihan yang dimilikinya dan menemukan kegiatan lain selain bermain
game yang dianggap menyenangkan, serta meminum obat yang diberikan dan kontrol rutin ke
rumah sakit jiwa.
 
Terima Kasih
CREDITS: This presentation template was created
by Slidesgo, including icons from Flaticon, and
infographics & images by Freepik.

Anda mungkin juga menyukai