Anda di halaman 1dari 33

Perempuan 17 Tahun dengan Keluhan

Gaduh Gelisah
Oleh:
dr. Yurike Putri

Preseptor:
dr. Zulismaliatul Fajriah, Sp.KJ, M.Sc
Indentitas
Nama : An. MZ

Tanggal Lahir : 18 Januari 2005

Usia : 17 tahun

Alamat : Asam Jao, Solok

Pekerjaan :-

Pendidikan : Tidak tamat SD

Suku Bangsa : Kabacancang

Agama : Islam

No.RM : 22xxxx

Tanggal Periksa : 11 Desember 2021


Perjalanan Penyakit

Sept
2005
2021
Des
2017
Pasien lahir pada tahun 2005 Pasien mulai kecanduan 2021
bermain handphone dan sering
rebutan handphone dengan
adik nya
Orang tua pasien bercerai, Pasien sering bercermin,
pasien tinggal Bersama ibu berjoget, tertawa dan berbicara
dan adiknya sendiri. Pasien dibawa oleh
keluarga ke IGD karena gaduh
gelisah sejak 2 hari
Subjektif (11 Desember 2021)
Keluhan utama: Gaduh gelisah

Riwayat Penyakit Sekarang:

Pasien dibawa oleh keluarga ke IGD RSUD M.Natsir dengan keluhan gaduh gelisah, pasien
hanya menunjukan gerakan-gerakan seperti berjoget dan tidak bisa diajak komunikasi sejak 2 hari
yang lalu. Pasien sering marah terutama saat keinginannya tidak dipenuhi hingga memukuli ibu dan
adiknya. Pasien juga tidak bisa mengurus diri sendiri, tidak makan mapun minum dan tidak tidur
sejak 2 hari terakhir. Pasien tidak pernah seperti ini sebelumnya. Sekitar 3 bulan yang lalu pasien
mulai sering bermain handphone saat sedang di rumah mamaknya dan pasien sering rebutan
handphone hingga memukul adiknya. Sejak saat itu pasien jarang bersosialisasi, sering diam,
merenung, menyendiri dan pandangan tampak kosong. Sekitar 1 minggu sebelum masuk rumah
sakit, pasien sering bercermin, berjoget, tertawa dan berbicara sendiri. Pasien juga sering melipat
kain yang masih basah dan sering buang air besar di ember. Sebelumnya pasien pernah diruqyah
oleh keluarga namun pasien marah dan mengamuk.
Riwayat Penyakit Medis dan Psikiatri
Dahulu

Organik: Tidak ada riwayat penyakit medis sebelumnya

Non-Organik: Tidak ada riwayat psikiatri sebelumnya


Riwayat Kehidupan Pribadi

Pertumbuhan dan
perkembangan sesuai Orang tua pasien cerai sejak 4 tahun
usia. yang lalu

Anak Perkembangan
pertama, dan
lahir pertumbuhan
prematur uk terlambat Saat SD pasien tinggal kelas 1 kali dan
7 bulan dibandingkan putus sekolah saat kelas 6 SD
anak seusianya

Prenatal & 0-3 tahun 3-6 tahun 6-12 tahun 12-18 tahun
perinatal
Riwayat Psikososial
Pasien saat ini tinggal dengan ibu dan ayah tirinya. Orang tua pasien
bercerai sekitar 4 tahun yang lalu. Pasien pernah tinggal kelas dan putus
sekolah saat SD. Pasien kesehariannya hanya di rumah bersama adiknya
sedangkan ibunya bekerja. Pasien berinteraksi normal dengan anggota
keluarga lain sebelumnya.
Riwayat Keluarga
Kepribadian Premorbid
Faktor Pencetus

Pasien adalah seseorang yang cukup Ibu pasien merasa gejala yang
ceria, biasa berinteraksi dengan dirasakannya muncul sejak pasien
keluarga, sering bercerita dengan kecanduan bermain handphone sekitar 3
ibunya dan rajin membantu ibunya
bulan yang lalu.
dalam mengerjakan tugas sehari-hari di
rumah
Objektif
Pemeriksaan status interna dan status neurologis dalam batas normal

Status Mental
Pasien seorang perempuan berusia 17 tahun, berpenampilan sesuai dengan usianya. Penampilan
fisik normal, cara berpakaian terkesan tidak rapi, hygiene kurang baik. Pasien tampak gelisah. Sikap
Gambaran Umum kepada pemeriksa tidak kooperatif, kelancaran bicara sulit dievaluasi, kecepatan dan jumlah
pembicaraan sulit dievaluasi

Pembicaraan Sulit dievaluasi, pasien tidak mau berhadapan dengan pemeriksa

 Kuantitatif : GCS E4V5M6 tidak kooperatif


Kesadaran
 Kualitatif : compos mentis terganggu

Mood : Hipertimik
Mood dan Afek Afek : Datar
Keserasian Afek : Tidak sesuai
Objektif
Status Mental

Isi pikir : waham sulit dievaluasi , ide bunuh diri (-), ide melukai diri (-)
Proses Pikir Arus pikir: inkoheren

Halusinasi auditorik ( +), halusinasi visual ( -), halusinasi olfaktori (-), halusinasi
Persepsi gustatorik (-), halusinasi taktil (-)

Tempat : Sulit dievaluasi


Orientasi Waktu : Sulit dievaluasi
Orang : Sulit dievaluasi

Konsentrasi dan Konsentrasi: Terganggu


Perhati an Perhatian: Terganggu
Objektif
Status Mental

Jangka panjang : Sulit dievaluasi


Jangka menengah: Sulit dievaluasi Pikiran Abstrak Sulit dievaluasi
Daya Ingat Jangka pendek : Sulit dievaluasi
Segera : Sulit dievaluasi

Pengendalian
Baca & Tulis Sulit dievaluasi Tidak Terkendali
Impuls

Visuospasial Sulit dievaluasi Daya Nilai Sosial Sulit dievaluasi

Informasi & Penialaian Realita Terganggu


Sulit dievaluasi
Intelegensi
Objektif
Status Mental

Derajat 1 (penyangkalan penuh terhadap penyakit )


Tilikan

ADL : Dibantu
Kemauan Relasi : Terganggu
Pekerjaan: Terganggu
Pemeriksaan Labor

DPL: Hb 13.8/ Leukosit 21.400/ Trombosit 405.000/ Hematokrit 41,2%

Diff: Eosinofil 1/ Basofil 0/ Neutrofil 71/ Limfosit 21/ Monosit 7

ALC/NLR: 4494/3.38

Gula darah: 103

Ureum/Creatinin: 44/1.12

Na/K/Cl: 146.1/ 4.3/ 112


Diagnosis Multiaksial
Aksis I
F25.2 Gangguan Skizoafektif tipe campuran
Diagnosis banding:
- F20.1 Skizofrenia Hebefrenik
- F23.1 Gangguan Psikotik Polimorfik Akut dengan Gejala Skizofrenia

Aksis II
Tidak ada diagnosis aksis II

Aksis III
Tinea cruris

Aksis IV
Masalah keluarga dan pendidikan

Aksis V
GAF 20 – 11
Bahaya mencederai diri/orang lain, disabilitas sangat berat dalam komunikasi dan mengurus diri
Terapi
 Inj. Diazepam 1 ampul (ekstra)
 Inj. Haloperidol 1 x 1 ampul
 Inj. Diphenhydramine 1 x 2 ampul
 Fluoxetin 1 x 10 mg
 Clobazam 1 x 5 mg
 Trifluoperazine 2 x 2,5 mg
 Trihexyphenidyl 2 x 2 mg
 Vi. B comp 2 x 1 tab
Follow Up
Follow Up
Follow Up
Follow Up
24-12-2021 Pasien cukup tenang, berbicara mulai nyambung, Status Psikiatri Skizoafektif tipe campuran Trifluoperazine 3 x 5 mg
aktivitas sehari-hari masih diarahkan Kesan umum: Trihexyphenidyl 3 x 2 mg
  Pasien seorang perempuan 17 tahun, Clozapine 1 x 25 mg
Autoanamnesis terhadap pasien: berpenampilan sesuai dengan usianya. Asam Valproat 2x 250 mg
Pasien saat SD sering dimarahi, dipukul oleh Penampilan fisik normal, cara berpakaian rapi, Diazepam 1 x 5 mg
gurunya hingga tas pasien di lempar ke sawah hygiene baik. Sikap kepada pemeriksa Myconazole 2 x ue
karena sering terlambat sekolah. kooperatif, kelancaran bicara normal, kecepatan
Pasien mengatakan bahwa ayah tirinya sering normal, jumlah pembicaraan normal.
mengintipnya saat di kamar, sering melarang dan Kesadaran:
memarahi pasien. Kuantitatif: GCS E4V5M6
Pasien pernah dibawa ke kontrakan oleh ayah Kualitatif: compos mentis
kandungnya dan dicium pada area pipi dan bibir.  
Pasien sering merasa sedih dan menangis saat Mood: Senang
malam hari, karena pasien rindu dengan keluarga Afek: Datar
terutama ibunya. Kesesuaian afek: Tidak sesuai
Pasien mengatakan bahwa ada yang masuk ke Pembicaraan:
dalam dirinya bernama koko dan menyuruhnya Spontan, kuantitas normal, volume sedikit
untuk berjoget. rendah, intonasi jelas
Pasien juga mengatakan bahwa sering  
mendengar suara-suara seperti musik tik-tok. Persepsi: Halusinasi auditori (+)
Proses berpikir:
Isi: Flight of idea
Arus: thought insertion
Daya tilik: 4
 
Resume Medis
Subjektif
Pasien saat ini tinggal bersama ayah tiri dan mengatakan bahwa ayah tirinya sering mengintipnya saat di kamar, sering
melarang dan memarahi pasien.

Sebelumnya pasien pernah dibawa ke kontrakan oleh ayah kandungnya dan dicium pada area pipi dan bibir.

Pasien sering merasa sedih dan menangis saat malam hari, karena pasien rindu dengan keluarga terutama ibunya.

Pasien mengatakan bahwa ada yang masuk ke dalam dirinya bernama koko dan menyuruhnya untuk berjoget. Pasien juga
mengatakan bahwa sering mendengar suara-suara seperti musik tik-tok
Resume Medis
Objektif
• Deskripsi Umum: Pasien seorang perempuan 17 tahun, berpenampilan sesuai dengan usianya. Penampilan
fisik normal, cara berpakaian rapi, hygiene baik. Sikap kepada pemeriksa kooperatif, kelancaran bicara
normal, kecepatan normal, jumlah pembicaraan normal
• Pembicaraan: Spontan, relevan, kelancaran bicara normal, kecepatan normal, volume sedikit rendah.
• Mood: senang
• Afek: datar
• Persepsi: halusinasi auditorik (+)
• Proses pikir:
• Isi pikir: Flight of Idea
• Arus pikir: thought insertion
• Daya tilik: Derajat 4 (menyadari dirinya sakit, namun tidak mengetahui penyebabnya )
• Kemauan:
• ADL : Diarahkan
• Relasi : Baik
• Pekerjaan : Terganggu
Diagnosis Multiaksial
Aksis I
F25.1 Gangguan Skizoafektif tipe campuran
Diagnosis banding:
- F20.1 Skizofrenia Hebefrenik
- F23.1 Gangguan Psikotik Polimorfik Akut dengan Gejala Skizofrenia

Aksis II
Tidak ada diagnosis aksis II

Aksis III
Tinea cruris

Aksis IV
Masalah keluarga dan masalah pendidikan

Aksis V
GAF 70 – 61
Beberapa gejala ringan dan menetap, disabilitas ringan dalam fungsi, secara umum masih baik
Tinjauan Pustaka
Definisi Gangguan Skizoafektif

• Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa (PPDGJ) III tahun 2013 menyatakan gangguan
skizoafektif merupakan suatu gangguan apabila gejala-gejala definitif adanya skizofrenia dan gangguan
afektif sama-sama menonjol pada saat yang bersamaan (simultaneously), atau dalam beberapa hari yang
satu sesudah yang lain, dalam satu episode penyakit yang sama.
• Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, Fifth Edition (DSM-5) tahun 2013, gangguang
skizoafektif merupakan suatu periode penyakit yang berlangsung secara bersamaan antara episode mood
mayor (depresi mayor atau manik) dengan kriteria A pada skizofrenia.
Epidemiologi Gangguan Skizoafektif

• Penelitian menunjukan bahwa 30% kasus gangguan skizoafektif dialami pada usia 25 hingga
35 tahun dengan jenis kelamin terbanyak yaitu wanita

• Estimasi sekitar 10% hingga 30% gangguan skizoafektif dapat muncul pada pasien dengan
gangguan psikotik (Wy dan Saadabadi, 2021)
Klasifikasi dan Kriteria
Gangguan Skizoafektif
Skizoafektif (F.52) menurut PPDGJ III tahun 2013

• F25.0 Gangguan Skizoafektif tipe Manik


• F25.1 Gangguan Skizoafektif tipe Depresif
• F25.2 Gangguan Skizoafektif tipe Campuran
• F25.3 Gangguan Skizoafektif lainnya
• F25.4 Gangguan Skizoafektif YTT
Klasifikasi dan Kriteria
Gangguan Skizoafektif
Skizoafektif (F.52) menurut DSM-5 tahun 2013

A. Suatu periode penyakit yang berlangsung secara bersamaan antara episode mood mayor (depresi
mayor atau manik) dengan kriteria A pada skizofrenia

B. Delusi atau halusinasi yang muncul selama 2 minggu atau lebih pada episode mood mayor yang
berlangsung selama periode penyakit.

C. Gejala pada kriteria episode mood mayor yang muncul sebagai mayoritas pada total periode aktif
maupun residual dari penyakit.

D. Gangguan bukan efek dari penggunaan zat maupun kondisi medis lainnya
Tatalaksana Gangguan Skizoafektif

Psikoterapi

Terapi Family and/or


Individual Group therapy

Electroconvulsive
Therapy
Prognosis Gangguan Skizoafektif

Secara umum prognosis pasien dengan gangguan psikotik menunjukan prognosis yang
baik pada 50% kasus dengan minimal atau tanpa adanya gejala. Prognosis akan
semakin meningkat apabila terapi diberikan secara tepat dan segera
(Wy dan Saadabadi, 2021).
Prognosis Pasien An.MZ
Onset Usia 17 tahun (buruk)
Cepat, tepat, teratur Pasien pertama kali berobat ke rumah sakit sejak
terapi munculnya gejala dan mendapatkan terapi hingga adanya
perbaikan kondisi (baik)

Perjalanan penyakit 3 bulan (buruk)


Faktor keturunan Tidak ada (baik)
Faktor pencetus Ada pencetus (buruk)
Sosial ekonomi Menengah kebawah (buruk)
Status menikah Belum menikah (baik)
Dukungan keluarga Ibu pasien selalu memberikan dukungan dan memotivasi
pasien (baik)

Kesimpulan:
Ad Vitam : Bonam
Ad Functionam : Dubia ad bonam
Ad Sanationam : Dubia ad bonam
Thank You
Do you have any questions?

Anda mungkin juga menyukai