Anda di halaman 1dari 5

Skrining Gangguan

Pendengaran
Pendahuluan
• Cacat dengar pada anak-anak dan bayi masih banyak dijumpai
• Gangguan pendengaran pada masa bayi akan menyebabkan gangguan wicara,
berbahasa, kognitif, masalah sosial, dan emosional
• Periode kritis perkembangan pendengaran dan berbicara dimulai dalam 6 bulan
pertama kehidupan dan terus berlanjut sampai usia 2 tahun.
• Beberapa faktor risiko pada neonatus perlu diketahui untuk mengindentifikasi
kemungkinan adanya gangguan pendengaran kongenital atau didapat bayi dengan
gangguan pendengaran bilateral yang diintervensi sebelum usia 6 bulan.
• Dua hal penting yang harus dilakukan untuk dapat berkomunikasi
adalah dengan berbicara dan berbahasa. Faktor penting yang erat
kaitannya dengan proses berbicara adalah pendengaran.
• Tuli adalah suatu keadaan dimana telinga tidak dapat mendengar
suara. Bisu merupakan ketidakmampuan bicara yang diakibatkan oleh
kegagalan mendengar. Tuli-bisu merupakan keadaan seseorang yang
tidak mampu bicara akibat kegagalan mendengar suara.
Epidemiologi
• Diperkirakan, 2 bayi lahir tuli dari 1000 kelahiran dan 5000 bayi
Indonesia lahir setiap tahun menderita tuli dengan derajat sedang
sampai berat dan menetap.
• Insidens gangguan pendengaran pada neonatus di Amerika berkisar
antara 1-3 dari 1000 kelahiran hidup
• Diperkirakan, 50% kasus gangguan pendengaran pada anak derajat
sedang sampai berat disebabkan faktor genetik.
• Gangguan pendengaran genetik bawaan dapat disertai kelainan lain
atau merupakan bagian dari sindrom seperti Down Syndrome.
Deteksi Dini
• Deteksi dini adalah pemeriksaan pendengaran yang dilakukan pada
bayi baru lahir, yang dilaksanakan pada bayi sebelum keluar rumah
sakit.
• Tujuan deteksi dini adalah untuk menemukan sedini mungkin kejadian
gangguan pendengaran pada bayi.
• Dengan ditemukannya ketulian sejak dini, maka intervensi dapat
dilakukan sedini mungkin dan memberikan peluang perkembangan
yang lebih baik dibanding ketulian ditemukan pada umur anak lebih
lanjut.

Anda mungkin juga menyukai