Anda di halaman 1dari 9

Mata Merah – Visus Menurun

DD. Glaukoma Akut, Uveitis, Keratitis/Ulkus kornea, Endoftalmitis

Anamnesis

1. Identitas (Nama, Umur, Jenis Kelamin, Pekerjaan, Alamat)


2. CC : Mata Merah dengan penglihatan buram
3. Anamnesis
 Onset (Cepat – Keratitis, uveitis, ulkus kornea))? Muncul perlahan-lahan/Mendadak
(Glaukoma Akut)? Memberat?
 Unilateral/Bilateral? Apakah buram sama atau beda? Buramnya seperti apa?
Buram melihat jauh/dekat?
Terlihat pelangi disekitar lampu (Halo)?
Pandangan terganggu/menyempit?
Pandangan seperti melihat lubang kunci/terowongan? Sering menabrak dinding? Sering
tersandung?  Glaukoma Akut

 Nyeri? Sakit Kepala? Mual-muntah?


 SekretBelekan/kotoran? Warna? Cair, Lengket/kental?
 Mata silau/nyeri saat melihat cahaya?  Keratitis/ulkus kornea, Uveitis
 Matanya berair?  Keratitis/ulkus kornea, Uveitis
 Floaters / Bayang seperti bintik-bintik hitam melayang?  posterior uveitis
 Riwayat mata merah berulang?  Uveitis
 Riwayat penyakit Autoimun? Seperti Lupus, Sendi/Rheumatoid Arthritis  Uveitis
 Bercak putih?  Keratitis
 Riwayat trauma sebelumnya? Mata terkena duri?  fungal
 Sensasi Benda Asing  Keratitis/ulkus kornea?
 Riwayat Keluarga  primary glaukoma
 Riwayat keluhan yang sama sebelumnya?
 Riwayat penggunaan kontak lens? Riwayat penggunaan kacamata?
 Riwayat HT & DM ? Riwayat penyakit TBC?
 Riwayat alergi? Riwayat Asma? Riwayat Atopi (bersin2 dipagi hari, asma, kemerahan di
tangan?)
 Riwayat pengobatan? Penggunaan obat tetes mata (Steroid)? Berapa kali?
 Riwayat operasi mata sebelumnya?

Pemeriksaan Fisik

 Keadaan Umum, VAS  skor 0-10


 TTV
 Status Generalis (Head to toe)
 Visus Dasar (Tajam penglihatan)  Berkurang
Snellen chart  finger counting hand motion  light perception  NLP
 Pinhole test  tidak ada perbaikan
 Koreksi
 Visus Dekat
 Interpuppilary Distance  dbn Hanya ditanyakan untuk mata tenang
 Tekanan Intraokular  meningkat (Glaukoma akut), Normal
 Posisi bola mata  orthrotropia
 Gerakan bola mata (Duksi – monokular, Versi – binokular)
 Tes Konfrontasi (Lapang pandang)  penurunan (Glaukoma akut)
 Palpebrae  Edema, Blepharospasm, Entropion/Ectropion
 Silia  tenang, Trichiasis
 Konjungtiva Tarsal (Superior-inferior)
- Tenang
- Hiperemis
 Konjungtiva Bulbi
- Hiperemis
- Injeksi konjungtiva
- Injeksi episklera
- Injeksi siliar
- Kemosis
 Kornea
- Keruh  cornea haze
- Edema
- Infiltrat putih/hijau  keratitis bakterialis/fungal (ada lesi satelit)
- Defek Epitel/ulkus  keratitis/ulkus
- Keratic precipitate
- Bercak putih/hijau  bakteri/fungal
- Ulkus geographican, dendritic ulcer, punctate  Herpes
 COA
- Hipopion
- Dangkal  Glaukoma Akut
 Pupil  reguler/ireguler, ukuran 3-5mm, miosis/midriasis, reflek cahaya +/+
Mid dilated pupil glaukoma
 Iris  dbn, nodul, sinekia (-), warna?, flare
 Lensa  dbn, keruh/tidak
 Funduskopi Direct  normal
media jernih, papil bulat,batas tegas, rasio arteri vena 2/3, c/d rasio 0,3/0,4, retina flat,
eksudat tidak ada perdarahan tidak ada, macula fovea refleks positif
Glaukoma CD ratio>0.3-0.4

Pemeriksaan Penunjang
Keratitis/Ulkus Kornea
- Scrapping Kornea
Gram staining  bakteri
KOH 10%  fungal (Benang Hyphae)
Kultur & Sensisitifitas Ab
Giemsa Staining  Sitologi
- Tes Flurescein + Slit Lamp Examination
Mengetahui defek pada kornea, infitrat, sel dentritik, ulkus geographican dll
- Tes Seidel  apakah ada perforasi di kornea?
Uveitis
- Slit Lamp Examination  keratic precipitate
- Skin test (TBC)
- Tes Serologi  Toxoplasmmmosis, Sifilis
- Cek Ana TEST  autoimun
- Cek Rontgen Sendi  RA
- Foto Thorax
Glaukoma Akut
- Slit Lamp Examination  estimasi kedalaman anterior chamber
- Tonometry (Goldmann)  Menilai TIO > 21mmHg
- Gonioskopi  melihat sudut anterir chamber terbuuka/tertutup
- Perimetry  memeriksa lapang pandang (Humphrey)

Tatalaksana
Keratitis/Ulkus Kornea
- Cycloplegic atropine 1% ED 2-3 kali sehari  cegah sinekia & nyeri
- Bakteri :
Antibiotik topical empiris  fluoroquinolone/ofloxacin 0,3% 4-6 kali /hari + gentamisin (1,5%),
atau sefazolin.
- Jamur:
Antifungal topikal 
Natamycin 5% 6-8x/hari 1 gtt/2 jam (aspergilus dan fusarium), amphotericin B 1,5% 1 gtt/2 jam
(candida)
Amphotericin B 1,5% 1 gtt/2 jam (candida)
Antifungal sistemik (ketoconazole 2x300 mg/hari).
- Virus:
HSV  salep acyclovir 3% 2-3 minggu 5x/hari
HZO  acyclovir oral 5x800mg/hari 7-10 hari
- Steroid topical : hanya diberikan bila tidak ada perforasi, epitel sudah mulai membaik (karena
menghambat proses reepitelisasi), dan kontraindikasi pada infeksi jamur

Uveitis
Steroid topikal
Pastikan tidak ada defek epitel
Prednisolone acetate 1% setiap 4 x sehari
digunakan setiap jam pada awalnya, setelah peradangan terkontrol diturunkan menjadi setiap 2
jam, kemudian setiap 3 jam, empat kali sehari. dan terakhir satu tetes per minggu.

Cyclopegic/Midriatikum
Memberikan rasa nyaman: atropin digunakan 1-2 minggu hingga peradangan mereda, kemudian
diganti dengan agen dengan kerja pendek.

- Cendo cyclon  mengandung cyclopentolate 1gtt setiap 6-8jam


- Cycloplegic atropine 1% ED 2-3 kali sehari
- Mecegah posterior synechia (melumpuhkan otot siliaris)

Pilihan obat:
I. Kerja pendek: tropikamid (0,5% dan I%) durasi 6 jam, siklopentolat (0,5% dan I%) durasi 24 jam,
atau feliefrin (2,5% dan I 0%) durasi 3 jam tanpa siklopegik.

2. Kerja panjang: homatropin 2% durasi 2 hari. Atropine I% sikloplegik dan midriatik kuat dengan
durasi sampai dengan 2 minggu.

Terapi antimetabolit
Uveitis yang mengancam penglihatan. Biasanya bilateral, non-infeksi, dan gagal respons pada
pemberian steroid yang adekuat.

Pilihan obat: azatioprin, metotreksat,


dan mikofenolat mofetil.

Penyekat Kalsineurin: siklosporin, takrolimus


Glaukoma Akut
Pasien di rawat inap
pertimbangan kombinasi: menurunkan produksi dan meningkatkan ekskresi
- Manitol 1 gr/kgBB atau gliserol 50% 1 gr/KgBB (oral)  untuk operasi
- Asetazolamid 500 mg IV diikuti 250 mg tablet 3-4 kali sehari
- Pilokarpin 2% setiap 30 menit dalam 1-2 jam, lalu 6 jam (jarang dipakai lagi)
- Beta blocker: Timolol 0,5% 2 x 1 tetes
- Latanopros (0.005%: sehari sekali) / latranidine
- Dexamethason eyedrops 3dd
- Kalium 1x1

Tambahan jika perlu


- Analgetik : Ibuprofen 400 mg 3dd
- Antiemetik : Domperidon 20 mg 3dd

- Rujuk ke sp.mata
- Jika nyerinya sudah berkurang: bisa dilaser (irisnya yang dilaser)  iridectomy boleh
laser/surgical
- Bila tidak ada perbaikan baru trabeculoectomy
Komplikasi
Keratitis  Glaukoma sekunder, endoftalmitis, panoftalmitis, Corneal scarring, katarak
komplikata
Uveitis  sinekia posterior, katarak, glaukoma
Glaukoma  kebutaan

Prognosis
Keratitis  ad vitam ad bonam, ad func dubia ad malam, ad sanat dubia
Uveitis  ad vitam ad bonam, ad func ad bonam, ad sanat dubia
Glaukoma akut  ad vitam ad bonam, ad func ad malam/dubia ad malam (optic neuropathy
bersifat irreversible)

Anda mungkin juga menyukai