KELUHAN UTAMA :
Pasien berbicara sendiri sejak 2 minggu yang lalu.
Masa kanak
Masa remaja Masa dewasa
kanak
• Perkembangan • Baik,berprestasi, • Belum
kepribadian pendiam memasuki
baik. masa dewasa
Riwayat pendidikan :
Pasien sekarang duduk di bangku kelas dua sekolah menengah pertama.
Riwayat pekerjaan
Pasien belum bekerja.
Kehidupan beragama
Pasien memeluk agama Islam. Pasien rajin beribadah.
SITUASI KEHIDUPAN
SOSIAL SEKARANG
Pasien tinggal bersama
kakek dan neneknya.
Kehidupan sehari-hari
dibiayai oleh kakeknya
yang bekerja sebagai
buru bangunan dan
terkadang neneknya
juga yang bekerja
sebagai buru cuci.
STATUS MENTAL : Deskripsi Umum
Penampilan Umum
Pasien seorang anak perempuan berusia 14 tahun, berpenampilan fisik sesuai usianya,
postur tubuh normal, warna kulit kuning langsat, rambut hitam keriting, pasien terlihat
berantakan dan merontak-rontak.
Kesadaran
Kesadaran sensorium/neurologik : Compos mentis
Kesadaran psikiatrik : Tampak tidak terganggu
Perilaku dan Aktivitas Motorik
Pengetahuan umum: Tidak dapat dinilai Pikiran abstraktif : Tidak dapat dinilai
Isi pikir
Preokupasi : Ada Gagasan rujukan : Tidak ada
Waham : Waham curiga Gagasan pengaruh : Tidak ada
Obsesi : Tidak ada Idea of suicide : Tidak ada
Fobia : Tidak ada
STATUS MENTAL
PENGENDALIAN IMPULS : Tidak baik
DAYA NILAI
Daya nilai social : Tidak dilakukan
Uji daya nilai : Tidak dilakukan
Daya nilai realita : Tidak dilakukan
TILIKAN : Derajat 1
RELIABILITAS : Buruk
PEMERIKSAAN FISIK
STATUS INTERNUS
Keadaan umum : Tidak tampak sakit
Kesadaran : Compos mentis
Tekanan Darah : 100/80 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Suhu badan : 360 C
Frekuensi pernapasan : 20 x/menit
Bentuk tubuh : Normal
Sistem kardiovaskular : S1, S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Sistem respiratorius : Suara nafas vesikuler, rhonki (-), wheezing (-)
Sistem gastro-intestinal : Bising usus (+), normoperistaltik
Sistem musculo-skeletal : Deformitas (-), simetris, eutropi
Sistem urogenital : Tidak dilakukan pemeriksaan
Darah Fungsi
rutin hati
Fungsi
ginjal
IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA
Sejak dua minggu sebelum masuk rumah Saat dianamnesis pasien tidak nyambung
sakit, pasien anak perempuan berusia 14 dalam menjawab beberapa pertanyaan
tahun pingsan karena jatuh di toilet (asosiasi longgar). Pasien juga
sekolah. Saat sadar, pasien berbicara mengatakan sering melihat ada seorang
sendiri (autistik). laki laki yang disebutnya “akang dani”
Pasien sering mengucapkan kalimat- berada diruang IGD (halusinasi visual).
kalimat yang sulit untuk dimengerti. Sesekali Katanya laki-laki yang dilihatnya itu
bisa ketawa sendiri bahkan menangis mengajak dia untuk berbicara (halusinasi
dengan sendirinya. Pasien juga menjadi auditorik). Pasien juga sering mengatakan
lebih sering marah marah tanpa sebab mencium bau amis (halusinasi olfaktorik).
disertai teriak-teriak (agresifitas verbal). Pasien juga mengatakan akan diruqyah
Pasien sulit tidur tiap malamnya (insomnia). oleh gurunya dengan kata-kata yang
menyakitkan (waham curiga).
Selama di IGD pasien merontak-rontak
sehingga harus diikat.
Menurut keluarga, beberapa hari sebelum berbicara sendiri lalu setelah itu akan tiba
pasien jatuh, pasien cendrung melamun tiba berdandan dan pergi keluar rumah.
dan mengatakan banyak hal yang dia Setelah balik kerumah ibu pasien akan
ingini tapi tidak bisa tercapai. Pasien sering terlihat seperti biasa lagi. Ibu pasien juga
mengatakan memiliki cita-cita menjadi kadang bisa berteriak marah-marah
guru, sekertaris, atau menjadi dokter. dengan sendirinya. Tetapi ibu pasien tidak
Tetapi karena keadaan ekonomi keluarga, melakukan pengobatan.
pasien menjadi takut putus sekolah. Saat di
IGD sesekali pasien meminta untuk
dilepaskan dan meminta maaf lalu Dari hasil pemeriksaan status mental,
mengatakan ingin menjadi dokter. didapatkan pasien memiliki halusinasi lihat,
halusinasi dengar, dan halusinasi
penciuman serta waham curiga. Tilikan
Pada riwayat keluarga ditemukan pasien derajat 1.
gangguan yang sama pada ibu pasien
sejak tahun 2000. Menurut keluarga, ibu
pasien sering duduk dipojok ruangan dan
FORMULA DIAGNOSTIK
Aksis I : Berdasarkan ikhtisar penemuan Gangguan kejiwaan ini bukan akibat dari
bermakna, kasus ini dapat digolongkan penggunaan zat psikoaktif.
dalam
Gangguan kejiwaan Adanya distress Gangguan psikotik, dibuktikan dengan
adanya :
Gangguan jiwa fungsional / Gangguan Halusinasi auditorik, halusinasi visual,
Mental Non-Organik halusinasi olfaktorik.
Faktor organik spesifik hanya ditemukan Waham curiga
dari herediter Gangguan fungsi
Tidak ada gangguan kesadaran dan
neurologi.
Menurut PPDGJ III : Gangguan mental
Gangguan kognitif sulit dinilai tapi pasien psikotik ini termasuk dalam Skizofrenia
anak yang berprestasi di sekolah. Hebefrenik (F20.1)
Working Diagnosis :
Differential
Menurut PPDGJ III, pasien ini mengalami diagnosis:
F20.1 Skizofrenia Hebefrenik, karena:
F32.3 Episode Depresif
• Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia. Berat dengan Gejala
• Diagnosis hebefrenia untuk pertama kali hanya Psikotik
ditegakkan pada usia remaja atau dewasa Memenuhi kriteria
muda.
umum diagnosis
• Adanya halusinasi auditorik, halusinasi visual, episode depresif
halusinasi olfaktorik, dan waham curiga yang
tidak begitu menonjol. Adanya waham dan
• Afek pasien dangkal dan tidak wajar disertai halusinasiDisingkirkan
senyum sendiri, tertawa menyeringai, dan karena memenuhi
adanya ungkapan kata yang diulang-ulang.
kriteria gangguan
• Adanya suatu preokupasi yang dangkal dan skizofrenia paranoid
bersifat dibuat-buat, dan sukar untuk
memahami jalan pikiran pasien.
Aksis II : Gangguan kepribadian dan Retardasi Mental
Tidak ada gangguan kepribadian dan retardasi mental
Aksis V :
Skala GAF 50 – 41 yaitu gejala berat dengan disertai disabilitas yang berat
EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis 1 :
WD/ F20.0 Skizofrenia Paranoid
DD/ F32.3 Episode Depresif Berat dengan gejala psikotik
DAFTAR MASALAH
Organobiologik : Tidak ditemukan kelainan fisik.
Psikologi/psikiatrik : Halusinasi auditorik, visual,
olfaktorik dan waham curiga.
Sosial/keluarga : Merasa akan putus sekolah dan
tidak bisa menggapai cita-cita
yang tinggi.
PENATALAKSANAAN
Psikofarmaka Psikoterapi
R/Risperidone tab 3 mg No.X - Suportif
S 2 dd tab ¼
- Edukasi keluarga
-----------------------------------
- Religius
- Sosioterapi
R/ Zyprexa amp No. III
S imm (pro injeksi)
-----------------------------------