Anda di halaman 1dari 32

KEDOKTERAN DAN

ILMU KESEHATAN

GANGGUAN DEPRESI
RINGAN TANPA GEJALA
SOMATIK (F 32.00)

Lailia Karunia Rahmah 20214010084


Pembimbing:
dr. RR. Tessaviani Kusumawati, Sp.KJ
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. A
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Giwangan
Umur : 31 tahun
Status Perkawinan : Belum menikah
Kunjungan ke RS : Senin, 2 Januari 2023
No. RM : 25-63-xx
ANAMNESIS
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

• Keluhan Utama
Takut bertemu dengen teman kerja
• Riwayat Penyakit Sekarang
Seorang pasien datang ke RS PKU Muhammadiyah Gamping pada tanggal 2 Januari 2023 untuk konsultasi.
Pasien mengeluh merasa bingung, takut dan menjadi mudah menangis ketika akan bertemu dengan teman kerjanya
di kantor. Keluhan ini sudah berlangsung selama satu tahun . Keluhan ini membuat pasien menjadi terlihat seperti
bukan dirinya yang biasanya. Keluhan tersebut akan semakin memperberat ketika akan bertemu langsung dengan
teman kerja di kantor dan berkurang ketika melakukan aktivitas lain seperti bermain game. Pasien mengatakan takut
bertemu orang tersebut karena ketika setiap bertemu dengannya, pasien khawatir akan mendapatkan perilakuan
yang membuat tekanan dalam hidupnya dalam bidang pekerjaan akan bertambah berat. Hal ini membuat pasien
menjadi nafsu makan turun, melakukan apa pun menjadi tidak se-produktif seperti biasanya , namun pasien
menyangkal permasalahan tersebut membuat siklus tidurnya terganggu. Ibu pasien mengatakan tidur pasien tidak
terganggu sama sekali bahkan terkadang sulit untuk dibangunkan. Pasien sudah berobat di puskesmas tetapi ingin
berkonsultasi lebih lanjut kepada dokter spesialis jiwa.
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
• Riwayat Penyakit Dahulu
Covid-19, DM, pasien menyangkal tentang penggunaan NAPZA, alkohol, dan
merokok.
• Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat keluarga tidak ada gangguan jiwa maupun keluhan yang serupa
• Riwayat Persona Sosial
Pasien tinggal bersama keluarganya dan bekerja sebagai pegawai kelurahan.
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

PEMERIKSAAN FISIK
Vital Signs
Tekanan darah : 107/72 mmHg
Nadi : 81x/menit
Pernapasan : 19x/menit
Suhu : 36 C
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

Riwayat Pribadi
• Prenatal dan perinatal Dewasa
Pasien lahir spontan, cukup bulan, • Riwayat pekerjaan: pegawai kelurahan
langsung menangis. Pasien lahir secara • Riwayat perkawinan dan hubungan: belum menikah
normal dan proses persalinan dibantu • Riwayat pendidikan:
oleh bidan setempat. Riwayat merokok, SD,SMP,SMA,S1: tamat, tidak pernah tinggal kelas dan
sakit , konsumsi obat-obatan, dan alkohol nilai rata-rata.
pada ibu saat hamil tidak disangkal. • Agama: Pasien melakukan sholat 5 waktu
• Aktivitas sosial: hubungan pasien dengan tetangga
• Riwayat masa kanak akhir dan remaja
dan keluarga baik namun pada hubungan dengan
(usia 12-18 tahun) teman kantor kurang baik.
Pasien mudah bergaul, periang dan • Situasi kehidupan terkini: Pasien kini tinggal bersama
memiliki banyak teman. Hubungan pasien keluarganya.
dengan saudara baik. • Riwayat Hukum: pasien tidak pernah terjerat masalah
hukum .
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN Observasi
Pemeriksa Pasien Interpretasi

Selamat siang Bu. Pagi Mbak ( pasien menatap Compos mentis, verbalisasi
Perkenalkan saya dokter mata pemeriksa) ada, kontak mata ada,
muda Lailia (menatap mata kooperatif
pasien)

Siapa nama Ibu? Nama saya Ny. A Pasien kooperatif daya ingat
baik

Ada yang bisa saya bantu Bu? Saya akhir-akhir ini sering Kontak verbal bagus dan
merasakan takut, gelisah kooperatif
ketika akan bertemu dengan
teman sekantor saya
Sejak kapan Ibu? Sudah lama Mbak sekitar satu Kooperatif
tahunan

Tidurnya gimana ya Bu? Alhamdulillah tidak terganggu Tidak ada gangguan tidur
Mbak masih sama seperti
biasa
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
Kira-kira apa ya Bu yang memperberat Ketika akan bertemu dengan teman Komunikatif
keluhan Ibu? kantor saya Mbak.

Apa yang membuat ibu terlipur dan terasa Ketika sedang me time Mbak main hp Tidak kehilangan minat
tidak begitu merasakan penderitaan Ibu? main game

Apa yang membuat Ibu takut, bingung saya takut mbak dengan teman sekantor Kontak verbal baik dan kooperatif
sama ingin nangis sendiri? saya. Teman kantor saya yang satu itu
sukanya bikin masalah sama saya.
Pekerjaan saya terasa berat dan makin
banyak ketika bertemu dengan dia Mbak.

Apakah teman sekantor Ibu juga Tidak Mbak. Mungkin saya saja. Komunikatif
merasakan yang sama ketika bertemu
dengan teman yang tidak Ibu sukai?
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
Apakah Ibu merasa teman ibu yang tidak Tidak Mbak. Saya hanya takut dan merasa Tidak ada waham
ibu sukai sering mengejar Ibu, mengatur tekanan kerja bertambah besar ketika
pikiran ibu? bertemu dengan dia. Dia sering membuat
pekerjaan menjadi tidak bisa diselesaikan
dengan tenang seperti biasanya.

Apakah ada keluhan seperti mendengar Tidak Mbak Tidak ada halusinasi
bisikan seperti terganggu makhluk halus
atau melihat sesuatu yang orang lain tidak
bisa melihatnya?

Apakah dulu Ibu pernah merasakan hal Dulu enggak Mbak. Ya ini mulai muncul komunikatif
yang sama seperti yang sekarang? pas saya kerja di kantor kelurahan terus
orang ini datang.
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
Apakah ibu mengeluhkan keluhan Alhamdulillah tidak Mbak. Gejala somatik (-)
lain seperti sakit kepala, sakit
pinggang, nyeri sendi atau ada
keluhan lain yang dirasakan
mengganggu di tubuh Ibu?
KEDOKTERAN DAN PEMERIKSAAN STATUS MENTAL
ILMU KESEHATAN

• Kesan Umum
Paisen perempuan sesuai usia, merawat diri, baik, tidak nampak sakit jiwa, kooperatif
• Kesadaran
Compos mentis
• Sikap, perilaku dan aktivitas motorik
Normoaktif
• Mood dan afek
Normomimik dan appropriate
• Pikiran
Isi pikiran : tidak ada waham
Bentuk pikiran : realistik
Progresi pikir : koheren
• Presepsi
Tidak ada halusinasi dan ilusi
• Fungsi sendori dan intelektual
Baik
• Daya nilai
Baik
• Insight
Baik
KEDOKTERAN DAN

DIAGNOSIS
ILMU KESEHATAN

• Diagnosis Kerja
Gangguan Depresi Ringan tanpa gejala somatik (F 32.00)
• Diagnosis Banding
Gangguan Depresi Berat tanpa gejala psikotik (F 32.2)
Gangguan Depresi Organik (F 06.32)
Gangguan Campuran Anxietas dan Depresi (F41.2)
• Diagnosis Multiaksial
Aksis I : Gangguan Depresi Ringan tanpa gejala somatik (F 32.00)
Aksis II : Tidak ada diagnosis aksis II (R 03.2)
Aksis III : Diabetes Melitus
Aksis IV : Masalah gangguan teman sekantor
Aksis V : Beberapa gejala ringan & menetap, disabilitas ringan dalam fungsi, secara umum masih baik
(GAF 61-70)
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

TATALAKSANA
R/ Fluoxetine 20 mg tab No. XXX
S 1 dd1

Farmakoterapi
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

TINJAUAN PUSTAKA
KEDOKTERAN DAN

DEFINISI
ILMU KESEHATAN

Depresi merupakan satu masa terganggunya fungsi manusia yang berkaitandengan alam perasaan yang sedih dan
gejala penyertanya, termasuk perubahan pada pola tidur dan nafsu makan, psikomotor, konsentrasi, anhedonia,
kelelahan,rasa putus asa dan tidak berdaya, serta bunuh diri.
Terdapat gangguan penyesuaian diri (gangguan dalam perkembangan emosi jangka pendek atau masalah
masalah perilaku, dimana dalam kasus ini, perasaansedih yang mendalam dan perasaan kehilangan harapan atau merasa sia
sia,sebagai reaksi terhadap stressor ) dengan kondisi mood  yang menurun.
Depresi merupakan gangguan suasana hati atau mood yang dalam edis
 Dignostic and Statistical Manual of Mental Disorders  (DSM) yang dikenalsebagai gangguan afektif. Meskipun gangguan
depresif sering kali dinamakangangguan afektif, tetapi patologi utama dalam gangguan tersebut adalah mood,yaitu
keadaan emosional internal yang meresap dari seseorang, dan bukan afek,yaitu ekspresi eksternal dari isi emosional
saat itu.Dari segi diagnosa,moderatedepressive disorder tidak mengalami perubahan dari DSM-IV ke DSM-V.
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

EPIDEMIOLOGI
Prevalensi penderita depresi di Indonesia diperkirakan 2,5 - 9 juta dari 210 juta jiwa penduduk.
Pada saat setelah pubertas resiko untuk depresi meningkat 2- 4 kali lipat, dengan 20% insiden pada usia
18 tahun. Perbandingan gender saat anak-anak 1:1, denga peningkatan resiko depresi pada wanita setelah
pubertas, sehingga perbandingan pria dan wanita menjadi 1:2. Hal ini berhubungan dengan tingkat
kecemasan pada wanita tinggi, perubahan estradiol dan testosteron saat pubertas, atau persoalan sosial
budaya yang berhubungan dengan perkembangan kedewasaan pada wanita. Depresi sering terjadi pada
wanita dengan usia 25-44 tahun, dan puncaknya pada masa hamil. Faktor sosial seperti stres dari masalah
keluarga dan pekerjaan. Hal ini disebabkan karena harapan hidup pada wanita lebih tinggi, kematian
pasangan mungkin juga menyebabkan angka yang tinggi untuk wanita tua mengalami depresi.
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

ETIOLOGI
Genetik Biologis

Kemungkinan menderita depresi sebesar 15 % Disregulasi biogenik amin (serotonin dan


pada anak, orang tua, dan kakak-adik dari norepinefrin yang paling berperan dalam
penderita depresi. Apabila anak yang patofisiologi depresi) dan disregulasi
orangtuanya pernah menderita depresi, sejak neuroendokrin.
lahir diadopsi oleh keluarga yang tidak pernah
menderita depresi, ternyata kemungkinan untuk
menderita depresi 3 kali lebih besar
dibandingkan anak - anak kandung keluarga yang
mengadopsi
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

ETIOLOGI
PSIKOSOSIAL

Psikososial stessor, khususnya rasa kehilangan, terkadang menjadi pemicu depresi. Kehilangan orang tua
atau pasangan, putus hubungan, dan kehilangan kepercayaandiri, seperti berhenti dari pekerjaan.
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


• Usia
Rata-rata usia onset untuk gangguan depresif berat adalah kira-kira 40 tahun dan 50% dari pasien
memiliki onset anatara usia 20-50 tahun.
• Jenis kelamin
Pada pengamatan yang hampir uiversal, terlepas dari kultur atau negara, terdapat prevalensi
gangguan depresif berat yang dua kali lebih besar pada wanita dibandingkan laki-laki. Hal ini mungkin
disebabkan oleh rendahnya kesehatan maternal.
• Pendidikan
Terdapat hubungan yang signifikan pendidikan dengan depresi pada usia dewasa-tua. Tingkat
pendidikan berkaitan dengan kesehatan fisik yang baik. Penelitian di Inggris menyebutkan bahwa
lansia yang hanya menamatkan pendidikan dasar mempunyai risiko terhadap depresi 2,2 kali lebih
besar.
• Status pernikahan
Pada umumnya, gangguan depresif berat terjadi paling sering pada orang yang tidak memiliki

hubungan interpersonal yang erat atau yang tercerai atau berpisah .


KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

PENEGAKAN DIAGNOSIS
Pedoman diagnosis menurut PPDGJ III
Episode Depresif Gejala utama (pada derajat ringan, sedang, dan berat):
• Afek depresif
• Kehilangan minat dan kegembiraan
• Berkurang energi yang menuju meningkatnya keadaan mudah lelah (rasa lelah yang nyata sesudah
kerja sedikit saja) dan aktivitas menurun.
Gejala lainnya:
• Konsentrasi dan perhatian kurang
• Harga diri dan kepercayaan diri berkurang
• Gagasan tentang rasa bersalah dan tidak berguna
• Pandangan masa depan yang suram dan pesimistis
• Gagasan atau perbuatan membahayakan diri atau bunuh diri
• Gangguan tidur
• Nafsu makan berkurang
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

TINGKAT DEPRESI
Ringan
1 Min 2 gejala utama dan 2
gejala lainnya

Sedang
2 Min 2 gejala utama dan 3
gejala lainnya

Berat
3 3 gejala utama dan 4 gejala
lainnya dengan intensitas
berat
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

EPISODE DEPRESI
F 32.0 Episode Depresi Ringan
- Sekurang-kurangnya harus ada 2 dari 3 gejala utama depresi seperti tersebut diatas
- Ditambah sekurang-kurangnya 2 dari gejala lainnya: 1) sampai dengan 2).
- Tidak boleh ada gejala berat diantaranya.
- Lamanya seluruh episode berlangsung sekurang-kurangnya sekitar 2 minggu.
- Hanya sedikit kesulitan dalam pekerjaan dan kegiatan sosial yang biasa dilakukannya.
Karakter kelima : F 32.00 = Tanpa gejala somatik dan F 32.01 = Dengan gejala somatik
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

EPISODE DEPRESI
F 32.1 Episode Depresif Sedang
- Sekurang-kurangnya harus ada 2 dari 3 gejala utama depresi seperti pada episode depresi ringan.
- Ditambah 3 (dan sebaiknya 4) dari gejala lainnya.
- Lamanya seluruh episode berlangsung minimum sekitar 2 minggu.
- Menghadapi kesulitan nyata untuk meneruskan kegiatan sosial, pekerjaan dan urusan rumah
tangga.
Karakter kelima : F32.10 = Tanpa gejala somatik dan F32.11 = Dengan gejala somatik
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

EPISODE DEPRESI
F 32.2 Episode Depresif Berat tanpa Gejala Psikotik
- Semua 3 gejala depresi utama harus ada.
- Ditambah sekurang-kurangnya 4 dari gejala lainnya, dan beberapa di antaranya harus berintensitas berat.
- Bila ada gejala penting (misalnya agitasi atau retardasi psikomotor) yang mencolok, maka pasien mungkin tidak
mau atau tidak mampu untuk melaporkan banyak gejalanya secara rinci.
Dalam hal demikian, penilaian secara menyeluruh terhadap episode depresif berat masih dapat dibenarkan.
- Episode depresif biasanya harus berlangsung sekurang- kurangnya 2 minggu, akan tetapi jika gejala amat berat dan
beronset sangat cepat, maka masih dibenarkan untuk menegakkan diagnosis dalam kurun waktu kurang dari 2
minggu.
- Sangat tidak mungkin pasien akan mampu meneruskan kegiatan sosial, pekerjaan atau urusan rumah tangga, kecuali
pada taraf yang sangat terbatas.
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

EPISODE DEPRESI
F32.3 Episode Depresi Berat dengan Gejala Psikotik
- Episode depresif berat yang memenuhi kriteri menurut F32.2 tersebut diatas.
- Disertai waham, halusinasi atau stupordepresif. Waham biasanya melibatkan ide tentang
dosa, kemiskinan atau malapetaka yang mengancam dan pasien merasa bertanggung jawab atas hal
itu. Halusinasi auditorik atau olfatorik biasanya berupa suara yang menghina atau menuduh, atau
bau kotoran atau daging membusuk. Retardasi psikomotor yang berat dapat menuju stupor.
Jika diperlukan, waham atau halusinasi dapat ditentukan sebagai serasi atau tidak serasi dengan afek
(mood-congruent).
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

TATALAKSANA
• Selective serotonin reuptake inhibitors (SSRIs)
SSRI dianggap sebagai terapi lini pertama untuk ansietas, yang biasanya dindikasikan untuk pasien
depresi. Mekanisme penting dari kelompok obat-obatan tersebut yaitu menghambat transporter
serotonin dan menyebabkan desensitisasi reseptor serotonin postsinaptik (5HT2), sehingga
menormalkan aktivitas jalur serotonergic.

Nama generik Nama dagang Sediaan Dosis per hari


Fluoxetine Prozac 10 mg, 20 mg 1 x 10-20 mg
Paroxetine Seroxat 10 mg, 20 mg 1 x 10-20 mg
Sertraline Zoloft 25 mg, 50 mg 1 x 25-50 mg
Fluxoamine Luvox 25 mg, 50 mg, 100 mg 1 x 25-50 mg
Escitalopram Cipralex 5 mg, 10 mg 1 x 5-20 mg
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

TATALAKSANA
• Serotonin-Norepinephrine Reuptake Inhibitors (SNRIs)
SNRI menghambat transporter dari serotonin dan norepinefrin. SNRI biasanya digunakan apabila
terjadi kegagalan atau respon yang tidak adekuat terhadap SSRI. Respon pasien terhadap SNRI
sangat bervariasi. Penghambatan terhadap transporter norepinefrin dapat mengakibatkan
peningkatan sinyal sehingga beberapa pasien mungkin mengalami eksaserbasi gejala fisiologis
ansietas. Untuk pasien yang tidak mengalami efek ini, peningkatan tonus noradrenergik dapat
berperan terhadap efikasi ansiolitik dari obat - obatan ini

Nama generik Nama dagang Sediaan Dosis anjuran


Venlafaxine Efexor – XR 75 mg tablet 150 – 375 mg/h
Duloxetine Cymbalta 60 mg caplet 40 – 60 mg/h
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

TATALAKSANA
• Tricyclic Antidepressants (TCAs)
Semua TCAs berfungsi sebagai inhibitor reuptake norepinefrin, dan beberapa sebagai penghambat
reuptake serotonin. Meskipun beberapa golongan dari obat ini efikasinya sebanding dengan SSRI
atau SNRI dalam mengobati ansietas, TCAs menimbulkan lebih banyak efek samping dan
berpotensi mematikan jika overdosis. Untuk alasan ini, TCAs jarang digunakan dalam pengobatan
ansietas. Kecuali clomipramine yang mungkin lebih berkhasiat daripada SSRI atau SNRI pada
pasien dengan OCD.

Nama generik Nama dagang Sediaan Dosis anjuran


Amitriptyline Amitriptyline 25 mg tablet 75 – 300 mg/h
Tiaeptine Stablon 12.5 mg tablet 25 – 50 mg/h
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

TATALAKSANA
• Mono Amin Oxidase Inhibitor
Suatu enzim komplek yang terdistribusi didalam tubuh, yang digunakan dalam dekomposisi amin
biogenik (norepinefrin, epinefrin, dopamin, dan serotonin). MAOI bekerja memetabolisme NE dan
serotonin untuk mengakhiri kerjanya dan supaya mudah disekresikan. Dengan dihambatnya MAO,
akan terjadi peningkatan kadar NE dan serotonin di sinap, sehingga akan terjadi perangsangan SSP.

Nama generic Nama dagang Sediaan Dosis anjuran


Meclobomide - 150 mg dan 300 mg 300 – 600 mg
tablet
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

PROGNOSIS
Prognosis tiap episode adalah baik, akan tetapi gangguan ini bersifat kronis sehingga psikiater
harus menganjurkan strategi terapi untuk mencegah kekambuhan di masa yang akan datang.
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

DAFTAR PUSTAKA
Depression a treatable disease in National Academy on an Aging Society. [july 2000]. Available from:
http://www.agingsociety.org
Brent D, Lisa P. Depressive Disoders (in Childhood and Adolescence). In: Ebert M, Nurcombe B, Loosen P,
Leckman J. Current Diagosis & Treatment Psychiatry. 2nd ed. New York: McGraw-Hill: 2008. p. 601-605.
Marsasina A. 2016. Gambaran dan Hubungan Tingkat Depresi dengan Faktor-factor yang Mempengaruhi
pada Pasien Rawat Jalan Puskesmas. Universitas Diponegoro.
Mayasari NNWT. Gambaran Umum Depresi. Universitas Udayana.
KEMENKES. 2015. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Jiwa.

Anda mungkin juga menyukai