Anda di halaman 1dari 33

FILSAFAT PENELITIAN

dr.Iman Permana
Tujuan pembelajaran :mengetahui tentang hakikat
 ilmu pengetahuan
 metode penelitian
Ilmupemahaman /pengertian terhadap fakta/realita.
Ilmu :
 Ontology
 Epistemology
Ontology (science of being)
 Ontos : ada
 Logos : ilmu
Ontology ilmu tentang keberadaan
teori tentang suatu objek (abstrak nyata, nyata
ideal).
apakah sesuatu itu benar adanya?
Epistemology
 Episteme : pengetahuan
 Logos : ilmu
Epistemologybagaimana memahami suatu pengetahuan bisa
terbentuk.
Dalam mencari kebenaran menggunakan ilmu ontology, kita
dapat menemukan cara untuk memahami suatu fakta.
Perbedaan ontology dan epistemology
 Ontology memahami sifat fakta tersebut
 Epistemology membantu untuk menemukan cara
mencari tahu atau mengukur fakta tersebut.
Ontology dibutuhkan dalam memahami suatu
fakta/kebenaran/realita karena untuk memahami suatu fakta
diperlukan pemahaman akan sifat dari fakta tersebut.
Suatu metode penelitian mengikuti ontology dan epistemology
suatu fakta yang akan diteliti.
Sifat penelitian (ontology):
 Subjektif  biased
 Objektif  unbiased
Subjeketif /biased Objektif/unbiased
Terpengaruhi oleh perasaan Tidak dipengaruhi oleh
responden perasaan responden
Selaras dengan opini Selaras dengan fakta
Tidak nyata dan tidak dapat Nyata dan dapat diverifikasi
diverifikasi (dapat dikonfirmasi
kebenarannya).
Cara melakukan penelitian/menemukan sebuah fakta
(Epistemology):
 Quantitative
 Qualitative
Ontology x epistemology
Ontology Subjektif Objektif
Epistemology Qualitative Quantitative
Qualitative x quantitative
Qualitative Quantitative
Focus ke narrative/ teks dari Focus ke data berupa angka
responden /numeric
 Kenapa  Siapa
 Bagimana  Apa
 Dimana
 Kapan
Mencari penjelasan dan Memakai data statistic analisis
pengertian
Match with outcomes about Match with outcomes about
application, analysis, knowledge and
synthesis, evaluate comphrehension
1. Define
2. Claasify
3. Recall
4. Recognize
kemampuan untuk May be generalized to greater
menangkap bukti yang sulit population with larger sample.
dipahami dari pembelajaran
dan pengembangan siswa
Membolehkan pengukuran
variable
Easily replicated
EBM
dr.Agus Widiyatmoko
Mengapa EBM dibutuhkan dalam dunia kedokteran?
Ebm dibutuhkan dalam dunia kedokteran karena dokter
harus selalu up to date dalam memperoleh ilmunya.
Selain itu di dalam dunia kedokteran, ilmu tentangnya
selalu up to date setiap harinya secara konstan.
Penelitian di bidang kedokteran selalu berkembang pesat
berguna karena :
 Akan membantu keputusan yang tepat dalam hal
medis
 Perbaikan metode penelitian akan menghasilkan
studi yang benar dan valid.
Akan tetapi, tidak semua penelitian itu berkembang
dengan baik. Beberapa dari mereka ada yang data
kebenarannya diragukan/false.
Secara teori memang dokter diharuskan mengikuti
prosedur yang terbaru dalam menangani pasien. Akan
tetapi mereka terkadang tidak menggunakan ebm untuk
mengambil keputusan klinisnya.
Keputusan klinis berdasarkan data empiris

Dokter tidak mau stay up to date

Bisa merugikan pasien


Model dalam pembuat keputusan:
1. Identify the decision to be made
mengidentifikasi model yang akan dibuat
keputusan
2. Gather information
mengumpulkan informasi
3. Identify the elternatives
Mengidentifikasi keputusan lainnya yang akan
diambil
4. Weigh the evidence
menimbang keputusan
5. Choose from the alternatives
menentukan pilihan dari beberapa keputusan
yang telah disusun.
6. Take action
mengaplikasikan keputusannya
7. Review the decision
melihat keputusan yang sudah diaplikasikan
sebagai keputusan medis.
Dalam praktek klinis, satu penyakit (permasalahan
klinis) memiliki beberapa pilihan untuk
menyelesaikannya.
Skematik diagram EBM

Proses ebm
1. Pasien
masalah atau pertanyaan klinis muncul dari
perawatan pasien
2. Pertanyaan
Buat pertanyaan klinis yang dibangun dengan
baik yang berasal dari kasus (PICO)
3. Sumber
Pilih sumber referensu yang sesuai dan lakukan
pencarian
4. Evaluasi
Menilai bukti itu untuk validitasnya (kedekatan
dengan kebenaran) dan penerapannya (kegunaan
dalam praktik klinis).
5. Pasien
mengintegrasikan bukti itu dengan keahlian
klinis, preferensi pasien, dan menerapkannya
dalam praktik.
6. Evaluasi diri
evaluasi peformamu dalam menangani pasien.
Bagaimana EBM bisa diterapkan?
1. Membuat pertanyaan klinis yang baik (berdasarkan
scenario klinis yang dihadapi).
 Pertanyaan Terapi
Sebuah pertanyaan tentang efektivitas
pengobatan atau tindakan pencegahan
 Prognosis Question
Sebuah pertanyaan tentang hasil akhir dari
pasien dengan kondisi tertentu
 Pertanyaan Diagnosis
Sebuah pertanyaan tentang kemampuan suatu
tes untuk memprediksi kemungkinan suatu
penyakit
 Pertanyaan Merugikan/harm question
Sebuah pertanyaan tentang kemungkinan
intervensi terapeutik menyebabkan bahaya
 Focus ke clinical question
1) P  Patient who
Bagaimana seorang dokter menggambarkan
kondisi pasiennya.
2) I  intervention what
Intervensi utama apa yang saya
pertimbangkan?
3) C  comparison alternative intervension
Apa alternatif utama yang dibandingkan
dengan intervensi?
4) O  outcome
Hasil yang ingin dicapai
 Pertanyaan yang disusun dengan baik
membuatnya relatif mudah untuk
mendapatkan dan menggabungkan istilah
yang sesuai yang diperlukan.

2. Mencari bukti klinis yang baik


 Untuk menjawab pertanyaan klinis
 Diperlukan pengetahuan tentang
medicalinformatics
1) Bagaimana untuk mencari (istilah dan jenis
studi apa yang digunakan).
2) Dimana untuk mencari (kegunaan dari
variasi sumber informasi).
 Major EBM data base

 Cochrane library
 Clinical Evidence Clinical Inquiries
 Specialty-specific
 Poem ACP Journal Club
 Textbooks, Up-to-Date, 5-Minute Clinical
Consult
 Journals/ Medline
 PubMed
3. Menilai bukti klinis yang di dapatkan
 Validity of the evidence (Validitas bukti)
Internal=
 study design,
 blinding,
 randomized,
 sample size,
 appropriate statistics
 Relevance of the evidence (bukti yang relevan)
 Apakah mereka mengukur sesuatu yang
penting bagi poin?
 Apakah populasinya (cukup) sama
dengan saya?
 Apakah intervensi layak?
 Importance of the evidence (Pentingnya bukti)
 Besaran efek atau signifikansi klinis?
 Nilai P,
 interval kepercayaan,
 risiko relatif atau pengurangan risiko
absolut
 Type of study

 Hirerarki of study
1. Systematic review
2. Randomized control double blind studies
3. Cohort study
4. Case sontrol study
5. Case series
6. Case report
7. Ideas, editorial, opinions
8. Animal research
9. In vitro research
 Level of internal validity
1. Were there enough subjects in the study?
Apakah ada cukup banyak subjek dalam
penelitian ini?
2. Was a control group used?
kelompok control digunakan untuk?
3. Were the subjects randomly assigned?
 Apakah subjek ditetapkan secara acak?
4. Was a pretest used?
pretest digunakan untuk?
5. Was the study started prior to the
intervention or event?
 Apakah studi dimulai sebelum intervensi
atau acara?
6. Was the outcome measured in an objective
and reliable way?
 Apakah hasil diukur dengan cara yang
obyektif dan dapat diandalkan?
4. Implementasi bukti klinis yang baik
 Patient center care
 Diintegrasikan dengan keinginan dan kondisi
pasien.
 Saat pasien berpartisipasi dalam keputusan
perawatan, Anda mempraktikkan pengobatan
berbasis bukti yang BENAR.
5. Evaluasi proses
Learn to improve your . . .
 Framing of the question
 Search terms
 Search locations
 Critical appraisal skills
 Patient understanding
 Patient centered approach

Penelitian Praktek Kedokteran


dr.Siti Aminah
 Apa yang dokter lakukan saat mengelola pasien?
1. Menegakkan diagnosis
2. Menetapkan terapi
3. mengevaluasi
 Profesi medis adalah 'sebuah pekerjaan di mana pengetahuan
dokter, keterampilan klinis, dan penilaian diberikan untuk
melindungi dan memulihkan kesejahteraan manusia '
 Dasar dari profesi ini adalah penilaian klinis.
 Komponen keputusan klinis:
1. Anamnesis
2. Pemeriksaan fisik
3. Pemeriksaan penunjang
4. Diagnosis
5. Terapi
6. Prognosis
 Tiga senjata utama dokter dalam menangani pasien:
1. Pengetahuan
2. Keterampilan klinis
3. Keputusan klinis
 Keputusan klinis merupakan penerapan informasi
berdasarkan obervasi yang aktual pasien dikombinasikan
dengan data subjektif dan objektif yang mengarah pada
sebuah kesimpulan.
 Keputusan klinis digunakan untuk :
1. proses kognitif atau berpikir menganalisis data,
2. memperoleh diagnosis,
3. memutuskan tentang intervensi,
4. mengevaluasi perawatan.
 Sebuah keputusan klinis melibatkan data observasi yang di
dapatkan dari pasien, subjective data dan objektif data (dari
dokter berdasarkan hasil pemeriksaan). Hal yang mendasar
dari keputusan klinis adalah melibatkan pencarian jurnal
penelitian.
l

 Untuk melaksanakn EBM dilakukan :


1. Pengambilan keputusan berdasarkan bukti terbaik dengan
mempertimbangkan:
 Bukti dari riset yang menggunakan metodologi yang
benar
 Memperdayakan klinisi sehingga klinisi
independen/mandiri dalam membuat keputusan klinis,
dan kritis terhadap klain dan kontroversi di bidang
kedokteran.
 Bukti ilmiah dipadukan dengan keterampilan klinis.
2. Pelayanan medis beroreontasi pasien
(POEM= patient oriented evidence that matters)
 Pelayanan medis berorientasi pasien dapat
menghasilkan outcome/hasil yang berorientasi pada
pasien dari sebuah intervensi medis (death, disability,
discomfort).
 Tatacara untuk melaksanakan EBM :
1. See patient melihat kondisi pasien
2. Ask question tanya keluhannya apa/alergi
3. Seek the best evidence cari penanganan terbaik
4. Appraise that evidence menilai penanganan tsb
5. Apply the evidence mengaplikasikan caranya
6. Monitor the change mengawasi hasil penerapan
 Kategori evidence: (dari paling atas ke paling bawah)
 1a meta analisis dan systematic review
 1b rct
 2a non-randomized trial
 2b quasi eksperimental
3 observational study
4 ekspert opinion, pengalaman klinik
 Uji pra-klinik
 Uji in vitro
 Jenis bukti ilmiah:
 Diagnosis
 Terapi
 Harm
 Prognosis
 Telaah kritis artikel
Critical apprisial digunakan untuk menilai kualitas bukti-
bukti yang dilaporkan oleh suatu artikel. Penilaiannya
meliputi:
 Validitas
 Importance
 Kemampuan penerapan bukti-bukti klinis tentang
etiologi, diagnosis, terapi, prognosis, pencegahan,
kerugian yang akan digunakan untuk perawatan medis
pasien disingkat dengan VI A.
1. Kebenaran penelitian (desain & kualitas pelaksanaan
penelitian)
2. Kepentingan (hasil penting)
3. Penerapan (karakteristik, kebutuhan/kepentingan,
dampak ke pasien)
 Patient oriented evidence
Mencari hasil yang penting bagi pasien (dan, karenanya,
untuk praktisi) merupakan pertimbangan penting saat
mengembangkan pertanyaan PICO dan menggunakannya
untuk mencari literature untuk studi penelitian. Bukti
semacam ini disebut Bukti Berorientasi Pasien (POE) dan
menjelaskan hasil yang penting bagi pasien:
• Perbaikan gejala
• Mengurangi nyeri
• Kualitas hidup
• Biaya intervensi
• Morbiditas / Mortalitas
• panjang umur
POE pada dasarnya adalah intervensi yang membantu pasien
hidup lebih lama atau kehidupan yang lebih baik. Jika POE
akan mengubah praktik, itu menjadi sebuah POEM (Patient-
Oriented Evidence that Matters).

 Bukti Berorientasi Penyakit


Bukti yang berorientasi pada pasien menjadi lebih umum,
tetapi literatur medis penuh dengan contoh studi yang
berhubungan dengan Penyakit-Bukti Berorientasi (DOE).
Studi ini menjelaskan etiologi, prevalensi dan patofisiologi
penyakit. Mereka memberi kita wawasan proses penyakit
tetapi kurang membantu dalam manajemen klinis pasien.
Faktanya, dalam banyak penelitian, data awal cukup
menjanjikan atau hasil antara tampak bagus, tetapi ketika
pasien nyata dan hasil diukur, hasilnya mengecewakan atau
bahkan menunjukkan intervensi tidak aman.
 Contoh Bukti Berorientasi pada Penyakit vs.
 DOE: Beta-karoten dan vitamin E adalah antioksidan
yang baik
 POE: Baik vitamin mencegah kanker atau penyakit
kardiovaskular
 DOE: Obat antiaritmia X menurunkan kejadian
premature kontraksi ventrikel pada EKG
 POE: Obat antiaritmia X dikaitkan dengan peningkatan
mortalitas
 Perbedaan antara DOE dan POE (M) penting bagi konsep
EBM dan Penguasaan Informasi. Dengan peningkatan pesat
saat ini dalam jumlah informasi yang dipublikasikan,
profesional perawatan kesehatan kewajiban untuk tetap up to
date, dan batasan waktu, upaya Anda harus fokus pada
mengidentifikasi, memvalidasi, dan menerapkan POEM dalam
praktik Anda.
 POEM (Patient-Oriented Evidence that Matters) adalah
ringkasan penelitian yang relevan dengan dokter dan
pasiennya dan memenuhi tiga kriteria:
1. menjawab pertanyaan yang dihadapi dokter perawatan
primer dalam praktik sehari-hari;
2. mengukur hasil yang penting bagi dokter dan pasien,
termasuk gejala, morbiditas, kualitas hidup, dan mortalitas;
3. berpotensi untuk mengubah cara praktek dokter.
 Bagaimana mengembangkan obat /teknologi baru untuk
pasien?-->dengan cara uji klinis
 Uji klinis yaitu menilai kemanfaatan klinik suatu obat atau
perlakuan (intervensi) terapetik tertentu dengan
memperhatikan faktor-faktor yang dapat memberikan
pengaruh yang tidak dikehendaki (adverse effect) baik
individual maupun populasi.
 Uji klinis terbagi menjadi 4 tingkatan yaitu :
 UK fase 1
Pertama kalinya obat yang diujikan diberikan pada
manusia (sukarelawan sehat), baik untuk melihat efek
farmakologik maupun efek samping.
 UK fase 2
Melihat kemungkinan efek terapetik obat yang diujikan,
dilakukan secara terbuka tanpa control (uncontrolled
trial, subjek yang digunakan terbatas, hasil dan
kesimpulan yang diperoleh belum dapat digunakan
sebagai bukti adanya kemanfaatan klinik obat.
 UK fase 3
 Obat diuji dengan dasar metodologi ilmiah yang ketat,
diperlukan metode pembandingan yang terkontrol
(controlled clinical trial).
 Dibandingkan dengan obat standard yang sudah
terbukti kemanfaatannya (kontrol positif) dan/atau
plasebo (kontrol negatif).
 Hasil yang diperoleh harus memberikan kesimpulan
yang definitif mengenai ada/tidaknya kemanfaatan
klinik obat.
 UK fase 4
 Uji tahap ini dilakukan beberapa saat setelah obat
dipasarkan/digunakan secara luas di masyarakat.
 Bertujuan untuk mendeteksi adanya efek samping
yang jarang dan serius (rare and serious adverse
effects) pada populasi, serta efek samping lain yang
tidak terdeteksi pada uji klinik fase I, II dan III.
 Komponen uji klinik :
1. Seleksi/pemilihan subjek
2. Rancangan
3. Perlakuan pengobatan yang diteliti dan pembandingnya
4. Pengacakan perlakuan
5. Besar sampel
6. Penyamaran (blinding)
7. Penilaian respons
8. Analisis data
9. Protokol uji klinik
10. Etika uji klinis

Naskah Publikasi
Bu Nurul Makiyah
 Ada 3 kategori besar kpd siapa laporan penelitian ditujukan:
1. Masyarakat akademik
2. Pihak sponsor penelitian
3. Masyarakat umum
 Tujuan sasaran publikasi yang berbeda akan berbeda juga
dalam menyajikan hasil (format, rincian, serta
kedalamannnya). Sehingga diperlukan karakteristik
tersendiri.
 Untuk masyarakat akademik:
1. Skripsi
2. Tesis
3. Disertasi
4. Makalah untuk jurnal kedokteran
5. Monogram atau buku tersendiri
 Untuk sponsor penelitian
Format laporan untuk pihak sponsor, mis : Dep Kes,
WHO, Bank Dunia,dll ≠ format untuk masy akademik
Msg2 memp format khusus laporan yang harus
diperhatikan peneliti. Sponsor menginginkan hasil yg dpt
dijadikan landasan utk aktivitas/programnya scr
langsung/tdk. Pertanggungjawaban keuangan & fasilitas
yg digunakan adalah sesuatu yang penting. Stlh beres thd
pihak sponsor,peneliti berhak melaporkan kpd masy
akademik
 Untuk masyarakat umum
 Untuk memperkaya khasanah IPTEK dapat
dimanfaatkan utk kesejahteraan manusia.
 Supaya dapat dirasakan oleh masyarakat awam
sehingga dipublikasi dlm berbagai bentuk, sbg
artikel dlm surat kabar, majalah, buku.
 Model penulisan tersebut disebut publikasi ilmiah
populer
 Bentuk umum laporan ilmiah:
1. Judul
2. Nama Pengarang + Institusi
3. Abstrak
4. Pendahuluan
5. Cara Kerja
6. Hasil
7. Diskusi
8. Ucapan Terima Kasih
9. Daftar Pustaka
10. Lampiran
 Judul
 Komponen pertama yang dibaca
 Sehingga harus dapat menarik minat pembaca untuk
membaca seluruh karangan.
 Harus jelas, lugas, mewakili isi utama hasil penelitian
 Kalau bisa ringkas, tidak mengandung singkatan, kec
singkatan yang baku.
 Nama pengarang + institusi
 Seringkali dipakai sbg jaminan mutu isi laporan
penelitian.
 Peneliti yg mempunyai andil terbesar dalam ide,
persiapan, pelaksanaan, serta penulisan berhak mjd
penulis utama.
 Abstrak
 Terdiri dari 200-250 kata
 I : Introduction alasan utamamengapa peneltian
dilaksanakan
 M : Methods : bgmn bag utama penelt dilakukan
 R : Results : hasil utama yg diperoleh
 D : Discussion : kesimpulan utama penelitian
 Ada 2 jenis abstrak :
 Abstrak 1 paragraf merupakan abstrak yang ditulis
scr naratif alasan mengapa penelt dilakukan, apa yg
dikerjakan, hasil apa yg diperoleh, dan kesimpulan
utama penelitian dg sekuens yg logis & kalimat
pengantar yg lancar
 Abstrak terstruktur
 Pendahuluan
 Biasanya tdd 2 bagian :
1. Alasan mengapa penelt dilakukan
2. Hipotesis atau pertanyaan penelitian yg akan dijawab
beserta desain yang dipakai
 Tidak lebih dari 1 halaman
 Cara kerja
 Menjelaskan bgmn peneliti melaksanakan penelitiannya
 Prinsip : menguraikan dg rinci apa yg telah dilakukan
dlm penelitian
 Ada orang lain yg ingin mengulanginya dpt melakukan
dg tepat.
 Mencakup uraian sebagai berikut :
1. Alat, bahan, subyek Penelitian
2. Desain penelitian
3. Tempat dan waktu penelitian
4. Sumber data : primer / sekunder
5. Populasi, sampel, cara pemilihan sampel
6. Kriteria pemilihan (inklusi & eksklusi)
7. Teknik pengukuran
8. Rencana analisis
 Hasil dan teknik pengujian
 Bagian sentral pd laporan penelitian, tdk jarang mrpk
bagian yang paling pendek
 Disajikan dlm btk narasi, diperjelas dg tabel atau gambar
 Hal-hal yg perlu diperhatikan dlm menulis hasil
penelitian :
1. dk perlu diberikan ulasan, komentar, dll kecuali pd
karangan pendek yg menggabungkan hasil &
pembahasan, ttp kalimat pengantar mutlak diperlukan
agar terdapat alur pemikiran yg mudah diikuti.
2. Tidak perlu mengulang narasi yang telah disajikan
dalam tabel atau gambar, kecuali menyebut sebagian
diantaranya utk memberi garis bawah, misalnya yg plg
mencolok, kontroversial, dll.
 Hasil bagian deskriptif
 Hasil penelitian sll didahului dg penyajian deskriptif
ttg pasien/probandus yg akan diteliti
 Dibuat Tabel 1 berisi deskripsi pasien dg variabel-
variabelnya.
 Variabel yg diteliti dijelaskan paling rinci,
mencakup jenis kelamin, umur, variabel lain yg
relevan dg penelitian
 Hasil bagian analitik
 Dikemukakan dg sekuens yg logis
 Analisis bersifat umum dikemukakan terlebih
dahulu, dilanjutkan dg analisis yg lebih rinci.
 Tabel
 Dapat diperlukan pd semua bagian, yg plg sering
adl pd bagian hasil.
 Dimaksudkan untuk memperjelas presentasi, bila
data dpt disajikan dlm kalimat yang jelas, tidak
perlu dibuat tabel.
 Apabila tabel terlalu rumit maka akan dipecah
menjadi 2 tabel atau lebih
 Tidak perlu lagi menulis lengkap hasil yang telah
disajikan dalam table
 Teknik penulisan table
 Judul tabel diletakkan di bagian atas, tidak diakhiri
dengan titik.
 Catatan kaki dituliskan segera di bagian bawah
tabel dengan tanda seperlunya.
 Bila terdapat singkatan dalam table
kepanjangannya ditulis di catatan kaki table.
 Diskusi
 Diskusi mencakup pula kesimpulan & saran
 Peneliti mengemukakan atau menganalisis makna
penemuan penelitian yg telah dinyatakan dalam hasil dan
menghubungkannya dengan pertanyaan penelitian
 Dilakukan dengan cara membandingkan penemuan tsb
dg penemuan sebelumnya : apakah memperkuat,
berlawanan, atau sama sekali baru
 Tiap pernyataan harus dijelaskan & didukung oleh
pustaka yg memadai.
 Perlu dikemukakan keterbatasan penelitian, baik dlm
desain maupun dlm eksekusinya.
 Desain suatu penelt scr inheren mgd kelemahan & dlm
pelaksanaan penelt tdk sll sesuai dg yg direncanakan.
 Hal-hal tsb hrs dinyatakan & dibahas dampaknya thd
hasil.
 Peneliti hrs jujur, bila tdp kelemahan dlm peneltnya hrs
menyebut & membahasnya, bukan membiarkan dg
harapan orang lain tdk melihatnya.
 Penulis scr wajar menunjukkan makna hasil peneltnya.
 Dihindarkan menggunakan kalimat seolah-olah
penemuan penelitiannya sangat luar biasa.
 Jangan menulis pembahasan yg mengesankan peneliti
ragu thd datanya sendiri.
 Diakhiri dg kesimpulan yg diperoleh dr penelt tsb &
relevansinya thd IPTEK, bid kedokteran & manfaat utk
penelt yang akan datang
 Kesalahan dalam membuat diskusi:
1. Hanya mrpk pengulangan apa yg telah dikemukakan
dlm hasil utk menggarisbawahi hal-hal yg penting.
2. Tidak dilakukan pembahasan scr adekuat tentang apa
yg ditemukan dlm hasil dan data hny dibiarkan sbg
data, tdk dihubkan dg ilmu yg sdh ada
3. Kesimpulan tdk didukung dgn data.
 Ucapan terimakasih
 Perlu diberikan kpd orang yg telah memberi bantuan
atau nasihat substansial kpd peneliti.
 Sponsor diberi ucapan terima kasih.
 Sekretaris atau teknisi tidak perlu.
 Kalimat penghargaan dibuat dg wajar, tidak berlebihan.
 Daftar pustaka
 Ditulis dg cermat, sesuai dg system yg dianut.
 Kemutlakan kesesuaian ant kutipan di dalam naskah dan
di dalam daftar pustaka, dan sebaliknya.
 Lampiran
 Jarang diperlukan dalam jurnal.
 Bila perlu hanya rumus statistika, tabel prosedur, dll yg
relevan dpt disertakan.
 Daftar nama subyek, baik inisial maupun nomor rekam
medis tidak boleh dituliskan.

Penentuan Sample
dr.Denny
Populasi adalah keseluruhan objek yang akan/ingin diteliti.
Populasi ini sering juga disebut Universe.
Anggota populasi dapat berupa benda hidup maupun benda
mati, dimana sifat-sifat yang ada padanya dapat diukur atau
diamati.
"Populasi Infinit"= Populasi yang tidak pernah diketahui
dengan pasti jumlahnya. Misal Jumlah penduduk di suatu
negara.
"Populasi Finit"= Populasi yang jumlahnya diketahui dengan
pasti (populasi yang dapat diberi nomor identifikasi), misalnya
murid sekolah, jumlah karyawan tetap pabrik, dll.
Unit Analisis= Jumlah keseluruhan dari satuan-satuan atau
individu-individu yang karakteristiknya hendak diteliti dan
satuan-satuan tersebut.
Macam Populasi
1. Populasi Sasaran (Target Population):
populasi yang menjadi sasaran pengamatan atau populasi
dari mana suatu keterangan,akan diperoleh data dengan
karakteristik klinis dan demografi (misalnya efek obat pada
ibu hamil) maka target populasi adalah ibu hamil.
2. Populasi terjangkau (Accessible Population);
bagian dari populasi target yang dibatasi oleh tempat dan
waktu. Misal ibu hamil di wilayah puskesmas A bulan
januari-juni 2019.
Sampel
 bagian dari populasi yang dapat mewakili seluruh
populasi
 sebagian unsur populasi yang dijadikan objek penelitian.
 miniatur (mikrokosmos) populasi.
Sampel representativeSampel yang memiliki ciri
karakteristik yang samaatau relatif sama dengan ciri
karakteristik populasinya.
Ciri karakteristik sampel disebut statistic
Alas an dilakukannya sampling:
1. Populasi Besar
2. Keterbatasan waktu, tenaga dan biaya.
3. Lebih cepat dan lebih mudah.
4. Memberi informasi yang lebih banyak dan dalam.
5. Dapat ditangani lebih teliti
6. Penelitian terhadap sampel bisa lebih reliable daripada
terhadap populasi
7. Pengambilan sampel kadang-kadang merupakan satu-
satunya jalan yang harus dipilih, (tidak mungkin untuk
mempelajari seluruh populasi)

Tujuan Sampling:
Agar sampel yang diambil dari populasinya "representatif"
(mewakili), sehingga dapat diperoleh informasi yang cukup
untuk mengestimasi populasinya.
Istilah dalam sampling:
1. Kerangka Sampel (Sampling Frame):
Yaitu suatu daftar unit-unit yang ada pada populasi yang
akan diambil sampelnya (daftar anggota populasinya).
2. Unit Sampel(Sampling Unit):
Yaitu unit terkecil pada populasi yang akan diambil sebagai
sampel (misal Keluarga/Individu).
3. Rancangan Sampel (Sampling design)
Yaitu rancangan yang meliputi cara pengambilan sampel
dan penentuan besar sampelnya.
4. Random (Pengacakan)
Yaitu cara mengambil sampel, dimana setiap unit dalam
populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih
menjadi anggota sampel.
Proses sampling design:
1. Define the target population
2. Determine the sampling frame
3. Select the sampling teqnik
4. Determine the sample size
5. Execute the sampling process
Who do you want to The theoretical population
generalize?
What population can you get The study population
acces to?
How can you get acces to The sampling frame
them?
Who is in your study? The sample
Subjek penelitian: anggota populasi yang terdiri orang-orang.
Objek penelitian: anggota populasi yang terdiri dari benda-
benda.
Responden: seseorang yang mengetahui dan bertanggung
jawab terhadap objek penelitian. Misal ortu balita yang
menjadi sumber informasi data penelitian.
Teknik pengambilan sampel atau teknik sampling adalah
teknik pengambilan sampel dari populasi.
Pemilihan teknik pengambilan sampel merupakan upaya
penelitian untuk mendapat sampel yang representatif
(mewakili), yang dapat menggambarkan populasinya.
Syarat teknik sampling
1. Teknik sampling boleh dilakukan bila populasi bersifat
homogen atau memiliki karakteristik yang sama atau
setidak-tidaknya hampir sama.
2. Metode (sampel homogen) adalah dengan menetapkan
kriteria inklusi dan eksklusi.
3. Bila keadaan populasi bersifat heterogen, sampel yang
dihasilkannya dapat bersifat tidak representatif atau tidak
dapat menggambarkan karakteristik populasi.
Kriteria inklusi:
Kriteria yang akan menyaring anggota populasi menjadi
sampel yang memenuhi kriteria teoritis penelitian, yaitu
kriteria yang secara teori sesuai dan terkait dengan topik dan
kondisi penelitian. Pembuatan kriteria memerlukan
pertimbangan ilmiah.
Contoh : Penelitian Depresi pada DM tipe 2
 Pasien usia > 18 tahun
 Pasien yang telah tegak diagnosis DM 2
 Bersedia menjadi responden
Kriteria eksklusi:
Kriteria yang dapat digunakan untuk mengeluarkan anggota
sampel yang telah didapatkan dari proses kriteria inklusi dari
objek penelitian disebabkan adanya kriteria-kriteria tertentu
yang bersifat teknis pada anggota sampel tersebut yang dapat
menghambat jalannya penelitian.
Contoh : Penelitian Depresi pada DM tipe 2
 Pasien dalam kondisi gawat darurat
 Pasien mengalami gangguan jiwa yang berat
Teknik pengambilan sampel tersebut dibagi atas 2 kelompok
besar, yaitu :
1. Probability Sampling (Random Sample)
2. Non Probability Sampling (Non Random Sample)
Probability sampling
 Pada pengambilan sampel secara random, setiap unit
populasi, mempunyai kesempatan yang sama untuk
diambil sebagai sampel.
 Faktor pemilihan atau penunjukan sampel yang mana
akan diambil, yang semata-mata atas pertimbangan
peneliti, disini dihindarkan.
 Kelebihan probability sampling:
1. Derajat kepercayaan terhadap sampel dapat
ditentukan.
2. Beda penaksiran parameter populasi dengan statistik
sampel, dapat diperkirakan.
3. Besar sampel yang akan diambil dapat dihitung secara
statistik.
 Ada 2 cara yang dikenal yaitu:
1. Bila jumlah populasi sedikit, bisa dilakukan dengan
cara mengundi "Cointoss".
2. Tetapi bila populasinya besar, perlu digunakan label
"Random Numbers“
 Sampling ini memiliki bias terkecil dan generalisasi
tinggi.
 Banyak digunakan dalam penelitian sains
Sampel Random Sistematik (SISTEMATIC RANDOM
SAMPLING)
 Merupakan cara pengambilan sampel dimana sampel
pertama ditentukan secara acak sedangkan sampel
berikutnya diambil berdasarkan satu interval tertentu
 Proses pengambilan sampel, setiap urutan ke “K" dari
titik awal yang dipilih secara random, dimana:
N (Jumlah anggota populasi)
K = --------------------------------------
n (jumlah anggota sampel)
 Misalnya, setiap pasien yang ke tiga yang berobat ke
suatu Rumah Sakit, diambil sebagai sampel (pasien No.
3,6,9,15) dan seterusnya.
Sampel Random Berstrata (Stratified Random Sampling)
 Populasi dibagi strata-strata (sub populasi), kemudian
pengambilan sampel dilakukan dalam setiap strata baik
secara simple random sampling, maupun secara
systematic random sampling.
 Dilakukan pada populasi yang memiliki strata atau
subkelompok dan dari masing-masing subkelompok
diambil sampel terpisah.
 PROPORTIONAL
 Menentukan prosentasi besarnya sampel dari
keseluruhan populasi.
 Menetapkan proporsi dalam pengambilan sampel
bagi setiap strata.
 DISPROPORTIONAL
 Penentuan sampel dilakukan tidak dengan
mengambil proporsi yang sama bagi setiap strata
untuk mencapai jumlah yang sama dari masing-
masing strata.
 Misalnya kita meneliti keadaan gizi anak sekolah Taman
Kanak-kanak di Kota Madya Medan (≥ 4-6 tahun).
Karena kondisi Taman Kanak-kanak di JOGJA sangat
berbeda (heterogen) maka buatlah kriteria yang tertentu
yang dapat mengelompokkan sekolah Taman Kanak-
kanak ke dalam 3 kelompok (A = baik, B = sedang, C =
kurang). Misalnya untuk Taman Kanak-Kanak dengan
kondisi A ada : 20 buah dari 100 Taman Kanak-Kanak
yang ada di Kota Madya Medan, kondisi B = 50 buah C =
30 buah.
 Jika berdasarkan perhitungan besar sampel, kita ingin
mengambil sebanyak 25 buah (25%), maka ambilah 25%
dari masing-masing sub populasi tersebut di atas.
Sampel Random Berkelompok (Cluster Sampling)
 Pengambilan sampel dilakukan terhadap sampling unit,
dimana sampling unitnya terdiri dari satu kelompok
(cluster). Tiap item (individu) di dalam kelompok yang
terpilih akan diambil sebagai sampel.
 Melakukan randomisasi pada kelompok bukan terhadap
subjek secara individual
 Cara ini dipakai : bila populasi dapat dibagi dalam
kelompok-kelompok dan setiap karakteristik yang
dipelajari ada dalam setiap kelompok.
 Misalnya ingin meneliti gambaran karakteristik (umur,
suku, pendidikan dan pekerjaan) orang tua mahasiswa
FK UMY. Mahasiswa FK dibagi dalam 6 tingkat (I s/d
VI). Pilih secara random salah satu tingkat (misal tingkat
II). Maka orang tua semua mahasiswa yang berada pada
tingkat II diambil sebagai sampel (Cluster).
 Digunakan jika objek yang akan diteliti sangat luas
Populasi biasanya dalam bentuk gugus atau kelompok-
kelompok tertentu.
 Anggota gugus/kelompok mungkin tidak homogen
 Misalnya akan diambil populasi seluruh guru SD di Kota
Bogor. Pengambilan sampelnya dengan cara membagi
wilayah Kota Bogor ke dalam enam wilayah, kemudian
dari masing-masing kecamatan diambil perwakilannya.
Jumlah sampel tiap kecamatan diambil secara
proporsional.
Sampel Bertingkat (Multi Stage Sampling)
 Proses pengambilan sampel dilakukan bertingkat, baik
bertingkat dua maupun lebih.
 Untuk itu peneliti hanya dapat menentukan sampel
wilayah
 Cara ini dipergunakan bila:
 Populasinya cukup homogeny
 Jumlah populasi sangat besar
 Populasi menempati daerah yang sangat luas
 Biaya penelitian kecil
Non Probability Sample (Selected Sample)
 Pemilihan sampel dengan cara ini tidak menghiraukan
prinsip-prinsip probability.
 Pemilihan sampel tidak secara random/acak.
 Hasil yang diharapkan hanya merupakan gambaran
kasar tentang suatu keadaan.
 Cara ini dipergunakan bila:
 biaya sangat sedikit ,
 hasilnya diminta segera,
 tidak memerlukan ketepatan yanq tinggi, karena
hanya sekedar gambaran umum saja.
Sampel Dengan Maksud (Purposive –Judgement Sampling).
 Pengambilan sampel dilakukan hanya atas dasar
pertimbangan penelitinya saja yang menganggap unsur-
unsur yang dikehendaki telah ada dalam anggota sampel
yang diambil.
 Cara ini membutuhkan kemampuan dan pengetahuan
yang baik dr peneliti terhadap populasi penelitian.
Sampel Tanpa Sengaja (Accidental
Sampling/haphazardsampling).
 Sampel diambil atas dasar seandainya saja, tanpa
direncanakan lebih dahulu.
 Teknik sampling berdasarkan faktor spontanitas.
Artinya siapa saja yang secara tidak sengaja bertemu
dengan peneliti maka orang tersebut dapat dijadikan
sampel.
 Jumlah sampel yang dikehendaki tidak berdasarkan
pertimbangan yang dapat dipertanggung jawabkan, asal
memenuhi keperluan saja.
 Kesimpulan yang diperoleh bersifat kasar dan sementara
saja.
Sampel Berjatah (Quota Sampling)
 Pengambilan sampel hanya berdasarkan pertimbangan
peneliti saja, hanya disini besar dan kriteria sampel telah
ditentukan lebih dahulu.
 Misalnya Sampel yang akan di ambil berjumlah 100
orang dengan perincian 50 laki dan 50 perempuan yang
berumur 15-40 tahun.
 Cara ini dipergunakan kalau peneliti mengenal betul
daerah dan situasi daerah dimana penelitian akan
dilakukan.
Cara bola salju (Snowball sampling)
 Merupakan teknik penentuan sampel yang mula-mula
jumlahnya kecil, kemudian sampel ini disuruh memilih
responden lain untuk dijadikan sampel lagi, begitu
seterusnya sehingga jumlah sampel menjadi banyak.
 Contoh pada kasus sensitif : misal pasien HIV/AIDS,
pasien IMS
Sampling jenuh
 Teknik sampling jika semua anggota populasi digunakan
sebagai sampel. Hal ini dilakukan jika jumlah populasi
kurang dari 30.
 Misal pada kasus penyakit langka, semua pasien menjadi
sampel
Cara-cara teknik sampling:
1. Cara keputusan (judgment sampling)
 Mengambil sampel dengan melakukan pertimbangan
 Cara ini cocok untuk dipakai pada saat tahap awal
studi eksploratif.
 Misal Penelitian tentang pembiayaan kesehatan dipilih
orang-orang yang paham tentang pembiayaan
kesehatan. (dokter, perawat, administrasi kesehatan)
2. Cara Dipermudah (Convenience sampling)
 Sampel dengan cara ini adalah yang paling murah dan
cepat dilakukan karena peneliti memiliki kebebasan
untuk memilih siapa saja yang mereka temui.
 Kurang bisa diandalkan
 Bermanfaat untuk tahap awal penelitian eksploratif
saat mencari petunjuk-petunjuk penelitian, yang akan
menghasilkan bukti-bukti yang cukup melimpah
sehingga prosedur pengambilan sampel yang lebih
canggih tidak diperlukan lagi.
Area sampling
 Populasi dibagi atas beberapa bagian populasi di mana
bagian populasi ini dapat dibagi-bagi lagi.
 Dari bagian populasi yang terkecil diambil sampel
sebagai wakilnya untuk masuk kepada bagian populasi
yang lebih besar.
 Dari bagian populasi yang lebih besar ini akan diambil
lagi sampel yang akan dipakai lagi dan seterusnya.
Kekeliruan sampling
 Proses riset harus terbebas atau paling tidak hanya
memilki sedikit kesalahan ataupun kekeliruan baik pada
saat pengumpulan, pengolahan data sampai dengan saat
penyajian informasi sebagai hasil riset
 Secara logis, tidak mungkin rata-rata hitung suatu
sampel yang diambil dari suatu populasi akan sama
persis dengan rata-rata hitung populasi.
 Kekeliruan sampling (Sampling Error)
Adalah kekeliruan yang terjadi pada saat menelaah
sampel, misalnya dalam menentukan jumlah sampel yang
harus diambil.
 Kekeliruan tak sampling (Non sampling Error)
Kekeliruan yang terjadi dalam suatu riset yang
disebabkan oleh populasi yang tidak jelas, pertanyaan
yang tidak tepat dan obyek yang diteliti ternyata tidak
seluruhnya didapat.
Kesimpulan:
 Jika kita ingin melakukan penelitian pada sesuatu
populasi yang besar, kita tidak perlu meneliti setiap unit
dari populasi akan tetapi cukup hanya mengambil
sebagian saja (sampel).
 Untuk mendapatkan suatu sampel yang "representatif”
perlu diperhatikan cara-cara yang disebut dalam
"Probability Sample".
 jika kita hanya ingin mengetahui sekedar gambaran
umum dari suatu keadaan, sedang biaya dan waktu
sangat sedikit, dapat kita pergunakan "NonProbability
Sample“
 Untuk menghindari terjadinya Non Sampling Error
perlu diadakan perencanaan yang baik, dalam
pembuatan kuesioner, manual, penetapan definisi dan
konsep serta pengumpulan dan pengolahan data.
 https://www.slideshare.net/birosmsFAunbrah/rancangan-
penelitian-76045850

Anda mungkin juga menyukai