13D
IDENTITAS PASIEN
ANAMNESIS
Tiga hari SMRS pasien mengeluh sesak napas terus menerus, keluhan dirasakan
semakin memberat terutama saat beraktivitas misal ke kamar mandi dan berkurang saat
beristirahat. Pasien juga mengatakan sesak timbul saat berbaring sehingga menganggu
tidur pasien, tetapi terasa berkurang saat perubahan posisi dan harus menggunakan bantal
tinggi. Sesak yang dirasakan sangat menganggu aktifitas sehari-hari pasien. Pasien
mengaku merasakan stress sebelum ini karena sering bertengkar dengan istrinya. Dua hari
SMRS pasien mengeluh mual dan muntah. Muntah >5x/ hari, berisi cairan dan tidak ada
muntah darah. Nafsu makan mulai berkurang. Satu hari SMRS, pasien merasa lemas.
Pasien memiliki riwayat kencing manis sejak 6 tahun lalu dan penyakit jantung
coroner sejak 3 tahun lalu tetapi jarang kontrol ke dokter. Pasien mengkonsumsi obat
glibenklamid dan metformin untuk kencing manis serta isosorbit dinitrate sublingual bila
nyeri dada. Pasien mengaku masih sering mengabaikan pola makannya. Kaki kesemutan
dan baal disangkal pasien. Riwayat tekanan darah tinggi, asma dan alergi disangkal.
Penggunaan obat herbal atau jamu-jamuan disangkal pasien. Menurut pasien, pasien sudah
merokok hampir 20 tahun, dan sehari biasanya ½ bungkus rokok.
Riwayat Penyakit Dahulu :
Riwayat Keluarga
ANAMNESIS SISTEM
Kulit
( - ) Bisul ( - ) Rambut ( - ) Keringat malam
( - ) Kuku ( - ) Kuning / Ikterus ( - ) Sianosis
( - ) Lain - lain
Kepala
( - ) Trauma ( - ) Sakit kepala
( - ) Sinkop ( - ) Nyeri pada sinus
Mata
( - ) Nyeri ( - ) Radang
( - ) Sekret ( - ) Gangguan penglihatan
( - ) Kuning / Ikterus ( - ) Ketajaman penglihatan
Telinga
( - ) Nyeri ( - ) Gangguan pendengaran
( - ) Sekret ( - ) Kehilangan pendengaran
( - ) Tinitus
Hidung
( - ) Trauma ( - ) Gejala penyumbatan
( - ) Nyeri ( - ) Gangguan penciuman
( - ) Sekret ( - ) Pilek
( - ) Epistaksis
Mulut
( - ) Bibir ( - ) Lidah
( - ) Gusi ( - ) Gangguan pengecap
( - ) Selaput ( - ) Stomatisis
Tenggorokan
( - ) Nyeri tenggorokan ( - ) Perubahan suara
Leher
( - ) Benjolan ( - ) Nyeri leher
Dada ( Jantung / Paru – paru)
( - ) Nyeri dada (+) Sesak napas
( + ) Berdebar ( - ) Batuk darah
( + ) Ortopnoe ( - ) Batuk
Abdomen (Lambung/ Usus)
(-) Rasa kembung ( - ) Wasir
(+) Mual ( - ) Mencret
(+) Muntah ( - ) Tinja darah
( - ) Muntah darah ( - ) Tinja berwarna
( - ) Sukar menelan dempul
( - ) Nyeri perut, kolik (-) Tinja berwarna ter
( - ) Perut membesar ( - ) Benjolan
Saluran kemih / Alat kelamin
( - ) Disuria ( - ) Kencing nanah
( - ) Stranguri ( - ) Kolik
( - ) Polliuria ( - ) Oliguria
( - ) Polakisuria ( - ) Anuria
( - ) Hematuria ( - ) Retensi urin
( - ) Kencing batu ( - ) Kencing menetes
( - ) Ngompol (tidak ( - ) Penyakit prostat
disadari)
Katamenia
( - ) Leukore ( - ) Perdarahan
( - ) Lain – lain
Haid
( - ) Haid terakhir ( - ) Jumlah dan ( - ) Menarche
( - ) Teratur / tidak lamanya ( - ) Gejala
( - ) Gangguan haid ( - ) Nyeri klimakterum
( - ) Pasca menopause
Saraf dan Otot
( - ) Anestesi ( - ) Sukar mengingat
( - ) Parestesi ( - ) Ataksia
( - ) Otot lemah ( - ) Hipo / Hiper-esthesi
( - ) Kejang ( - ) Pingsan
( - ) Afasia ( - ) Kedutan (’tick’)
( - ) Amnesia ( - ) Pusing (Vertigo)
( - ) lain – lain ( - ) Gangguan bicara (Disarti)
Ekstremitas
( - ) Bengkak ( - ) Deformitas
( - ) Nyeri ( - ) Sianosis
BERAT BADAN
Berat badan rata-rata (Kg) : 70-72kg
Berat tertinggi kapan (Kg) : Tidak pasti
Berat badan sekarang (Kg): 65 kg
Riwayat Makanan
Frekuensi / Hari : teratur
Jumlah / Hari : 3 porsi
Variasi / Hari : bervariasi
Nafsu makan : berkurang
Pemeriksaan Fisik Tanggal: 3 Juni 2021, Jam: 1300
Pemeriksaan Umum
Kulit
Warna : Sawo matang
Jaringan Parut : Tidak ada
Pertumbuhan rambut : Merata
Suhu Raba : Hangat
Edema : Tidak ada
Ikterus : Tidak ada
Kepala
Rambut : Beruban
Mata
Exophtalmus : Tidak ada
Kelopak : Tidak ada edema
Konjungtiva : Tidak Anemis
Sklera : Tidak Ikterik
Telinga
Tuli : Tidak ada
Selaput pendengaran : Normal
Penyumbatan : Tidak ada
Serumen : Tidak ada
Perdarahan : Tidak ada
Mulut
Bibir : Normal
Tonsil : Simetris, T1-T1
Langit : Normal
Gigi geligi : Normal
Bau pernapasan : Normal, tidak ada bau aseton
Leher
Tekanan vena jugularis: 5+2cmH2O
Kelenjar tiroid : Normal, tidak ada pembesaran
Kelenjar limfe : Normal, tidak adda pembesaran
Dada
Bentuk toraks : Normal simetris kanan kiri
Sela iga : Normal, tidak ada pelebaran sela iga
Retraksi dinding toraks: Tidak ada
Paru – Paru
Depan Belakang
Inspeksi Kanan Pernapasan simetris saat statis Pernapasan simetris saat statis
dan dinamis, tidak ada retraksi dan dinamis, tidak ada retraksi
sela iga, lesi (-), massa (-). sela iga, lesi (-), massa (-).
Jantung
Ictus cordis teraba pada sela iga ke-4, 2 jari lateral line midklavikularis
Palpasi
sinistra, ukuran 1 cm x 1 cm, kuat angkat. Nyeri tekan (-).
Perut
Inspeksi : Simetris, tampak membuncit, lesi (-), benjolan (-), pembuluh darah (-).
Palpasi : :Dinding perut : Nyeri tekan epigastrium (-), defence muscular (-), massa (-).
Anggota Gerak
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium (28 Mei 2021)
Hb : 13.7 gr/dL
Ht : 38.7%
pH : 7.416
p O2 : 63.9 mmHg
BE : -5.9 mmol/L
CCT : (140-umur) x BB
72 x kreatinin serum
72 x 2.03
Ringkasan
Laki-laki 63 tahun datang ke RS dengan sesak napas sejak 3 hari SMRS, orthopnu,
paroxysmal nocturnal dyspnea, mual, muntah, nafsu makan berkurang dan lemas. Pasien
memiliki riwayat DM jarang kontrol rutin dan penyakit jantung koroner. PF: TD: 139/80,
Nadi: 90x/menit, suhu 36,5°C, pernapasan 24x/menit, Gallop S3 (+). Lab: Ht 38,7%,
leukosit 21.87 . 10^3 / µL, eritrosit 4.46 juta / µL, pCO2 29.1 mmHg, pO2 63.9 mmHg,
HCO3 18.9 mEq/L, BE -5.9 mmol/L, natrium 125 mEq/L, kalium 7.27 mEq/L, troponin I
0.028 ng/mL, GDS 362 mg/dL, ureum 59.9 mg/dL, kreatinin 2.03 mg/dL, CCT 38.79
ml/menit.
DAFTAR MASALAH
Rencana Edukasi :
2. CKD III B
Dipikirkan CKD berdasarkan keluhan mual, muntah, nafsu makan turun, lemah sejak
1 hari SMS. CKD pada kasus ini diduga akibat penyakit yang mendasari yaitu DM
tipe 2. Selain itu CKD juga mungkin disebabkan oleh hipertensi, namun saat
pemeriksaan tekanan darah pasien 139/80mmHg. CKD pada pasien ini
diklasifikasikan pada CKD derajat III B karena hasil CCT 36.88 ml/ menit.
Rencana Diagnostik :
Rencana Pengobatan :
Rencana Edukasi :
3. Hiperkalemia
Dipikirkan hiperkalemia karena ada gejala hiperkalemia pada keluhan seperti lemas
atau lemah otot, mual dan muntah. Selain itu hasil laboratorium juga mendukung
pasien ini hiperkalemia karena kalium yang meningkat (7.72 mEq/L). Hiperkalemi
diduga akibat dari CKD akibat fungsi ekskresi terganggu, sehingga kalium tidak bisa
diekskresikan dan kadar kalium di dalam tubuh akan meningkat. Hiperkalemi pada
pasien ini dapat dipikirkan mungkin disebabkan ketoasidosis diabetik (KAD) karena
pasien memiliki riwayat DM, mual muntah dan sesak napas, namun tidak ada tanda
tanda dehidrasi dan tidak ada benda keton ditemukan. Hiperkalemia pada pasien ini
diklasifikasikan hyperkalemia berat karena nilai kalium >7mEq/L.
Rencana Diagnostik : -
Rencana Pengobatan :
- Insulin-dextrose 10% drip 10 tpm
- Pantau GDS setiap 6 jam
Rencana Edukasi :
Rencana Pengobatan :
Rencana Edukasi :
- Menganjurkan untuk menjaga pola makan dan menghindari gula dalam diet sehari-
hari
- Menjelaskan kepada pasien mengenai akibat dari gula darah yang tidak terkendali
Catatan Perkembangan (Progress Note)
1. Sesak
S Sesak sudah berkurang
O Foto rontgen: kardiomegali
A Sesak akibat gagal jantung, secara klinis pasien mengalami perbaikan karena pasien
sudah tidak merasa sesak
P Edukasi pasien dan keluarga tentang perkembangan penyakit pasien
2. CKD III B
S Mual -, muntah -
O -
A CKD III B, berdasarkan klinis pasien sudah membaik dimana mual dan muntah sudah
tidak didapatkan
P Diet rendah protein
3. Hiperkalemia
S -
O -
A Hiperkalemia, berdasarkan pemeriksaan elektrolik kalium pertama sebesar 7.72 mEq/L
P Pemeriksaan elektrolit, untuk memantau kadar kalium
4. DM tipe 2
S -
O GDS : 368 mg/dL
A DM tipe 2, gula pasien belum terkontrol berdasarkan dari hasil GDS : 368 mg/dL
P Edukasi mengapa perlu mengkontrol asupan makan
Kasus ini adalah seorang laki-laki dengan gagal jantung ec PJK, CKD III B, hiperkalemia,
dan DM tipe 2. Tujuan dari perawatan adalah untuk menghilangkan keluhan sesak nafas,
lemas, mual, dan muntah. Selain itu, tujuan perawatan adalah untuk mencegah pasien dari
terkena komplikasi penyakit.
Prognosis
Ad Vitam : ad bonam
Ad Fungsionam : Ad malam
Ad Sanationam : Ad malam