Disusun Oleh :
Pembimbing :
I. IDENTITAS
Nama : Tn. J
Umur : 30 tahun
Agama : Islam
Banten
a. Keluhan utama
Berdasarkan Alloanamnesis yang dilakukan saat pasien dibawa ke RS MM bahwa
pasien senang bicara sendiri sejak 3 minggu SMRS.
b. Keluhan tambahan
Sejak 1 minggu yang lalu pasien semakin sering bicara sendiri, ketawa sendiri,
c. Riwayat gangguan sekarang
5 tahun yang lalu (2012, usia pasien 25 tahun), kakak laki-laki pasien
menceritakan bahwa 5 tahun yang lalupasien ikut dalam tawuran dengan teman
sepermainannya dan saat itu melihat teman dekat pasien dibunuh oleh orang saat
tawuran dengan menggunakan golok. Semenjak peristiwa tersebut, pasien merasa sedih,
mengurung diri dan tidak banyak berbicara dengan orang sekitarnya.
4 tahun yang lalu (2013, usia pasien 26 tahun) Menurut ibu dan kakak pasien,
Pasien mulai berbicara dan ketawa sendiri. Keluarga dan tetangga pasien mengatakan
pasien sering keluar rumah dan berjalan sendirian sambil ketawa dan berbicara sendiri
serta tidak nyambung jika diajak ngobrol.Tetapi pasien masih ingat untuk pulang ke
rumah pada sore hari.Pasien lalu dibawa ke RSJ Marzoeki Mahdi untuk petama kalinya
dan dirawat sekitar 1 bulan.Setelah dirawat, keadaan pasien membaik.Pasien sudah dapat
berdagang lagi dipasar dengan kakak-kakaknya.Tetapi, menurut ibunya setelah 2 thun
berobat rutin, pasien sering lupa menaruh obat rutinnya.Pasien juga tidak senang dengan
efek obat yaitu pasien menjadi sering tidur dan malas sehingga sering tidak ingin minum
obat.Semenjak itu, pasien sering kambuh berbicara dan ketawa sendiri dan 3x dirawat di
rumah sakit.
3 minggu yang lalu, pasien mulai berbicara sendiri dan ketawa sendiri. Pasien
mengaku mendengar bisikan-bisikan yang tidak didengar oleh orang lain. Pasien juga
tidak melihat sosok yang mengajaknya berbicara.Suara-suara tersebut sering bertanya
tentang keluarga pasien, teman pasien.Pasien mengaku bahwa yang berbicara dengan
pasien ialah Allah dan pasien yakin bahwa Allah ada 118.
1 minggu yang lalu, keluarga pasien mengaku gejala pasien semakin parah.Pasien
sulit tidur dimalam hari dan semakin sering berbicara dan ketawa sendiri.
Pasien dan keluarga menyangkal pasien pernah mengalami episode yang
memperlihatkan perasaan senang berlebihan, banyak bicara dan aktifitas yang
berlebihan.
g. Riwayat Keluarga
Pada keluarga pasien terdapat juga yang yang mengalami gangguan jiwa
yakni dari keluarga ibu pasien yang mengalami hal serupa seperti pasien. Tidak
ada riwayat penyalahgunaan alkohol atau zat lain serta perilaku antisosial di
dalam keluarga pasien. Pasien merupakan anak ke-6 dari 7 bersaudara, ia
memiliki 3 saudara perempuan dan 3 saudara laki-laki.
A. Deskripsi umum
1. Penampilan
Cara berpakaian rapi, tampak sesuai dengan usia dan kebersihan diri baik.
2. Kesadaran
Kesadaran neurologis : Compos mentis
Kesadaran psikiatri : Terganggu
Kesadaran sosial : Kurang baik.
3. Perilaku dan aktivitas psikomotor
Selama pemeriksaan pasien tampak tenang, apa yang diceritakan pasien terbatas
karena pasien tidak mau menceritakan tentang keluarganya, kontak mata adekuat.
4. Pembicaraan
Kuantitas pembicaraan pasien kurang, spontan, bicara pasien jelas.
5. Sikap terhadap pemeriksa
Pasienkooperatif dan bisa bekerja sama
B. Alam perasaan
1. Mood : normotim
2. Afek
- Stabilitas : stabil
- Pengendalian : baik
- Echt/unecht : echt
- Empati : tidak dapat diraba rasakan
- Skala diferensiasi : sempit
- Keserasian : tidak serasi
C. Gangguan persepsi
- Halusinasi : Terdapat halusinasi auditorik dimana pasien sering sekali
mendengar suara-suara yang berbisik menanyakan tentang
keluarga pasien dan pasien senang menjawab pertanyaan
tersebut.
- Ilusi : Tidak ditemukan ilusi pada pasien
- Depersonalisasi : Tidak ditemukan depersonalisasi pada pasien
- Derealisasi : Tidak ditemukan derealisasi pada pasien.
D. Fungsi intelektual :
1. Fungsi kognitif : sesuai dengan taraf pendidikan pasien.
2. Orientasi
- Waktu : baik ( pasien dapat menyebutkan tanggal hari ini)
- Tempat : baik ( pasien dapat menyebutkan alamat rumahnya dan
tempat ia berada sekarang)
- Personal : baik, ( pasien mengetahui siapa yang memeriksanya)
3. Daya ingat
a. Daya ingat jangka panjang : pasien tidak ingat tentang tempat lahir,
masa kanak-kanak dan masa sekolahnya
b. Daya ingat jangka pendek : baik, pasien dapat menceritakan kegiatan
pasien dari bangun tidur sampai waktu pemeriksaan
c. Daya ingat sesaat : baik, pasien dapat menceritakan hal yang ia
ceritakan sebelumnya.
5. Pikiran abstrak
Terganggu, pasien tidak dapat menyebutkan persamaan antara 2 objek seperti apel
dan jeruk. Pasien juga tidak dapat menyebutkan arti peribahasa “Ada udang dibalik
batu”
E. Proses pikir
1. Arus pikir
a. Produktifitas : Kurang
b. Kontinuitas : Inheren
c. Hendaya berbahasa : Tidak terganggu
2. Isi pikir
a. Preokupasi
Tidak ada
b. Waham
- Terdapat waham bizar. Pasien meenyebutkan bahwa Allah ada 118 dan pasien
berteman dengan Allah serta sering berbicara dengan Allah.
F. Pengendalian impuls
Baik
G. Daya nilai
Daya nilai sosial : baik, pasien mengatakan mencuri tidak baik
Uji daya nilai : baik, pasien dapat menyebutkan hal yangseharusnya dilakukan
saat menemukan dompet orang lain.
Penilaian realita : terganggu (pasien masih mengalami halusinasi auditorik dan
terdapat waham)
H. Tilikan
Tilikan derajat 1.Pasien tidak mengetahui bahwa dia sedang sakit.
b. Status Neurologis
GCS : 15 (E4,V5,M6)
Kaku kuduk : (-)
Pupil : Bulat, isokor
Parase nervus kraniali : (-)
Motorik : Kekuatan (5), tonus baik, rigiditas (-), spasme (-), hipotoni (-),
eutrofi, tidak ada gangguan keseimbangan dan koordinasi
Sensorik : Tidak ada gangguan sensibilitas
Reflex fisiologis : Normal
Reflex patologis : (-)
Gejala ekstrapiramidal : (-)
Stabilitas postur tubuh : Normal
Tremor di kedua tangan : (-)
c. Pemeriksaan laboratorium (tanggal 27 Mei 2017)
PEMERIKSAAN HASIL NILAI KETERANGAN
RUJUKAN
Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik, meliputi status generalis dan status neurologis,
serta pemeriksaan penunjang tidak didapatkan adanya kelainan kondisi medis lain.
Aksis I:
Pada pemeriksaan fisik, dan laboratoriumditemukan kondisi medik umum dalam batas
normal.Oleh karena itu, gangguan mental organik (F00-F09) dapat disingkirkan.
Pasien merokok, namun menyangkal minum alkohol dan obat-obatan .Oleh karena itu
diagnosis gangguan mental dan perilaku akibat zat psikoaktif (F10-F19) dapat disingkirkan.
Ditemukan riwayat halusinasi auditorik yaitu suara- suara yang menanyakan keluarga dan
teman pasien,selain itu pasien memiliki waham bizar yakni pasien dapat bicara dengan Allah
dan meyakini bila Allah ada 118 sehingga dapat digolongkan gangguan psikotik (F20-29)
Aksis II:
Aksis III:
Tidak ada
Aksis IV:
Pasien mengalami trauma psikis setelah melihat temannya terbunuh saat tawuran 5
tahun yang lalu (2012) sehingga semenjak peristiwa tersebut, pasien merasa sedih,
mengurung diri dan tidak banyak berbicara dengan orang sekitarnya.
Aksis V:
- GAF saat ini : 70-61 (beberapa gejala ringan dan menetap, disabilitas ringan dalam
fungsi, secara umum masih baik)
X. RENCANA TERAPI
a. Psikofarmaka
- Risperidon 2 mg 2x1 tab (pagi dan malam)
b. Psikoterapi
- Memberi kesempatan kepada pasien untuk menceritakan / mengungkapkan isi
hatinya sehingga pasien dapat merasa lebih tenang.
- Memberi psikoterapi suportif pada pasien agar pasien memahami kondisi
penyakitnya sehingga pasien menyadari bahwa dia membutuhkan pengobatan
yang lama dan teratur.
- Memotivasi pasien untuk rajin minum obat secara teratur.
c. Sosioterapi :
- Memberi nasehat kepada keluarga pasien agar mengerti keadaan pasien dan
selalu memberi dukungan kepada pasien untuk tetap mengikuti pengobatan
medis, juga strategi dalam menurunkan stres serta mengatasi masalah
- Mengingatkan keluarga pasien untuk rajin membawa pasien kontrol ke RS
Marzoeki Mahdi dan mengawasi pasien untuk minum obat secara teratur.
- Mengajak pasien untuk kembali beraktivitas setelah keluar dari RS Marzoeki
Mahdi untuk membangun rasa percaya dirinya.
XI. PROGNOSIS
Ad vitam :Ad bonam
Ad fungtionam : Ad malam
Ad sanationam : Ad malam
Belum menikah
Usia muda ( 30 tahun )
Terdapat faktor herediter
Pengobatan tidak teratur ( putus obat )